Allea Hizka Zirah. Wanita polos nan lugu, telah bersepakat dengan pacar nya akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Segala sesuatu yang di butuhkan untuk melangsungkan acara sudah beres, hanya tinggal menunggu hari dan tanggal yang di tentukan.
Namun tak di sangka, mempelai pria tidak menghadiri acara pernikahan yang akan di langsungkan. Sontak hal itu mengundang riuh di acara yang di gelar dengan besar-besaran. Begitu juga dengan keluarga wanita yang menanggung malu.
Apa yang menjadi penyebab mempelai pria tidak hadir? Apakah adanya selisih paham? Apakah setelah kejadian yang menimpah Allea akan menimbulkan trauma yang mendalam? Atau malah sebaliknya?
Mari kita ikuti keseruan cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keycappp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BYE MASA LALU.
" Lea mau membawa bayi Dareen ke korea, Lea mau baby Darren yang akan menjadi teman dan menjadi penyemangat buat Lea di sana nanti nya. Lea harap Mommy dan Daddy menyetujui nya," ucap Lea memberitahukan keinginan nya, walaupun dia ragu dengan permintaan nya di setujui atau tidak.
" Sayang kamu bercanda ya?" Tanya Mommy Queen yang tak percaya dengan permintaan putri nya yang di luar nalar, bagaimana cara nya ia membawa seorang anak kecil dengan perjalanan yang jauh.
" Lea gak bercanda Mom, Lea serius." Jawab Lea dengan mantab.
" Daddy masih ragu, bagaimana cara mu membawa anak kecil menempuh perjalanan jauh. Secara kamu juga masih belum memiliki pengalaman mengurus anak kecil," ucap Daddy Tito membenarkan ucapan istrinya, ia juga masih tidak menyangka ucapan putri nya.
" Kenapa kalian ragu? Aku saja tidak ada merasa ragu dengan diri ku sendiri," jawab Lea dengan pasti.
Setelah mendengar jawaban itu, kedua orang tua itu terdiam tak berkutik. Tak tahu menjawab apa lagi.
" Baik lah. Daddy akan urus semua surat-surat resmi tentang anak itu, karna sampai hari ini juga tak ada yang menjemput maupun mencari nya. Mungkin orang tua nya berniat ingin menitip kepada orang," dan pada akhirnya, Daddy Tito tak akan bisa menolak keinginan putri kesayangan nya. Sesulit apa pun cara untuk memenuhi keinginan putri nya, ia akan memenuhi nya demi kebahagiaan si anak.
" Yey! Daddy emang yang terbaik. Aku sayang Daddy," ucap Allea dengan senyum sumringah, sebab keinginan nya akan di penuhi.
" Yasudah kamu masuk kamar aja, packing yang perlu-perlu saja. Supaya besok kamu tidak kurang tidur atau semacam nya. Ingat kalian akan berangkat dini hari," peringat Daddy Tito kepada putri nya, berhubung makanan nya sudah ia habis kan.
" Baik Dad!"
Allea segera bangkit menuju kamar nya, menuruti permintaan sang Daddy. Walaupun sebenarnya ia tidak akan langsung tidur, begitu juga dengan Daddy Tito masih dalam posisi duduk di meja makan. Mereka berdua sedang berdiskusi tentang keberangkatan putri semata wayangnya esok hari, bersama istri tercinta nya.
" Dad. Kamu yakin mengizinkan nya? Ini beresiko loh Dad," ucap Mommy Queen yang masih kurang setuju, dengan permintaan Allea.
" Kita harus percaya dengan putri kita Mom, tenang saja. Daddy akan melakukan pengamanan yang ketat di sana, kamu tidak mendengar ucapan nya tadi? Mungkin saat ini ia sedang dalam fase mencoba hal yang bisa ia lakukan dengan sendiri nya. Ia sedang menguji dirinya sendiri, jadi apa salah nya kita melihat perkembangan nya?" Ucap Daddy Tito menjawab ucapan istri nya tadi, yang juga kurang setuju dengan perkataan istri nya. Seakan-akan menjengkal kemampuan seseorang, sementara seseorang tersebut sedang dalam fase memperluwes kemampuan nya.
" Baik lah Dad. Aku juga setuju, oh ya bagaimana dengan Ruby?" Tanya Mommy Queen yang tiba-tiba teringat dengan seseorang.
" Sudah semakin membaik, masih dalam tahap pemulihan nya. Mungkin membutuhkan waktu 3 bulan, kalau ia bisa cepat sembuh mungkin Daddy akan mempertemukan nya dengan Allea." Hal ini sudah di pikir kan oleh Daddy Tito sejak lama.
Sedikit perkenalan singkat, Ruby adalah anak yang di temukan oleh Daddy Tito sewaktu dalam perjalanan menemui klien. Tanpa di sengaja, ia menemukan seorang anak yang mendatangi nya meminta tolong. Bahkan dengan keadaan yang sangat memprihatinkan, setelah mendengar sedikit penjelasan tentang diri Ruby. Daddy Tito membawa nya pulang tanpa sepengetahuan Allea, ia hanya bercerita kepada istrinya. Namun tak di pungkiri, bahwa Ruby mengidap penyakit leukimia yang sudah parah. Sehingga pasangan suami istri itu, memutuskan akan melakukan pengobatan kepada Ruby di luar negeri. Mengingat semua alat-alat medis sudah lengkap di luar negri.
Tito dan Queen sudah menganggap Ruby sebagai anak mereka, bahkan sesekali mereka menjenguk keadaan Ruby yang juga melakukan pengobatan di negara Korea. Hingga sejauh itu pun, Allea belum mengetahui akan hal itu dan keberadaan anak itu yang bisa di klaim sebagai saudara. Karna apa? Karna kedua orang tua nya sudah menganggap nya sebagai anak nya, jadi itu adalah saudaranya kan? Walaupun tidak sedarah daging.
Cukup sekian sedikit tentang riwayat Ruby...
" Mommy masih ragu Dad, mommy takut kalau Allea tidak bisa menerima kenyataan ini. Selama ini juga kita sudah berbohong kepada nya, Mommy takut ia akan kecewa kepada kita," Mommy Queen mengucapkan segala keganjalan dan rasa takut, yang ada di hati nya.
" Me too. But tidak salah kan di coba? Daddy juga paham betul dengan karakter Allea, ia memiliki hati yang lembut. Kita doakan saja semoga Allea bisa menerima ini dengan baik," ucap Daddy Tito menenangkan pikiran yang sedang membludak.
" Baik lah Dad. Mari istirahat, Mommy sudah mengantuk. Hoammm,"
Akhirnya mereka juga ikut memasuki kamar nya, untuk mengistirahatkan tubuh sejenak. Mengingat esok hari, masih banyak persoalan hidup yang akan di hadapi.
*
Kini tepat sudah jam keberangkatan Allea dengan Baby Darren, semua nya sudah terbangun dan membenahi segala sesuatu yang akan di butuhkan untuk perjalanan selama penerbangan nanti nya.
" Sudah Mommy jangan nangis terus, sejak kapan Mommy mudah nangis? Lea harus pergi, akan menjelajah segala isi dunia. Izinkan Lea pergi ya Mom," Allea menyentuh wajah Mommy nya, tak sanggup melihat air mata mommy nya yang berjatuhan.
" Mommy sayang Lea, Lea harus sering pulang kalau Mommy gak bisa berkunjung. Mommy belum siap kalau jauh sama Lea," jawab Mommy Queen dengan air mata yang masih menetes.
" Sudah, sudah. Semoga kalian bertiga tiba di tujuan dengan selamat, dan tak kekurangan suatu apapun. Kedepan nya kamu harus dewasa dalam menghadapi masalah, kamu sudah jauh dari Mommy dan Daddy yang selalu siap menyelesaikan masalahmu. Sekarang waktu nya kamu akan di uji dengan keras nya dunia, makanya persiapkan mental mu nak. Daddy yakin kalau kamu pasti bisa, kamu anak yang kuat. Kamu harus bisa mencari jati diri kamu, kalau memiliki sesuatu yang di butuhkan. Jangan sungkan untuk meminta tolong kepada kami,"
Dady Tito menyudahi interaksi antara anak dan ibu yang mengandung bawang itu, tak lupa ia memberikan bekal berupa nasihat-nasihat yang mungkin sudah ia alami terlebih dahulu. Supaya putri nya bisa mempersiapkan diri, sebelum peperangan di mulai.
Oh ya guys, 'BERTIGA' yang di maksud adalah bi Sumiati yang ikut, untuk menjaga si bayi. Karna Allea belum memiliki pengalaman mengenai bayi, jadi Daddy Tito memberangkatkan bi Sumiati ikut serta. Selain itu juga, supaya bisa membenahi kebutuhan Allea di sana nanti nya.
" Bye.. Bye... Indonesia, aku akan membuang segala hal buruk yang pernah terjadi di negara ini. Dan akan memulai hal yang baru di negara lain, semoga aku bisa melupakan luka yang pernah tertanam di hati ku." Batin Allea sebelum ia benar-benar naik ke helikopter pribadi mereka, yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan nya.
...****************...
Halo guys... Aku kembali.
