NovelToon NovelToon
Kekasih Sahabatku

Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.

Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.

Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.

Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pembohong

Sesa menepikan mobilnya, sudah tidak tahan lagi dengan sesak di dadanya. Wajahnya ia sembunyikan di balik tangannya yang terlipat di atas kemudi. Isakan pilu terdengar mulai terdengar dari bibirnya.

"Kenapa semua jadi rumit begini. Apa yang harus aku lakukan? Apa mencintai seseorang harus seperti ini? Tapi kenapa harus ada cinta jika rasanya sesakit ini? Haruskah aku menyerah disaat pernikahan ku baru seumur jagung?" Hati Sesa mulai menjerit.

Hati dan pikiran Sesa terus saja bersinggungan. Dalam pikiran Sesa ia ingin sekali mengakhiri semua ini, mengembalikan semuanya pada posisi semula. Biarkan hanya sebatas mencintai dalam diam seperti sedia kala. Untuk apa hidup bersama orang yang kita cintai tapi tidak mencintai kita.Tapi hatinya berkata lain, bagaimana menghadapi orangtuanya? Lalu kesehatan kakek, dan nama baik keluarganya. Semua itu terus saja menghantui langkah Sesa. Kata seharusnya, jika saja, andai saja, hanya bisa terucap saat ini. Tak akan bisa merubah apapun di masa lalu. Namun jika dengan kondisi saat ini apakah bisa berharap pada masa depan?

Suara dering ponsel Sesa mampu membuat kepalanya terangkat. Nama Maya tertulis di sana. Sesa lupa jika tujuan sebelumnya ingin bertemu dengan Maya.

"Sa, loe lama banget sih. Jadi kesini ngga?" Maya sudah mulai tak sabaran.

"Maaf May, tiba-tiba aku ngga enak badan. Besok kapan-kapan aja ya kita ketemu" Sesa tidak mungkin menemui Maya dengan kondisi seperti ini.

"Seriusan loe, perasaan tadi suara loe nggak kaya gini. Beneran sakit loe ya, bawa ke dokter aja ya" Maya menyadari perubahan suara Sesa yang serak karena habis menangis.

"Gapapa kok May cuma flu aja" Sesa lagi-lagi berbohong.

"Beneran?"

"Iya Maya, maaf ya aku ngga jadi kesana" Ucap Sesa tak enak hati.

"Santai aja kali, ya udah sana buat istirahat"

"Iya, bye Maya" Sesa mematikan teleponnya.

-

"Sekarang aku mau kemana? Kalau pulang Della pasti masih di sana. Masa balik lagi ke cafe"

Bingung dengan tujuannya akhirnya Sesa hanya mengemudikan mobilnya tanpa tujuan. Keliling kota jakarta di malam hari mungkin mampu menghiburnya walaupun sedikit. Terlalu asik menyusuri jalan bahkan ada yang sesa lewati lebih dari tiga kali putaran membuat Sesa tak merasakan waktu yang terus berjalan. Sesa tersadar kala waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Kemudian Sesa memutuskan untuk pulang dan menyiapkan hatinya kembali.

Klikk..

Pintu apartemen kembali tertutup. Sesa tak melihat sepatu milik Della berarti dia sudah pulang didukung pula dengan lampu yang sudah padan di bagian tengah. Sesa berjalan ke dapur untuk mengambil minum, tenggorokannya terasa sangat kering.

"Darimana saja kamu?" Suara datar yang membuat Sesa terkejut.

Sesa membalikkan badannya, ternyata Yuga berdiri di depan pintu kamar.

"Mas Yuga belum tidur?" Sesa masih dalam keterkejutannya, apa dari tadi suaminya ini berdiri di sana. Tapi kenapa tadi Sesa tidak melihatnya.

"Saya tanya kamu darimana jam segini baru pulang?" Yuga menaikkan nada bicaranya.

"Sesa dari tempat Maya Mas" Takut ketauan bohong Sesa langsung berbalik mengambil air minum.

"Benarkah?" Yuga tak percaya begitu saja.

"Iy iya Mas" Sesa sedikit gugup.

"Kalau gitu Sesa mau istirahat dulu" Sesa melewati Yuga yang belum bergeser sedikit pun sejak tadi.

"Cih pembohong" Gumam Yuga pela.

Yuga mengikuti Sesa masuk kedalam kamar. Melihat istrinya masuk kedalam kamar mandi ia mengambil ponsel di atas nakas.

"Halo Don, kau boleh pulang" Ucap Yuga di sambungan telepon.

"Oke bos, jangan lupa ini di luar jam kantor jadi tau kan harus apa?" Doni meninta jatah lembur kepada bosnya itu. Karena di saat Doni ingin beristirahat tiba-tiba bosnya itu meminta untuk mencari dan mengikuti kemana pun istri bosnya itu pergi.

"Saya tidak pernah lupa" Yuga langsung mematikan teleponnya.

Yuga memang meminta Doni untuk mencari Sesa. Entah kenapa hatinya tidak tenang melihat Sesa pergi dengan keadaan seperti tadi.

Yuga menaiki ranjangnya, sebenarnya saat ini ia sudah sangat mengantuk. Tapi kenapa rasanya ingin menunggu Sesa keluar dari kamar mandi.

Tak berselang lama, Sesa keluar sudah berganti dengan baju tidurnya. Wajahnya sudah terlihat lebih segar walaupun masih sembab dengan mata yang sedikit memerah.

Yuga memperhatikan Sesa sejak keluar dari kamar mandi. Wajah sembab Sesa tak lepas dari perhatian Yuga. Sesa membaringkan tubuhnya tanpa berkata apapun kepasa Yuga.

"Bahkan dia tidak melirikku sama sekali" Ucap Yuga dalam hatinya. Baru kali ini ada wanita bisa tahan dengan pesonanya. Biasanya wanita akan dengan senang hati melemparkan tubuhnya pada Yuga. Tapi kenapa Sesa seolah tak peduli bahkan satu ranjang pun tak sungkan.

( tak tau saja Yuga kalau setiap malam Sesa berkeringat dingin karena berada dalam jarak sangat dekat dengan manusia kutub )

***

Sudah satu minggu sejak malam itu. Semua berjalan seperti biasa, tak ada yang berubah. Yuga masih bersikap dingin dan acuh tak acuh. Hanya saja terkadang Yuga mau memakan masakan Sesa, walau tidak setiap hari.

Cafe di sore hari begini memang agak ramai jadi Sesa ikut membantu karyawannya untuk melayani pengunjung. Dari jauh Sesa dapat melihat kedatangan Maya. Setelah waktu itu batal ketemu Maya akhirnya sekarang bisa melihat sahabatnya lagi.

"Mayaaa" Sesa menyambut sahabatnya dengan sebuah pelukan hangat untuk melepaskan kerinduannya.

"Gue kangen Sa" Maya membalas pelukan Sesa erat.

"Sama banget" Sesa enggan melepaskan pelukan mereka.

"Duduk yuk pegel nih" Maya menarik Sesa ke salah satu meja yang kosong.

"Mau di sini aja? Atau mau di dalam?" Sesa menawarkan kepada Maya untuk ngobrol di dalam ruangannya saja. Biar lebih nyaman.

"Sini aja ah, sambil cuci mata" Jawab Maya.

"Ih genit banget deh" Sesa geli sendiri melihat tingkah Maya.

"Eh Sa, loe belum cerita sama gue masalah foto kemaren, loe udah janji akan cerita semua masalah loe APAPUN"Ucap Maya menekan di akhir kalimatnya.

" Iya-iya aku cerita. Jadi . . . . . . " Mengalirlah semua dari mulut Sesa bahkan tentang permintaan Della untuk mengajak Sesa dalam setiap pertemuannya dengan Yuga ia ceritakan pada Maya.

"Gue benar-benar ngga nyangka Della seg*la itu" Maya menahan emosinya. "Kenapa sih loe ngga minta cerai aja" Ucapan maya membuat Sesa terkejut.

"Astagfirullah Maya, kok ngomongnya gitu sih"

"Daripada loe berumah tangga ngga ada tujuannya, yang ada makan ati. Rumah tangga yang di dasari cinta aja bisa bubar. Apalagi ini yang hanya cinta sepihak" Ucap Maya tanpa bisa di rem.

"Ssstttt Maya pelan-pelan dong" Ucap sesa menempelkan jari telunjuk ke bibirnya.

"Upppss sorry kelepasan" Maya menutup mulutnya.

"Ohh gini ya sekarang, kalian ketemu tapi ngga ngajak-ngajak gue. Udah mulai lupa sama gue lo May. Udah kemakan omongan Sesa loe ya" Della tiba-tiba datang tanpa mereka berdua sadari.

"Apaan sih Della, gue cuma mampir ke sini. Sini kalo mau gabung, duduk" Maya menggeser bangku disebelahnya.

"Enggak ah, gue dateng kesini cuma mau jemput Sesa" Ucap Della.

"Jemput?" Sesa mengerutkan keningnya.

"Iya jemput loe buat temenin gie makan sama pacar gue?" Ucap Della sambil memainkan kuku jarinya.

"jangan ngadi-ngadi deh loe Dell, kalau mau kencan ya udah berdua aja ngga usah ajak Sesa" Maya memasang benteng pertahanan untuk Sesa.

"Gue ngga ada urusan sama loe ya May, mending diem deh loe" Della tak peduli dengan ucapan Maya.

"Udah Maya, ngga usah berantem" Sesa menenangkan Maya. "Tunggu sebentar aku ambil tas dulu" Sesa pergi ke ruangannya.

"Dell, loe emang pacar Yuga tapi sekarang mereka sudah menikah. Seharusnya Sesa lebih berhak atas Yuga. Hidup loe masih panjang Dell, lebih baik lepaskan Yuga, biarkan mereka memulai rumah tangganya" Maya melembutkan suaranya, berharap Della mau mendengarkan ucapannya.

"Ngga usah mimpi, ini hidup gue loe ngga berhak ikut campur" Della meninggalkan Maya sendirian.

Maya menatap punggung sahabatnya dengan nanar.

"Maya aku pergi dulu ya, kamu mau bawa apa tinggal bilang sama Dewi biar bungkusin buat kamu ya, kapan-kapan kita ketemu lagi. Bye" Ucap Sesa terburu-buru.

"Maaf ya Della nunggu lama" Sesa menghampiri Della yang bersandar di mobil Sesa.

"Oke gak masalah lagian yang jemput juga baru datang" Della sama sekali tak mau melihat ke arah Sesa.

"Siapa emangnya?"

"Tuh" Della menunjuk dengan dagunya.

Sesa melihat ke arah yang di tunjuk Della. Sesa tersenyum kecut melihat mobil yang mulai mendekat ke arahnya.

-

-

hey readers jangan ikutan emosi ya sama Della😚😚

Kira-kira bisa ngga Della lepasin Yuga seperti ucapan Maya tadi? ikuti terus kekasih sahabatku dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😘

1
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Fitri Yani
aduh ini si Sesa knpa jdi menyek2 gini sihh
Taty Hartaty
ternyata ada ya malu² kambing /Grin/
Taty Hartaty
hmmm Mending pergi ihhh jalan di tempat aja cerita nya
Taty Hartaty
ihhh pengen nya Sesa pergi aja
Taty Hartaty
siapa ya
Taty Hartaty
astaga knp jg dibawa s rumah,Yuga tunggu Lo menyesal,ihh Thor bikin Sesa pergi trus Yuga patah hati ☺️
Rose 19
wah karma mu sudah berjalan ternyata, gimanasi rasanya di cuekin Yuga enak nya. /Joyful//Joyful//Joyful/maf aku senang atas deritamu
Rose 19
klo bisa ganti aja otaknya Yuga sama otak udang
Rose 19
Yuga selamat tabungan karma mu bertambah akan tiba saatnya kamu menikmatinya nanti.
Rose 19
Sesa entah bodoh atau munafik kamu mau aja jadi tameng meraja yang gak punya hati
Rose 19
klo aku jadi kamu Sa, udah aku tinggal kabur bodo amat sama keluarga si Yuga.
Rose 19
yuga gobl*k,anj***,ban****,kadal burik, buaya buntung ngapain loe ajak pacar loe ke apartemen se***. kan jadi esmosi aku🤬🤬🤬
Rose 19
untuk apa bertahan klo kenyataannya kamu yang paling tersakiti Sesa. /Sob/
Rose 19
udah lah Sa, kamu mundur dari pada di maki terus sama yang katanya sahabat. egois kamu Dela yang kamu tau cuma dari sisi kamu aja kamu gak tau gimanasi sakitnya Sesa.
Rose 19
othor tolong kirim orang ketiga untuk Sesa dan Yuga, tapi cwo klo bisa setara dengan Yuga.
Rose 19
ikut sesak, mencintai sendiri emang gak enak Sa. yang enak itu makan bakso pakai sambal.
Rose 19
kamu jangan egois Yuga bukankah Sesa sudah mundur dari perjodohan tapi kamu yang malah menariknya semakin dalam.
Rose 19
salahkan hati sesa saja yang salah berlabuh...
D_Mayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!