Menikah Dengan Ceo

Valerie dengan langkah cepat menghampiri Audrey, yang masih berdiri di samping tempat tidur pasien.

"Pergi! mulai hari ini jangan dekat-dekat lagi dengan putraku! aku tidak suka kalau kamu bergaul dengan putraku lagi!!" ujar Valerie dengan nada tinggi, dan tegas.

-Sialan! perempuan tua ini... tunggu saja kalau aku sudah menikah dengan Jackson! akan ku buat kamu menderita! sekarang aku harus bersabar mendengar ocehanmu itu!- rutuk Audrey mengerutkan keningnya, memandang Valerie dengan dingin.

Kembali Jackson di kejutkan, dengan apa yang di pikirkan Audrey, membuat ia mematung di tempatnya, tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar.

"Jackson... " suara lembut Audrey memanggil Jackson, berharap seperti biasanya di bela Jackson.

Jackson masih diam di tempatnya, tidak tahu hendak mengatakan apa, untuk membela Audrey seperti biasanya ia lakukan.

Ia baru sadar sekarang, kalau selama ini dirinya pria yang begitu bodoh dan buta.

Begitu mudahnya ia di peralat oleh teman masa kecil, yang ia nilai selama ini sebagai wanita yang lembut, lemah dan sangat sopan kepada siapa pun.

Kenyataannya, ternyata tidak seperti yang ia pikirkan selama ini.

Diam-diam Jackson melirik ke arah Crystal, yang sedang duduk di sofa mengupas buah jeruk, lalu memberikannya kepada Oscar.

Jackson merasa sesak dada, memikirkan bagaimana ia sudah berlaku kasar pada Crystal, karena hasutan Audrey memprovokasi nya.

"Kamu tidak perlu berupaya memohon bantuan Jackson, aku Ibunya, aku yang berhak untuk melarang kamu dekat dengan putraku, pergi!!" sahut Valerie masih dengan nada tinggi.

Wajah Audrey terlihat begitu rapuh, dan sangat kasihan, membuat seseorang yang melihatnya, pasti akan langsung iba dan akan langsung membelanya.

Seperti yang biasa Jackson lakukan, dan akan naik darah pada siapa saja yang membuat Audrey seperti itu.

-Brengsek kamu Nenek peot! semoga cepat mati! agar aku secepatnya menjadi Nyonya Myron, untuk menggantikan mu di Mansion Myron!- kembali Audrey mengumpat, mengutuki Ibu Jackson.

Wajah Jackson spontan menggelap mendengar, apa yang di dengarnya dalam pikiran Audrey.

Ia melihat raut wajah Audrey yang begitu memelas, penuh rasa kasihan, membuat siapa saja tidak tega memandang nya.

Tapi, jauh berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran wanita itu, sangat bertolak belakang.

Tangan Jackson terkepal, setelah mengetahui siapa sebenarnya Audrey, yang ia kenal selama ini.

"Dengarkan apa yang di katakan Mamaku, kamu pulanglah, jangan datang lagi!" sahut Jackson datar.

Wajah Audrey sontak berubah, mendengar apa yang di katakan Jackson, karena biasanya Jackson akan selalu membelanya.

"Jackson... aku.. aku tidak bisa berjauhan dari kamu, kan kamu tahu... kalau aku tidak memiliki teman, hanya kamu yang aku punya... yang selalu ada untukku" suara kasihan Audrey terdengar begitu menyedihkan, membuat siapa saja pasti akan kasihan padanya.

Jackson masih mengepalkan tangannya. Ia jadi merasa risih dengan tingkah Audrey, yang selama ini ia pikir teman nya itu sangat kasihan.

-Tumben! kenapa dia tidak membela kekasih masa kecilnya, yang seperti biasa ia lakukan?- pikir Crystal melihat gelagat aneh dari Jackson.

Raut wajah Jackson kembali berubah, mendengar apa yang di pikirkan Crystal, ia jadi malu sendiri.

Crystal menganggap Audrey sebagai kekasihnya, membuat ia jadi malu, dan tidak nyaman dengan apa yang di pikirkan Crystal, tentang hubungannya dengan Audrey.

"Pulanglah!" sahut Jackson lagi kepada Audrey dengan nada datar.

"Tapi... Jackson, aku begitu khawatir begitu tahu kamu mendapat kecelakaan, aku tidak ingin meninggalkan kamu.. aku juga ingin merawat kamu!" ujar Audrey dengan nada yang lembut, dan terdengar memohon agar hati Jackson tergugah, dengan rasa pedulinya.

-Jackson! aku sudah begitu lama mengejarmu, kamu pikir aku mengalah begitu saja, aku harus mendapatkan kamu! hanya aku yang layak menjadi pasanganmu!-

Wajah Jackson seketika menggelap, mendengar apa yang ada di dalam pikiran Audrey.

"Pergi!!" teriak Jackson.

Suara Jackson yang kencang, membuat siapa saja, yang ada di dalam ruang inap itu, terkejut.

"Paman... akhirnya kamu sadar, kalau Tante Audrey jahat?" sahut Oscar dengan nada bertanya.

Jackson tidak dapat menjawab ponakannya itu, ia tidak menyangka kalau haya dirinya sendiri, yang buta selama ini.

Bersambung.....