NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Yulandari

Kara sangat terkejut saat Ibunya tiba-tiba saja memintanya pulang dan berkata bahwa ada laki-laki yang telah melamarnya. Terhitung dari sekarang pernikahannya 2 minggu lagi.

Karna marah dan kecewa, Kara memutuskan untuk tidak pulang, walaupun di hari pernikahannya berlangsung. Tapi, ada atau tidaknya Kara, pernikahan tetap berlanjut dan ia tetap sah menjadi istri dari seorang CEO bernama Sagara Dewanagari. Akan kah pernikahan mereka bahagia atau tidak? Apakah Kara bisa menjalaninya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Yulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Respsi

Tadi, sehabis menandatangani beberapa kertas dan selesai di potret beberapa kali aku dan laki-laki itu. Maksudku, aku dan Saga langsung menyalami orang tua kami, orang tua ku dan orang tua Saga yang tentu saja ikut hadir. Ada sedikit air mata yang menetes tadi, tapi untungnya bisa aku tahan sebab bila tidak itu akan membuat make up ku luntur dan mungkin nanti aku akan mirip ondel-ondel seperti yang di katakan Disha padaku.

Dan disinilah aku sekarang, duduk di pelaminan bersama Saga. Kebetulan juga karna sudah siang dan waktunya resepsi kami pun berganti pakaian. Aku sekarang menggunakan gaun putih yang sangat cantik. Selera Ibuku boleh juga karna dia turun tangan langsung di pembuatan gaun pengantin ku ini.

Baru duduk sebentar beberapa tamu sudah datang menghampiriku, mengantri untuk bersalaman dengan kami tak lupa juga berfoto. Kini giliran Disha, gadis itu langsung saja memelukku dengan erat dan begitu heboh.

"SELAMAT YAA RA, EH MAKSUDNYA SELAMAT YA KALIAN BERDUA SEMOGA PERNIKAHANNYA SAKINAH MAWADDAH DAN WARAHMAH! SEMOGA CEPAT DATANG BENIH BENIH CINTA DAN BUATIN KEPONAKAN LUCU BUAT GUE."

Aku langsung saja menegurnya saat ku dengar kata terakhir itu. "Sha, malu!!"

"Ga usah malu. Namanya juga pengantin baru pasti bakal ada yang request buatin ponakan lucu lah," kata Disha benar-benar tak tau malu.

"Astaga Disha, udah sana turun. Gausah lama-lama disini," usirku menatapnya kesal. Sedangkan Saga, aku lihat tersenyum melihat tingkah kami berdua, dengan Disha yang terus mengejekku.

"Ih foto dulu lah, baru gue turun. Kebetulan gue juga udah lapar banget ini. Ayo, foto dulu," ajak Disha mengarahkan fotografer untuk memfoto kami berdua dengan beberapa kali potretan.

"Eh, hampir lupa jabatan," kata Disha saat akan melangkah turun dari pelaminan. Dia menjabat tanganku lalu menangkup tangannya di saat akan bersalaman dengan Saga. "Selamat yaa, semoga pernikahannya selalu di hiasi kebahagiaan dan langgeng selamanya," ujarnya sekali lagi.

"Dadah, Ra. Gue turun dulu, mau makan," pamitnya melangkah pergi yang ku balas dengan tatapan kesal.

"Itu teman kamu?" tanya Saga, untuk yang kedua kalinya dia kembali berbicara padaku setelah akad.

Aku meliriknya kemudian mengangguk. "Iya, maaf yaa sedikit ga bisa di jaga omongannya," kata ku sambil membalas salaman dari tamu yang belum ada habisnya.

Saga ikut bersalaman dengan para tamu kemudian menyahuti perkataan ku. "Pasti di sering recokin kamu?"

"Ya, gitu tapi aku cuma punya dia sebagai teman ku."

"Kalian berdua berteman udah berapa lama?" tanya Saga semakin tertarik bertanya padaku.

"Udah enam tahun mungkin, karna udah dari awal masuk kuliah dan sampai sekarang," obrolan kami masih berlanjut sampai ku lihat adikku Adnan datang bersama beberapa temannya yang beberapa kali datang kerumah kami bermain bersamanya.

"MasyaAllah mbak ku tersayang udah nikah, sekarang udah ada yang temenin tidurnya. Selamat ya Mas dan Mbak, jangan lupa buatin keponakan yang lucu untuk gue," kata memeluk Saga kemudian memelukku. Perkataannya persis sekali dengan Disha yang membuatku memutar bola mata malas. Bukannya kesal seperti ku, Saga malah tersenyum menanggapi perkataan adikku.

"Bikin antrian panjang aja lu, sana turun," usir ku padanya karna kesal.

"Dih, belum juga foto bareng gue udah di usir aja," balasnya kemudian mengajak temannya untuk mendekat dan kami berfoto bersama. Ada yang hanya aku dan Adnan, ada yang hanya Saga dan Adnan, dan banyak lagi lainnya yang tak bisa aku hitung.

"Udah sana turun," usir ku lagi kemudian Adnan dan teman-temannya pun segara turun. Tak lupa juga tema Adnan bersalaman dengan kami berdua, memberi selamat dan juga hadiah yang tentu saja aku tak tau isinya.

"Nih, kado dari gue. Jangan lupa di pake nanti malem," ucap Adnan memberikan kado padaku yang membuatku pikiran ku ambigu. Jangan-jangan bocah itu memberikan ku sesuatu yang aneh.

"Apa ini isinya, sampai di suruh pake nanti malam?"

Dengan sok misterius bocah itu menjawab. "Ada deh, kalau penasaran langsung buka aja nanti terus langsung di pake. Gue yakin pasti Mas Saga suka," kata Adnan lagi-lagi membuat aku semakin berpikiran yang tidak-tidak.

"Ih, udah lu turun sana. Dasar ga jelas," cibirku mengusir Adnan.

Bocah itu kembali berbalik saat sudah melangkah dan kembali mengejekku. "Awas Mas nanti di makan, Mbak Kara galak kaya maung."

"ADNAN!!"

Ku lihat Adnan tertawa kemudian sedikit berlari meninggalkan pelaminan saat sudah mengejekku.

...Ω...

"Kenapa?" tanya Saga padaku saat dia melihat ku meringis saat akan duduk.

"Kaki aku sakit," sahut ku. Tanpa bertanya lebih banyak lagi, Saga menunduk dan melihat kakiku. ternyata kaki lecet akibat memakai heels yang tingginya sekitar 6 cm seharian ini.

"Kaki kamu merah, saya lepas heelsnya yaa?" tanyanya meminta persetujuanku yang kemudian aku mengangguk. Saga pun melepas heelsku, kemudian mengangguk seseorang untuk membawakan aku sandal lain.

"Mau saya pijit kakinya?" tanya Saga menatap ku. Aku menggeleng. "Ga usah, cuma sakit dikit kok," ucapku sedikit berbohong agar dia tidak memijit kaki ku di keadaan kami masih ada di pelaminan. Aku melihat sekeliling sudah mulai sepi, karna sudah menunjukkan pukul 9 malam. Ibu mengatakan padaku tadi acaranya akan selesai pada pukul 10 malam.

"Gapapa, saya pijit yaa? Kasian kamu nahan sakit," ucap Saga yang kini tangannya sudah memijit betisku.

"Ga usah, benaran kaki aku ga sakit. Ayo berdiri, ga enak masih ada tamu," ucapku menariknya agar kembali duduk di sampingku tapi dia menolak.

"Kenapa nak, kaki kamu sakit?" tiba-tiba Ibuku datang menghampiri setelah ku rasa memperhatikan aku dan Saga.

"Kaki Kara sakit, mau saya pijit tapi dia nolak, Bu. Acaranya belum selesai?" tanya Saga pada Ibuku.

"Yaudah kalian balik ke kamar. Udah mau jam sepuluh ini, udah sepi. Sisa beberapa tamu, sana kalian balik ke kamar nanti Ibu yang handel. Tolong di bantu yang nak Saga, bawa istrimu ke kamar," kata Ibuku pada Saga yang kemudian di angguki oleh laki-laki yang berstatus sebagai suami ku itu.

"Yaudah kami berdua pamit ke kamar ya, Bu." Saga berpamitan pada Ibuku, kemudian aku memekik kaget saat tau dia akan menggendong ku.

"G—ga usah, aku masih bisa jalan sendiri," ujarku menolak kemudian mencoba berdiri dan melangkah mendahuluinya.

"Jangan cepat-cepat jalanannya, kaki kamu lagi sakit," ucap Saga padaku saat aku berjalan dengan cepat menghampiri mertua ku untuk berpamitan ke kamar.

"Kenapa, kalian udah mau balik ke kamar?" tanya Ibu mertuaku.

Sebelum aku menjawab pertanyaan itu Saga sudah mendahului ku. "Iya, Ma. Kaki Kara udah pegal, kami duluan ya," pamitnya.

"Kami berdua ke kamar duluan ya, Ma, Pa." Dengan kaku aku memanggil orang tua Saga mengikuti laki-laki itu.

"Yaudah gapapa, ini tamunya juga udah sepi," kini Papa mertuaku yang membuka suara. "Di gendong itu istrinya, kasian kalau jalan."

Aku terbelalak mendengarnya, ide dari mana itu. Buru-buru aku menjawab," Kara bisa jalan sendiri kok, Pa. Gapapa, kaki aku cuma pegal dikit," ucapku berusah meyakinkan.

Kemudian laki-laki paruh baya itu tertawa diikuti Saga yang ikut mengembalikan senyumnya. "Istrimu malu, Mas."

"Yaudah kami pamit yaa," ucap Saga sekali lagi. Tapi, sebelum pergi aku buru-buru berjabat tangan dengan kedua mertua ku itu. Agar terlihat lebih sopan.

1
Keyla Fatimah Az-zahra
sangat bagus saya suka
Lutfi_NL
good👍👍
Lutfi_NL
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!