NovelToon NovelToon
The Glory

The Glory

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: ~beauty.author

BYUUR! seorang wanita tampak meloncat dari sebuah jurang yang amat sangat tinggi, entah apa yang membuat wanita itu nekat terjun dari sana.

Tumbuh wanita itu langsung tenggelam kedalam lautan yang sangat dalam tanpa ada satupun orang yang mengetahuinya ataupun melihatnya.

Apakah wanita itu akan tewas tenggelam? Dan apa yang membuat wanita itu meloncat darisana?
Ikuti kisahnya di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kantor Polisi

"Bagaimana ayah?" Tanya Richard menghampiri ayahnya yang baru keluar dari cafe.

"Mereka tidak memasang kamera pengawas diluar cafe ini." Jawab Ed.

"Kita juga tidak bisa sembarangan mengecek setiap cctv disini tanpa petugas keamanan." Ujar Ed.

"Kalau begitu kita langsung ke kantor polisi saja supaya polisi segera menyelidikinya." Ucap Richard.

"Ayah juga berpikir seperti itu." Jawab Ed lalu mereka pun segera menuju kantor polisi.

Sampainya dikantor polisi, Ed segera memberikan laporan perihal tabrak lari yang dialami sahabatnya hingga meninggal dunia. "Kami sedang menyelidiki kasus itu karena ada beberapa orang yang menghubungi kami mengenai tabrak lari tersebut." Jawab seorang polisi ketika Ed memberikan keterangannya.

"Terimakasih pak, saya harap pelakunya segera tertangkap." Ucap Ed.

"Anda bisa tinggalkan nomor handphone anda disini, jika ada perkembangan nya nanti kami akan menghubunginya." Ujar polisi.

"Baik pak," jawab Ed menuliskan nomor handphone nya.Lalu Ed dan putranya kembali ke rumah.

......................

Keesokan paginya, Hazel terbangun dari tidur panjangnya. Ia melihat sekelilingnya mencerna apa yang telah terjadi pada dirinya. Seketika dirinya kembali bersedih mengingat jika Ayahnya telah tiada.

Hazel dudu bersandar di ranjangnya dengan tatapan kosong, entah apa yang akan ia lakukan sekarang karena dunianya seakan tak ada gunanya lagi, semua harapannya telah hancur sudah.

Pintu kamar Hazel di buka oleh seseorang dan orang itu adalah Ena, ia membawa nampan yang berisi makanan dan duduk di pinggir ranjang. "Sayang, aunty sudah memasak makanan kesukaanmu, ayo makanlah." Ucap Ena.

Hazel menggelangkan kepalanya.

"Kau harus makan sayang, dari kemarin kamu belum makan apa-apa." Ucak Ena.

Hazel menatap Ena dengan berkaca-kaca, "Apakah ayahku bisa kembali lagi aunty." Ucapnya dengan suara bergetar.

Ena merasa sedih melihat gadis kecil didepannya ini, Ena akhirnya meletakkan nampan itu diatas nakas lalu ia memeluk Hazel. Hazel kembali menangis di dalam dekapan hangat Ena.

"Bagaimana jika aku ikut mereka saja aunty, aku tidak mau sendirian seperti ini." Ucap Hazel sembari menangis.

"Ssstt, kau tidak boleh berkata seperti itu dan kau tidak sendirian nak, ada aunty, uncle Ed dan juga Richard yang akan selalu bersamamu sayang." Ucap Ena.

"Aku lelah aunty, sangat lelah." Ucap Hazel.

Ena mengusap kepala Hazel dengan lembut dan sekali-kali mencium puncak kepalanya.

Beberapa jam kemudian, Ed tampak datang disaat disaat yang bersamaan Ena baru keluar dari kamar Hazel dengan membawa nampan ditangannya.

Ed melihat makanan diatas nampan yang dibawah oleh istrinya.

"Dia tidak memakannya?" Tanya Ed karena makanan itu masih tersisa banyak.

"Hanya tiga suap saja." Jawab Ena lalu ia pergi ke dapur untuk meletakkan nampan tersebut dan membuatkan kopi untuk suaminya.

"Bagaimana kasusnya? Apa sudah dilaporkan?" Tanya Ena sembari membawa secangkir kopi.

Ed menganggukkan kepalanya sembari menyeruput kopi."Polisi sedang menyelidiki pelakunya." Jawab Ed.

"Aku menjadi sangat cemas melihat kondisi Hazel saat ini. Kau tau tadi dia mengatakan jika ingin ikut bersama dengan orangtuanya. Aku takut dia akan melakukan hal yang tidak-tidak,Ed." Ucap Ena.

"Kau harus menjaganya jangan sampai dia melakukan hal tersebut, sekarang dia sudah menjadi tanggung jawab kita." Ucap Ed.

****

Ditempat lain disebuah mansion yang sangat besar, terlihat sepasang suami-isteri yang sedang duduk diruang keluarga sembari menikmati acara televisi di depannya.

"Kemana saja kau kemarin? Daniel beberapa kali menelponku untuk menanyakanmu karena kau tak mengaktifkan ponselmu." Tanya Aarav yang duduk disamping istrinya.

Erina yang baru turun dari tangga ikut duduk bergabung bersama dengan kakak dan kakak iparnya. "Aku membantu seorang gadis kecil kak, dan semalam aku sudah menceritakannya pada suami tercintaku." Jawab Erina.

"Gadis kecil? Siapa?" Tanya Arabella.

"Yang aku tau namanya Hazel, kemarin saat baru keluar dari butik, aku melihat kerumunan orang-orang dipinggir jalan, aku pun menghampirinya dan melihat gadis kecil itu berteriak-teriak memanggil ayahnya yang ditabrak oleh sebuah mobil." Ucap Erina menjelaskan.

Aarav dan Arabella tampak mendengar dengan saksama cerita dari Erina.

"Lalu, aku meriksa kondisi ayahnya dan ternyata ayahnya sudah meninggal, aku sangat kasian pada gadis itu kakak hingga akhirnya aku menemaninya ke rumah sakit." Lanjutnya.

"Lalu bagaimana dengan pelakunya?" Tanya Arabella.

"Saat aku ingin melaporkan kejadian itu ternyata sudah ada seseorang yang telah melaporkannya duluan. Dan sekarang mungkin polisi sedang menyelidikinya." Jawab Erina.

"Tenang saja sayang, pelakunya pasti akan segera tertangkap." Ujar Aarav ketika melihat raut sedih istrinya.

"Kemarin aku juga bertemu dengan seorang gadis, penampilannya terlihat kacau, kurang lebih seperti saat pertama kali kau melihatku waktu itu. Aku ingin membantunya namun dia segera pergi." Seru Arabella.

"Oh ya? Dimana sayang?" Tanya Aarav.

"Di perjalanan menuju mansion kemarin,Aku masih merasa sedih jika mengingatnya." Jawab Arabella.

"Kau sudah mencoba mengulurkan tanganmu sayang, mungkin saja dia masih bisa mengatasinya sendiri." Ucap Aarav menenangkan perasaan istrinya.

"Sebentar lagi bersiaplah-siaplah karena nanti siang kita akan terbang ke Chicago." Seru Aarav.

"Apa anak-anak sudah berkumpul disana?" Tanya Arabella.

Aarav menganggukkan kepalanya.

"Iya, Kenric dan yang lainnya sudah disana karena para orang tua itu menginginkan semua cucunya datang lebih dulu." Jawab Aarav.

"Tapi aku ingin bertemu dengan suami tercintaku dulu kakak." Seru Erina.

"Tidak bisa! Kau harus pergi bersama kami, salah kau sendiri diam-diam pergi tanpa pamit pada suamimu dan lain kali aku tidak akan mengizinkanmu untuk ikut lagi." Tegas Aarav.

"Jika aku pamit pasti dia tidak akan mengizinkan aku untuk pergi kak, dan aku merasa sangat bosan di mansion sendirian. Putriku diculik oleh Daddy sama mommy." Keluh Erina.

"Hufftt,,, bagaimana Daniel bisa dengan sangat sabar menghadapi wanita tengil seperti dirimu ini." Ucap Aarav yang tak habis pikir pada adiknya itu.

"Itulah namanya cinta kakak," jawab Erina tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapi nya.

"Ingat kau sudah tidak muda lagi jadi jangan berulah seperti kau masih muda dulu." Seru Aarav.

"Aku masih belum tua, putriku saja baru berumur delapan tahun." Seru Erina.

Aarav hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, Arabella terkekeh melihat perdebatan kecil itu.

Aarav mengangkat tubuh istrinya dan memangku lalu memeluknya. "Beruntungnya aku memiliki istri yang penyayang dan penurut ini." Ucap Aarav mengecup bibir istrinya.

"Ck, itu karena kakak sendiri yang memaksa kakak ipar untuk tinggal disisi kakak, aku ingat sekali dulu bagaimana kakak menahannya di mansion selama berbulan-bulan." Ucap Erina menyinggung Aarav.

"Hei tengil, aku bukan menahannya tapi justru melindunginya." Protes Aarav.

"Apa bedanya, intinya kakak ipar tidak bisa kemana-mana dan hanya terkurung didalam mansion saja." Timpal Erina.

"Sudah, sudah. Kenapa kalian jadi bertengkar seperti anak kecil saja." Ucap Arabella menengahi keduanya.

"Kau benar sayang, aku seorang anak kecil yang butuh asupan sekarang ini." Ucal Aarav menyeringai lalu menggendong tubuh Arabella dan membawanya masuk kedalam kamar.

"Hufftt, aku jadi rindu suami tercintaku." Ucap Erina melihat kepergian sepasang suami-isteri itu.

Bersambung.

1
Ririn Santi
ditunggu lanjutannya ya thor
Ririn Santi
gaya hazel seperti sdh pro aja, padahal masih....
Ririn Santi
novel yg bagus
Ririn Santi
lanjut ya thor😊
Ririn Santi
ist kendrik i ni, udah diigatkan utk merahasiakan malah ember lg ke Allan/Frown/
Ririn Santi
pembalasan baru dimulai
Ririn Santi
apakah Robby sasaran hazel?
Ririn Santi
tentu hazel sangat sedih, ketika ingin memeluk mrk namun khawatir musuh"nya akan menjadikan keluarga angkatnya sbg senjata . kelemahan hazel gak boleh terbongkar
Ririn Santi
hahaha....mantap hazel
Ririn Santi
anak buah rasa bos
Ririn Santi
malangnya hazel
Ririn Santi
ih geram sekali aku PD 4 gadis arogan itu
Nurhartiningsih
huh...bikin tegang.tp aku suka cerita yg begini daripada yg ada pelakornya
Ririn Santi
sebel bgt, masa satu sekolah gak ada satupun orang baik yg mau menolong gitu😫
Ririn Santi
gadis ceria yg malang
Wiewulan97
semangat thor di tunggu selalu upnya 💪🏻
Sofi Sofiah
like...slalu dtunggu upnnya
devi novianti
arabella ya istrinya aarav emaknya kendrick
devi novianti
anaknya daddy aarav dong😁
Rea Ana
maraton bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!