bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 2
Di sebuah restoran Ananda sedang duduk saling berhadapan dengan seorang pria yang menyerempet mobilnya tadi.
"Langsung saja ke intinya,apa yang angin anda bicarakan dengan saya tuan,sampai-sampai anda hampir menabrak mobil saya" kata Ananda karena dia buru-buru untuk pulang.
"Untuk sidang besok saya harap anda menyerah saja" kata pria yang ada di hadapan Ananda dengan datar tanpa ekspresi menatap Ananda.
"Wah,ringan sekali mulut anda berbicara seperti itu,setelah beberapa Minggu saya tidak bisa hidup tenang karena kasus ini,tapi dengan gampangnya anda mengatakan untuk mundur,aku tidak mau" kata Ananda menolak dengan tegas.
"Sebenarnya tidak ada artinya saya berbicara dengan anda,tapi saya agak menghormati kerja keras anda selama beberapa Minggu ini" kata pria itu dengan sinis.
"Aku tidak peduli,yang pasti aku katakan tidak,tetap tidak,apapun yang terjadi aku tidak akan menyerah dan aku pastikan akan memasukkan pria itu ke dalam penjara" kata Ananda yang menaikkan volume suaranya,karena Ananda terbawa suasana.
"Baiklah,saya juga mau lihat,seberapa hebat anda" kata pria itu dan langsung pergi meninggalkan Ananda.
"Hah,dia pikir dia siapa,lihat saja besok akan ku pastikan akan tua di dalam penjara" kata Kasandra pada dirinya sendiri,karena saking kesalnya pada pria yang baru di temuinya.
Sedangkan di tempat lain,tepatnya di sebuah ruangan yang mewah dan elegan yang bernuansa hitam dan abu-abu,seorang pria sedang duduk santai di balkon sambil memegang gelas wine di tangannya.
"Bagaimana" kata pria tersebut sambil meneguk wine yang ada di tangannya.
"Dia tidak mau tuan,dia bersikeras akan memasukkan Daniel ke dalam penjara" kata pria tersebut pada sang bos.
"hhhhhh,nyalinya cukup berani,urus semuanya,aku mau lihat sehebat apa dia" kata pria tersebut memberi perintah.
"Baik tuan" setelah menjawab pria tersebut langsung keluar dari ruangan itu.
Di tempat lain seorang pria paruh baya baru saja sampai di rumahnya,tiba-tiba ada nomor baru yang menelponnya.
Walaupun merasa bingung,tapi pria tersebut tetap mengangkat telponnya,dia pikir mungkin dari klien.
"Halo"
"Halo,apakah ini dengan pak Anton" kata pria yang ada di seberang telpon.
"Oh iya,itu saya,maaf ini dengan siapa" tanya pria itu merasa heran dengan penelpon.
"Tidak perlu anda tau siapa saya,yang pasti sampaikan pesan ini kepada salah satu jaksa yang bekerja di kantor anda,yang akan bersidang besok agar menyerah saja" kata pria itu.
"Siapa kamu,apa kamu orang bodoh,siapa jaksa yang kamu maksud,begitu banyak jaksa yang akan sidang besok,dan aku tidak mau,kalau itu yang ingin kamu sampaikan aku matikan telponnya" kata Anton yang hampir mematikan sambungan telponnya.
"Kalau kamu tidak mau,keluarga,kekuasaan,kamu tidak akan melihatnya besok" kata pria tersebut mengancam.
"Brengsek,siapa kamu,kalau kamu berani jumpai saya,jangan menelpon seperti ini,seperti pengecut saja" kata Anton yang tersulut emosi.
"Saya akan memberi harga yang fantastis untukmu jika kamu menyetujui permintaanku,hubungi aku kalau kamu sudah berubah pikiran,jangan bermain-main denganku karena keluargamu sudah dalam genggamanku" kata pria tersebut dan langsung mematikan sambungan telponnya.
"Sial,siapa dia sebenarnya,berani-beraninya dia mengancam keluargaku" kata Anton pada dirinya sendiri.
Setelah berbicara dengan Anton,Samuel langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menemui seseorang,ya dia Samuel,pria yang baru saja menemui bosnya,karena ada tugas penting yang akan dia kerjakan,sehingga dia akan menemui seseorang yang akan sangat berperan penting dalam sidak besok.
Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu,akhirnya Samuel sampai di sebuah rumah mewah,dia sedang menunggu gerbang untuk di buka.
Sedangkan di dalam rumah,pemilik rumah merasa heran,karena tumben ada orang bertamu malam-malam.
"Biarkan dia masuk"kata pria paruh baya tersebut.
Setelah di persilahkan masuk,Samuel langsung masuk ke dalam dan bertemu dengan pria yang berperan penting tersebut.
"Maaf mengganggu waktu beristirahat anda" kata Samuel pada Adam sebagai pemilik rumah.
"Tidak apa-apa,tapi saya belum pernah bertemu anda sebelumnya" kata Adam bertanya siapa kira-kira pria yang ada di hadapannya itu,sampai-sampai dia bertamu selarut ini.
"Saya suruhan tuan Axel" jawab Samuel datar.
"Oh tuan Samuel,maaf karena tidak mengenali anda,saya sudah tua sehingga agak sulit bagi saya mengenali orang" kata Adam mulai gemetaran.
Yah Adam tau siapa Axel seorang pebisnis hebat di negara ini dan tidak lupa bahwa dia seorang mafia yang paling di takuti SE Asia,tidak ada yang berani menangkap klan yang di pimpin oleh Axel,karena itu adalah kesia-siaan,jadi kalau mereka ingin hidup damai jangan pernah mengusik kehidupan Axel.
Walaupun Banyak orang yang bertanya-tanya seperti apa sebenarnya wajah asli seorang pemimpin dari 'the devil human' ini,karena yang orang hanyalah Samuel,karena Samuel yang sering turun tangan untuk menangani semua,tapi mereka tidak mungkin menanyakan hal itu pada Samuel,bisa-bisa karirnya yang sudah di bangun selama bertahun-tahun bisa lenyap malam ini juga.
"Jadi apa yang bisa saya bantu tuan" tanya Adam sopan,walaupun di dalam dirinya ada ketakutan,dia takut siapa tau ada keluarga nya yang menyinggung perasaan tuan Axel.
"Menangkan sidang yang akan berlangsung besok,namannya Daniel" kata Samuel datar.
Di tempat lain Ananda sudah siap mandi dan akan siap-siap akan tidur,tapi tiba-tiba ponselnya berdering.
"Halo pak,tumben menelpon saya malam-malam" tanya Ananda pada Anton sebagai kepala kejaksaan di kantornya.
"Untuk sidang besok,menyerah lah,jangan mempersulit hidup saya,kalau kamu tidak mau,siap-siap besok hari terakhir kamu bekerja,mengerti" kata Anton di sebrang sana sambil marah-marah.
"Ada apa sih dengan dia,dulu dia yang menyuruhku mengambil kasus ini,sekarang dia yang menyuruhku berhenti,apa dia pikir aku takut,tidak sama sekali" kata Ananda berbicara pada dirinya sendiri karena kesal melihat tingkah atasannya.
Keesokan harinya,Ananda sudah rapih dengan baju kerjanya,Ananda tampak semangat,walaupun ada ancaman dari sang atasan tadi malam dan dari pria aneh kemarin,hal itu tidak akan mengubah keputusan Ananda sedikit pun,dia sudah bertekad akan menghukum orang-orang yang bersalah,itu adalah komitmen Ananda dari dulu,makannya dia menjadi seorang jaksa.
"Oke penampilan sudah oke,sekarang saatnya berangkat" kata Ananda pada dirinya sendiri setelah melihat penampilannya sudah rapih.
🌾🌾🌾🌾
Guys jangan lupa tungguin episode-episode berikutnya yah.
Jangan lupa like,komen,subscribe Everybody.
Happy reading😊