NovelToon NovelToon
JODOH YANG TIDAK TERDUGA

JODOH YANG TIDAK TERDUGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Karir / Persahabatan
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: k.amatul wahid

orang tua mana yang sangat khawatir, anak perempuan nya belum menemukan jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon k.amatul wahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"memang kado nya apa si, jadi penasaran" ucap ku

Aku sedikit menengok karena mereka membuka kado dengan berjarak.

"ini kak, lihat sendiri saja." ucap Lisa sambil tersenyum

Dan Aldo ikut tersenyum, aku semakin penasaran. Ku ulurkan tangan ku ke dalam pembungkus kecil itu. Dan

"apa ini, " ucap ku

kalung silver dengan liontin love yang bertulisan AA

"kenapa AA." ucap Lisa

"terus harusnya apa, "tanya ku

"LA atau AL.

"Lisa dan Al ." ucap Lisa

Lisa ini, ada ada saja. Seperti dia pengen kalung seperti ini.

"coba ibu lihat nak, " ucap ibu

aku pun memberikan kepada ibu, dan ayah pun melihat juga.

"cantik sekali warna silver di campur warna pink, dengan liontin dan huruf AA. Sangat manis." ucap ibu

"sini nak , ibu pakai kan ." ucap ibu menyuruh ku mendekati ibu.

Aku pun mendekati ibu, ibu membuka hijab ku dan memakai kan kalung nya itu di leher ku.

"cantik." ucap ibu

"iya, cantik dan cocok sama Nisa." ucap ayah

"iya cantik kak." ucap Aldo

"cantikan kalau aku yang pakai." ucap Lisa sambil menangis, meminta kalau ia ingin memiliki kalung seperti itu.

"sini Lisa," ucap ku memanggil.

"besok Kaka gajian, kalian mau apa. Kaka jajanin. tapi soreannya, tapi Kaka belum bisa beli kalung kaya gitu." ucap ku

"yaudah kita kuliner aja." ucap Lisa

"ok besok kita kuliner, " ucap ku

"aku di ajak kan ka" ucap Aldo

"gimana Lis, "ucap ku

"di ajak kak, " ucap Lisa

Walaupun Lisa dan Aldo sering bertengkar. Namun Lisa sangat menyayangi saudara kembarnya itu.

"ibu dan ayah ikutnya." ucap ku

"ibu dan ayah mau di rumah saja." ucap ayah.

"beneran." ucap ku

"beneran," ucap ibu

"yaudah," ucap ku.

Selesai makan , kita berbincang bincang. Namun tiba tiba ada telepon dari nomornya Ica.

"hallo, assalamualaikum"ucap ku

"walaikumsalam, tolong kamu ke rumah sakit ibu dan anak ." ucap ku

karena tidak berfikir lama, aku meminta izin pada orang rumah untuk keluar sebentar karena ada urusan mendadak. Ibu memberi nasihat kepada ku, kalau ada sesuatu di kabarkan.

Aku pun langsung bergegas, dan tidak lupa aku WhatsApp pesan ke Mira untuk ke rumah sakit ibu dan anak. Mira pun segera otw.

Saat tidak di rumah sakit dan memarkirkan motor , dan aku langsung ke resepsionis untuk menanyakan Ica.

"selamat malam, disini ada pasien yang bernama Ica Angraeni" ucap ku

"iya ada Kaka, di kamar anggrek no 14" ucap resepsionis

Aku pun bergegas dengan mengunakan lift, sebenernya aku sedikit takut kalau aku naik lift, cuma kalau naik tangga lumayan juga.

kamar Ica sudah mulai dekat , depan pintu ada seorang lelaki yang mundar mandir tanpa jelas. Dan ku mulai maju mendekat agar lebih jelas dan ternyata pria itu suaminya Ica yaitu rehan.

"akhirnya kamu datang juga." ucap rehan

"Ica lagi persalinan," ucap rehan

"kenapa kamu tidak menemani nya, " ucap ku heran

Karena biasanya yang ku dengar dari orang orang yang menikah dan mau melahirkan. Biasanya lahiran di temanin suaminya.

"Ica mau kamu yang Nemani nya kamu nis." ucap rehan.

aku pun masuk ke ruang persalinan, dan melihat Ica yang sedang proses melahirkan.

sebenarnya aku tuh takut lihat darah, kepala ku suka pusing. Namun aku ahlikan saja untuk tidak melihat darah, aku melihat Ica yang sedang berusaha berjuang melahirkan kan anaknya.

"semangat ca, dikit lagi." ucap ku.

Ica menahan kesakitan namun dia masih bisa tersenyum, karena Ica tau aku takut sama darah karena kepala ku suka pusing .

Tiba tiba terdengar suara bayi satu dan beberapa menit keluar bayi yang ke dua. Kondisi Ica yang saat itu sangat lelah. sehingga Ica di suruh istirahat terlebih dulu.

Aku pun keluar ruangan menunggu di depan pintu, tiba tiba rehan menghampiri ku.

'nis , saya minta tolong boleh" ucap rehan

"tolong apa, " ucap ku

"bawa bayi perempuan , ku dan Ica. Tolong di jaga. Tenang kalau masalah uang. Akan saya transfer. Tapi saya minta tolong jagain bayi perempuan saya." ucap rehan

"bukannya kamu tidak menginginkan bayi perempuan itu." ucap ku heran.

"yang tidak menginginkan bayi perempuan , dari keluarga ayah ku. bila keluarga ku tau, kalau ada bayi perempuan. Mereka akan menghabiskan nya." ucap rehan ketakutan.

"tapi Ica belum ketemu bayi nya." ucap ku

"Ica akan ku beritahu nanti bila waktu tepat , tolong jangan kasih tau siapa siapa. Dan Mira." ucap rehan

"baik lah." ucap ku

"kalau bisa kamu tidak perlu tinggal di kota ini lagi untuk menghapus jejak. Saya hanya takut ketahuan dr keluarga saya." ucap rehan.

"baiklah, saya akan menjaga bayi ini." ucap ku

Suster pun menyerah kan bayi perempuan itu kepada ku. Ku bawa pulang. Aku menelepon ayah untuk ke rumah sakit ibu dan anak.

Saat ayah datang, aku ceritakan semuanya. Tidak lupa kami mampir ke supermarket untuk membeli susu bayi.

ayah yang membawa motor ku sedang kan aku naik taksi ke rumah.

sesampai di rumah, aku langsung membuatkan susu , agar bayi itu tidak nangis namun ternyata bayi nangis kenyang sehingga membuat semua orang terbangun

"kq ada bayi." ucap ibu sambil membukakan pintu kamar.

"Bu, itu ada suara bayi nangis." ucap Lisa

"iya, " ucap Aldo

Mereka semua bangun dan pergi ke sumber suara,

"tenangnya sayang," ucap ku membujuk agar tidak nangis lagi.

Dan ayah pun tiba juga.

dan betapa kagetnya, ibu , Lisa dan Aldo melihat ku sedang menenangkan bayi

"bayi siapa ini nis, " ucap ibu

"bayi Ica Bu " ucap ku

"kenapa kamu ambil,"ucap ibu

"aku bukan mengambil, namun menolong bayi ini." ucap ku

aku menjelaskan, apa yang terjadi dengan sangat detail. aku mengatakan, kalau ini rehan yang meminta tolong..

dan ibu mulai mengerti.

"nis, Ica akan sering nemuin bayi ini. Dan jika keluarga tau. Bayi ini pun akan terancam "ucap ibu

aku binggung dengan pernyataan ibu itu,

"yaudah kalian pindah di rumah ayah saja, itu pun. Kalau kalian mau. Ayah malah senang kalau kita sama sama hidup di sana " ucap ayah

Ayah memang, sedang membangun rumah si dekat tempat kerja ayah. Walaupun tidak jauh jauh banget.

"aku setuju , besok kita pindah " ucap ku

"kamu yakin nis, bagaimana dengan kerjaan mu." ucap ibu

"aku yakin, aku Risen Bu" ucap ku

setiap tindakan, ada resiko nya. Dan aku pun sudah melangkah jauh. Aku lindungi bayi amanah ini .

Lisa dan Aldo kembali ke kamar nya masing masing. Aku , ibu dan ayah membereskan barang barang.

"kamu tidur saja nak, bayinya juga sudah tidur. Besok kamu harus ke kantor menyerah surat pengunduran diri kamu " ucap ibu

"yaudah aku istirahat sebentar nya Bu" ucap ku

dan aku pun tidur di samping bayinya ica

1
Wulansari
sabarnya , thor/Smile/
tri sutami
pas LG seru malah bersambung huftt
S. M yanie
bagus
S. M yanie: iya kak
Wulansari: terimakasih, thor../Smile/
total 2 replies
LISA
Aq mampir Kak
LISA: Sama² Kak
Wulansari: terimakasih, sudah mampir. de/Smile/
total 2 replies
Miu miu
Perjalanan emosional yang tak terlupakan. 😭
Wulansari: terimakasih, thor./Smile/
total 1 replies
astxrism_8
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Wulansari: terimakasih thor,/Smile/
total 1 replies
L3xi♡
Terasa banget hidup tokoh-tokohnya, thor. Salut!
Wulansari: terimakasih, thor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!