NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bepergian untuk menjadi kaya / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Aku Rena Natasya lahir dalam ketidakmampuan,,
tapi aku memiki teman yang baik,,
kami terjebak dalam cinta segitiga.
Akhirnya aku mengalah.
aku mengira temanku akan hidup bahagia, melihat kesedihannya aku tidak bisa tinggal diam.
"kamu harus berhadapan denganku,,!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14

Tapi setelah terbuka, aku agak lega kerna itu seorang wanita yang akan masuk, seorang wanita tua, dia berlahan masuk.

Tapi sebelum sepenuhnya badannya masuk ada seorang lagi masuk, dia seorang lelaki bertopi, seperti familiar pikirku dan aku kembali mengendorkan kewaspadaanku.

Setelah sampai ke lantai apartemen yang aku tinggali pintu terbuka dan aku keluar dengan belanjaan yang aku bawa.

Sesampai di luar pintu aku menoleh ke pintu dan sampai pintu lift tertutup tak ada yang keluar lagi dan lift naik ke atas.

Huh ! Aku menarik nafasku dengan keras.

Hampir saja ketakutanku menjadi nyata,

Pelan - pelan aku mendekati pintu apartemen yang aku tinggali dan dengan santai aku masukkan password dari pintu tersebut, aku masuk dengan aman.

Tanpa aku sadari lift yang tadi ke atas kembali ke lantai tempatku tinggal dan dia melihat pintu mana yang aku tuju, dia melihatnya dari dalam lift yang pintunya terbuka tanpa dia keluar dari lift.

Sesampai di dalam aku menaruh semua belanjaanku di dapur, dan masuk ke kamar

Aku rebahkan tubuhku yang telah lelah seharian mencari kerja.

Dari pagi hingga sore, untung keberuntunganku di sore hari.

'Terima kasih Tuhan' batinku berdoa

Kerna kelelahannya aku tak terasa tertidur.

Alam bawah sadarku membawaku berpetualang ke antah berantah.

'Aku dimana? Terlalu gelap' fikirku

Sepertinya aku di sebuah terowongan, terowongan? Tapi kok berantakan di kedua sisinya

Bukan, ini bukan terowongan,  tapi ini Goa, sebuah goa, duh

Dimana pintu keluarnya teriakku dalam hati,

Aku memperhatikan sekeliling masih belum jelas kerna terlalu gelap.

Aku memperhatikan ke satu arah, ada cahaya kecil berkedip - kedip.

Apakah itu kunang - kunang? Batinku.

Kalau itu bener kunang - kunang berarti ada rerumputan di sana, dan pasti itu jalan keluar, fikirku lagi.

Aku mengikutin cahaya yang berkedip - kedip itu. Duh aroma di sini  lembab sekali, seperti aroma kotoran burung atau hewan lain ya.

Semakin lama ku berjalan seperti semakin berat udaranya.

Sepertinya aku bukan keluar tapi makin masuk ke dalam, fikirku

Ku perhatikan sekelilingku, semakin banyak cahaya yang berkedip - kedip

Sepertinya bukan kunang- kunang kerna cahaya itu tidak bergerak tapi menempel di dinding atas goa, semakin aku masuk semakin banyak cahayanya dan lantai aku injak bisa terlihat.

Aiissshh, ternyata benar kotoran hewan yang tercium tadi berserakan semua di dasar goa. Aku bergidik.

Apa yang di atas itu, kelelawar kah? Burung kah? Atau kupu - kupu?

Petanyaan di kepalaku berputar - putar.

"Heii !" teriakku dan suaraku bergema

Srruurrr

Sayap sayap berterbangan bergerombol dan hampir menabrak ku.

"Kyaaaa "

Aku berteriak sambil merunduk kebawah,

Hewan - hewan itu berlalu dari atas kepalaku dan terbang ke arah aku tadi datang.

Kesana berarti jalan keluarnya, fikirku.

Kuperhatikan lagi sekelilingku, tunggu ada seekor binatang bercahaya itu menghampiriku,,

Ku perhatikan, bukan kah itu, burung? Teriaku dalam hati

Takut mengeluarkan suara, nanti binatang lain yang ke luar fikirku.

Dia berhenti di depan wajahku sambil mengibaskan sayapnya dengan cepat , kecilnya seperti burung gereja, atau hmm, sepertinya lebih kecil sedikit lagi.

Bulunya bercahaya, ini antara biru ke putih- putihan atau putih kebiru -biruan.

Yang pasti perpaduan keduanya.

Aku julurkan jari telunjukku kedepan, tanpa aku duga burung itu malah bertengger di jariku.

Dia menelengkan kepalanya ke kiri dan kekanan.

Mungkin burung ini lagi berfikir

'Kau ni ape? Kau tingal kat sini ke?'

Hah, mungkin ini yang ada di fikiran si burung batin ku sambil melucu.

Tiba - tiba burung kecil itu terbang ke arah dinding bagian dalam, posisiku sekarang paling ujung, sudah tidak ada jalan di depanku lagi, dengan kata sudah mentok atau buntu. Aku memperhatikan lagi dan mendekat, ada cahaya agak redup semakin ku mendekat.

Aku terbelalak

Aku hendak meraba cahaya itu tapi tiba - riba burung itu terbang di depanku dan ku tarik kembali tanganku.

Mungkin burung ini ingin mengatakan, jangan sentuh.

Ok, jawabku dalam hati.

1
Indra Maulana
bagus
Alletaa
sudah mampir Thor,
kunjungi karyaku jga
Rhisna
kayanya Daniel juga menyukai Rena tpi karna gengsi dia gk mau ungkapon persaaannya🤣
M Nazfar Habzi
mana lanjutannya
Dewi Harefa: tiap hari up date ya, makasih dah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!