NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:195.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3 Di Permoni.

Setelah sebelum nya Wisanggra Kinangkin mencari Kyai Bodho yg menjadi gurunya itu, akan tetapi ia tidak menemukan orang tua itu pada tempat biasanya diri nya beristirahat.

Sebenarnya banyak yg ingin ia ucapkan kepada sang guru yg telah banyak membimbing nya selama hampir setahun ini.

Selama ia berada di Permoni , tetapi tampaknya orang tua itu enggan untuk bertemu dengan nya untuk yg terakhir kalinya, sehingga di putuskan oleh pemuda ini untuk berangkat dari gunung tersebut dan akan memulai perjalanan, yeah perjalanan hidup nya yg masih sangat panjang.

Ia harus menemukan titik terang atas hilangnya kedua orang tuanya itu.

Bahkan dengan bekal yang di miliki nya saat ini, ada keinginan dari Wisanggra Kinangkin untuk mencoba menjadi seorang prajurit di Mataram.

Seperti yang pernah di pesankan oleh guru nya itu.

Perlahan sekali pemuda ini melangkah kan kakinya meninggalkan puncak gunung Permoni.

Ia bahkan masih sempat menatap ke arah sebelah selatan, dimana padepokan Elang Canggah berada.

Heh, sudah hampir setahun ini diriku tidak bertemu lagi dengan adi Nara Wulan, bagaimana kah keadaan nya sekarang , berkata dalam hati pemuda itu.

Ia terus saja berjalan. meskipun jalanan yang di lalui nya cukup licin dan sangat terjal, tetapi tidak seperti saat pertama kali dirinya memanjat gunung Permoni ini , pada saat itu dirinya amat kesulitan untuk naik berbeda dengan saat ini, dengan langkah -langkah mantap dirinya mampu menyusuri jalanan itu dengan mudahnya.

Gerakan nya terlihat enteng sekali, bahkan nampak sangat mantap, sehingga dalam sekejap saja dirinya sudah berada di kaki gunung tersebut.

Baru kemudian , ia menatap ke atas.

Selamat tinggal guru.. doakan lah murid mu agar berhasil , berkata lagi Wisanggra Kinangkin dalam hatinya.

Ia pun terus berjalan dengan tenang nya .

Heh.. kemanakah tujuan ku kali ini. bertanya pemuda itu dalam hatinya.

Ada keinginan nya untuk kembali ke padepokan Elang Canggah menemui guru nya Ki Ajar Smurup, tetapi kemudian ia tepis niatan itu sebab Wisanggra Kinangkin merasa telah berbohong kepada pemimpin padepokan itu ketika pertama kali keluar dari sana.

Ah, rasa-rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Dan untuk itu ia berpikir sebaiknya berangkat saja ke Kotaraja Mataram.

Sebab menurut Ki Bodho , yg menjadi gurunya itu , mungkin hanya Kanjeng Gusti Sultan Agung sajalah yg mampu mengajarinya.

Maka di langkahkan lah kakinya ini berjalan menuju arah utara, menuju Kotaraja Mataram.

Tekadnya sudah bulat untuk mendapatkan petunjuk mengenai seseorang yg akan mampu membuka urat syaraf utama nya agar mampu mengungkapkan tenaga dalam nya.

Lalu pemuda itu berjalan mantap menuju Kotaraja Mataram yg jarak nya tidak jauh, mungkin sama jarak nya saat ke padepokan Elang Canggah.

Tidak sampai setengah hari perjalanan.

Namun sebelum tiba di Mataram, pemuda ini menemukan beberapa dusun, dan pedukuhan.

Jalanan pun bertambah lebar serta luas, bahkan ketika sampai di sebuah dusun, tiba tiba saja lewat beberapa prajurit Mataram yang sedang nganglang.

Debu-debu berterbangan ke udara saat kuda-kuda para prajurit itu lewat dari samping Wisanggra Kinangkin.

Pemuda ini menepi , sambil menutup hidung nya, Wisanggra Kinangkin melihat ke arah para prajurit yang lewat itu.

Mereka terlihat gagah saat diatas punggung kuda dengan memakai seragam dan senjata lengkap, ah , ingin rasanya menjadi seorang prajurit.

" Tepi, tepi, tepi, Kanjeng pangeran akan lewat!"

Terdengar seruan dari salah seorang pemimpin prajurit, ia mengatakan sambil menggerakkan tangan nya kepada para penduduk dan warga dusun yg tengah berlalu lalang itu.

Termasuk juga dengan Wisanggra Kinangkin, ia jauh menepi hingga batas tepi jalan dengan tanah persawahan.

Tidak terlalu lama setelah nya lewat dua ekor kuda yang cukup besar dan tegar menarik sebuah kereta yang indah.

Semua warga dusun segera menunduk tidak berani mengangkat wajahnya.

Wisanggra Kinangkin yg tidak mengerti tetap saja mendongakkan kepalanya, dan berusaha untuk mengetahui siapa yang tengah lewat itu.

" Sssthh, tundukkan kepala mu, le,!"

Seru salah seorang penduduk yang berada di dekat pemuda itu.

Wisanggra Kinangkin langsung menoleh ke arah nya dan langsung mengikutinya, ia pun langsung menundukkan kepala nya.

Tetapi tetap saja melirik ke arah kereta yang lewat.

Hehmmm, ternyata isinya adalah seorang pemuda yang berwajah cukup tampan dan bersih,..inikah putra dari Kanjeng Gusti Sultan Agung , bertanya dalam hati Wisanggra Kinangkin setelah melihat siapa yang lewat.

Dan di belakang nya berturut turut lewat lah berpuluh puluh prajurit yang menjadi pengawal nya.

Debu membubung tinggi ke udara , pada pagi itu, padahal mentari belum pun terlalu tinggi tetapi udara di dusun itu terasa mulai gerah dan panas saat di lewati rombongan kerajaan Mataram itu.

Wisanggra Kinangkin pun lantas mendekati penduduk yang tadi sempat menyuruh nya untuk menunduk.

" Siapakah orang itu ki,?" tanya nya kepada lelaki paruh baya yang menggunakan topi caping lebar ini.

" Dia adalah Kanjeng Gusti Pangeran Raden mas sayyidin, putra dari Kanjeng Gusti Sultan,!" jawab lelaki itu.

Pantas saja,..berseru dalam hatinya Wisanggra Kinangkin.

Kemudian Wisanggra Kinangkin pun beranjak dari tempat tersebut, ia memang ingin melanjutkan perjalanan nya yg sebenarnya sudah tidak jauh lagi.

Ketika memasuki kota Mataram, hati pemuda ini amat takjub dengan apa yg di lihatnya.

Ia berjalan -jalan hingga sampai ke pasar yg ada di kota raja ini.

Banyak para pedagang yang sedang menjajakan jualannya.

Mulai dari yg menjajakan makanan, perhiasan sampai peralatan untuk ke sawah tersedia di sana.

Warung yg menjual makanan berjejer rapi hingga membuat perut pemuda asal dusun Winanga ini ingin singgah.

Ah, tetapi diriku tidak memiliki uang,.apa yg harus ku lakukan agar dapat sebungkus makanan itu, berkata dalam hati nya Wisanggra Kinangkin sambil melihat jualan yg ada di pasar ibukota Mataram ini.

Ketika matanya tertuju pada seorang perempuan yang memakai banyak perhiasan mulai dari kalung, gelang dan giwang , yg amat mencolok , Wisanggra Kinangkin pun mendekati nya.

Dengan memberanikan diri pemuda ini pun bertanya..

" Mohon maaf den ayu, apakah membutuhkan bantuan guna mengangkat barang -barang tersebut," tanya nya kepada perempuan yang berpakaian serba mewah dan cukup mencolok itu.

Memang pada saat itu ia tengah memuat sebuah pedati dengan barang -barang dagangan nya.

" Ya, ya, aku memang membutuhkan bantuan untuk mengangkat barang -barang ini, apa kamu mau membantu,!" sahut perempuan yang berusia paruh baya ini kepada Wisanggra Kinangkin.

Meski demikian wajah nya masih kelihatan cantik dan terawat, pertanda bahwa perempuan ini memang seorang yg kaya.

" Iya , aku dapat membantu den ayu, apa saja yang harus diangkat,!" ucap Wisanggra Kinangkin.

Langsung saja perempuan paruh baya ini memerintahkan Wisanggra Kinangkin untuk mengangkat beberapa barang dagangan nya, seperti kelapa dan gula kelapa, serta ada juga beberapa peralatan dapur.

Dengan sigap nya pemuda asal dusun Winanga ini bekerja untuk pertama kalinya di kota Mataram ini.

Badan nya yg nampak kekar dan kuat dalam sekejap saja telah mampu menyelesaikan pekerjaan yang di berikan oleh perempuan yang berpakaian serba mewah ini.

Membuat empunya barang sampai melongo.

" Terima kasih, ini upahmu,!" seru perempuan itu seraya menyerahkan tiga kepeng uang perak kepada Wisanggra Kinangkin.

" Terima kasih kembali den ayu," sahut Wisanggra Kinangkin.

Pemuda itu amat senang sekali mendapatkan upah pertama nya atas hasil pekerjaan nya.

Saking senang nya ia buru -buru akan pergi dari situ.

" He, tunggu,!" seru perempuan paruh baya yang berpakaian mentereng memanggil Wisanggra Kinangkin.

Pemuda itu langsung menghentikan langkah nya dan mendekati lagi perempuan paruh baya ini.

" Iya , ada apa den ayu, apa ada yg harus diangkat lagi,?" tanya nya kepada perempuan paruh baya itu.

Sambil melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki, perempuan ini lantas bertanya,.

" Siapa namamu anak muda, apakah dirimu memerlukan pekerjaan,?" tanya perempuan tersebut kepada Wisanggra Kinangkin.

Kini yg menjadi kebingungan adalah Wisanggra Kinangkin, jika ia menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya memang tidak sedang mencari pekerjaan, tentu ia dianggap berbohong karena tadi telah bekerja membantu perempuan paruh baya itu, namun kalau di jawab dengan iya, berarti dirinya akan bekerja dengan perempuan itu.

Di tengah kebingungan nya ini tiba-tiba saja dari arah utara dari pasar ini melintas lah tiga ekor kuda yg di tunggangi oleh para prajurit Mataram, membuat keduanya pun harus menepi agar tidak terkena debu dari kaki kaki kuda itu.

Di saat itu pula lah, Wisanggra Kinangkin langsung mencari tempat makan guna mengisi perut nya keroncongan, sebab sedari tadi ia memang belum makan.

Pemuda itu meninggalkan begitu saja perempuan paruh baya yang menanyakan nama serta akan memberi nya sebuah pekerjaan.

1
Sarip Hidayat
waaaaaaah mantaaap
Bodas_2337
tetap berkreasi dgn penuh imajinasi
selalu berkarya utk cerita nusantara
semangat thor
Camad Pener
jos maju terus
Agus Leo
Ayo thor lanjut nggak sabar... /Ok//Ok/
Zaenal Abidin Syah
makin seru nih
Sarip Hidayat
waaaaaaah sombong amad
Windy Veriyanti
Tara...surprise...lawanmu sekarang anak muda 😄
Camad Pener
jos maju terus thor
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waaaaaaah
Redy Ryan Little
Top
Bodas_2337
lanjutvsetelah rehat beberapa waktu, sehat sellau thor
Camad Pener
mantap Thor sayang up nya lama
April Lia
mantap itu ajian pada zaman nya emang sangat hebat...mantap lanjutkan Thor...orang BSD city selalu nyimak/Drool//Drool//Drool//Facepalm/
April Lia
hadir juga/CoolGuy/
Hafis Yudhistira
kok lama updayenya
Husein Lasmana
Kecewa
Husein Lasmana
Buruk
Umar Muhdhar
4
Umar Muhdhar
3
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!