NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Malam ini Shahira berniat membicarakan masalah ini dengan Nicho. Dia tidak ingin kesalah pahaman ini terus membuatnya semakin curiga pada Aluna. Tapi, Nicho malah tidak pulang dengan alasan harus ke Surabaya malam ini juga.

"Aku bisa gila jika terus seperti ini." gumamnya.

Tok, tok!

"Non Shahira!" Seru bik Jihan setelah mengetuk pintu kamarnya.

"Iya bik."

Segera Shahira membuka pintu kamarnya. Dan mendapati bik Jihan berdiri dengan memegang album foto.

"Ini foto pernikahan non Shahira sama den Nicho. Tadi sore kurir yang antar. Pihak fotografer minta maaf karena keterlambatan mereka."

"Iya bik. Makasih ya."

"Iya non. Kalau ada apa apa langsung panggil bibik aja ya."

"Iya bik."

"Den Nicho nitip sama bibik buat jagain non Shahira."

Shahira tersenyum menanggapi ucapan bik Jihan. Rasanya dia ingin muntah saja mendengar itu, karena kini dia curiga suaminya itu punya hubungan spesial dengan adiknya.

Segera Shahira memeriksa album foto pengantinnya. Ada foto banyak orang disana. Foto ibu juga banyak dan ibu terlihat sangat cantik.

"Ibu cantik ya. Nanti deh aku bawa foto ini pulang, supaya ibu bisa lihat lihat sendiri."

Tangan Shahira terus membalik kertas foto itu, dia terus tersenyum setiap melihat berbagai macam pose orang orang di foto itu. Tapi, detik kemudian, dia mendapat foto yang membuat hatinya bergetar sakit.

Dalam foto itu, Aluna berdiri di antara dia dan Nicho. Sorot mata Nicho menatap pada Aluna. Di foto berikutnya, Aluna yang menatap Nicho.

"Ya Allah. Apa aku menjadi orang ketiga diantara mereka?"

Dengan tangan gemetar Ira menyingkap lagi album itu dan mendapati foto buram di lorong kamar hotel tepat di depan kamar pengantinnya hari itu. Fotonya sangat buram, tapi Shahira bisa mengetahui yang ada dalam foto itu adalah Nicho dan Aluna. Dia tahu dari baju mereka.

"Astaghfirullah." dengan cepat Aluna menutup Album itu.

Napasnya terasa berat dan sesak. Dia sakit mengetahui semua itu.

"Mereka saling mencintai. Aku, aku... aku menjadi penghalang antara mereka." pikirnya.

Air matanya menetes bersamaan dengan napas yang terasa semakin berat. Shahira tidak sanggup lagi menahan dirinya. Segera dia berlari ke kamar mandi, menyalakan keran air dan dia berdiri dibawah shower yang sengaja dihidupkan.

Air pancuran dari shower mengguyur tubuhnya. Shahira terduduk lemah dilantai dingin itu memeluk lututnya, membenamkan wajahnya diantara lututnya. Dia menangis terisak sendirian disana dengan segala pikiran buruknya tentang suami dan adiknya.

Sedangkan Nicho sendiri saat ini, dia tidak di Surabaya. Dia berada di apartemen Aluna. Saat ini mereka sedang menikmati makan malam bersama.

"Terimakasih ya mas, apartemen ini sangat mewah. Aku pikir mas tidak akan menyewakan apartemen semewah ini untukku." ucap Aluna bangga.

"Nikmati saja semua fasilitas ini selagi kamu bisa, Aluna."

"Tenang saja mas. Aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan emas ini."

Aluna memotong daging steak nya, lalu meletakkan potongan itu kedalam piring Nicho.

"Kamu tidak usah khawatir mas. Selama kita terus bersama, kak Shahira tidak akan pernah tau tentang hubungan kita."

Tangan Aluna menyentuh punggung tangan Nicho dengan mengelus elusnya. Aluna menggoda kakak iparnya itu. Nicho diam saja, dia tidak terlihat senang, juga tidak berniat menyingkirkan tangan Aluna.

"Kak Shahira tidak boleh memiliki kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Tentu aku adik kesayangannya, jadi kakak harus berbagi denganku bukan?" Pikir Aluna yang merasa menang.

~

~

~

Beberapa hari ini, Shahira berjuang melawan keegoisan dirinya sendiri. Tadinya dia ingin segera melabrak dua orang pengkhianat itu. Tapi, dia tidak sebodoh itu untuk pergi tanpa senjata.

Ya, Shahira ingin mencari bukti yang nyata dan kuat terlebih dahulu tentang perselingkuhan suami dan adiknya. Setelah semua bukti dia dapatkan, barulah dia akan mengungkap semuanya.

Shahira bekerja sendiri. Untungnya, dia punya banyak uang di credit card yang diberikan Nicho. Sehingga dia bisa menggunakan uang itu untuk membayar orang yang bisa membantunya mencari bukti perselingkuhan manusia manusia jahat itu.

Nicho tidak pulang hampir satu minggu. Dia beralasan terus terusan ke luar kota untuk urusan beberapa proyek. Nenek dan mama sih percaya saja, tapi tidak dengan Ira. Dia tahu suaminya tidak keluar kota.

Ira menatap lembar lembar kertas photo di tangannya. Photo photo ini dia dapatkan dari hasil membayar orang untuk mengikuti suami dan adiknya.

"Kenapa sih harus seperti ini dek? Harusnya adek jangan diam saja saat Nicho melamar malam itu. Harusnya adek ngomong sama kakak kalau adek mencintai Nicho."

"Sekarang kakak harus bagaimana dek? Haruskah kakak yang membongkar perselingkuhan kalian?"

Ira benar benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan setelah mengetahui kenyataan yang menyakitkan ini. Dia ingin marah, tapi tidak bisa. Dia terlalu menyayangi Aluna, hingga membuatnya tidak bisa marah.

Tok, tok!

Bik Jihan mengetuk pintu kamarnya.

"Non, ditunggu nenek makan malam!" serunya

Segera Ira menghapus air matanya. Dia menyimpan lembaran photo itu kedalam laci nakas. Lalu segera membuka pintu kamarnya.

"Iya bik."

Bik Jihan menatap wajah Ira yang tampak sendu dengan mata merah dan agak sembab.

"Non Shahira sakit ya?"

"Gak kok bik."

"Tapi, non terlihat gak sehat."

"Ee iya sih bik. Kepalaku agak pusing."

"Ya sudah, kalau gitu gak usah turun makan malam. Biar bibik bawakan makan malamnya ke kamar aja ya non."

"Gak usah bik, biar aku turun aja. Kasihan nenek makan sendirian."

"Non yakin?"

"Iya bik."

Jihan menggandeng tangan Shahira, dia membantu majikannya itu menuruni anak tangga dengan sangat hati hati. Mendapat perlakuan seperti itu dari bik Jihan, membuat Ira tersentuh. Matanya pun berair lagi, tapi dia berusaha menahan agar tidak tumpah.

"Loh Shahira, kamu kenapa nak!" seru nenek khawatir melihat Ira dipapah oleh Jihan.

"Gak apa apa kok nek. Aku baik baik saja."

"Non Shahira sakit kepala katanya nek." sahut Jihan.

"Kalau begitu gak usah turun tadi, nak. Bik Jihan bisa antar makanan ke atas."

"Gak apa nek, aku udah baik baik saja kok." ujar Shahira berusaha meyakinkan nenek.

Nengsih mendekati Ira, menyentuh wajah Ira dengan lembut.

"Kamu yakin gak apa apa, nak?"

"Iya nek. Aku baik baik saja kok."

"Kalau sakit jangan ditahan ya. Kamu harus bilang. Atau kita ke rumah sakit saja sekarang."

"Nek, aku gak apa apa kok. Gak usah ke rumah sakit." meyakinkan nenek.

"Ya udah, kalau gitu kita makan saja dulu ya."

"Iya nek."

Mereka pun mulai menyantap makan malam sambil mengobrol. Nenek bercerita tentang cucu temannya yang akhirnya hamil setelah menikah hampir tiga tahun.

Nengsih tampak sangat bersemangat menceritakan tentang hal itu pada Ira. Dia seperti memberi kode supaya Ira juga segera hamil.

"Nenek sih gak kebayang ya rasanya nanti kalau punya cicit. Pasti menggemaskan."

"Maaf ya nek."

"Loh kenapa minta maaf, nak?" Menyentuh tangan Ira lembut.

"Aku belum bisa memberi nenek cicit."

"Sayang, maafkan nenek ya. Kamu tersinggung ya sama cerita nenek." Nengsih bangkit dari kursinya untuk memeluk Ira.

Ira yang sudah berada dalam pelukan nenek pun hanya menggeleng saja diiringi air matanya yang ikut tumpah karena sudah tidak sanggup membendungnya lagi.

"Nenek gak bermaksud menyinggungmu, nak. Tidak apa sekarang kamu belum hamil. Nenek yakin suatu saat nanti kamu akan hamil."

"Nanti nenek akan ngomong sama Nicho, supaya dia berhenti kerja dulu. Kalian harus pergi bulan madu."

Air mata Ira tumpah semakin banyak mendengar nenek memintanya untuk pergi bulan madu. Bagaimana mungkin itu terwujud sementara Nicho sendiri tidak mencintainya.

"Apa yang harus aku lakukan, nek? Mas Nicho mencintai Aluna." bisiknya dalam hati.

1
Suanti
shahira lebih baik cerai aja
semoga ibu nya shahira cpt tau kelakuan aluna merusak keretakkan rumah tangga kakak nya sendri biar ibu merasa menyesal
Suanti
shahira gugat cerai aja ke nicho jgn bodoh jdi orang hrs tegas
Suanti
beri kan aja bukti foto nya biar bu marni tau ternyata dalang nya adalah aluna biar terbongkar semua nya
Suanti
kok lgi terungkap nya 😅😅😅
Suanti
ira kasih bukti tentang aluna ke ibu nya bila perlu suruh mantan yg melamar ira sebelum nya dtg termasuk randi dtg ke rumah ngomong sama ibu nya ira biar tahu ngimna kelakuan aluna selama ini biang kerok nya
Suanti
ira berterus terang lah ngomong jujur bahwa nicho selingkuh sama aluna ini kesempatan lgi berkumpul bersama, makin di biar kan makin menjadi
Suanti
ira harus jujur ngomong sama mama dan nenek nya nicho bawah nicho selingkuh sama adek nya aluna biar cpt terselesaikan masalah nya 😅😅😅
muthia: setuju👍
total 1 replies
muthia
jadi l wanita tangguh yg pintar Ira, jgn lg mau di bodohin sama Aluna
Suanti
shahira ini emang oon ya terlalu percaya sama aluna 😅😅😅
RahmaYesi: /Facepalm/
total 1 replies
Suanti
Ira harus tegas harus bongkar tentang selingkuhan nicho sama aluna jangan diam aja makin merasa menang aluna
RahmaYesi: ayo dibantu kak 😄😁
total 1 replies
Nurul Ndut
Jadi gregeten ma Aluna Nicho... kasihan Ira
RahmaYesi: halo kak. makasih udah mampir. semoga suka dan lanjut terus bacanya 😁😉
total 1 replies
Suanti
shahira ini oon terlalu percaya sama aluna, cari tau lah shahira jgn diam aja di bodoh2 in 🤣🤣🤣
RahmaYesi: /Joyful//Grin//Grin//Facepalm/
total 1 replies
muthia
semoga g ada hubungan apa2 Nico dan alunna
Suanti
semoga nicho cepat sadar lebih baik shahira dari pada aluna
RahmaYesi: betuuulll
total 1 replies
muthia
Nico lepasin Zahira klau kamu menyukai Luna
muthia
astagfirullah, kasian Zahira 😭😭
muthia
jgn sampai Nicko mempermainkan Zahira 🙏
RahmaYesi: hai kak, makasih udah mampir. semoga suka dan terus lanjut baca
total 1 replies
Suanti
lamar shahira aja kalau lamar aluna pasti di tolak sama aluna
RahmaYesi: Halo kak, makasih udah mampir 🙏
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: sama-sama
muthia: cerita nya 🅑🅐🅖🅤🅢
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!