Menceritakan Nadia hilma Faliha gadis cantik yang harus rela menjadi pembantu demi mencapai cita citanya menjadi seorang dokter, namun demi memuluskan kuliahnya Nadia harus menikah dengan majikannya,
karena sang majikan yang di putuskan oleh pacarnya.
Sampai pada akhirnya Nadia di karuniai seorang bayi laki laki yang sangat tampan.
Tapi kenyataan pahit datang ketika dia di tinggalkan suaminya di saat melahirkan sang buah hati.
Saat itu juga Nadia mulai berfikir akan ketidak setiaan suaminya, namun semua itu tidak benar.
Pasalnya, suami Nadia yang bernama Rizal fikri pratama sedang terkena penyakit leukimia bawaan dari kecil yang harus melakukan kemo terapi, karena ketakutan suami yang akan menjadi gundul dan jelek maka Rizal menghindar dari Nadia, sampai pada waktunya takdir mempersatukan mereka, namun itu belum berakhir karena sang mantan Rizal datang lagi untuk menghancurkan kehidupan mereka.
Inilah kisah selengkapnya.
kita baca saja yukkk, dari pada penasaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Setelah perjanjian kami berdua, Kak Rizal sudah mulai terang terangan di depan pak Doni dan bu Widya.
Aku memasak untuk makan malam, kali ini bu Widya juga ikut bersamaku di dapur.
"Nad, apa kamu mencintai Rizal? Bu Widya.
"Bu, maaf kalau saya boleh jujur, sebenarnya Saya juga nggak tau apa itu cinta, dan perasaan apa yang sekarang Nadia alami bu, tapi ibu nggak perlu khawatir, Nadia akan menjadi istri yang baik buat kak Rizal.
''Terima kasih ya Nad, kamu mau menerima Rizal.
''Justru Nadia yang berterima kasih sama Ibu karena sudah merestui kak Rizal dengan Nadia,
Aku dan Bu Widya ngobrol sambil memasak, sampai akhirnya masakan sudah siap, aku menata di meja makan.
Pak Doni dan Bu Widya serta kak Rizal duduk di meja makan,
''Nad, kamu kemarilah ikut kami makan disini! Bu Widya.
"Enggak usah Bu, biar Nadia sama bik Narti saja, kasihan bik Narti sendirian.
"Kalau begitu ajak bik Narti sekalian, jawab pak Doni.
Setelah mendengarkan ucapan pak Doni aku langsung memanggil bik Narti untuk makan malam dengan keluarga pak Doni.
Aku duduk di sebelah kak Rizal dan bik Narti duduk di sampingku,
Pak Doni yang sudah memgetahui tentang rencana kak Rizal ingin menikahiku langsung menanyakan beberapa pertanyaan.
Aku pun mejawabnya dengan jujur tentang jati diriku.
''Terus kapan rencana kalian mau ke rumah Ibumu Nad?
"Terserah kak Rizal saja bu,
"Kalau aku besok juga bisa, kalau lusa kan
sudah persiapan semester.jawab kak Rizal.
"Ya sudah kalian datang besok aja, tapi maaf papa nggak bisa ikut, soalnya papa mau keluar kota penting .
"Nggak apa apa pak, lagian kan cuma minta restu ,jadi biar saya dan kak Rizal yang kesana .
"Nggak, mama juga mau ikut, sekalian kamu ajak ibu kamu kesini, sampai pernikahan kalian, dan mulai sekarang kamu pangil kami mama dan papa seperti Rizal,
"Baik ma,
Hari ini aku sangat senang, karena mendapatkan keluarga yang sangat baik.
Aku juga nggak menyangka akan secepat ini,
Sampai di kamar pun hatiku merasa sangat senang yang tak bisa di gambarkan.
📱
''Assalamualaikum Bu.
📱
''Waalaikum salam, Nad bagaimana kabar kamu ndok, apa kamu baik baik saja?
📱
''Nadia baik bu, Bu ada yang pingin Nadia omongin sama ibu,
📱
''Tentang apa Nad, apa kamu butuh uang?
📱
"Enggak Bu, besok Nadia akan pulang bu dan Nadia akan memberi kabar penting untuk ibu.
📱
"Iya ndok Ibu tunggu kedatanganmu, hati hati ya besok kalau di jalan !
📱
"Iya bu .
Aku pun memutuskan sambungan telepon dengan Ibu.
Kemudian aku kirim pesan ke Lilis.
✉️
Lis, besok aku nggak masuk kuliah, kamu nggak usah cari aku ya?
✉️
Memangnya kamu kenapa Nad, apa kamu sakit? jawaban Lilis.
✉️
Enggak Lis, aku ada acara penting, nanti kamu juga tau.
✉️
Kamu nggak bohong sama aku kan?
✉️
Ya enggak lah Lis nagapain aku bohong sama kamu, udah kamu nggak usah khawatir, aku baik baik aja kok,
✉️
Ya udah kalau gitu,kalau kamu ada apa apa bilang sama aku ya,
✉️
Oke terima kasih ya kamu selau ada untukku, Good nigh.
Aku dan Lilis mengakhiri nya lalu tidur.
Ya Allah terima kasih atas Rahmat yang Engkau berikan saat ini dan semoga ini bukan kebahagiaan yang sesaat. Amiin.
Seperti biasanya pagi sekali aku sudah bangun dan menyiapkan makanan untuk semuanya, aku nggak mau terlambat, karena perjalanan rumahku yang memakan waktu cukup lama.
''Wah, neng selamat ya sebentar lagi kami akan menjadi menantu rumah ini,
Aku hanya menjawab senyuman.
Setelah sarapan aku bersiap siap untuk segera berangkat.
''Nad, kamu panggil Rizal dulu bilangin cepetan sedikit nanti keburu siang ,
''Baik ma.
Aku berlari ke arah kamar kak Rizal, aku mengetuk pintu,
Lalu dibuka oleh kak Rizal,
Dia lamgsung menarik tanganku dan memelukku.
''Kakak kenapa? apa kakak gugup?tanyaku.
''Dari mana kamu tau,?
''Nih, aku langsung menunjuk ke dada bidang kak Rizal yang berdegup dengan kencang, aku mendengar dengan jelas degupannya saat dia memelukku.
''Aku takut kalau nanti ibumu nggak merestui kita .
''Kak ibu orangnya sangat baik, jadi nggak mungkin Ibu menolak memiliki menantu seperti kakak, dan kakak harus yakin itu, sudah ayo keluar mama sudah menunggu di bawah.
Aku langsung menarik tangan kak Rizal untuk turun.
Kami bertiga berangkat dengan menggunakan mobil kak Rizal yang di kemudikan sendiri, membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai ke kampung halaman.
sesekali kak Rizal dan mama selalu bertanya masih lama, dan aku hanya mengangguk.
Sampai akhirnya mobil kak Rizal masuk si gang sempit,
''Ini gimana Nad, apa nggak bisa masuk? tanya kak Rizal.
''Enggak kak, kita jalan kaki untuk sampai kerumahku,apa mama nggak apa apa?
''Nggak apa apa kok ayo turun!
Akhirnya kami turun di gang tersebut,
Tak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah,
''Assalamu'alaikum.
''Wa'Alaikum salam, Ibu menjawab,
Ibu membukakan pintu untuk kami,
Aku melihat raut wajah ibu sangat kaget melihat aku datang tak sendiri.
Ibu hanya diam tak bisa berkata apa apa, sampai aku menyadarkannya.
''Ibu kenapa, Bu kenalin ini Bu Widya dan ini kak Rizal,
Aku memperkenalkan mereka berdua kepada Ibu, Bu Widya yang baik hati langsung merengkuh badan Ibu.
Dan kak Rizal langsung mencium punggung tangan Ibu
"Silahkan masuk Buk,Dek.
"Bu, panggil saya Rizal, dan Ibu tau siapa saya?
Ibu hanya menggeleng dengan perkataan kak Rizal.
"Saya adalah calon suami Nadia sekaligus calon menantu Ibu.
Ibu yang belum terlalu paham seakan minta penjelasan dariku.
''Ibu silahkan duduk dulu ,Kami akan menjelaskan semuanya kepada Ibu, tutur mama Widya.
Kami semua duduk dan Mama Widya menjelaskan secara detail kepada Ibu,
Ibu yang sudah paham dengan maksud kedatangan mama Widya dan kak Rizal pun langsung merestui kami.
''Ibu akan merestui kalian nak, kalau itu akan membuatmu bahagia, karena hanya Ibu sekarang yang kamu punya.
''Terus kapan kalian akan menikah?
''Minggu depan Bu, dan kami kesini juga bermaksud mengajak Ibu untuk kekota sekarang, biar nantinya Ibu nggak repot datang sendirian.
''Nggak nak Rizal, Ibu akan tetap berangkat kesana saat kalian menikah ,dan Ibu akan berangkat dengan pamannya Nadia sekaligus yang akan menjadi walinya,
''Bagus kalau begitu bu, nanti kami akan mempersiapkan mobil untuk Ibu sekeluarga.
''Tapi kami akan tetap bawa Nadia bu, Ibu nggak apa kan?
Ibu hanya tersenyum mendengarkan kata kata mama Widya.
ga jelas bngt