NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melihatnya dari jauh

Langit terang mulai membiru, matahari yang baru muncul menyapa embun yang masih berlalu. Suasana Malang dengan dataran tingginya membuat sentuhan sejuk setiap paginya. Nazela dengan selimut dan bantal nya masih bersama hingga tubuhnya mulai menggeliat, matanya yang masih enggan untuk terbuka itu memaksanya untuk kembali dalam kelelapan. Namun secarik kertas menyentuh hidung mancung nya membuat Nazela meraba mengambilnya. Dengan mata yang masih tak jelas melihat, Nazela memaksanya untuk membaca.

  Zell!!

kamu dah bangun tok? salah mu sendiri yo tadi habis subuh turu meneh, jadi tak tinggal . Saiki aku ning umah bu dek lagi bantu bantu buat sarapan. Kamu kalo dah bangun cepet mandi!! terus iku ono baju ganti sama jilbab e dari bu dek. Kamu pake !!! dandan sing apik, sing ayu!! terus langsung ke sini. Ojo suwe suwe, nek suwe tak tinggal sekalian!!

"Ihhhh, kok Sabrina malah ninggalin gue sih"

gumamnya kesal kemudian bergegas membasuh dirinya

*****

"Nazela semalem gak pulang?"

Tanya mamahnya yang baru keluar dari kamar pada Camila yang sedang duduk di meja makan sambil mengoleskan selai coklat pada roti tawar nya

"Iya mah, tapi semalem Zela udah izin kok sama aku. Kalo dia pergi sama Sabrina nginep di rumah bu dek nya Sabrina katanya abis ada acara"

Jawab Camila dengan lembut

"Kok dia gak bilang sama mamah?"

"Mungkin takut mamah udah tidur, soalnya semalem juga Zela telpon akunya udah malem. Nih, Camila udah siapin roti buat mamah"

Ucap Camila sambil menyodorkan piring berisi roti dengan selai nanas di atasnya yang sengaja ia siap kan untuk sang mamah

"Makasih ya"

Dengan senyuman, mamahnya langsung menarik kursi dan duduk di atasnya sambil Mulai menggigit satu sisi roti.

"Mah, ada yang mau Camila omongin"

"Apa sayang?"

"Hmmm...Camila bukan mau nyalahin mamah atau gimana. Cuman Mila mau kasih saran aja biar mamah bisa ngomong sama Nazela dan Nazela mau dengerin omongan mamah"

Ujar Camila penuh ke hati harian agar tak menyinggung perasaan mamahnya.

"Mila tau mamah mau kasih yang terbaik buat Zela, karna mamah sayang sama dia. Tapi mungkin cara mamah ngomong ke Zela kurang tepat sehingga Nazela susah untuk menerimanya. Mamah pasti kangen kan sama perilaku Zela yang dulu? yang selalu manja manja ke mamah, gak pernah bentak mamah, selalu cium mamah sebelum tidur"

Ucapan Camila membuat mamahnya berhenti menggigit rotinya, dengan mata yang mulai basah mamahnya menatap dalam Camila.

"Mah. Untuk saat ini tolong biarin Zela fokus sama skripsi an nya. Jangan bebankan Nazela dengan pikiran yang sedang mamah pikirin. Coba mamah biarin Zela dulu untuk menyelesaikan ini, ambil hati Zela lagi dengan cara mamah memberitahu Zela kalo mamah sayang sama dia. Tunjukkin cinta mamah ke Zela dengan gak menekan Zela seperti yang mamah lakuin selama ini. Mungkin dengan cara itu Zela mulai merasakan kehangatan mamah dan Zela mulai berubah pikiran"

Camila menggenggam erat tangan mamahnya, ia melihat air mata mamahnya mulai jatuh hingga membasahi wajah cantiknya yang hampir mirip dengan Nazela

"Dengan cara mamah membuat Nazela berhenti dari kerjaan nya, bukan berarti Nazela akan diam dan pasrah gitu aja. Mamah tau sendiri kan Nazela anak yang seperti apa, dia itu anak yang cerdas, gigih bahkan keras kepala. Dia akan ngelakuin apa pun untuk bisa dapet uang, Nazela dengan otaknya bisa dengan cepat punya kerjaan lagi. Dia udah tiga tahun lebih gak pernah minta uang ke mamah apalagi ke Mila, kita beruntung punya Nazela mah, jadi Mila tolong untuk bisa mengembalikan Zela yang dulu. Zela selalu menjadi dirinya sendiri ketika di luar rumah, tapi ketika di rumah dia seperti orang lain"

Sambung Camila yang juga ikut menitihkan airmata nya. Tak ada jawaban dari mamahnya, mamahnya sudah tenggelam dalam tangisan nya yang penuh kesadaran dan penyesalan. Dengan sigap Camila langsung memeluk mamahnya sambil menyeka air matanya.

Sebenarnya sudah dari dulu Camila menasehati mamahnya, namun selalu mendapat bantahan keras. entah apa yang membuat mamahnya menangis kali ini, mungkin mamahnya baru menyadari ke kesalahan nya dan menyadari perubahan sikap dan fisik Nazela yang begitu drastis. Dulu tubuh Nazela masih terlihat berisi dengan pipi nya yang sedikit mengembang dan Nazela masih bisa tertawa di rumah ketika bercanda dengan kakaknya, walau sang mamah sudah mulai mengganggu pikirannya dengan paksaan untuk menjadi dokter dan berhenti berseni itu. Namun satu tahun belakangan ini Nazela menjadi orang yang sangat tertutup di rumah ia jarang keluar kamar, mengobrol atau bahkan makan bersama. Namun ketika berada di luar rumah Nazela kembali menjadi dirinya yang ceria dan aktif.

*****

''Nazela dah bangun tok Sab?''

Tanya bu dek sambil menata makanan di atas meja yang telah selesai di masak besama Sabrina sehabis subuh tadi

''Koyo e...''

''Assalamualaikum!!''

Sabrina tak melanjutkan ucapannya setelah mendengar salam dari suara khas Nazela yang baru terdengar

''Waalaikumussalam''

Jawab semua orang yang ada di meja makan. Melihat semua orang sudah berkumpul dengan hidangannya masing masing membuat Nazela malu tak tertahankan, ia menatap Sabrina dengan tatapan penuh ancaman namun Sabrina tak bergeming ia hanya mengangkat sebelah bahunya sambil berusaha menahan tawanya melihat Nazela yang salah tingkah.

''Ayo duduk Zel!!''

Ucap ummi dan langsung di iya kan oleh Nazela

''Kok baju e koyo abi pernah lihat yo ummi''

Ucap abi setelah melihat Nazela yang terlihat begitu anggun dengan setelan tunik berwarna coklat yang di padukan dengan hijab pashmina berwarna senada namun sedikit lebih terang membuat Nazela begitu manis

''Yo emang baju e ummi, itu dapet belinya Afkar dengan uang pertamanya pas buka restoran''

Jawaban ummi membuat semua orang tertuju pada Nazela, dengan spontan wajah Nazela memerah bak kepiting rebus

''Terus kenapa ummi kasih Zela?''

''Yo ndak papa. udah gak muat di ummi, iya tok lek?''

Tanya ummi sambil melihat ke arah Afkar yang hendak memasukan satu suap nasi ke dalam mulutnya. Hal itu membuat yang lainnya ikut tertuju pada Afkar hingga Afkar meletakkan sendoknya, mengurungkan niatnya untuk melahap nasinya.

''Iyo ndak papa, kamu pake aja!''

Ujar Afkar sambil melihat Nazela sekejap,dan kembali pada nasinya yang menunggu untuk di lahap.

''Tunggu!!''

Cetus Nazela membuat Afkar tak jadi memasukkan nasi nya lagi

''Lo bukannya mas mas yang waktu itu di galeri foto kan?''

Pertanyaan Nazela membuat semua orang diam seketika

''Sing sopan tok Zell!!''

Tukas Sabrina berbisik sambil menyenggol nyenggol lengan Nazela, justru Nazela malah menatapnya sinis

''Punten yo bu dek, pak dek,pak Malik,mas Afkar. Nazela emang gini asli e, maklum dari Jakarta''

''Yo ndak papa. Betul aku yang waktu itu di pameran foto, piye jadi nek beli foto ku?''

''Oh gak gak, tanya aja soalnya muka nya gak asing''

Jawab Nazela dengan gugup

''Oh ternyata Nazela toh perempuan yang kamu ceritain ndak jadi beli fotomu?''

Tanya ummi ikut me nimbrung

''Iyo ummi''

''Berarti kalian pernah ketemu dong sebelumnya?''

Tanya Malik yang baru terdengar bicara,karena sedari tadi ia hanya tersenyum melihat tingkah lucu Nazela

''Iyo mas''

''Makanan e juga pengen di ajak ngobrol, ayo makan!!''

Titah jenaka abi membuat semua yang ada di meja makan tertawa.

*****

''Zell kamu ke mobil dulu aja! aku nek ambil baju kotor dulu''

Sabrina dan Nazela berjalan keluar dari rumah menuju tempat mereka menaroh mobil.

''Sekalian ya!!''

''Emang punya mu nang endi?''

''Di atas kasur''

''Ihhh kebiasaan kamu iki''

Raut kesal Sabrina membuat Nazela tak bisa menahan tawanya, walaupun terlihat kesal namun Sabrina tetap melakukan apa yang Nazela ucapkan. Keduanya berjalan kearah yang berbeda, Sabrina berjalan ke arah wisma sedangkan Nazela berjalan ke arah parkiran mobil.

''Zel, tunggu!!''

tiba tiba seruan tegas memanggil Nazela dari arah belakangnya. Dengan spontan ia membalik kan tubuhnya dan mendapati Malik yang sedang berlari kecil ke arahnya

''Pak Malik, kenapa pak?''

''Gak papa, saya cuman mau tanya kamu ada ke kampus hari ini?''

''Ada pak, mungkin jam 10 an, soalnya saya masih ada urusan sama Sabrina pagi ini"

"Terus sekarang Sabrina nya mana?"

''Lagi ke wisma ambil tas"

''Kalo hari ini kita mulai bimbingan nya hari ini gimana?"

''Saya mau banget sih pak, tapi emang bapak gak lagi sibuk?"

''Gak, nanti saya tinggal atur jadwal saya yang lain"

''Emang gak papa pak?''

''Ya gak papa dong, kan saya dos pem kamu, saya berusaha untuk membantu mahasiswi saya sebaik mungkin"

''Iya sih pak, tapi beneran gak papa pak?

"Gak papa Nazela"

"Serius pak?"

"Lebih cepat lebih baik kan?''

''Ok deh pak, sekali lagi terimakasih banyak''

''Ya, kalo gitu saya duluan, nanti untuk waktunya saya hubungin kamu. Assalamualaikum''

''Waalaikumussalam''

Malik berjalan meninggalkan Nazela yang tampak begitu bahagia, ia tak menyangka bahwa mendapat dosen pembimbing sebaik dan setulus Malik yang akan mempermudah dan mempercepat untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. Nazela tak menyadari bahwa Afkar sedang memperhatikan kedekatannya dengan Malik dari tempat parkir mobil karena ia pun hendak pergi ke studio fotonya. Dengan kameranya yang di sangkutkan di bahunya, Afkar masih terus berdiri di samping mobilnya sambil terus memperhatikan Nazela yang sedang bejalan sambil tersenyum sumringah.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!