Kesucian Yang Diragukan

Saif tampak ketakutan saat mengetahui siapa lelaki yang sebenarnya saat ini berada di depannya itu. Kini dia menelan salivanya dalam karena dia tidak menyangka bahwa lelaki yang kini berada di depannya ini adalah atasannya sendiri.

''Tuan, saya bisa jelaskan semuanya.'' kata Saif dengan wajah ketakutannya saat mengetahui siapa William sebenarnya.

''Kau memang harus menjelaskan semuanya padaku. Sekarang ikut aku ke ruangan ku!!'' jawab William dengan nada tegasnya dan menyuruh Saif untuk ikut dengan dirinya menjelaskan semuanya kepada William.

Selama ini semua karyawan memang tidak mengetahui wajah asli dari pemilik perusahaan ini karena yang mereka tau hanyalah nama dari pemilik ini yaitu dia bernama William Henry Ribery. Dan saat Saif melihat identitas milik William pun dia tampak sangat terkejut bahwa William adalah pemilik dari Perusahaan ini. Sekarang Saif pun berada di ruangan William dengan wajah takutnya sambil menundukkan kepalanya.

''Apakah seperti ini cara kerja mu selama ini, Hah??'' tanya William dengan nada dinginnya saat dia bertanya kepada Saif yang kini tampak ketakutan.

''Tidak Tuan, saya berlaku seperti itu hanya kepada beberapa orang saja karena saya tau mana yang memang niat bekerja dan tidak.'' jawab Saif dengan nada takutnya sambil menjelaskan tentang apa yang di tanyakan oleh William.

''Oh benarkah??. Apakah karena itu juga banyak karyawan yang mengundurkan diri bahkan di pecat karena masalah sepele dan semua itu adalah ulah kamu!!. Kau benar benar telah menyalahgunakan jabatan mu, mulai sekarang kau akan aku pecat dari Perusahaan ini karena aku sama sekali tidak membutuhkan karyawan angkuh seperti mu. Sekarang cepat keluar dari ruangan ku!!'' ucap William dengan mengusir dan memecat Saif dari perusahaannya.

Saif pun tampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh William padanya, bahwa dia dipecat dari perusahaan ini.

''Tidak Tuan, saya mohon jangan pecat saya. Maafkan atas semua kesalahan saya Tuan, dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya ini, Tuan. Saya mohon maafkan saya, Tuan.'' ucap Saif langsung memohon kepada William agar dia tidak memecatnya.

''Sekarang kamu pergi dari sini!!'' bentak Saif dengan kembali membentak Saif agar segera keluar dari ruangannya.

Tapi Saif masih bersikeras untuk terus memohon kepada William agar dia tidak memecatnya.

''Tapi Tuan, saya mohon maafkan saya. Jangan pecat saya, Tuan. Saya mohon.'' kata Saif masih memohon kepada William agar dia mau memaafkan dirinya dan tidak jadi untuk memecatnya.

Karena merasa bahwa Saif terus memohon pada William, kini William pun memberikan satu kesempatan kepada Saif supaya dia bisa menebus kesalahannya.

''Baiklah, kalau begitu aku ingin kau membawakan berkas tentang perkembangan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan aku mau sekarang juga!!'' perintah William dengan menyuruh Saif untuk membawakan berkas tentang perkembangan perusahaan.

''Baik Tuan, saya akan segera membawanya untuk Tuan.'' jawab Saif dan setelah itu dia pun langsung keluar dari ruangan William.

Dan saat ini Saif pun langsung mencari berkas berkas tersebut dan sialnya Saif masih belum menemukan berkas yang di inginkan oleh William.

''Sial!!. Kemana berkas itu?? kata Saif dengan terus mencari berkas tersebut di ruangannya.

Dan tiba tiba Saif pun teringat bahwa berkas itu berada di rumahnya. Dan dengan cepat Saif langsung menelpon Aira untuk membawakan berkas tersebut.

''Hallo, Aira. Sekarang kamu cari berkas yang berada di map berwarna merah, bawa semua berkas itu sekarang juga.'' kata Saif dengan memerintahkan Aira untuk mengambil berkas itu dan membawanya ke perusahaannya.

Sedangkan di tempat lain saat ini Aira pun Tampak sangat cuek dengan apa yang dikatakan oleh Saif padanya.

''Maaf, aku sedang sibuk!!'' jawab Aira dan dia pun langsung mengakhiri panggilannya.