NovelToon NovelToon
Puncak Kesabaran

Puncak Kesabaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Light_Ryn23

"Ahhh, sakit sekali. Apa yang kau lakukan?”

“Maaf, aku tidak sengaja.”

“Aku tidak akan memaafkanmu, kecuali kamu bertanggungjawab atas apa yang terjadi padaku.”

“Ya. Kalau perlu Aku akan menikahimu!” Siapa yang akan menyangka perkataan tanpa pikir panjang itu, mendatangnya kepada masalah yang rumit dan mengubah hidupnya sangat jauh hingga tak ada jalan untuk kembali.

Kecelakaan hari itu, membawa mereka berdua pada ikatan paksa bernama pernikahan.
____

Pernikahan yang semula indah dan damai seolah pernikahan pada umumnya, hingga Ia lupa, bagaimana pun Ia adalah penyebab kehancuran suaminya. Ia layak untuk di benci.

Kau bersabar atas luka di sekujur tubuhmu
Aku bersabar atas sikapmu yang menyakitiku.

Jika kau tak pernah selembut itu mungkin perubahanmu tak begitu menyakitiku. Figuremu di hatiku seindah itu, sebelum sifatmu berubah membekukanku.

#Nikahpaksa
#Cintahadirkarnaterbiasa

Jangan lupa tinggalkan tanda di setiap partnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Light_Ryn23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Sakit

Perempuan itu sedang dikurung dalam kamarnya pasti dia menikmati harinya dengan tidur saja itulah yang dipikirkan Jefri, sebelum mendapati sang keponakan bergulung di dalam selimut dengan wajah yang pucat.

Jefri mendekat dan menyentuh kening Fidzah dan panas, Sepertinya keponakannya ini demam. Bagaimana acara esok, bukankah besok Dia akan Akad dan bersanding dipelaminan?

"Ka, dari kapan begini?"Tanya Jefri lalu mengambil remote mematikan AC yang masih menyala.

"Malam,"Jawab Fidzah Lirih, bibir pun pucat.

"Tunggu sebentar. Aku panggil Papamu dulu," Ucap Jefri lalu menarik selimut sampai batas leher Fidzah.

Jefri bergegas menuruni tangga, Untuk memanggil Kakanya yang sedang duduk menonton Televisi itu.

"Kak. Mekkah Sakit, Badannya panas,"Ucap Jefri disamping Mamanya Fidzah .

"Loh Pantesan gak keluar Kamar dari pagi. Ini udah jam 11, Besok Akad. Gimana Ini Fri..." Ucap Mamanya Fidzah sebelum berlalu menuju Kamar Sang Anak.

"Frii. Tolong kabari Kakak Iparmu minta untuk pulang,"Ucap Mamanya Fidzah lagi diujung tangga sebelum melanjutkan langkahnya.

Jefri sendiri sedang mondar mandir di ruang Tamu, menunggu telponnya diangkat oleh orang disebrang sana. Deringan ketiga pun masih belum diangkat, Jefri menatap Layar ponselnya lalu mengacak-acak rambutnya sendiri.

Setelah itu dia dengan cepat berlari menuju kamar sang keponakan, Mendapati Kakaknya sedang memijat kepala Fidzah yang panas.

"Kak. Kak Zafran gak angkat telpon, Kita bawa ke dokter aja. Dijalan nanti kakak coba hubungi lagi Kak Zafrannya." Setelah mendapat anggukan dari sang kakak, Jefri menggendong keponakannya menuju Mobil.

"Eh Fri Frii. Tunggu Itu kerudungnya." Lalu Mamanya Fidzah memakaikan kerudung Syari Instan yang sudah ada dalam genggamannya setelah tadi mengambil asal dalam lemari sang anak.

Tak Lupa, Mamanya Fidzah membawakan Bantal, lalu Jefri membaringkan keponakannya dengan sedikit menekuk dijok belakang, Jefri dan Kakaknya pun dengan cepat masuk kedalam mobil menuju Klinik praktik Dokter langganan.

Setelah sampai dan membaringkan Fidzah dibranker tempat praktik sang Dokter, tak lama setelahnya Dokter paruh baya itu masuk dan memeriksa Fidzah.

"Badannya panas lagi. Apa Dia banyak Pikiran? Dan tak mengalihkan Fokusnya?"Tanya Dokter Dahlan, setelah mengecek suhu Badan Fidzah .

"Sepertinya Anak ini mengalami Masalah berat lagi. Ia terus memaksa Otaknya untuk berpikir secara berlebihan, hingga menyebabkan kurang tidur dan istirahat yang terganggu mengakibatkan daya tahan tubuhnya melemah."Sambung Sang Dokter sebelum melepas stetoskop yang semula berada ditelinganya.

Baik Jefri maupun Mamanya Fidzah saling tatap, Seolah bicara lewat tatapan. Lalu Jefri kembali menoleh menatap kasihan pada keponakannya itu, Sambil mengusap Kepalanya lembut. Fidzah sedari kecil memang tidak punya daya tahan tubuh yang kuat, menyebabkan Ia paling sering sakit daripada saudara-saudaranya yang lain.

Masalahnya tidak mudah untuk dilewati Jefri tau. Jefri tebak Anak ini kembali memikirkan masalah yang menimpanya semalaman sampai tidak bisa tidur, Jefri tau riwayat penyakitnya. Fisiknya lemah, kepalanya pernah terbentur keras, makanya tidak mampu untuk berpikiran berat.

Jefri masih menatap Keponakannya ini. Masa depan yang sudah direncanakannya jauh jauh hari bersama Satria, Tapi Rencana Allah berbeda.Manusia berhak untuk berencana, Tapi Allah Jua lah Yang menentukannya.

Tugas kita hanya perlu sabar dan ikhlas, menerima semua yang Allah berikan. Karna apa yang baik menurut kita belum tentu baik untuk kita, tapi yang menurut Allah baik pasti baik bagi kita.

Dalam Firmannya Allah Ta'ala.

*QS. Al Baqarah (2) : 216*

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ ﴿٢١٦﴾

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

*QS. An Nisa' (4) : 19*

... ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ﴿١٩﴾

..., karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.

(Potongan Ayat 19 Surah An-nisa)

Kadang kalanya Kita sudah merencanakan Sesuatu sebaik mungkin dengan Seseorang. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Jangan bertanya kenapa? Karna jawabannya sudah pasti, Yaitu Takdir... Rencana Allah itu pasti Indah walau di mata kita itu adalah musibah.

Boleh jadi kita menghendaki sesuatu padahal sesuatu itu justru membawa Mudhorat bagi Kita. Dan Boleh jadi Kita membenci Sesuatu padahal disana banyak Kebaikan atasnya.

Belajarlah Husnudzon. Berbaik sangka terhadap rencana Allah. Kita tidak tau mana yang baik dan buruk untuk kita, dan Bahwasanya Allah itu Maha Tau Segalanya.

Bisa saja Kita berencana Membeli mobil Avanza itu Rencana Kita, sedangkan Rencana Allah lebih baik dari itu Allah memberikan Kita Mobil Fortuner keluaran terbaru.

Apapun yang terjadi sekarang yang berbeda dengan Rencanamu, Yakinlah bahwa ini yang terbaik dari Allah, dan Bersyukurlah atas apapun yang terjadi.

Allah Tak akan Menguji Hambanya melebihi batas kemampuannya, Kalau kamu diberi musibah oleh Allah, Allah tau kamu mampu menjalaninya, Minta dengan-NYA Jalan keluar dari Masalah tersebut.

Allah beri kamu Musibah sekarang Mungkin karna Allah Rindu dengan Rintihan Do'amu, yang sudah lama tak didengarnya, Jangan Putus Asa... Serahkan Semuanya kepada Allah, Berserah diri bertawaqqal kepada Aĺlah, Tuhan sekalian Alam.

***

Fidzah baru saja membuka matanya ketika matahari sudah hampir terbenam, dia menoleh menatap sekitar dia sudah kembali kekamarnya. Mungkin Jefri yang sudah mengantarnya balik ke kamar.

Sesudah meminum obat, waktu diperjalanan Pulang, Fidzah tertidur karna Efek samping dari obat demam yang diminumnya.

Setelah bangun dia merapikan kasurnya yang berantakan, lalu keluar kamar mencari Mamanya dilantai bawah, tanpa memakai kerudungnya Ia berjalan menuju dapur.

"Loh Dzah, Kok belum mandi?" Tanya Mama yang baru saja menutup kulkas setelah memasukkan beberapa buah-buahan yang dibawa sanak saudara dari kampung.

"Masih panas Maa," Gumam Fidzah dan duduk dikursi meja makan tanpa menyadari ada beberapa pasang mata yang memperhatikannya.

"Ayo Mandi Fidzah, Masa calon pengantin bau? Mau ketemu calon Mertua loh ini!" Pinta salah satu Tantenya yang juga berada di dapur membantu Mama menyiapkan acara syukuran Malam ini.

"Tante kapan datang?"Tanya Fidzah Menyadari salah satu tantenya berada didekat wastafel sedang mencuci panci.

"Tadi siang, waktu sampe rumah juga Kosong, gak ada orang. Habisnya Dadakan sih ngasih kabar, untung Tante ada waktu luang sempat buat ke Banjar. Lain lagi Jangan gitu loh ya! Banjarmasin-Samarinda itu gak deket tau ... Kalau mau ada acara besar ya jauh-Jauh hari sudah kasih kabar. Minimal seminggu lah, biar ada persiapan. Ini dua hari sebelum hari -H baru ngasih kabar, untung dapet tiket pesawat. Kalau enggak gimana? Pakai Bis ... Dua hari baru nyampe." Gerutu Tante Dian. Setelah meletakkan pancinya, Tantenya mendekati wajan dan mengaduk sambal yang ada di wajan, Fidzah hanya senyum-senyum gak jelas mendengarkan.

"Dzah. Kamu dari tadi senyum-senyum aja ... Mentang-mentang mau Nikah." Ucap Tante Dian. Fidzah bukannya berhenti tersenyum malah semakin menjadi Dan menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan di atas meja.

"Kenapa sih Tan? rame banget didapur," Tanya Nadya yang baru masuk ke dapur, setelah mandi karna baru pulang dari Rumah Sakit.

"Nah ini Anak Satu senyum-senyum terus karna mau Nikah kali. Kesenengan dianya,"Jawab Tante Dian sambil menutup sambal yang sudah masak dalam wajan.

Nadya hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan Tantenya lalu menatap adiknya yang tak membela diri disaat dia digoda sang tante. Menurut Nadya yang hanya ada dua kemungkinan diotak adiknya ini. Pertama karna saat dia membela diri Tante Dian akan semakin Menggodanya, kedua karna ingin membenarkan Opini Tante Dian yang mengira dia menikah karna Keinginannya. Agar tak jadi tanda tanya dikeluarga Besar kenapa Si bungsu menikah Dadakan.

"Bahagianya yang ingin menempuh Hidup baru," Ejek Nadya pada Fidzah sambil mengacak-acak rambut adiknya yang sudah tak beraturan.

"Mana ada Tan--Aduhhh,"Ucap Jefri yang masuk dapur dan ingin membantah Opini Tante Dian yang mengira Fidzah sangat bahagia, tapi Urung saat kakinya diinjak oleh Nadya yang sudah mengira Jefri akan buka Kartu tentang masalah sebenarnya.

"Kamu Ya Frii..., Tante tante, Sama Kakak Iparmu sendiri begitu kamu Frii," Ucap Tante Dian sambil berkacak pinggang menatap tajam Jefri seolah benar-benar Marah.

"Loh Nadya yang empat tahun diatas aku aja, manggil Tante,"Elak Jefri membela Diri.

"Bagaimanapun Aku tetap Ponakan kamu Om Jefriii,"Ejek Nadya Memanggil Jefri dengan sebutan Om, Anak ini paling tidak suka saat Nadya ataupun Fidzah memanggilnya Om kecuali ponakan yang kecil-kecil.

"Tau nih Jefri, ada-ada aja Ingin menyalahi kodratnya sebagai Om-om Muda,"Tambah Tante Dian sambil bertos ria bersama Nadya, karna berhasil menggoda Jefri.

"Orang Nadya dong Kak yang digoda-goda. Tuh mau dilangkahi Adiknya ... Umur udah mau kepala tiga belum ada tanda-tanda nyebar Undangan," Balas Jefri pada Nadya sambil membenarkan letak sarung yang melilit dipinggangnya.

"Ya gak bisa gitu dong ... Takdir sampainya Jodoh seseorang itu berbeda-beda, Mungkin Fidzah jodohnya lekas sampai, Dan Mungkin Jodohku sedang tersesat dijalan,"Jawab Nadya yang sedang memakan Apel simpanan Jefri diatas Meja.

Fidzah hanya diam mendengarkan perdebatan antara Tante, Om dan kakaknya itu. Setidaknya dia bisa melarikan Pikirannya dari masalah yang menimpanya yang semakin membuat pusing kepalanya.

"Tuh jodohmu di depan. Tersesat dijalan gimana ha? Kalau datengnya aja tadi sama kamu," Balas Jefri sambil menunjuk nunjuk seseorang diruang tamu.

"Hush Berisik ah, Yaudah Aku mau Mandi dulu. Bye,"Ucap Fidzah sambil mengibaskan tangannya di depan wajah sebelum bangkit meninggalkan ketiga orang yang asik berdebat itu.

***

Satu Vote dan like kalian membantu menyemangati kami dalam menulis

Dan sedikit Hadiah kalian sangat berarti untuk kami memperbaiki tulisan dan menyajikan bacaan yang lebih berkualitas dengan mempunyai tablet sebagai Fasilitas.

1
mely
lanjut Thor...
Shofiafia25
Semangat Author Nim. Saya sukaaa, walau harus nunggu. Semoga tetap istiqomah tiap hari yaa 😆 saya baca ini sejak episodenya cuma 5, dan saya selalu menunggu malam berlalu sejak hari itu.
Light_Ryn: Terima kasih banyak Kak atas perhatian dan tanggapan baiknya 🌻☺️ Aamiin, semoga kita bisa diistiqomahkan menemani Fidzah dan Yamani dalam mengarungi bahtera rumah tangga
total 1 replies
Shofiafia25
Finally penantian panjang, akhirnyaaa halal. 😊
Shofiafia25
Jelas banget masalahnya. Jadi curiga gak true story kan Thor? 😭 Gak tegaa
Light_Ryn: Umm kasih tau gak ya? 🤣
total 1 replies
Shofiafia25
Walau pun ini hanya Novel, namun pembawaan Author sungguh terperinci dan jelas. Dan menyadarkan para tokoh akan ide gilanya, gak langsung to the point memang soalnya jika masalah ini pada kehidupan nyata pasti banyak pihak yang menentangnya. Semangat Author
Light_Ryn: Hidup gak selalu lurus dan rencana gak semuanya harus mulus. Terima kasih dukungannya, saya akan berusaha lebih baik kedepannya 🤗
Light_Ryn: Pembawaannya dibuat realistis dikit, biar gak kejauhan Halunya 😅
total 2 replies
Shofiafia25
Siapa Satriaa?
Cinta yang rela menunggu, tapi bukan sebagai kekasihmu 🤕
Shofiafia25
Tidak perduli seberapa lama aku mengenalmu, akhirnya kau memilih dia sebagai suamimu. Satriaaa So Sad 😭
Ditunggu Partnya Satriaa ya Thor
elleya
semangat
elleya
Semangat
Lili Ismail
Menyimak dulu
Shofiafia25
Bagus. Kisah yang berawal dari musibah, pelajaran yang dapat diambil hikmah disetiap ujian yang hadapi. Cukup realistis, karna ada beberapa perdepatan yang menentang Ide gilanya para tokoh utama. Ditunggu chapter selanjutnya.
Light_Ryn
Bagus.
mely
lanjut kak... mantap ceritanya 😁👍
Light_Ryn: Terima Kasih. Cerita ini Update setiap hari pukul 21.23, ditunggu ya Kak ☺️🌻
total 1 replies
Light_Ryn
Selalu semangat untuk kita yang sedang berjuang meniti kesempatan yang kita miliki, sebelum penyesalan menghampiri
Light_Ryn
Cerita ini pasti akan melejit, punya nama dan pata mengikspirasi banyak orang. Aku yakin itu
Light_Ryn
Aku selalu menunggu pukul 21.23 lalu aku bisa kembali membacanya
Light_Ryn
Cerita yang Hebat
Light_Ryn
Ini cerita yang luar biasa
Light_Ryn
Semangat untuk kita 🤣🌻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!