NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22

Pukul 5 sore beberapa warga yang masih dalam iman yang kuat dan tidak sesat mulai berdatangan untuk mengadakan tahlilan kecil kecilan. Rumah kecil itu tak terlalu penuh, hanya sekitar 17 orang yang datang, termasuk 8 bapak bapak.

"aris..." panggil bu yanti dengan wajah cemas.

"njih buk kenapa?"

"ikut aku bentar ayo," ajak bu yanti sambil berjalan kembali menuju dapur.

Aris manut saja, ia mengekor di belakang wanita paruh baya yang selalu membantunya saat kesusahan, "ada apa buk?"

Bu yanti menarik baskom berisi ayam suir untuk soto, ayam itu berbau busuk dan berair, "lihat tiba tiba saja busuk padahal sudah matang. Tadi juga baik baik saja loh ris.... Astaghfirullah, aku bingung mau gimana lagi,"

Aris langsung menutup hidungnya saat bau menyengat menusuk hidungnya, "ihh baunya seperti ranum,"

"apa ris?"

"gak papa buk, mungkin ayamnya kualitasnya jelek. Apa mau masak lagi saja buk?"

"gak sempat lah, kan sudah mulai. Soto masa gak pakai ayam... Gimana ya ini,"

"aduh..... Buk!!!! Tolong buk!!!!" teriak siti dari samping rumah sumin.

Beberapa orang langsung keluar untuk melihat apa yang terjadi, termasuk aris dan bu yanti. Mereka berlari menuju sumber suara. Terlihat siti tengah terduduk di tanah basah, di depannya ada ular sebesar kepalan tangan tengah melihat siti dengan tatapan tajam.

"astaghfirullah....."

"hii siti kamu jangan bergerak lohhh nanti di patok..." teriak pak rt.

Bu laeli mengambil batu kecil dan membacakan beberapa lafadz allah, ia meniup batu itu dan melemparkannya ke arah ular jadi jadian itu. Seketika ular itu hilang meninggalkan kepulan asap berwarna hijau, "Alhamdulillah...."

"ya allah ini seperti ular yang pernah kubunuh waktu itu... Apa Jangan-jangan pemiliknya sudah tau kalau aku yang membunuhnya," gumam siti dengan wajah takut.

"siti cepet berdiri ayo, malah ngalamun!" maki bu eko.

[ngalamun: bengong]

"eh iya buk..."

Setelah acara doa bersama selesai, waktunya makanan di sajikan. Namun tidak dengan soto yang sudah para ibu ibu buat.

"lohhh mana ini sotonya?" tanya pak sodik.

"iya... Mana? Aku sudah lapar loh ini tadi aku gak makan di rumah soalnya ada soto gratis," kekeh pak santoso.

"bapak bapak, ibuk ibuk maaf njih sotonya tidak jadi, karena tiba tiba saja ayam dan nasinya bau...." jelas aris tak enak.

"waduhhh alamat ini, perutku sudah keroncongan,"

"begini saja nanti saya pesankan ayam di pak dadang, saya akan antarkan ke rumah panjenengan semua," ucap aris, ia sebenarnya malu karena kejadian tak mengenakkan ini.

"tidak perlu lah nak aris, ini kan musibah... Yang ada saja ini akan kami makan, ini kan berkah dari acara kita hari ini," pak sodik mencomot sepincuk klepon yang ada di dekatnya, "enak ini,"

"maaf ya bapak bapak, ibu ibu sekalian,"

"ris kayaknya ada yang marah deh kita begini," ucap pak rt tiba tiba.

"siapa pak?"

"ya yang punya peliharaan ini to, kita semua kan tau kalau aku ini hanya rt untuk beberapa orang sedangkan yang lainnya menganggap aku tidak ada. Kalian sendiri tau kan kalau banyak orang yang protes dengan suara adzan yang katanya berisik dan menganggu?"

"ya tapi ini kan kita niatnya baik," protes bu halimah.

"iya tapikan mertuanya sumin itu mak yem, kalian ini seperti tak tau saja kelakuan mereka. Maaf loh ris sebelumnya..."

Aris hanya mengangguk, lagi lagi keluarga istrinya jadi bahan bulan bulanan orang orang kampung, "sumin di kamar sama siapa ya?"

"sama siti ris, sudah sadar dia... Kayaknya lagi makan, oh ya ris emang bener kalau yang ambil janin sumin itu istrimu?" tanya bu halimah.

"maaf bu saya tidak tahu menahu soal itu...."

"yo mana mau tau, kamu kan di pelet ya? Duh duh keluarga macam apa itu.... Bisanya main dukun, memangnya kalau mati itu yang mengurus dukun dan junjungannya?" potong bu eko.

"ris mengenai teror belakangan ini apa kamu pernah di datangi?" tanya pak rt.

"Alhamdulillah tidak pak, tapi sumin yang di datangi dan diikuti,"

"owalah aku kira yang selamat hanya keluarga rumah mak yem ternyata tidak.... Berarti itu bukan punya emak mu?"

"saya ndak tau pak,"

"kalau gendruwo yang ada di lantai atas itu punya santi apa punya emak mu ris?" tanya bu eko membuat beberapa orang makin merapatkan diri.

Aris rasanya ingin pingsan saja karena tak kuat menahan malu, "anu buk...."

"sudah sudah yang penting kan tidak menganggu kita.... Jangan di tanya tanya gitu dong kasian mas arisnya, dia ini gak tau apa apa karena Mak Yem pasti tidak akan tinggal diam jika mas aris tau," lerai siti.

Sumin terlihat berdiri di belakang siti dengan wajah pucat dan lemas, "mas bisa ngomong dulu?"

"bisa dek," aris langsung berdiri dan masuk ke dalam kamar bersama dengan sumin.

Bu eko yang melihatnya langsung menepuk paha bu yanti, "emang boleh begitu? Panggil dek lagi, mesra amat hahaha,"

"boleh boleh saja dong," kekeh bu yanti karena ia sangat mendukung aris dan sumin.

Mereka berdua tertawa cekikikan sambil membicarakan dua orang yang tengah berdiskusi di dalam kamar.

"mas,"

"kenapa?"

"mas aku pengen pulang saja ke kota mas, aku takut di sini," rengek sumin.

"tidak bisa, tidak semudah itu kita bisa keluar dari desa ini. Sabar dulu ya.... Memangnya kamu mau kalau keluargamu di kota kenapa kenapa? Ini mak yem dek bukan sembarang orang,"

Sumin meremas tangan aris dengan penuh air mata, "tapi aku takut mas, apalagi di rumah sendiri... Tadi malam saja ada yang mengangguku lagi,"

"nanti aku temani, aku dan siti bisa di sini kok. Tenang saja," ucap aris menenangkan.

"tapi mbak santi pasti marah mas, sudah mas aris pulang saja aku akan ikut bu eko kalau enggak siti saja kerumahnya,"

"yasudah nanti kita tanya apa mereka mau menampung kamu, kamu sudah makan?"

"sudah mas, ayo kita keluar,"

Setelah beberapa orang mulai pulang, sumin langsung mendekati siti dan bu eko, "buk aku boleh tidur di rumah bu eko gak?"

"boleh saja sih, tapi apa gak takut kamu? Kan deket rumah mertuamu,"

"gak papa buk daripada di sini, aku takut di datangi lagi sama demit,"

"yasudah ayo ikut aku pulang, kan perabotan tadi sudah di beresin sama siti dan yang lainnya. Jangan lupa kamu kunci kunci dulu rumahnya,"

"ya buk,"

......................

"kon sih goblok banget! Masa istrimu yang rajin sholat itu kamu jadikan tumbal. Kon gak punya otak ya tyo? Otakmu buat pajangan aja?" maki santi sambil memberi kompres untuk burung setyo.

"ini tu salah emak!"

"dah cepet itu kompresen, nyocot terus!"

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!