Tiara cewe cantik dan mandiri yang menjadi terobsesi kerja karena sakit hati yang dimana cintanya di khianati oleh calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YagesYa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Suatu sore Tiara dan kedua Abang nya sedang jalan-jalan. Setelah tidak bekerja tiara memfokuskan diri untuk kuliah,sementara hubungan nya dengan Fikri mulai membaik karena Fikri mulai diterima di keluarga tiara.
"Bang,gue capek jalan terus ayo duduk disana sambil makan eskrim" ucap tiara
"Yauda,Lo sama Reza duduk biar gue yang beli eskrim" ucap Rizki
"Okei bang,ayo bang za" ucap tiara menarik tangan Reza
Kembalinya Rizki membawa tiga es krim,dan ia pun ikut duduk disana.
"Za,gimana hubungan lo?" ucap Rizki
"Baik,tapi Revan masih berat ke gue" ucap Reza sambil memakan eskrim
"Kan kemarin gue ketemu Revan tau,cakep banget anjir lebih cakep daripada Fikri haha" ucap Tiara yang membuat kedua Abang nya terkejut
"Dimana?!" ucap keduanya berbarengan,Tiara ikut terkejut dan melirik satu per satu Abang nya.
"Di swalayan pas gue lagi jalan Sama Fikri" ucap Tiara lalu memakan eskrim nya kembali
Reza dan Rizki hanya saling pandang,"emang kenapa? kok kaget banget?" ucap tiara
"Kaga" ucap keduanya
"Dih barengan Mulu" ucap tiara
"hm" ucap Rizki
"Udah yuk,jalan lagi,tapi gue pengen pulang,tiba-tiba ngantuk" ucap tiara
"Yasudah" ucap Reza lalu mereka bertiga pun pulang kerumah.
Dilain sisi ada Revan yang sudah menemui Kesya untuk meminta penjelasan.
"Ya kes,gimana sekarang?" ucap Revan
"Lo lagi bikin gue gamood aja" ucap Kesya
"Gue juga butuh quality time sama keluarga gue gacuma fokus sama lo" ucap Revan
"Seterah lo" ucap Kesya lalu memainkan kuku nya
"Cewe egois,pantes Reza gabetah" ucap Revan langsung ceplos,Bola mata Kesya membulat sempurna,ia terkejut bagaimana bisa Revan tau masalah itu.
"T-terus hubungan nya apa?" ucap Kesya tergagap
"Kita putus" ucap Revan lalu pergi meninggalkan Kesya sendirian
"Kok dia bisa si,tau hal itu,gabisa tinggal diem nih gue,bisa ilang donatur gue" ucap Kesya
"Tunggu,gue bisa jelasin" ucap Kesya menahan lengan Revan
"Apa? Lo butuh duit? kerja bego,jual diri Lo kalo perlu uang!" ucap Revan sarkas karena ia baru sadar kalau Kesya hanya memanfaatkan uang nya saja
"Apasi,jahat banget mulut lo" ucap Kesya
"Iya gue jahat terus kenapa? mau Lo viralin? silahkan!" ucap Revan sambil membanting tangan nya agar lepas dari cengkraman kesya dan melanjutkan jalannya
"Anjing lo" ucap kesya tapi Revan tak menggubris ia tetap pada jalan nya .
"Sial!!!!!!!!" ucap Kesya sedikit berteriak
"Gimana bisa? liat aja Lo Revan bakal gue hancurin hidup Lo sehancur hancurnya" ucap Kesya dengan nafas yang memburu.
**
Sesampainya dirumah Tiara langsung rebahan di sofa,tubuhnya terasa lelah padahal belum lama jalan.
"Ra cuci tangan,cuci kaki dulu sana baru rebahan lagi" ucap Iki
"Raa??" panggil Iki lagi
"Raaaa" Iki menggoyangkan sedikit tubuh tiara
"Dih bocah tidur udah kaya kek kebo njir,astaga" ucap ikitak berselang lama Bu Ratna datang
"loh itu Tiara? tidur??" tanya Bu Ratna
"Iya ma,biarin ntar biar aku lap kaki sama muka nya" ucap Iki
"Yaudah,abis itu sarapan ya ajak Reza juga" ucap Bu Ratna dan di angguki oleh Iki
"Gue lap deh abis itu sarapan terus ngerjain tugas" ucap Rizki
Setelah selesai Rizki dan Reza sarapan bersama.
"Mana mama ki?" ucap Reza
"Di kamar" ucap Rizki
"Ga sarapan?" ucap Reza dan Rizki hanya mengedipkan bahunya.
Melihat respon Rizki yang seperti itu akhirnya Reza pergi menemui ibunya.
Tok...tok...
"Maa...." ucap Reza
"Masuk za" suara Bu Ratna dari dalam kamar
Reza masuk lalu duduk di sebelah ibunya.
"Ma,kenapa ga sarapan?" ucap Reza dengan nada lembut
"Nanti tunggu papa" ucap Bu Ratna
"Papa kemana emang?" ucap Reza
"Lagi kerja,tapi lembur" ucap Bu Ratna,tatapan mata Bu Ratna seperti menyiratkan sebuah rasa cemburu kepada suaminya.
Reza yang paham langsung menghubungi papanya
"Bentar ya ma" ucap Reza lalu keluar dari kamar Bu Ratna
"Ki sini deh" ucap Reza memanggil Rizki dari pintu dapur
"Kenapa?" ucap rizki
"Papah gabisa di telpon" ucap Reza
"Tunggu disini gue tau tuh orng dimana" ucap Rizki lalu meninggalkan Reza.
Rizki sudah feeling bahwa papa nya sedang dengan sekretaris nya,Rizki sering memergoki papa nya sedang berduaan dengan sekretaris nya namun ia diam.
"Kalo sampe bener awas aja" batin Rizki
Sesampainya di kantor Rizki memarkirkan motornya dan masuk kedalam.
"Mba,papa ada?" ucap Rizki kepada resepsionis
"Ada mas Rizki silahkan" ucap mba resepsionis
Rizki langsung menuju lift dan memencet nomor 40. Di dalam lift hatinya gundah gulana,apa yang harus ia lakukan karena begitupun ia adalah orang tua Rizki,tak lama lift sampai di lantai 40 dan Rizki langsung menuju ruang papa nya.
"Semoga dugaan gue salah" gumam Rizki
Ceklek ,pintu terbuka ternyata dugaan Rizki salah papa nya sedang tidak ada disana,ruangan itu kosong.
"Loh papa kemana??" ucap Rizki ia masuk dan menelusuri setiap ruangan papa nya.
"Tunggu gue gapernah liat ruangan ini,dan...ada yang ga beres disini" ucap Rizki lalu mendobrak paksa pintu itu.
Tak tersangka ternyata papa nya melakukan hubungan haram itu dengan sekretaris nya,pa feri yang terkejut segera memakai baju nya begitupun sekretarisnya.
"Oh jadi ini kelakuan Lo di belakang mama?" ucap Rizki santai sambil mamantikan korek ke tokonya.
"Ngga,papa bisa jelasin,ini ini bukan seperti yang kamu duga" ucap pak feri panik
"Apa? Lo mau jelasin apalagi tua Bangka?" ucap Rizki,lalu matanya beralih menyorot sekretaris yang berdiri dengan raut wajah ketakutan.
"Eh Lo jalang,sini!" ucap Rizki asal
"Rizki jaga ucapan mu!" bentak pak feri
"Diem Lo anjing,cepet sini jalang lama banget!" ucap Rizki tak kalah keras dari pak feri.
Sekretaris itu pun maju melangkah mendekati Rizki.
"S-saya minta maaf tuan..saya.." ucap sekretaris itu namun belum selesai sudah d potong oleh Rizki ucapan nya.
"Bacot,ikut gue sekarang tanpa bantahan dan penolakan!!" titah Rizki dengan suara yang dingin dan raut wajah yang datar menandakan ia benar-benar marah dan kecewa.
Sekretaris itu mengikuti Rizki bahkan ia jalan di depan Rizki supaya tidak di tahan oleh pak feri.
"Rizki dengarkan papa dulu,hei mau di bawa kemana dia,Rizki tolong nak.." ucap pak feri dengan nada memohon,namun bukan Rizki namanya ia benar-benar tak menghiraukan apapun kecuali terus berjalan di belakang perempuan jalang itu.
Selama di jalan menuju parkiran,cibiran demi cibiran terdengar, sekretaris itu ternyata sudah jadi bulan-bulanan orang-orang kantor ntah apa yang sudah di perbuatanya.
"Lo tunggu disini!" ucap Rizki dingin saat sampai depan meja resepsionis
"Rizki papa mohon jangan seperti ini,kamu mau apa? biar papa belikan ya? mau mobil,rumah atau apa?" ucap pak feri dengan nafas menderu karena panik yang tak terbendung
"Berisik!!! Tunggu kejutan dari gue" ucap Rizki,lalu ia merogoh ponselnya dan menghubungi Reza.
(Bawa mama ke kantor berikut tiara,sekarang tanpa penolakan) setelah itu Rizki menatap sekretaris itu yang masih berantakan dan terus menunduk.
"Modelan kaya gini Lo temenin dasar tua Bangka gapunya otak" batin Rizki
Dirumah Reza yang sedang nonton tv dengan tiara melihat ponselnya yang bergetar.
"Kebiasaan si Iki,ada apalagi si" gumam Reza setelah membaca pesan nya
"Kenapa bang?" tanya tiara yang sedikit mendengar gumam an Reza.
"Ayo ke kantor ajak mama,Iki yang nyuruh" ucap Reza
"Yauda ayo,langsung aja,panggil mama bang" ucap tiara,lalu Reza memanggil ibunya
"Maa...Reza masuk ya" ucap Reza ketika melihat pintu kamar ibunya sedikit terbuka.
"Iya za" ucap Bu Ratna
"Mama pucet banget,makan dulu yu,Reza mau ajak mama ke kantor tadi Iki chat Reza" ucap Reza membujuk ibunya
"Ke kantor aja langsung za" ucap Bu Ratna
"Makan dulu,baru kita berangkat" ucap Reza
"Yaudah" ucap Bu Ratna lalu mereka pun keluar menuju meja makan.
Singkat cerita sekarang Reza,Tiara dan Bu Ratna sudah dalam perjalanan menuju kantor,Reza dan Bu Ratna satu motor sedangkan Tiara berbeda motor.
30 menit berlalu mereka bertiga sudah sampai di kantor milik pa feri.
Rizki yang melihat kedatangan ketiganya langsung menyambut nya.
"Dateng juga akhirnya" ucap Rizki dingin
"Kenapa lagi si" ucap Reza
"Lo tanya sama bokap Lo itu" ucap Rizki sambil senyum smirk
Tiara dan Bu Ratna sama-sama bingung nya,Tiara memegangi lengan Bu Ratna.
"Ada apa ini?" ucap Reza kepada papa nya,lalu matanya menyorot perempuan yang duduk di sofa
"Tante Kirana?" ucap Reza,lalu dengan cepat Reza dapat menangkap apa yang terjadi karena Reza melihat pakaian Kirana yang berantakan dan juga rambut yang sedikit acak-acakan.
"Lo,apa yang Lo lakuin hah?! dan Lo Kirana,anak sama ibu Sama aja ternyata ya, sama-sama pelakor!" ucap Reza yang sudah naik pitam
"Lo kenal nih cewe?!" ucap Rizki
"Dia ibunya Kesya,mantan wanita penghibur di club malam" ucap Reza
Bu Ratna bingung lalu mendekati pak feri
"Kamu? sudah melakukan apa dengan dia mas?" ucap Bu Ratna dengan tenang tapi tatapan nya sendu
"Aku bisa jelasin ke kamu Ratna,ini cuma salah paham" ucap pak feri
Bu Ratna hanya diam,lalu mendekati kirana lalu duduk di sebelahnya.
"Hai,aku Ratna,kamu sudah lama memiliki hubungan dengan suamiku?" ucap Bu Ratna dengan tenang bahkan bisa di bilang sangat santai.
"A-aku.." Kirana takut untuk berbicara bahkan tetap menunduk
"Ayo keruangan suamiku,tidak baik bicara privasi disini" ucap Bu Ratna lalu berjalan terlebih dahulu
"Buruan kalo disuruh itu!" ucap Reza
"Bang sabar dulu sabar" ucap tiara sambil mengelus lengan Reza
Lalu Kirana dan pak feri menyusul Bu Ratna lalu di ikuti oleh Reza,Rizki dan tiara.
Setelah lift sampai di lantai 40 dan mereka semua masuk kedalam ruangan pak feri.
"Ya Kirana,silahkan duduk dan kamu mas" ucap Bu Ratna sambil menunjuk bangku yang berada di depan nya,sedangkan Reza dan Rizki juga Tiara di sofa.
"Lebih tenang kan,kamu bilang padaku sekarang,aku butuh kejelasan dari mu" ucap Ratna
"Maaf kan saya,karena telah menggoda suami kamu Ratna,maafkan saya juga karena telah melakukan hubungan haram itu" ucap Kirana sambil menunduk
Ratna menarik nafas nya perlahan,"Baik,lalu bagaimana pembelaan mu mas?" ucap Ratna
"Aku gabisa membela apapun,kejadian ituemang benar ada nya,apa yang harus aku lakukan sekarang Ratna?" ucap feri dengan lesu dan tatapan sendu
"Nikahi dia,dan ceraikan aku,bagaimana jika dia hamil? aku tidak ingin dimadu" ucap Ratna,dadanya begitu sesak saat mengucapkan kalimat itu,rasanya baru kemarin mereka menikah memiliki tiga anak dan merasa bahagia.
"Apa yang kamu ucapkan? aku tidak mau bercerai dengan mu" ucap pak feri terkejut
"Kirana" ucap Bu Ratna ia tak menggubris pak feri
"Iya Ratna" ucap Kirana
"Lihat aku" ucap Ratna
"Ku berikan suamiku untukmu,jaga dia Kirana,mungkin aku belum cukup dalam hal apapun untuknya, terimakasih untuk kejujuran mu,bagaimana pun masalalu mu,itu adalah cerita mu,mungkin saat ini kalian melakukan semua itu atas dasar suka sama suka atau mungkin kamu menggodanya dan ia tergoda,aku tidak tahu,dan kamu lepaskan aku biarkan aku hidup dengan ketiga anak ku,aku tidak akan melarang mu jika ingin bertemu mereka" ucap Ratna dengan nada sedikit tegas namun santai lalu Ratna pun bangun dan berjalan mendekati ketiga anaknya.
"Temui papa kalian,minta maaf lah lalu kita pulang" ucap Ratna kepada ketiga anaknya
"Aku gamau" ucap Rizki
"Sayang,ayo supaya kita segera pulang" ucap Ratna dengan memaksakan senyum nya dan akhirnya Rizki pun luluh karena tak ingin ibunya menangis disini.
Setelah itu,Ratna dan ketiga anaknya pun pulang,menyisakan feri dan Kirana.
"Ayo sayang kita lanjut permainan panas kita lagi,mereka menyusahkan saja dengan drama mereka itu" ucap feri
"Bagaimana dengan perceraian itu? aku sudah merusak keluargamu" ucap Kirana
"Bisa ku urus nanti,ayo" ucap feri lalu sedikit menarik Kirana dan Kirana hanya menurut saja.