NovelToon NovelToon
Tutorku Tunanganku

Tutorku Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:613
Nilai: 5
Nama Author: Mashimeow

"Mulai sekarang gue yang jadi tutor lo sampai ujian kenaikan kelas."

Awalnya Jiwangga hanya butuh Keisha sebagai tutornya, itupun dia tidak sudi berdekatan dengan anak ambis seperti Keisha.

Sayang seribu sayang, bukannya menjauh, Jiwangga malah dijodohkan dengan Keisha.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mashimeow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A Bites of Little Happines

Jiwangga memandang pada punggung Keisha yang mulai menjauh dan hilang dalam arus para siswa yang mulai berhamburan ke luar kelas. Bersamaan dengan perginya gadis itu bel istirahat pertama berbunyi. Kotak bekal pemberian dari si cantik masih dalam keadaan hangat membuat Jiwangga tergugah untuk membuka tutup wadah tersebut.

Seketika aroma yang sangat menggugah selera menyebar di seluruh ruangan. Berkat bantuan angin dari pendingin ruangan itu membuat wanginya cepat meninggalkan kesan. Jiwangga melihat pada nasi goreng yang terlihat seperti masakan rumahan. Ia tersenyum tipis saat melihat ada beberapa tusukan lucu di atas timun dan telur sebagai pendamping.

Jiwangga menyuapkan satu sendok penuh nasi itu ke dalam mulut ragu-ragu. Pemuda itu awalnya skeptis sebab tidak percaya dengan makanan pemberian dari Keisha. Ada banyak pikiran macam-macam yang berputar dalam otak. Tetapi saat butiran-butiran nasi berbumbu itu menyatu dalam mulut, semua perpaduan rasa bercampur menjadi satu.

Tangan pemuda itu terus menyendokkan nasi untuk yang kedua, tiga, bahkan sampai makanan dalam wadah itu tersisa hampir separuh. Jiwangga benar-benar menikmati sampai ia lupa jika saat ini dia sedang bersama teman-temannya. Rasa enak juga nyaman yang membuat candu seketika membuat pemuda itu tidak ingin berbagi dengan siapa pun.

“Enak banget tuh nasi goreng. Bagi dong Jiw,” kata River.

Jiwangga meraba saku celananya lalu memberikan selembar uang ke arah River. “Lo beli aja sendiri,” balas Jiwangga acuh.

“Kalau duit doang gue juga punya ya. Lo jangan menghina gitu lah. Gue nggak kalah tajir dari lo. Satu suap aja bagi. Kelihatan enak banget tuh gue jadi kepingin,” rengek River.

Jiwangga langsung menyembunyikan tempat bekal dari Keisha itu di belakang punggungnya. Seolah pemuda itu enggan berbagi sedikit walaupun untuk para sahabat. Ia sesekali kembali menyuapkan nasi ke dalam mulut sambil melihat River tengah merengek seperti anak kecil.

“Itu makanan dari perempuan yang katanya bukan tipe lo banget,” celetuk Harvey.

 “Satu suap doang elah Jiw. Lagian lo udah makan banyak dari tadi,” kata River sewot. Pemuda bertubuh jangkung itu kini sedang mencari celah untuk bisa mengambil sendok di sisi kiri Jiwangga.

Jiwangga akhirnya memberikan potongan timun yang diberi tusukan lucu pada River. Di atas timun itu ada dua butir nasi goreng yang menempel di sana. Hal itu sontak membuat Joshua dan Harvey tertawa kencang sedangkan pemuda yang diberi melongo tidak percaya.

“Tuh. Berisik lo ngerengek kayak anak bayi,” ucap Jiwangga sambil menghabiskan sisa-sisa nasi goreng di dalam kotak bekal.

“Monyet tai banget sumpah,” umpat River tidak terima tetapi melahap potongan timun dalam satu kali suapan.

“Perkara nasi goreng doang lo sampai tantrum begini. Ntar minta ke si Ibu kan bisa, Ver. Lo biarin aja sih dia makan sepuasnya, maklum lah manusia kurang gizi kayak Jiwangga kudu makan banyak biar kuat,” sahut Joshua sambil tertawa kencang. 

“Oiya benar juga. Dia kan emang letoy. Masak disenggol sama Keisha yang badannya kecil gitu aja sampai pingsan,” cemooh River. Pemuda bernama lengkap River Benjamin itu merangkul pundak Harvey dan diam-diam memeperkan minyak-minyak di tangan pada baju seragam pemuda itu.

“Brengsek,” umpat Jiwangga.

Jiwangga bangkit dari kasur saat merasa kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik. Ia meraih ransel yang tergeletak asal lalu disampirkan ke pundak. Kotak bekal milik Keisha sudah dimasukkan ke dalam tas. Si tampan berjalan ke luar dari ruang UKS seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya. 

*** 

Waktu istirahat kedua biasanya hanya berlangsung selama 15 menit saja. Memang lebih sebentar dari pada saat jam pertama. Kelas XI IPA 2 terlihat semakin ramai sama seperti kelas-kelas lainnya. Semua penghuni keluar dari dalam ruangan untuk pergi mencari udara segar. Hanya segelintir orang yang betah berlama-lama di kelas.

Jiwangga berjalan keluar dari kelas sambil membawa kotak bekal yang sudah tandas isinya. Bukan pemandangan asing saat melihat pemuda itu datang ke kelas sebelah untuk mendatangi Keisha. Sudah menjadi hal yang lumrah untuk teman satu kelas Keisha bahkan Jiwangga sendiri sering datang demi menemui sahabatnya. 

Pemuda tampan dengan sorot mata setajam serigala itu lantas mendatangi bangku si puan. Ia menaruh kotak bekal di atas meja begitu saja. Ada aura berbeda yang terbentuk saat sepasang rival ini sedang berinteraksi. Tidak ada hawa ingin membunuh satu sama lain membuat tanda tanya besar untuk anak-anak lain. 

“Udah gue habisin,” ucap Jiwangga.

“Lo makan semua dan nggak dibuang kan?” tanya Keisha memastikan.

“Dosa juga ntar gue buang-buang makanan enak,” ceplos Jiwangga asal.

“Enak?” Keisha menoleh ke arah Jiwangga kemudian.

“Gue cabut. Ke sini balikin itu doang,” elak Jiwangga.

Keisha dengan cepat menarik tangan Jiwangga saat pemuda itu ingin beranjak. “Nanti bimbelnya di kafe IWYL dekat sekolah aja ya. Gue dari kemarin udah incar burn cheesecake di sana. Sekalian aja ngajarin lo biar gue bisa beli satu hehe,” pinta Keisha dengan cengiran lebar.

“Atur aja gimana lo kan panitia,” balas Jiwangga.

“Gue tunggu nanti pulang sekolah. Makasih ya Jiwangga Abram.” Keisha berkata dengan wajah sumringah kegirangan. Senyuman manis di paras ayunya semakin terlihat dan membuat Jiwangga sedikit mematung karena hal itu.

“Sama-sama,” kata Jiwangga.

Ketua dari Chaos Brotherhood itu lantas menarik tangannya dari jangkaun Keisha. Ia diam-diam menyadari adanya berbagai bisikan-bisikan dari sekitar yang sedang membicarakan mereka. Jiwangga tidak ingin ada rumor macam-macam ini segera meninggalkan ruang kelas XI IPA 2. Meskipun sudah menulikan pendengaran pasti ada saja pandangan orang lain usai melihat kedekatannya dengan Keisha. 

1
bayusetyawan
aku pengen gabung ke chaos brotherhood thor
Cheng Lin2194
Terhibur banget!
Mashimeow: terima kasih udah suka sama ceritaku^^
total 1 replies
Juárez Márquez Odette Margarita
Ngakak dosa!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!