NovelToon NovelToon
ASI, Untuk Majikanku

ASI, Untuk Majikanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:58.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Aneh Tapi Nyata. Nathan mengidap sebuah penyakit yang sangat aneh dan langka. Dia selalu bergantung pada Asi untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Hampir setiap bulan sekali penyakitnya selalu kambuh sehingga Nathan membutuhkan Asi untuk mengembalikan tenaganya. Pada suatu ketika, stok ASI yang dia miliki benar-benar habis sementara penyakitnya sedang kambuh. Kedatangan Vivian, pelayan baru di kediaman Nathan mengubah segalanya. Mungkinkah Nathan bisa sembuh dari penyakit anehnya, atau dia harus terus bergantung pada Vivian? Hanya waktu yang mampu menjawab semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Lakukan, Aku Milikmu

Rio melangkah masuk ke ruang keluarga, matanya tertuju pada seorang wanita yang baru saja memasuki ruangan. Vivian berdiri di sana, anggun dan cantik dengan aura yang memikat. Rio tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

"Ya Tuhan, cantik sekali Nona itu. Ge, siapa dia, kenapa dia cantik sekali?" ucap Rio, matanya masih terpaku pada Vivian.

Nathan menatapnya dengan tajam, membuat Rio segera menutup mulutnya. "Jaga mata dan lidahmu, Rio. Berani menggoda Vivian, aku akan mencabut semua fasilitasmu," ucap Nathan dengan nada dingin dan tegas.

Henry, yang berdiri di samping Rio, merasakan bulu kuduknya berdiri mendengar ancaman Nathan. Dia tahu kakaknya tidak pernah main-main dengan ucapannya. "Maaf, Ge. Kami hanya terkejut melihat wanita secantik itu di rumah ini," katanya dengan nada setenang mungkin.

Nathan mendekati Vivian dan memegang tangannya. "Ini Vivian, istriku," katanya memperkenalkan Vivian dengan nada bangga. "Vivian, ini Henry dan Rio, adik kembarku."

Vivian tersenyum lembut dan mengangguk pada mereka. "Senang bertemu dengan kalian," ucapnya dengan ramah.

Henry dan Rio saling bertukar pandang sebelum akhirnya tersenyum lebar. "Senang bertemu denganmu juga, Kakak Ipar," kata mereka serempak, nada suara mereka penuh kegembiraan.

Rio, masih dengan sedikit kekaguman di matanya, menambahkan, "Kau benar-benar beruntung, Ge. Vivian Jie-Jie sangat cantik dan anggun."

Henry mengangguk setuju. "Kami akan berusaha membuat Kakak Ipar merasa nyaman di sini," katanya dengan tulus.

Nathan hanya mengangguk singkat, lalu mengarahkan pandangannya pada Vivian. "Jika mereka berani mengganggumu, katakan padaku," ucapnya, Vivian terkekeh dan mengangguk.

"Baiklah, aku akan ingat itu." Ucapnya dengan senyum yang sama.

Henry dan Rio, meskipun terkenal dengan tingkah laku konyol mereka, merasa segan dan sangat menghormati Nathan. Mereka tahu betapa pentingnya Vivian bagi kakak mereka. Dengan tangan terbuka lebar, mereka menyambut kehadiran Vivian dengan baik.

***

Keheningan menyelimuti kamar Nathan dan Vivian. Nathan melepaskan jasnya, menyisakan vest V-neck hitam kombinasi abu-abu tanpa dalaman apapun. Lengan dan dadanya yang berotot terlihat jelas, membuat rona merah menghiasi pipi Vivian. Dia merasakan sensasi panas yang tidak biasa melihat lengan suaminya yang kekar. Nathan menarik turun eyepatch dari mata kanannya lalu meletakkannya di atas meja samping tempat tidurnya.

Vivian, merasa gugup, mendekati Nathan dengan langkah hati-hati. "Nathan, bagaimana kondisi matamu?" tanyanya pelan, suara sedikit gemetar.

Nathan menatap Vivian dengan mata kirinya yang penuh kelelahan. "Penglihatanku semakin mengabur," jawabnya singkat, suaranya datar. "Aku telah berubah pikiran. Aku akan menjalani operasi segera."

Vivian terkejut mendengar perubahan mendadak ini. Sebelumnya, Nathan menolak mentah-mentah saran dokter dan nasihatnya untuk melakukan operasi. "Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran?" tanyanya, mencoba memahami.

Nathan menghela napas panjang. "Aku sadar, menunda operasi hanya akan memperburuk keadaan. Tumor di mataku baru stadium satu, dan bola mataku harus diangkat. Aku tak punya pilihan lain," katanya dengan nada serius.

Vivian merasakan hatinya terenyuh mendengar ketegasan Nathan. "Aku tidak peduli bagaimana penampilanmu nanti. Kau tetap suamiku, Nathan," ucapnya dengan suara tegas namun lembut.

Nathan menatap Vivian dengan pandangan tak terbaca. "Vivian, kau akan memiliki suami yang cacat. Apa kau siap dengan hal itu?"

Vivian menatap Nathan dengan mata penuh keteguhan. "Aku siap. Aku tidak peduli bagaimana dengan penampilan fisikmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap bersamamu." Nathan mengangguk perlahan, merasakan beban sedikit berkurang dari bahunya.

Nathan meraih tangan Vivian, menggenggamnya erat. "Baiklah. Besok aku akan mulai mengurus jadwal operasinya," ucapnya

Vivian mengangguk, "Ya, semua akan baik-baik saja. Bagaimanapun penampilanmu nantinya, kau tetaplah suamiku. Aku rasa eyepatch tidak buruk juga. Kau malah terlihat lebih tampan dan semakin misterius dengan benda bertali itu," ucap Vivian dengan senyum menggoda. Entah kenapa sekarang Vivian jadi begitu berani, padahal sebelumnya dia sangat takut pada Nathan.

Nathan menatap Vivian dengan tatapan yang sulit diartikan sebelum tiba-tiba menarik tengkuknya dan mencium bibirnya dengan ganas. Vivian terkejut sejenak, tetapi segera membalas ciuman itu dengan penuh gaiirah. Tangan Vivian memeluk leher Nathan, sementara Nathan semakin memperdalam ciumannya, tangan kanannya menekan tengkuk Vivian dengan kuat.

Tangan satunya memeluk pinggang ramping Vivian, membunuh jarak di antara mereka sepenuhnya. Vivian mencengkeram lengan terbuka Nathan ketika ciuman Nathan semakin menggila, berpindah dari bibirnya ke dadanya. Dessahan kecil lolos dari bibir Vivian, merasakan panas yang membara dari ciuman Nathan.

Suara napas mereka yang saling berpacu memenuhi ruangan, menyatu dalam irama yang memabukkan. Nathan merasakan adrenalin yang mengalir dalam tubuhnya, sementara Vivian semakin terhanyut dalam lautan emosi yang menggelora. Semua kekhawatiran dan ketakutan yang mereka rasakan seolah menghilang dalam sekejap, tergantikan oleh hasrat yang membara.

Nathan menghentikan ciumannya sejenak, menatap Vivian dengan tatapan intens. "Kau milikku, Vivian. Selamanya," katanya dengan suara serak.

Vivian menatap balik, matanya penuh dengan perasaan yang sulit diungkapkan. "Dan kau juga milikku, Nathan," jawabnya lirih.

Dengan itu, Nathan kembali mellumat bibir Vivian dengan penuh gaiirah, sementara tangan mereka saling menggenggam erat, seolah tidak ingin melepaskan satu sama lain. Di tengah semua ketidakpastian yang ada, satu hal yang pasti adalah cinta dan hasrat yang mereka rasakan saat ini.

Pakaian mereka berserakan di lantai. Malam ini penuh gairah dan keintiiman, menciptakan suasana yang begitu intens. Nathan dan Vivian terbungkus dalam kehangatan satu sama lain, tanpa ada yang menghalangi di antara mereka.

Nathan, dengan tatapan yang penuh hasrat, menarik Vivian lebih dekat. "Kau milikku, Vivian, aku tidak bisa menahan diriku lagi," bisiknya penuh penekanan, tangannya menjelajahi setiap lekuk tubuh Vivian dengan lembut namun penuh keinginan.

Vivian membalas tatapannya dengan mata yang berkaca-kaca. "Dan kau juga milikku, Nathan, tidak ada yang bisa memungkirinya," jawabnya dengan suara serak, napasnya terasa hangat di kulit Nathan. Mereka tenggelam dalam ciuman yang tak berkesudahan, membiarkan semua kekhawatiran dan beban mereka menguap dalam keintiman malam itu.

Nathan mencium Vivian dengan lebih dalam lagi, merasakan setiap dessahan dan sentuhan yang membakar gairah diantara mereka berdua. Tangan mereka saling menjelajah, menyelami setiap inci kulit yang terbuka, seolah-olah dunia di sekitar mereka telah lenyap.

Malam semakin larut, tetapi hasrat dan keinginan mereka tidak surut. Setiap gerakan, setiap bisikan, dan setiap tatapan seolah-olah mengukir janji yang tak terucapkan.

Mereka berdua tahu bahwa di tengah segala ketidakpastian hidup, momen ini adalah milik mereka, dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Dan Vivian tidak ragu memberikan mahkota paling berharga yang dia miliki pada lelaki di hadapannya ini, dan biarkan malam ini perasaan itu mengalir diantara mereka.

***

Bersambung

...Mohon tinggalkan like dan komen setelah baca ya 🙏🙏🙏 kasih semangat buat Author biar lancar ngetik lanjutnya 🤗🤗🤗...

1
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
sella surya amanda
lanjut
Vanettapink Fashion
Luar biasa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
Musringah
lanjutt
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Anonymous
semangat nulis😁
Iyan
/Ok/
Meiriya Romadhon
bagus
Putu Sriasih
Luar biasa
NAJ L
/Rose//Rose//Rose/
NAJ L
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!