valerie agtha colla yang harus mengulang hidupnya karena sebuah kesalahan dimasa lalu. penyesalan yang ia kira hanya untuk sementara nyatanya membuatnya terpuruk, hingga tuhan memberinya kesempatan untuk merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 14
*******
"eh, mbak dapurnya ada disebelah mana?" tanya valerie saat ia keluar dari lift dan berpapasan dengan pelayan yang terlihat lebih muda.
"mari saya antar" jawab pelayan itu menunduk sopan.
"nama mbak siapa?" tanya valerie lagi.
"inah, nona" jawab ina.
"oh, iya mbak inah. Apa kamu melihat mommy?" tanya valerie sambil celingak celinguk kekanan kekiri.
"ada didapur nona" jawab mbak ina sambil terus menuntun majikan barunya itu menuju dapur.
"mommy lagi masak apa?" tanya valerie begitu ia sampai di dapur dimana mommy maria sedang mencuci daun bawang.
"eh, val. butuh sesuatu? Hm?" tanya maria tersenyum manis kearah menantunya.
"enggak mom, vale cuman mau bantuin mommy aja" ucap valerie meraih karet gelang yang tergeletak diatas meja samping westafel. Lalu mengikat asal rambut panjangnya.
"apa yang bisa vale bantu mom?" valerie kembali bertanya kini ia telah berdiri disamping ibu mertuanya itu yang tengan mengiris - iris kecil daun bawang tersebut.
"tolong angkat ayam itu sayang" tunjuk maria pada ayam yang tengah direndam kedalam baskom. Valerie mengikuti arah tunjuk ibu mertuanya dan melihat ayam potong yang sudah dipotong potong kecil yang berada didalam baskom berisikan air.
Untuk sesaat valerie kaget karena tangannya terasa keram saat ia memasukkan tangannya kedalam baskom untuk meniriskan ayam tersebut. Rupanya daging ayam itu awalnya membeku dengan es batu. Dan sumpah itu rasanya dingin hingga menjalar kejari kaki.
"ada apa sayang?" tanya mommy maria yang melihat valerie diam sambil terus menatap daging ayam di depannya.
"ini loh mom, airnya dingin banget serasa meriang aku mom" ucap valerie sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia malu sekali saat ini tadi ia sok sokan menawarkan akan membantu. Dan sekarang belum juga bekerja sudah menggigil.
"lah, iya sayang!. Tentu saja itu dingin wong dagingnya dari freezer. Ambil baskom jaring itu lalu letakkan kedalan westafel terus tuang daging ayamnya kedalamnya" ucap mommy maria memberi intruksi kepada menantunya. Ia siap mengajari menantunya sampai bisa. Karena ia tahu, menantunya adalah putri satu satunya dari satu keluarga. Sangat jelas sekali jika ia seorang gadis yang manja dan tak bisa apa apa. Karena sedari kecil ia sudah dibiasakan dengan fasilitas lengkap bahkan untuk mandi saja ada orang yang khusus untuk membantunya.
Valerie menuruti ucapan mommy maria dengan hati hati. Ia tak ingin lagi membuat kesalahan seprti tadi namun sayang dewi fortuna sedang asik meledeknya. Entah karena ia yang sial atau ayamnya yang dendam tangannya tergelincir dan menjatuhkan baskom itu kelantai.
"oh, astaga!!. Mommy maaf" valerie segera berjongkok dan memunguti satu persatu daging ayam yang berserakan dilantai.
"gak papa sayang, yuk kita pungut dan cuci ulang" jawab mommy maria ia pun segerah membantu menantunya memunguti daging tersebut.
"maaf ya bik" ucap valerie merasa bersalah pada seorang bibi yang tengah membereskan kekacauan yang telah ia buat.
"gak papa nona, apa nona baik baik saja?" tanya wanita paru baya itu lagi sambil melihat kearah kaki valerie. Mendengar pertanyaan bibi pelayan mommy maria menoleh untuk mengecek kondisi menantunya.
"eh, ng.. Nggak papa. Aku baik baik saja bik. Em, makasih ya bik" ucap valerie setelah melihat bibi tersebut menyelesaikan tugasnya.
"sama sama nona ini sudah menjadi tugas saya" bibi itu membungkukkan badannya dan pamit untuk kembali kebelakang.
"terima kasih bik kalsum" ucap maria tersenyum ramah. Bibi kalsum hanya mengganggukkan kepalanya saja kemudian ia pamit undur diri.
"mau lanjut?" tanya mommy maria.
"emang boleh?" bukannya menjawab valerie kembali bertanya membuat mommy maria terkekeh. Ia pun menghampiri menantunya dan mengelus bahunya dengan sayang. Ia fikir melunakkan hati valerie yang terlihat keras itu akan sulit. Namun, kenyataannya gadis itu sangat imut dan menggemaskan tidak sulit bagi mommy maria untuk mengajarinya. Dulu ia sempat berfikir apakah ia bisa membuat valerie menyukainya dan setelah bertemu beberapa kali pandangannya telah berubah terhadap gadis itu. Valerie jauh labih baik dari menantunya yang lain bagi mommy maria.
"boleh dong sayang, yuk kita buat lagi" mommy maria kembali menyiapkan bumbu bumbu yang akan mereka perlukan saat akan memasak daging ayam tersebut.
Sedangkan valerie kembali berusaha mencuci bersih daging ayam. Meski awalnya ia terlihat kesusahan karena belum pernah sama sekali memegang benda itu. Di dua kehidupan baru kali ini ia bersentuhan yang namanya daging mentah bahkan harus meremas dan menggenggamnya. Dan ternyata itu asyik baginya untuk pertama kali. Awalnya ia pikir jika itu akan sulit namun, siapa sangka tangan cepat beradaptasi dengan hal baru yang menurutnya sangat mengasikkan itu.
"vale, ayamnya diangkat dong. sudah yah dicucinya kasian dagingnya makin pucat" gurau mommy maria karena terlalu gemas melihat tingkah menantunya itu.
"mom, kita akan masak menu apa kali ini?" tanya valerie begitu ia sudah selesai meniriskan daging ayam kedalam baskom jaring.
"ayam lada kesukaan oma" deg!!! Mendengar jawaban mommy maria jantung valerie seketika berdegup kencang. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana nenek axcel menolak kehadirannya.
Valerie tak heran melihat ibu mertuanya sibuk berkutat didapur karena ia sudah mengetahuinya dikehidupannya yang lalu. Dikediaman itu memiliki dua dapur, ada dapur bersih dan dapur kotor. Ets, bukan dapur kotor berarti jorok yah!, namun, dapur kotor itu terletak dipojok belakang bangunan yang menyambung langsung dari dapur bersih. Disana tempat para pelayan memasak untuk para pekerja dikediaman itu. Dan dapur bersih adalah tempat mommy maria dan juru masak keluarga itu memasak untuk makanan semua anggota keluarga colla.
Didapur kotor tak kalah bersih dan luasnya di dapur bersih. Namun, karena disana bisa digunakan oleh siapa saja dan untuk apa pun mommy maria tidak pernah melarangnya. Dan itulah para pelayan sering menyebutnya dengan sebutan dapur kotor.
Mommy maria yang sedang bahagia tak henti hentinya tersenyum. Ia memiliki 3 menantu dan 1 calon menantu namun, baru valerie yang bisa ia ajak bekerja sama didapur. Dua menantunya sibuk dengan dunianya masing masing. Namun, mommy maria tidak mempermasalahkan itu toh, itu hidup mereka biarkan mereka menikmatinya sesuai yang mereka mau.
"mommy terlihat sangat senang sekali!" seru valerie yang tengah memperhatikan wajah mertuanya dengan senyuman yang tak pernah surut dari bibirnya.
"ia sayang" jawab mommy maria dengan lincah tangannya terus bergerak kesana kemari.
"mom, nenek mana?" tanya valerie ia tak bisa lagi menahan diri untuk tidak menanyakan keberadaan nyonya tua itu.
"oma sedang dalam perjalan sekarang. Oma melakukan pengobatan di singapore dan sekarang akan balik kerumah" ucap mommy maria.
"oh" valerie hanya beroh ria saja dan untuk kesekian kalinya alurnya berbeda. Dulu juga hal ini tidak pernah terjadi valerie menghela nafas.
Setelah sekian jam berlalu akhirnya masakan mereka selesai yang dibantu oleh juru masak keluarga. Meski pun mommy maria lah yang berperan besar namun, tak membuat rasa senang valerie luntur.
"sudah selesai masakan kita vale, sekarang pergilah bersih bersih badan" ucap mommy maria melepaskan celemeknya.
Mereka pun berjalan meninggalkan dapur menuju kamar masing masing.
