Keluarga bahagia yang memiliki kehidupan sempurna harus menghadapi kejamnya kehidupan.Datangnya sang masa lalu menghancurkan keharmonisan rumah tangga mereka,Akankah mereka akan bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aneeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak ada keadilan bagiku
Kini yang terbayang di benakku adalah perpisahan dengan Mario,Kupikir aku akan menang dalam pertempuranku sendiri ternyata aku salah,aku terlalu lemah untuk melawan Karenina pelakor itu.
Aku bergegas menuju ke rumah Leo sesuai pesan darinya,dan ku sempatkan membeli dua bungkus nasi Padang kesukaanku.
Akhirnya aku telah sampai di rumah Leo,entah bagaimana rencananya selanjutnya akan tetapi, sementara rumah ini adalah tempat paling aman untukku.
"Assalamualaikum Leo,"
Terlihat Leo yang sedang menonton tv di ruang tamu
"Lydia,gimana si brengsek itu?"ucapnya
"Dia mau tanda tangan,,aku juga menyuruhnya untuk tidak datang ke persidangan biar perceraian kita berjalan mulus!"
Leo berdehem dan berkata
"Baguslah!"
Aku berjalan ke arah Leo dan berkata,"Leo tolong antarkan aku ke rumah Rani,aku akan mengemasi barang-barangku dan mengambil mobilku!"
"Nanti saja,setelah polisi ke sana kita akan kesana,kamu tenang aja Lydia"
Aku mengangguk dan menyerahkan sebungkus nasi Padang yang telah ku beli tadi
"Ini nasi Padang,aku beli sewaktu pulang dari rumah Mario!"
Leo mengambil nasi Padang itu dengan cepatnya
"Wah enak nih,kamu tahu aja kalau aku suka nasi Padang lyd,makasih ya!"
"Iya sama-sama,aku yang terima kasih kamu sudah banyak membantuku!".
"Santai aja Lydia,oh iya kamu istirahat dulu aja di kamar,pasti bayangan Mario masih mengusik hati dan jiwamu itu!"
"Huh apaan sih,nggak lah kami sudah dewasa dan kami tahu apa yang harus kami lakukan jika perceraian ini adalah jalan terbaik,ya mau gak mau itu harus terjadi!".
"Mantap quotes dari Ibu Lydia ha ha ha"
Leo tertawa mengejekku,aku pun berjalan menuju kamar Leo yang sementara aku tempati.
Ku rebahkan tubuhku di kasur,berusaha memejamkan mata untuk melupakan masalahku sementara,Tapi semakin mata ini mencoba terpejam semakin ingat memori bersama mas Mario waktu dulu.
Kulihat notifikasi pesan yang muncul di ponselku,ternyata dari Mama yang menanyakan keadaanku sekarang,mungkin mama sudah mendengar kabar perceraianku dengan mas Mario dan mama sangat mendukung itu.
Tiba-tiba ada sebuah panggilan telefon dari nomor tidak dikenal.
"Assalamualaikum dengan Ibu Lydia,kami dari kepolisian mengabarkan kasus ibu sudah ada perkembangan dan ibu dengan pak Leo diharapkan datang ke kost Pratama sekarang!"
Senyumku mengembang mendengar kabar dari pak polisi,dan ini akan menjadi titik terang untukku.
"Baik pak,kami akan segera kesana".ucapku.
Aku pun berlari menemui Leo yang masih ada di ruang tamu
"Leo Leo,Ayo cepat kita ke kost Pratama?!"
Leo menatapku dan berkata"emangnya udah ada perkembangan lyd?"
"Udah lah,polisi tadi udah nelfon aku katanya kita disuruh kesana !"
Leo pun berdiri dan bersemangat mendengar perkataanku
"Ayo,kita akan habisi si Pratama brengsek itu!".
Aku dan Galileo pun bergegas mengendarai mobil mewah Leo.
"Leo semoga Rani nggak marah sama aku!"
"Ngapain kamu mikirin Rani,yang kamu pikirkan itu harga dirimu lyd,suaminya aja bajingan kayak gitu masak dia mau belain!"
"Tapi kalau Rani,beneran belain suaminya gimana ?"
Leo menghembuskan nafas kasar dan berkata
"ini urusan dia,bukan urusan kita Lyd mau dia belain suaminya kah,proses hukum harus tetap berjalan."
"Tapi nggak ada bukti dan saksi dalam pelecehan itu Leo,semua orang udah pada tidur dan aku teriak pun nggak ada orang yang denger!"
"Udahlah kita berdoa saja,semoga polisi bisa ungkap semuanya".ucap Leo
Akhirnya kami tiba di rumah Rani,dan aparat kepolisian pun terlihat menanyai beberapa orang.Jantungku berdegup kencang melihat situasi seperti ini.Aku dan Leo pun turun dari mobil dan segera menemui Pak Radit polisi yang menghubungi ku tadi.
"Akhirnya anda datang juga Bu lydia"
"Iya pak,setelah bapak menghubungi saya tadi,saya dan Leo langsung bergegas menuju ke sini pak".ucapku
"Bu Lydia,pak Leo mohon maaf sebelumnya menurut kesaksian beberapa orang disini,pada hari Senin tepatnya jam 01.00 tidak terdengar orang berteriak ataupun mendobrak pintu,dan saya sudah cek cctv ternyata cctv nya sudah tidak berfungsi satu bulan yang lalu!"
"Pak demi Allah saya tidak berbohong,Pak Pratama masuk ke kamar saya dan ingin melecehkan saya pak,kemudian saya berteriak dan memang tidak ada orang yang mendengar,entah mereka benar-benar tidak mendengar suara saya atau mereka hanya pura-pura!"
Rani pun keluar dari dalam rumah dan berteriak padaku
"Cukup Lydia cukup! berani beraninya kamu memfitnah suamiku,kurang ajar sekali kamu Lydia,sudah ku tolong kamu ku izinkan kamu untuk menempati kamar kost ku dan ini balasanmu padaku Lyd?"
Aku menatap tajam Pratama dan berkata
"Tolong anda jujur di hadapan polisi dan jujur kepada istrimu,bahwa malam itu kamu memang ingin melecehkanku!"
"Mana buktinya perempuan sialan!, seharusnya saya yang tanya kamu,kamu ini udah punya suami tetapi datang kesini bersama pria itu!itu bukan suamimu kan?"
Aku menghela nafas kasar mendengar perkataan Pratama,ku lirik Leo yang sedang berdiskusi dengan seorang anggota polisi yang lain"
Rani pun menimpali perkataan suaminya,"Ya benar,ternyata bukan Mario yang main serong tapi kamu Lydia!"
Pak Radit pun menegur kami yang sedang bertengkar
"Sudah bapak ,ibu jangan meleber ke mana-mana,saya sudah putuskan dengan tidak adanya bukti dan saksi yang menguatkan laporan ibu Lydia, kami anggap kasus ini selesai,tolong jangan ada ribut ribut lagi dan selesaikan secara kekeluargaan!".
"Tapi pak,saya melihat sendiri Lydia berlari tengah malam karena dikejar orang itu pak!"ucap Leo
"Kesaksian bapak Leo tidak bisa menguatkan laporan ibu Lydia,karena semua orang disini tidak ada yang melihat pak Pratama keluar dari kamar dan mengejar ibu Lydia."ucap pak Radit.
"Baiklah saya mohon pamit,dan tolong selesaikan secara kekeluargaan!".
"Tapi pak !!!"
Aku memohon kepada polisi itu tapi mereka memang tidak cukup bukti untuk menangkap Pratama .
Rani memandangku sinis dan berkata"Silahkan kemasi barang-barangmu dan jangan pernah datang kesini lagi,aku anggap kamu bukan sahabat ku lagi,cepat pergi!"
"Baik Ran,tapi ingat suatu saat aku akan buktikan padamu,kalau suamimu itu bajingan!"
"Aku tidak peduli dan cepat kemasi barang-barangmu dan ini kunci mobilmu!".
Rani melempar kunci mobilku dengan kasar.
"Ayo kita kemasi barang-barangmu Lyd,dan secepatnya kita pergi dari sini".ucap Leo
Aku memandang sinis Pratama yang tersenyum licik padaku.
Aku pun menuju ke kost yang ku tempati kemarin untuk mengemasi pakaianku,Leo menatapku dengan iba dan berkata
"Kamu nggak sendirian Lyd, ada aku disini!"
"Apaan sih ,keadaan kayak gini aja kamu masih sempat sempatnya bercanda Leo".
Leo berbisik di telingaku,"Sebenarnya mereka tau bahwa Pratama memang melecehkan kamu Lydia!"
Aku terkejut mendengar kata-kata Leo dan menjawab," Nggak mungkin Leo,kalau mereka tahu kenapa mereka diam saja dan enggan untuk bersaksi!"
Leo menghembuskan nafas kasar dan berkata,"Karena mereka mata duitan,dan Pratama telah memberikan sejumlah uang tutup mulut untuk mereka dan kamu tahu Lyd,teman kamu Rani itu sebenarnya tahu sifat asli suaminya tapi dia lebih memilih diam saja dan berada di pihak Pratama!
"Tapi apa alasan Rani melakukan itu Leo?
"Ya karena uang dan harta suaminya lah,kalau dia sampai berkata jujur kepada polisi,dia pasti takut diceraikan oleh si bajingan itu!".
Aku bergidik mendengar penuturan Leo padaku,ternyata mereka tega sekali padaku bahkan sahabat ku sendiri!"
Bersambung
udah di gituin sama Leo malah mau. aja di ajak nikah !!!!!
jd malas mau baca.... Unsubscribe !!!!!!
kl kayak gini km lemah ya km tok yg hancur lidya. lek aku yo tak viralkan biar hncur semua.