ayana seorang gadis desa berniat merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga nya, ayana hanya tinggal berdua denga ibunya setelah ditinggal pergi sang ayahnya,
ayana bekerja di sebuah toko kue yang sangat terkenal tidak disangka dia bertemu jodohnya disana, ayana dijodohkan dan menikah dengan anak bosnya, lika liku hubungan mereka, ada masalah tetapi tetap bisa mereka hadapi bersama, sampai bahagia pun menghiasi pernikahan dan rumah tangga ayana dan dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainul Anwar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jodohku adalah anak bosku
Ayana segera mengambilnya ponselnya, ketika melihat panggilan dari ibunya ayana awalnya sangat bahagia diapun berencana memberi tahu ibunya.
"Hallo, assalamu'alaikum bu " Ucap ayana
"Waalaikumsalam " Jawab orang dibalik telpon ternyata itu bukan ibu ayana.
"Ini siapa yah? " Jawab ayana yang menyadari itu bukan suara ibunya.
"Ini bi Titin ay" Jawab orang itu yang tak lain adalah tetangga ayana.
"Ibu kemana bi? Ibu gapapa kan? " Tanya ayana begitu khawatir.
"ayana ini ibu kamu kecelakaan ay" Jelas orang di seberang sana.
"APA" Ayana teriak ayana disertai tangisan histeris.
"Kenapa bisa seperti itu bi? "Tanya Ayana semakin menjadi.
" Panjang ceritanya ay, kamu pulang sekarang yah"ucap tetangga ayana.
"I Iyah bi, ayana pulang sekarang" Jawab ayana dan menutup panggilannya.
"Kenapa ay? " Tanya dewa yang merasa khawatir tiba tiba ayana nangis histeris setelah mengangkat telpon itu.
"Ibu ibu mas" Jawab ayana terbata bata sbil terus menangis.
"Ibu kenapa ay? " Tanya dewa lagi ikut merasa khawatir juga.
"Ibu kecelakaan mas, aku harus pulang kampung sekarang".ayana dengan terburu buru beranjak dari duduknya dan berlari menuju kamarnya untukbmengambil barang barangnya.
" Dewa, cepat kejar ayana, kamu temani dia ke kampungnya "ucap nyonya dewi ikut merasa khawatir.
" Iyah mah"Dewa pun segera berlari mengejar ayana.
Sesampainya dikamar ayana yang kebetulan pintunya masih terbuka, dewa langsung masuk melihat ayana yang sudah menangis tidak karuan sambil mengemas barangnya. Dewa menghampiri ayana dan langsung memeluknya.
"Ayana, sudah kamu tenang dulu yah? Kalo kamu kaya gini , aku takut kamu nanti kenapa kenapa dijalan" Ucap dewa mencoba menenangkan ayana.
Ayang mencoba menenangkan dirinya, dan dewa melepaskan pelukannya ke ayana untuk mengambil air agar ayana merasa semakin tenang.
"Ini ay, kamu minum dulu yah" Ucap dewa sambil memberikan minumannya.
"Iyah mas, makasih" Ayana langsung meminumnya. Saat dirasa sudah mulai tenang, ayana melanjutkan merapihkan barangnya dibantu oleh dewa.
"Mas, kira kira perjalanan dari bali ke kampung berapa lama yah? " Tanya ayana.
"Kampung kamu dimana ay? " Jawab dewa yang memang belum tahu dimana tempat tinggal ayana.
"Di Garut mas" Jawab ayana.
"Lumayan lama ay, bagaimana kalo kita naik pesawat aja yah, biar lebih cepat" Ucap dewa menyarankan.
"Emm, tapi pasti mahal yah mas? Uang aku engga cukup mas" Jawab ayana dengan kecewa.
"Sudah, kamu tenang saja ay, semua aku yang urus"
"Ayo kita selesaikan ini, biar kita tidak ketinggalan pesawat" Lanjut dewa, kebetulan tadi dewa sudah langsung menelpon asistennya untuk memesankan tiket itu.
"Iyah mas, makasih banyak mas" Ucap ayana senyuman kembali kepada wajahnya walaupun singkat.
Ayana dan dewa segera keluar dari hotel ,dan memasuki mobil yah sudah disediakan.
Dewa duduk dikursi belakang disamping ayana, dan asisten dewa yang mengemudikan mobilnya.
Ayana terlihat sangat gelisah, rasanya dia ingin cepat cepat sampai ke rumahnya, pikiran negatif terus merasuki pikirannya.
"Ayana, kamu tenang yah, kamu berdoa saja yang baik baik, oke" Ucap dewa terus menenangkan ayana sambil sesekali membelai rambut ayana.
Ayana hanya diam dan terus berdoa didalam hatinya.
Sesampainya di bandara mereka keluar dari mobil, dan segera memasuki pesawat.
Ayana dan dewa duduk berdampingan.
Saat pesawat mulai take off,
Ayana yang baru pertama kali menaiki pesawat terlihat sedikit takut dan gelisah, terlihat dari wajahnya yang panik dan pucat.
Melihat ayana yang gelisah dewa langsung memegang tangan ayana.
"Tenang yah ay, disini ada aku, kamu tidak perlu khawatir" Ucap dewa sangat lembut berangsur angsur menenangkan ayana.
"Iyah mas, terimakasih banyak yah mas dewa sudah banyak membantu saya"Jawab ayana yang sudah tenang sambil tersenyum manis.
Perjalanan ditempuh tidak terlalu lama.
Setelah pesawat landing di bandara yang dituju.
Ayana dan dewa menuruni pesawat kemudian mengambil barang bawaannya.
Ayana yang hendak mengambil tas nya langsung disambar oleh tangan dewa.
" Sini biar aku saja yang bawa ay"ucap dewa dengan senyuman tampannya.
"Iya iya mas"
"Ay, kita makan dulu yuk" Ajak dewa.
"Emm aku belum lapar mas"jawab Ayana yang hanya memikirkan bagaimana keadaan ibunya, dia tidak merasakan lapar sama sekali.
"Ya sudah, tunggu dulu yah disini" Ucap dewa.
Ditengah langkah mereka, dewa belok ke sebuah toko yang menyediakan beberapa roti, rencananya dewa akan membeli roti untuk mengganjal perut mereka, kebetulan sudah waktunya jam makan siang.
Sesudah membeli beberapa roti dan minuman dewa kembali menghampiri Ayana yang sedang duduk tidak jauh dari sana.
"Ini ay, dimakan dulu yah" Ucap dewa sambil memberikan 1 buah roti dan meletakan roti lainnya dimeja depan mereka.
"Ay, alamat rumah kamu dimana? Biar aku pesan kan mobil terlebih dahulu, setelah makan kita bisa langsung pulang ke rumah kamu" Ucap dewa sambil membuka ponselnya.
"Kita langsung ke rumah sakit aja yah mas, aku sudah khawatir sekali dengan keadaan ibu" Jawab Ayana.
"Baiklah, dirumah sakit mana ay? " Tanya dewa.
"Rumah sakit umum bandung mas" Ucap Ayana kebetulan tadi ayana menanyakan dimana ibunya dirawat kepada tetangganya.
"Baiklah ay" Ucap dewa langsung memasukkan alamat yang dituju di aplikasinya dan segera memesan satu buah mobil.
Setelah selesai memesan mobil online , dewa membuka satu bungkus roti dan memakan nya.
Beberapa menit kemudian ada sebuah telpon dari ponsel dewa, dewa pun segera mengangkat nya.
"Hallo pak, saya sudah di tempat yah" Ucap sopir mobil online diseberang sana.
"Baik Pak, saya segera kesana" Ucap dewa sambil mematikan ponselnya.
"Ayo ay, mobilnya sudah sampai" Ajak dewa disertai anggukan Ayana.
Ayana dan dewa segera beranjak dari duduknya ,dan melangkah kan kaki keluar bandara menghampiri mobil online yang sudah terlihat tidak jauh dari sana.
Ayana dan dewa menaiki mobil,
Ayana meminta kepada pak sopir agar melakukan mobilnya dengan cepat, dia tidak sabar untuk bertemu ibunya.sopir itu meng iya kan perintah Ayana,dan mobil segera melaju dengan cepat ke arah rumah sakit.
Tidak menunggu lama mobil sudah sampai di sebuah parkiran rumah sakit,.
"Terimakasih yah pak" Ucap Ayana dan dewa, mereka segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruangan ibu Ayana.
Setelah sampai didepan ruangan disitu sudah ada dua orang tetangga Ayana. Ayana langsung menghampiri tetangga dan menanyakan keadaan ibunya.
"Bi, bagaimana keadaan ibu bi" Tanya Ayana sambil matanya berkaca kaca menahan tangis.
"Ibu kamu koma Ayana" Jawab tetangganya dengan suara lemah merasa tidak tega kepada Ayana.
Ayana sudah tidak bisa lagimenahan air matanya, akhirnya keluar sudah air mata Ayana dengan derasnya.
Dewa langsung mendekati Ayana berusaha menenangkannya.
Tidak lama kemudian dokter beserta beberapa perawat keluar dari ruangan ibu Ayana.