NovelToon NovelToon
Ratu Pemalas

Ratu Pemalas

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Istri ideal
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aloha_Zahra

Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.

Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...

Penasaran, mari kita saksikan 🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Perpisahan Sementara

🌾Like dan comment ya guys🌾

Pada malam spesial itu kehadiran Delan dan dokter Caca menambah kehangatan keluarga Alster. Bercanda gurau satu sama lainnya. Hingga Alena mendekati Delan yang sedang menerima telpon dari sekretaris nya.

"Apakah kamu sibuk?" tanya Alena.

"Tidak, sekretaris ku hanya menanyakan beberapa hal terkait rapat besok pagi, kenapa kamu tidak kembali ke meja makan Alena?" tanya Delan.

"Ayo kita ke sana Om Pacar," ucap Alena sambil tersenyum.

Delan hanya mengikuti saja kemauan sang pacar. Meskipun dia harus segera pulang. Waktu berlalu begitu cepat, Caca dan Delan pun harus pamit. Saat ingin pulang, Alena pun berkata:

"Kak Caca di antar oleh Om Delan saja, kan sama searah juga," ucap Alena.

Sebelum Delan menjawab Al sudah menghidupkan mesin mobilnya. El dan papa hanya tersenyum melihat tingkah Al yang tampak cemburu.

Delan dan Caca pun kembali berpamitan dengan keluarga tersebut. Delan memasuki mobilnya sedangkan Caca masuk mobil Al.

Ketika di dalam mobil, Al tidak banyak bicara sehingga. Hingga dia berkata :

"Aku tidak akan membiarkan laki-laki lain menjemput dan mengantar mu, kecuali sopir pribadi ku," ucap Al sambil fokus menyetir.

Caca hanya tersenyum melihat tingkah Al, yang menurut nya sangat lucu.

"Mengapa kamu malah tertawa dan tersenyum?" tanya Al sambil fokus mengemudi.

"Lucu saja, sangat menggemaskan, apakah ini pertama kali kamu berkencan dengan seorang wanita?" ucap Caca.

Hampir saja keduanya mengalami kecelakaan, dan Al rem mendadak untung saja Al langsung banting stir ke samping. Saat Al melihat ke samping, dia melihat Caca gemetar.

Al pun turun dan membuka mobil agar Caca bisa bernafas dan tidak gemetar lagi. Tanpa sengaja, Al pun memeluk Caca. Caca pun menangis sekeras-kerasnya.

"Maafkan aku sayang, maafkan aku rem mendadak, karena pertanyaan mu membuat ku terkejut," ucap Al menepuk pundak Caca agar bisa tenang.

Caca sudah tenang dan berkata:

"Aku sudah baikan, kita masuk ke mobil aku haus," ucap Caca.

Keduanya pun masuk ke dalam mobil, Al memberikan botol minum kepada Caca.

"Sayang, tolong maafkan aku," ucap Al.

"Lain kali jangan begitu lagi, kalau bisa kamu yang terakhir menjadi bagian hidupku, aku tidak ingin kehilangan orang yang ku sayangi," ucap Caca merengek menangis.

Al pun memberikan tisu pada Caca yang masih menangis.

"Baiklah, aku salah, maafin aku sayang, kita mau kemana? mau ke mall atau mau kemana?" tanya Al.

"Ini sudah larut Al, nanti papa dan keluarga mu menunggu di rumah," ucap Caca.

"Aku sudah izin dengan papa, untuk mengajak kencan pacarku di luar jadi pulang telat," ucap Al.

"Apakah kamu serius dengan hubungan ini Al?" tanya Caca.

"Aku serius Caca, tapi kamu harus bersabar ya karena ini pertama kali aku berkencan, kita cari tempat restoran yang nyaman untuk bicara ya," ucap Al sambil melihat maps restoran yang di tuju nya.

"Baik Al, kita ke sana," ucap Caca.

Tidak lama keduanya pun sampai di restoran yang di tuju Al. Al pun melihatkan menu pada Caca, Caca pun memilih cemilan yang rendah lemak, hal yang sama dilakukan Al.

Setelah itu pesanan pun datang ke meja mereka, Al pun mulai pembicaraan;

"Aku izin dengan kamu sambil bicara ya saat makan, karena waktu kita sedikit," ucap Al.

"Iya baiklah," ucap Caca sambil mengunyah makanan di mulutnya.

"Sejak aku remaja hingga kuliah, aku pribadi yang kaku dan tidak menyenangkan, walaupun ada beberapa wanita yang menyukaiku tapi aku menolak mereka dengan alasan karena mereka tidak cerdas dan wanita yang boros, sehingga banyak wanita yang tidak menyukai, " ucap Al.

"Padahal wajah mu ganteng, hanya kaku saja sih," ucap Caca.

"Selain itu, aku sibuk menjadi Abang yang baik untuk kedua adikku, apa lagi setelah mama meninggal? mama meminta ku untuk menjaga adikku, jadi lah aku pribadi egois dan pengekang bagi adik-adik ku, apalagi sejak Alena di culik itu, pengawalan ku sangat ketat, makanya Alena lebih dekat dengan El, karena kepribadian El yang ramah pada setiap orang," ucap Al menjelaskan.

"Tapi mengapa kamu bisa menyukaiku?" tanya Caca sambil mengunyah makanan di hadapannya.

"Karena kamu wanita yang berbeda, dan juga kamu memiliki kepribadian yang cerdas dan tidak mudah menyerah," ucap Al.

"Apakah kamu mencari tahu tentang latar belakang ku?" tanya Caca.

"Itu sudah pasti Caca, maaf ya," ucap Al sambil menyeruput teh nya.

"Terus setelah tahu kamu menyukai ku yang hanya hidup sebatang kara," ucap Caca.

"Kamu tidak sebatang kara Caca, aku tahu kamu memiliki perusahaan yang diamanatkan atas nama mu, akan tetapi kami percayakan dengan orang kepercayaan papa mu hingga kamu menemukan lelaki yang tepat untuk menggantikan posisi almarhum papa mu sebagai direktur," ucap Al.

"Kamu darimana tahu akan hal itu?" tanya Caca makin penasaran.

" Sebenarnya papa mu dan papa ku teman yang sangat dekat, karena kesibukan keduanya tidak bertemu, akan tetapi saat pembuatan surat wasiat di saksi oleh papa ku, karena aku bertanya dengan papa ku, dan papa ku terkejut jika kamu anak teman dekatnya," ucap Al.

"Masa sih, jika demikian kita pernah bertemu sebelumnya karena papa selalu menyebut Alster di setiap pembicaraan kami," ucap Caca.

"Bisa jadi, saya juga sudah lupa hal itu, ya sudah kita selesaikan makannya lalu mengantarkan mu pulang," ucap Al.

Caca pun berkata ok dalam bentuk isyarat.

Di tempat berbeda.

Delan duduk termenung melihat Alena.

"Kamu kenapa Om Pacar," ucap Alena bertanya.

"Besok seharian aku di kantor sayang, tapi aku janji jika kamu membutuhkan sesuatu aku akan menemani mu karena lusa kita harus berangkat ke Australia, jadi aku menyelesaikan beberapa tugas kantor," ucap Delan.

"Iya nggak apa-apa kok Om Pacar, lagian kita kan hanya berpisah sebentar cuma sehari, aku juga besok di rumah saja, membuat rencana disana nanti, tiket lusa juga di ambil malam hari, jadi kan bisa siang kalau berbelanja," ucap Alena.

"Kamu jadi wanita sangat pengertian banget sih sayang," ucap Delan sambil tersenyum.

"Om Pacar, aku ingin segera jadi istri kami agar bisa di peluk dan di cium, bukan cium di kening saja," ucap Alena sambil malu-malu.

"Kalau melamar mu di Australia, apakah kamu tidak akan malu sayang?" tanya Delan.

"Selama dengan om Pacar, aku tidak akan malu, mata ku sekarang hanya tertuju pada om Pacar saja, jadi tidak melihat laki-laki manapun," ucap Alena sambil tersenyum.

Delan pun pamit untuk pulang, sebab mesin mobilnya sudah lebih baik. Alena pun melambaikan tangannya.

🍃 Bersambung 🍃

"Jangan sampai dia hilang dulu, baru kamu tahu arti dari sebuah kehadiran itu sangatlah berharga," author _Aloha-Zahra.

1
My Arda
ciyee udh jtuh cnta bnget
My Arda
bahagia melihat alena bahgia
My Arda
haha Al lucu ya
My Arda
wah laki-laki idaman delan haha
My Arda
iya benar bnget
My Arda
???
My Arda
ahaaay dayung bersambut ceritanya hehe
My Arda
El yg diajak bukan Al haha
My Arda
prbiki kk
My Arda
prbaiki kk
My Arda
ciyee nenek udh ketemu cucu menantu ahaay/Facepalm/
My Arda
prbaiki kak
My Arda
belikan mungkin
My Arda
mau dong jka ad laki2 bgtu haha
My Arda
prbiki y kk
My Arda
mampus kan hahah
My Arda
tidak menyenangkan mungkin y kk
My Arda
prbiki lg kk
My Arda
di sodorkan ya kak hehe
My Arda
prbiki kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!