NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.8k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Saling Terhubung. OSC 14

"Mereka telah membunuhnya," ungkap Felix.

"Das telah membunuh Norix, saudara kembarku," imbuhnya.

Tubuh Felix terhuyung hingga ia bersandar pada pagar pembatas dari Rooftop. Pandangannya hampa, menyiratkan kesedihan tulus.

"Aku sudah terpisah dengannya dalam waktu lama, dan bertemu lagi dengannya meski itu sangatlah singkat membuatku memiliki keluarga. Itulah sebabnya aku ingin mengeluarkan dia dari tempat itu,"

"Tapi, aku terlambat dalam melangkah, aku bahkan mendengar tentang kematiannya setelah beberapa hari berlalu,"

"Jadi, percuma saja jika kamu datang kesana besok disaat dia telah di bunuh," ujar Felix lagi.

"Seharusnya aku segera membawamu kesana setelah mendapatkan semua bukti itu darimu, tapi aku justru menundanya dan hanya memberikan semua bukti itu pada saudaraku,"

"Kita harus tetap pergi, Felix. Setidaknya mereka juga harus di hukum," sanggah Claira.

"Mereka kini dalam keadaan kritis karena luka tembak yang mereka terima di kepala. Alastor dan Das memiliki luka di titik yang sama, dan itu menggunakan revolver yang aku buat secara khusus, mereka tidak akan selamat meski menjalani operasi sekalipun," ungkap Felix.

"Akan tetapi, bukan Norix yang menggunakan senjata yang aku buat, melainkan wanita yang dia sukai," imbuhnya.

"Dia bertindak sendiri dan mengorbankan diri, itukah yang ingin kamu katakan?" tanya Claira.

"Benar. Wanita itu juga dinyatakan koma karena dia mendapatkan tembakan di dadanya yang hampir menyentuh jantung;" jawab Felix.

"Aku tidak tahu pasti apakah wanita itu akan bertahan atau tidak," sambungnya.

Mereka terdiam selama beberapa saat, Claira mengarahkan pandangannya kearah kota yang terbentang di depannya. Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat jalanan kota yang disibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing. Hari yang semakin sore justru membuat suasana kota yang berada di bawahnya terlihat lebih sibuk.

"Maaf,,,," ucap Claira lirih.

Felix menoleh cepat kearah wanita yang sudah berada di sampingnya, mengerutkan keningnya dengan satu kata yang terucap dari bibir Claira.

"Kau bahkan tidak memiliki kesalahan yang mengharuskanmu untuk meminta maaf," sambut Felix.

"Sangat ada," jawab Claira, lalu menundukkan kepalanya.

"Andai aku bisa bergerak lebih cepat, mungkin hasilnya akan berbeda," imbuhnya.

"Andai itu benar terjadi, aku tidak tahu berapa banyak lagi yang akan menjadi korban selain saudaraku," sambut Felix.

"Ini bukan kalimat penghibur," Felix menyambung kalimatnya dengan cepat saat melihat Claira akan angkat bicara.

"Aku menyadari berada di posisimu tidaklah mudah, banyak hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum kamu melangkah,"

"Setelah kamu mendapatkan semua bukti tentang kejahatan Alastor, kamu tidak mungkin memberikan semua bukti itu kepada orang yang tidak kamu percaya,"

"Jika mereka sampai tahu tentang keberadaanmu, meraka akan membunuhmu dan menargetkan semua orang yang berada disekitarmu, termasuk mereka yang pernah membantumu,"

"Dan akan lebih sulit untuk menangkap mereka jika mereka sampai melenyapkan semua jejak mereka, aku bahkan merasa yakin mereka juga sudah mengirim mata-mata yang bisa saja menjadi salah satu dari agen rahasia yang tersebar di dunia," tutur Felix.

"Itulah mengapa kamu perlu bersikap hati-hati," imbuhnya.

Claira terdiam, kembali mengarahkan pandangannya ke kota didepannya, tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing dan tidak merasakan waktu yang telah mereka berdua habiskan sudah berlangsung cukup lama sampai hari telah berubah gelap.

"Setelah ini, mungkin aku akan pergi kesana selama beberapa hari, aku ingin menemui seseorang disana," ucap Felix memecah keheningan.

"Aku sangat berterima kasih atas bantuan yang kamu berikan, kamu sudah melakukan hal lebih dari yang aku minta. Aku tahu, kamu jugalah yang mengirimkan laporan tentang Alastor ke markas FBI menggunakan nama wanita itu, hanya saja kamu tidak tahu apa yang sudah terjadi disana,"

"Bagi seorang peretas sepertimu, merubah nama pengirim laporan dan menghapus jejak tanpa sisa tentu sangatlah mudah meski kamu tidak pernah bertemu dengan mereka,"

"Segera setelah urusanku selesai, aku akan menepati janjiku padamu," imbuhnya.

"Lupakan saja," jawab Claira.

"Aku melakukannya bukan karena aku menginginkan apa yang kau janjikan, namun murni karena aku ingin melakukannya," imbuhnya.

'Aku juga tahu rahasia kelam yang kamu tutup rapat dari semua orang, termasuk dari anakmu sendiri,' batin Felix.

"Kalau begitu, anggaplah apa yang aku lakukan adalah hal wajar yang akan dilakukan oleh seorang teman," sambut Felix.

"Atau kemampuanku tidaklah cukup agar aku bisa menjadi temanmu?" imbuhnya bertanya.

"Kau hanya menempatkan dirimu dalam bahaya jika berada didekatku," jawab Claira.

"Tak masalah," jawab felix menaikan bahunya.

"Setidaknya aku bisa menganggap diriku berguna, termasuk melancarkan rencanamu untuk menyusup ke dalam Casino," sambungnya tanpa beban.

Claira menghela napas panjang, lalu berbalik menghadap pria yang kini tengah menatap dirinya.

"Apakah kau juga sadar bahwa kau sudah terlibat cukup jauh?" tanya Claira.

"Aku sengaja membuat diriku terlibat," jawab Felix tanpa ragu.

"Jadi,,, bagaimana?" ujarnya seraya mengulurkan tangannya, wajahnya penuh harap.

Hingga, tangan Claira menyambut tangannya untuk pertama kali dengan sebuah senyum tulus di bibir Claira, sebagai tanda wanita itu percaya padanya.

"Rekan," ujar Claira, sukses membuat Felix tersenyum lebar.

...@@@@@@@@@@...

Masa tenang yang dimiliki Claira seketika berubah sejak Felix bergabung, membuat Claira tidak memiliki pilihan lain selain meminta Jay untuk segera kembali, namun masih tetap menutupi hal yang sebenarnya dari Charles.

Claira tengah duduk di ruang tunggu bandara untuk menunggu seseorang yang akan datang hari itu, menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya dan mencari informasi yang berkaitan dengan banyaknya kasus yang terjadi secara serentak di kota yang ia tempati dimana biasanya terasa tenang.

Perhatiannya terpecah saat ia mendengar pengumuman tentang pesawat yang baru saja mendarat, kode pesawat beserta dari mana pesawat itu datang yang terdengar di telinganya membuat ia tersenyum dan segera menyimpan ponselnya, lalu berdiri. Mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang sangat ia rindukan dimana ia tidak bisa berkunjung menemui orang itu selama tiga tahun terakhir.

Pandangan Claira seketika terhenti pada sosok pemuda yang melambaikan tangan ke arahnya, lalu berlari dengan tetap membawa koper yang berada ditangannya seolah koper itu dalam keadaan kosong.

Claira baru akan menyambutnya dengan pelukan ringan ketika tiba-tiba pemuda itu justru menjatuhkan koper ditangannya dan beralih mengangkat tubuhnya, lalu memutarnya dengan gerakan mudah. Wajahnya berseri memancarkan kebahagiaan serta kerinduan yang dalam.

"Aakh,,,, heii,,,, Vier,,, turunkan aku,,!!" pekik Claira.

"Astaga,,, apa yang kau lakukan, Charles?" suara Jay terdengar beberapa langkah dari mereka, tergelak melihat tingkah Charles yang di luar dugaannya.

"Vier,,, lepas,,, banyak orang melihat!" tegur Claira sembari mendaratkan pukulan di bahu anaknya.

"Tidak mau!" tolak Charles.

"Apakah Mama marah padaku?" imbuhnya tanpa melepaskan ibunya yang masih berada dalam gendongannya, kepalanya sedikit mendongak untuk menatap sang ibu.

"Tidak, kenapa aku harus marah disaat kamu tidak melakukan kesalahan?" balas Claira.

"Tapi, Mama memanggil namaku, bukan menggunakan panggilan yang biasanya," sanggah Charles.

"Mama menggunakan namaku hanya ketika Mama sedang marah padaku, benar bukan?" imbuhnya.

"Tentu saja sekarang berbeda," sambut Claira.

"Kamu sudah dewasa sekarang, apakah kamu tidak malu dengan panggilan kecilmu?" imbuhnya.

"Tidak sama sekali, aku masih tetap anak Mama," balas Charles.

"Pft,, ha ha ha,,,,," Jay terbahak sembari memegangi perutnya.

Melihat betapa berbedanya sosok Charles sekarang ketika berada di depan Claira. Sosok Charles ketika memimpin tim dalam misi bertolak belakang dengan sosok ketika Charles berada didepan ibunya.

"Baby,,, turukan aku sekarang!" ujar Claira.

Charles tersenyum lebar, lalu menurunkan ibunya namun tidak melepaskan pelukannya.

"Aku sangat merindukan Mama," ujar Charles.

Tubuh tingginya sedikit membungkuk saat memeluk erat ibunya. Sosok wanita yang bahkan terlihat tidak berubah meski waktu sudah berlalu sangat lama. Penampilan ala pria, rambut terurai dan memakai topi.

"Kenapa sekarang Mama kecil sekali? Apakah Mama makan dengan ben_,,, Aduh,,,"

Charles segera mengaduh sebelum menyelesaikan kalimatnya saat tangan Claira bergerak lebih cepat mencubit pinggang anaknya.

"Dasar bandel!" ujar Claira.

"Apakah sekarang kamu sedang mengolok ibumu sendiri?" imbuhnya.

"Cubitan Mama tetap terasa sakit," sahut Charles sembari mengusap pinggangnya.

Mereka saling pandang sejenak, lalu tertawa bersama. Merasakan tidak ada perubahan pada ikatan hubungan mereka meski telah terpisah lama.

"Aku pulang, Ma," ujar Charles setelah tawanya mereda.

"Selamat datang kembali, Baby," sambut Claira.

"Apakah kamu ingin ke cafe atau langsung pulang ke Apartemen?" imbuhnya bertanya.

"Apartemen saja, apakah Mama keberatan?" jawab Charles balas bertanya.

"Sama sekali tidak. Tapi, kita antarkan dulu Jay sampai ke Apartemennya," sahut Claira.

"Aku bisa menggunakan jasa taksi," sela Jay.

"Tidak, biar aku saja yang mengantarmu kesana," ucap Claira.

Mereka berjalan beriringan keluar dari bandara, sesekali Claira melirik ke arah anaknya. Tubuhnya kini menjulang tinggi, tingginya bahkan hanya mencapai bahu sang anak, ia juga bisa merasakan otot lengan anaknya saat Charles memeluk tubuhnya, menjadi tanda Charles melatih fisiknya dengan sangat baik.

Langkah mereka terhenti didekat sebuah mobil dan segera memasukan semua barang mereka kedalam bagasi, lalu masuk kedalam mobil dengan Charles duduk di depan bersama ibunya yang tetap mengemudi, sementara Jay di belakang.

Claira mulai menjalankan mobilnya meninggalkan bandara tanpa menyadari sebuah mobil Van hitam dengan beberapa orang didalamnya tengah mengikuti mereka dari belakang

...@@@@@@@@@@...

. . . .

. . . .

To be continued.....

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!