NovelToon NovelToon
Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:646.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Kisah masa lalu Ayahnya juga Bundanya terlalu membekas hingga Intan tak bisa percaya pada Cinta dan kesetiaan.
Baginya Kesetiaan adalah hal yang langka yang sudah hilang di muka bumi.
Keputusannya untuk menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan menghibur orang tuanya saja.
Jodohpun sama-sama mempertemukan dirinya dengan orang yang sama-sama tak mempercayai Cinta.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Akan kah Dia mempercayai Cinta dan Kesetiaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Divo

Waktu berlalu begitu cepat, meninggal kan hari demi hari sehingga hari pernikahan semakin dekat. Dua hari menjelang pernikahan, Intan masih beraktivitas seperti biasa, baginya tidak ada pingitan, Bunda Mutia selalu memintanya untuk tidak bekerja namun Intan tak mau mendengar, jodoh, hidup dan mati sudah tertulis di sana.

Reihan pun juga bekerja seperti biasa bahkan dua hari yang lalu telah melakukan perjalanan luar kota. Bagi Reihan pernikahan yang akan di gelarnya bukan suatu yang sakral tapi sebuah bisnis kehidupan yang berjalan seumur hidup.

Siang Hari Reihan mengajak Intan untuk makan bersama di restoran milik Bunda Mutia. Reihan mengirim pesan pada Intan melalui ponselnya. Reihan membuka kontak bernama My wife meski nomor itu tersimpan indah di handphone miliknya itu hanya caranya mengelabui semua orang agar akting seumur hidup nya terlihat nyata.

"Hay... Ketemu di restoran Bunda ya, makan bareng.. 🙂" Pesan Reihan.

Tak lama kemudian terdapat balasan dari kontak My Wife alias Intan calon istrinya.

"Biasain salam... Lupa?? 😒" Balasan dari My wife yang tak pernah hangat.

"Ckkk astaga... bawel... " Reihan mengumpat lalu mengetik kembali pesannya.

"Assalamualaikum... 😏, Bawel banget... mau gak?? " Pesan Reihan lagi.

"Hmmm..." Jawab pesan dari My Wife masuk membalas pesannya, cuma dua jenis huruf Konsonan yang di padu dengan titik tanpa emoticon.

"Ckkk aku udah berusaha ramah... 😠, bisa kali balasnya lebih baik...!! " Reihan protes tak terima.

Reihan berjalan sambil memasukkan handphone miliknya ke kantong celananya, lalu dirinya pergi menuju lobi dan keluar ke area parkir untuk mengambil mobilnya.

Pesan masuk ke dalam handphone miliknya saat Reihan membuka pintu mobil, Reihan masuk ke mobil lalu mengambil handphone miliknya dan membuka pesan dari kontak My Wife nya.

"Iya Sayang... 😮‍💨, Aku udah di restoran udah makan.. 😐" Balas Intan meski menggunakan kata sayang seperti peraturan dan kesepakatan namun emoticon nya tetap tak bisa baik.

"Udah makan?? " Reihan mengirim pesan lagi.

"Udah.. " Balas Intan singkat.

"Sama?? " Reihan bertanya lagi.

"Divo." Balas Intan singkat.

"Siapa dia?? " Reihan tanya lagi.

"Teman kampus. 🙄" Jawab Intan lagi seperti malas menjawab.

Reihan kesal, entah dadanya gemuruh saat membaca pesa Intan, dia tak suka Intan makan dengan laki-laki lain. Dan Reihan semakin kesal Intan makan di luar bersama orang selain dirinya dan mengacuhkannya.

Reihan melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Reihan membelah jalanan hingga beberapa kali mendapat kata-kata kasar dari pengendara yang lain.

"Hoiiii bang.... S*ttttttt bawa mobil yang benar!!!! " Umpat mobil yang nyaris di tabrak Reihan yang menerobos lampu merah dan nyaris menabrak mobil yang lain.

Tiiiinnnnnnnnn

Tiiiinnnnnnnnn

Suara klakson mobil-mobil yang di lalui Reihan tanpa merasa bersalahnya, dadanya bergemuruh, belum menikah saja Intan sudah berani jalan dengan laki-laki lain, padahal sudah jelas peraturan yang di buatnya.

****

Intan tengah makan saat seseorang datang dan duduk di hadapannya. "Permisi... Hay... maaf... Semua kursi penuh ijin ikut duduk di sini... " Kata Orang itu ramah dan hangat.

Restoran Bunda Mutia selalu ramai dan penuh jika memasuki waktu makan siang dan makan malam, hingga semua kursi penuh tak ada sisa kecuali yang ada di mejanya.

Intan memandang semua tempat dan memang penuh, Intan pun hanya mengangguk tanpa bersuara dan tetap makan makanannya dengan nikmat karena tadi tidak sarapan.

"Hai... Aku Divo... Anak teman Bunda Mutia... " Kata Orang yang ada di hadapan nya, namun Intan tetap sibuk makna dan sesekali membalas pesan dari kontak My Husband, yang dulunya dia simpan dengan kontak si arogan sana si pemiliknya sendiri diganti dengan My Husband.

"Aku teman kuliah kamu dulu loh... " Kata orang yang mengaku Divo itu, namun Intan lagi-lagi tak terusik dengan laki-laki di hadapannya, bahkan setengah tidak terlihat di matanya, ya Divo tidak di anggap ada olehnya.

" Ehmmm Ehmm.... Aku bicara sama kamu loh... Intan... " Divo sudah mulai kesal dengan sikap acuh Intan. Dia dulu saat di kampus amat mengagumi Intan namun dia tak berani karena karakter Intan yang susah di dekati, sehingga saat Bundanya menawarkan ingin meminang Intan dirinya amat antusias sekali.

Intan masih sibuk dengan ponsel dan makanannya, tanpa melihat kearah Divo berbicara dan makan.

"Ya aku tau.. lalu?? " Intan mengambil minum dan meminumnya masih sibuk berbalas pesan di handphone miliknya, ada senyum tipis namun hanya sedetik yang Divo tangkap di wajah Intan namun itu sudah amat langka menurut dirinya, karena Intan memiliki senyum yang mahal, ini sudah menjadi rahasia kampusnya.

"Kamu kesini tadi mau makan, jadi makan lah. " Intan berbicara lalu mengangkat telfon yang berdering di ponselnya, membuat Divo kesal seketika.

"Assalamu'alaikum... " Sapa Intan ada senyum tipis yang tersamarkan namun masih bisa Divo tangkap, sedetik dan setipis itu saja sudah begitu cantik bagaimana jika gadis ini tersenyum tulus, pikir Divo di tempat nya sambil makan.

"Kamu dimana??? " Jawab orang di sebrang dengan suara kesal tanpa me jawab salam.

"Ckkk jawab salam dulu... biasakan... " Intan memperingatkan orang yang menelfon dirinya hingga tidak sabar.

"Salam... " Jawab Orang di sebrang lalu menutup telfon.

"Ckkk tidak jelas... " Batin Intan dan kembali duduk.

Divo tersenyum ke arah Intan lalu menyudahi makan siangnya, Divo mengelap bibir nya dengan tisu lalu Menatap Intan penuh dengan harapan.

"Tan... I love you... Aku udah suka sama kamu lama banget, sejak kamu di bangku kuliah... " Tutur Divo yang tidak berselera makan, namun saat tadi dia melihat ada Intan yang juga makan di restoran ini, Divo tiba-tiba menjadi semangat lalu menghampiri Intan, jangan sampai kehilangan kesempatan lagi.

"Ckkk Seorang laki-laki emang mudah banget ya bilang cinta... " Batin Intan sambil memandang singkat Divo di tempatnya.

Intan melihat Reihan berjalan cepat kearahnya, mata Reihan terlihat amat tajam dan seperti sangat marah, Intan hanya bersikap datar seperti biasa di tempatnya.

Reihan sampai di belakang Divo, dia ingin menghajar rasanya namun gengsinya tinggi, hingga dirinya meremas tangan saja, Reihan berusaha menahan diri agar tak menimbulkan kebisingan di restoran calon mertuanya.

"Intan... Jujur aku sudah memendam perasaan ini amat lama, aku kecewa saat Bunda aku bilang kamu tak menerima ku... " Tutur Divo lagi, Intan masih bersikap datar tak membalas, namun pemuda di belakang Divo mengeratkan gigi kuat-kuat, ingin memakan manusia di depannya itu.

"Please tolong... maukah kamu membina rumah tangga denganku??? " Divo masih saja berbicara dan memohon tapi Intan masih diam, Intan hanya menunjukan tangan yang bercincin itu, seolah-olah tidak sengaja dia perlihatkan di depan wajah Divo, Intan memperlihatkan sambil mengusap wajahnya.

Divo tertegun saat melihat cincin di jemari itu, mendadak luruh semua semangatnya hari ini. Divo kembali meyakinkan cincin mewah yang elegan di hari Intan itu, mencoba meyakinkan dirinya jika itu cincin biasa.

"Cincin kamu bagus... " Kata Divo berharap itu bukan cincin spesial.

"Terimakasih... " Kata Intan lalu memandang wajah Raihan di belakang Divo yang sudah memerah wajahnya.

"Ah... Sayang... kamu udah datang..., Lama sekali... makananku sampai habis... " Kata Intan dengan wajah cemberut manja kepada lelaki di belakang Divo, membuat Divo terkejut kenapa bisa Intan berubah dari sikapnya yang dulu begitu datar dan dingin, siapakah pemuda yang sudah membuat Intan berubah.

Reihan pun sama terkejutnya dengan akting Intan yang begitu nyata seolah-olah sungguhan, kemarin-kemarin Intan susah sekali jika di ajak uci coba sungguhan, dan sekarang justru membuat kejutan, Reihan yang tadi menggebu-gebu marah pun mendadak jadi setengah salting.

Divo menoleh dan betapa terkejutnya saat melihat atasannya alias direktur tempat dirinya bekerja yang ada di belakang dirinya.

"Pak Reihan... " Divo tak menduga lidahnya kelu.

"Hai... maaf ijin sebentar menemui calon istri saya... " Kata Reihan dengan suara rendahnya membuat Divo sedikit takut dan kecewa, jadi dirinya kalah saing dengan bosnya sendiri.

"Maaf duluan ya. " Intan bangkit dan menarik lengan berbalut kemeja Reihan itu dan di ajak ke ruang VVIP di restoran nya, meninggal kan Divo yang masih membeku di tempatnya.

Intan menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang dan berkata kepada Divo. " Maaf aku tidak bisa... Diriku sudah terikat oleh dirinya... carilah seseorang wanita yang shalihah, tapi orang itu bukan aku... "

Divo masih membeku di tempatnya, sakit rasanya, jadi gini rasanya di tolak oleh seorang perempuan yang siang malam selalu di bayangkan olehnya.

***

Mohon koreksinya ya... terimakasih banyak... 🥰😁

1
Lilik Juhariah
kan udah lama GK ketemu, trs bilang kecelakaan , pasti namanya orang pernah kenal pasti empati dikit lah walau nyatanya boong lagi, BKN GK tegas si Reyhan
Lilik Juhariah
udah saling nyaman GK mau kehilangan tapi bingung , ini rasa apa ,
Lilik Juhariah
kereeen ke Zia dulu baru ke sini, skrng LG ngikutin zea up
Shakila khanza: makasih kak... 🙏💕💕💕
total 1 replies
Lilik Juhariah
/Cry//Cry//Cry//Sweat/
Lilik Juhariah
pinging aku sumpal mulutnya reyhan
Lilik Juhariah
ayah arsha baik banget , walau anak sambung tetap sayang
Nusa thotz
bujuggggg...ini novel atau syair lagu?...tiap ada lagu di tulis...atau cuma untuk menuhin quote kata dari NT?
Nani Te'ne
Suka
Ervina
jgn sementa ogeb... selamanya!!! kezel deh
Ervina
bosen.. minta maaf mulu..
Ervina
baguuus , pergi yg jauh bumil butuh menjaga kesehatan hati, fikiran dan mental...
Ervina
ciih rasa bersalah... diulang mulu gak bosen🤧
Ervina
kudu tegas loh ray...
Ervina
walau tanpa cinta tapi wanita butuh di hargai, bukan cemburu jg tapi kalo diabaikan kaya gitu ngerasa hargi diri di injek2 loh ... coba kalo dibalik.. pasti meladak tuh emozinya 😡
Ervina
terlalu ray.. ketemu temen masa kecil.. awas bibit pelakor 😕
Ervina
klo dah bersatu, pasti perasaan cinta dan sayang muncul.. 💑💘❤
Ervina
kesepakatan nikah yg kocak, seumur hidup lagi.. dalam jangka waktu dan tempo sesingkat singkatnya.. mereka ber2 saling bucin deh.. 😍😘😁
Ervina
Luar biasa
Shakila khanza: makasih kak... 🙏🙏😍
total 1 replies
Ervina
dah pada saling care, cuma gak ngeh apa pada gensi../Facepalm/
Ervina
betul sekali 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!