NovelToon NovelToon
Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: dewidewie

Seorang gadis bernama Syafana yang rela menggadaikan harga dirinya demi ibunya yang selalu menuntut kemewahan dan popularitas.
Mampukah Syafa menjalani perannya sebagai wanita simpanan seorang pria kaya raya yang dingin dan kejam.
Dan apakah pengorbanannya akan dianggap oleh ibunya atau bahkan akan semakin membuat dirinya menderita.
Dan apa benar seorang ibu tega merusak masa depan putrinya sendiri ?
untuk menemukan jawabannya, mari kita simak di dalam novel terbaruku .
Jangan lupa like dan subscribenya ya 🌹💞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Ray melotot tajam dan membulatkan matanya setelah melihat siapa sosok di balik masker tersebut.

" Syafana ! Apa yang kamu lakukan?" ucap Ray yang syok .

Syafana menunduk tak berani menjawab .

Ray mendengus kesal dan menarik tangan Syafa " apa ini , kamu merampok toko emas hahhh " Ray semakin emosi sambil menabok kepala Syafa .

Syafa tidak berani menatap wajah Ray dan tetap menunduk dengan berkaca-kaca.

Ray sangat marah dengan mata merah padam .

" angkat wajahmu , tatap aku !".

Syafa tetap menunduk dan menggeleng

Ray semakin emosi dan mengangkat dagu Syafa dengan paksa , namun Syafa benar benar tidak berani menatap wajah Ray yang menakutkan, dia pejamkan kedua matanya.

" buka matamu Syafana Zahira Tanzania! " gertak Ray.

Syafa semakin bergetar dan membuka matanya perlahan " aduhh , kok dia menyeramkan sekali sih " batin Syafa .

Ray mencengkram dagu Syafa " di mana otak kamu Syafa, kamu berani berbuat nekat , apa uang yang aku berikan kepadamu masih kurang , kalau memang sudah habis kamu tinggal meminta lagi padaku tidak perlu merampok toko emas !".

" ta tapi pak Ray, a aku malu minta uang terus kepadamu " jawab Syafa lirih dengan tetesan air mata yang mulai mengalir .

Ray melepaskan dengan kasar cengkramannya dan menatap lekat wajah sayu Syafa " berapa lagi yang kamu butuhkan? Untuk apa lagi membayar hutang hutang ibu kamu ? Ya Tuhan Syafa cobalah kamu buka mata kamu , aku tahu kamu sangat menyayangi ibu kamu tapi apa semua kemauannya harus kamu turuti meskipun di luar batas kemampuan kamu "

Syafa terus saja menangis sambil menunduk kemudian menggeleng perlahan" pak , maafkan aku , tapi dia ibuku yang sudah membesarkanku dari kecil "

" baiklah sekarang di mana kamu sembunyikan emas itu dan berikan padaku " gertak Ray sambil meraih tangan Syafa .

Syafa pun memberikan satu kantong emas murni batangan yang dia ambil dari toko emas .

Ray melihat emas emas itu sambil menggeleng " sudah berapa kali kamu mencuri apa kamu punya teman atau komplotan ?"

Syafa melotot tajam " ya tidak lah pak , aku mencurinya sendirian ".

" astaga Syafa , di mana sih otak kamu , aduh kenapa sih aku harus punya wanita otaknya nggeser kayak kamu " gumam Ray sambil memegangi kepalanya.

Ray membawa emas itu dan menyeret tangan Syafa " pak, kita mau ke mana ?"

" ke kantor polisi " jawab Ray asal.

Syafa melotot tajam " pak , plis aku mohon pak ini yang pertama dan terakhir pak aku janji tidak akan mengulanginya lagi".

" aku tidak percaya lagi , cepat ikut aku !" ucap Ray sambil terus memegangi tangan Syafa .

Syafa mengerutkan keningnya " pak , beneran kita mau ke kantor polisi ,aduh aduh pak kepalaku sakit".

Ray semakin keras mencengkram tangan Syafa " kamu pikir aku percaya!"

Syafa bingung harus alasan apa lagi , dan muncul satu ide untuk meredam kemarahan bos tampannya itu .

Syafa menarik tangan Ray membuat Ray berhenti dan menoleh padanya " pak Ray , mendekatlah" Dengan senyum manisnya Syafa mencoba memonyongkan bibirnya untuk mencium bibir Ray tapi Ray menepisnya dan menabok kepala Syafa membuatnya meringis kesakitan.

"aduh " ucap Syafa sambil memegangi kepalanya.

Ray melotot tajam sambil berkacak pinggang

" apa yang akan kamu lakukan? kamu berniat merayuku , oh tidak bisa kali ini tidak ada toleransi dan kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu "

Syafa mendengus kesal kemudian kembali menggenggam tangan Ray membuat Ray mendengus perlahan dan menarik nafas dalam-dalam" Syafa !" gertak Ray.

Syafa tersenyum dan membuka pasminanya hingga nampak rambut coklat indah berkilau yang panjang terurai , kemudian berjalan tepat di depan Ray .

Ray memegangi pelipisnya " apa lagi yang akan kamu lakukan? Pakai kembali jilbab kamu "

Syafa tersenyum dan menggeleng perlahan

" tidak pak Ray "

Ray menjambak rambut Syafa " kamu sudah gila ! kemudian melepaskan jasnya dan menutupi rambut Syafa sambil mendekapnya membuat Syafa senyum senyum sendiri .

Ray yang menyadarinya kemudian menurunkan jasnya dan kembali menarik tangan Syafa " kamu tetap harus masuk penjara !"

Syafa mengerutkan keningnya " pak , jangan dong pak , maafkan Syafa pak " rengek Syafa .

Dan tak jauh dari mereka berdiri terdapat sebuah bangku tua yang cukup panjang .

Syafa merengek untuk istirahat sejenak di bangku tua tersebut , melihat Syafa yang mulai merengek dan kelelahan Ray pun menurutinya.

Syafa dan Ray duduk bersebelahan. Syafa menatap wajah tampan Ray dan mengusapnya perlahan membuat Ray menatapnya dan mengangkat kedua alisnya.

Syafa menggeleng dan mencium lembut bibir Ray namun Ray tidak membalasnya malah mendorong tubuh Syafa " kamu mau merayuku lagi dengan ciumanmu , jangan harap !".

Syafa mendengus kesal kemudian merapatkan tubuhnya dan memeluk erat Ray .

" Syafa ! Apa yang kamu lakukan! di mana harga diri kamu ! " gertak Ray .

Syafa tersenyum menatap Ray " harga diriku sudah habis tuan Narendra, dulu aku pernah menggadaikannya kepadamu tapi kamu malah membelinya dengan mahal dan sekarang aku sudah tidak punya harga diri lagi"

Ray mengedarkan pelukan Syafa dan membenarkan baju Syafa yang mulai berantakan,serta membelai lembut rambutnya kemudian mencium singkat bibir merah milik kekasih hatinya itu dan kembali memeluknya dengan lembut.

" kamu boleh tidak punya harga diri tapi hanya di depanku " bisik Ray yang membuat Syafa tersenyum dan membalas lembut dekapannya.

Tiba tiba sebuah mobil berhenti di depannya yang ternyata adalah Alan dan Tania yang sedang melakukan pertemuan dengan klien .

" pak Ray , Syafa , apa yang sedang kalian lakukan di sini ?" tanya Tania dari balik kaca mobil sedan berwarna hitam itu .

Ray dan Syafa seketika saling melepaskan dekapannya beranjak berjalan ke arah Alan dan Tania.

" jangan banyak tanya sekarang kalian keluar dari mobil dan bawa motor Nathan , aku dan Syafa ada urusan penting akan memakai mobil kamu " ucap Ray pada Alan.

Alan pun terkekeh dan meminta Tania turun dari mobilnya kemudian dia sendiri ikut turun dan berjalan sambil tersenyum mendekati Ray dan Syafa .

" Ray , beneran ini , kamu benar benar menjadi pria brengsek sekarang ya " goda Alan.

" apa sih yang kalian bicarakan?" tanya Tania bingung.

Alan pun tersenyum dan menarik tangan Tania untuk mengendarai motor gede milik Nathan yang terparkir di ujung jalan, sedangkan Ray membawa Syafa ke arah toko emas yang tadi dicurinya untuk mengembalikan emasnya dan meminta maaf atas kekhilafannya.

Di dalam mobil Syafa menatap wajah tampan Ray yang sedang berkonsentrasi mengemudi.

" pak Ray " panggil Syafa dengan lembut .

Ray menoleh sebentar" ada apa lagi , kamu mau kita lanjutkan yang tadi ?"

Syafa mengeryitkan keningnya" ih , apaan sih ? ".

"Syafa , kamu jangan lagi berbuat nekat , aku sangat mencintaimu apapun akan aku berikan kepadamu" ucap Ray tanpa menoleh ke arahnya.

Syafa berkaca kaca mendengar ucapan Ray

" pak Ray , anda benar dengan ucapan anda ?"

Ray pun mengangguk.

Syafa menitikkan air matanya dan menyandarkan kepalanya di lengan Ray " pak Ray, aku pun sangat mencintaimu , sejak kapan aku jatuh cinta , aku sendiri tidak tahu pak ".

Ray menghentikan mobilnya dan menatap wajah cantik Syafa kemudian mengusap air mata yang menetes di pipinya" sudah jangan menangis lagi , berapa pun uang yang kau butuhkan akan aku berikan , asalkan ".

" asalkan apa pak Ray , asalkan aku mau tidur denganmu " ucap Syafa yang membuat Ray kembali menabok kepalanya " kotor sekali sih otak kamu Syafa ! ".

"au , terus apa ?" ucap Syafa sambil memegangi kepalanya.

Ray mengecup singkat bibir merah Syafa kemudian berbisik " asalkan kamu selalu ada di dekatku dan jangan pernah berpikir untuk pergi dariku ".

Syafa tersenyum dan memeluk erat tubuh Ray

" aku mencintaimu pak Ray , aku sangat mencintaimu"

Ray pun tersenyum dan mengusap lembut kepala Syafa . Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju toko emas .

1
Ripah Ajha
keren sekaliiiii👍👍👍
Ripah Ajha
baru baca karyamu, ternyata keren sekali Thor👍👍👍
dewidewie: terimakasih kakak
total 1 replies
Teteh Lia
Nathan ada benar nya juga lho... bahaya malam2 sendirian gitu.
Teteh Lia
padahal anaknya udah banting tulang. emaknya malah seenaknya sendiri
dewidewie: emak emak laknat itu kak😆😆😆
total 1 replies
mbok Darmi
knp rey bodoh bicarakan dgn kakakmu dan keluarga mu dgn perlahan mereka pasti mengerti dan mautau dr pd hidupnya terbelenggu dgn istri lucknut tukang selingkuh dan selalu diancam, jd laki2 hrs tegas sama istri modelan sasa yg ada urat malunya
dewidewie: hemmmm
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!