The Glory

The Glory

Hazel Gabriella Ryder

Hazel Gabriella Ryder (17) seorang wanita cantik secantik namanya, namun sayang kecantikannya tertutupi dengan penampilannya yang amat sangat culun. Kacamata bulat besar dan rambut panjang yang selalu di kepang dua benar-benar menutupi kecantikannya.

Karena penampilannya yang culun itu membuat dia sering menjadi sasaran pembullyan dari orang-orang di sekolahnya dan sekelilingnya.

Hazel berumur tujuh belas tahun, dimana sekarang dia duduk di bangku senior high school. Hazel merupakan salah satu murid terpintar disekolah nya.

Kepintarannya membuat orang-orang dikelasnya sering memanfaatkan nya. Hazel tak pernah melawan setiap kali di bully oleh mereka karena dia tak mempunyai keberanian dan jikapun melawan ia pasti akan dikeluarkan dari sekolah nya karena Hazel tidak memiliki backingan apalagi ayahnya yang hanya seorang tukang sampah.

Hazel berasal dari keluarga kurang mampu ibunya sudah meninggal ketika melahirkannya dan sekarang ia tinggal bersama dengan ayahnya yang bernama Berto ia bekerja sebagai tukang sampah.

Berkat kecerdasannya Hazel bisa mendapatkan beasiswa disekolah ternama dan juga merupakan sekolah elit di kota itu. Karena latar belakang keluarganya berbeda dengan anak sekolah yang lain membuat Hazel kerap kali jadi bahan bullyan oleh para siswa disekolah itu.

Seperti sekarang ini, dimana dirinya tengah tersudut disebuah gudang dan disiksa oleh anggota geng sekolah terkenal itu, mereka tidak menyukai Hazel karena kepintarannya dan juga merasa terhina satu sekolah dengan orang miskin.

"Eh miskin tak seharusnya kau bersekolah disini, sungguh menodai nama sekolah saja." Ucap ketua geng yang bernama Hailey.

Bugh

Hailey menendang tubuh Hazel dengan kuat hingga wanita culun itu tersungkur dilantai. "Aww." Hazel meringis sakit seraya memegang perutnya.

"Dasar MISKIN, cuihh." Ucap Hazel melemparkan ludahnya kearah Hazel.

"Wanita culun," ucap teman-temannya yang lain menendang Hazel secara bersamaan.

Dalam kelompok geng itu terdiri dari empat orang. Dimana Hailey sebagai ketua nya dan ada tiga temannya yang bernama Laura,Emmy dan Loren.

Setelah Hazel lemah tak berdaya mereka pun pergi meninggalkannya disana. Pihak sekolah seakan tutup mata atas kasus pembullyan yang sering diterima oleh Hazel. Karena para orang tua mereka merupakan donatur besar disekolah tersebut.

Tubuh Hazel meringkuk menahan sakit di sekujur tubuhnya. Suara isak tangisannya yang lemah seakan menjelaskan betapa menderita dirinya.

Seharian itu Hazel berada didalam gudang dan melewatkan jam pelajaran karena tubuhnya benar-benar lemah dan tak mampu untuk bangun.

"Hiks hiks hiks," hanya isak tangis yang mampu keluar dari mulutnya.

Sore harinya, Hazel terbangun setelah seharian tertidur ditempat itu. Ia merasa sekujur tubuhnya terasa remuk semua. Namun ia mencoba untuk bangun dan berjalan walau dengan langkah terpincang.

Hazel berjalan kearah kelasnya untuk mengambil ranselnya karena sudah lewat jam pulang sekolah, semua para murid juga sudah pulang semua. Hazel berjalan dengan memegang dinding melewati lorong-lorong sepi.

Sampai dikelas ia menggendong tasnya dan pergi pulang. Saat baru keluar dari gerbang Hazel membalikkan badannya dan melihat gedung sekolahnya yang besar itu. Entah apa yang ada dipikirannya hingga membuat dia mengepalkan tangannya dengan kuat.

Lalu kemudian dia melanjutkan langkahnya meninggalkan tempat sekolahnya itu. Hazel menyeret kakinya yang penuh lebam namun tertutup dengan celana legging panjangnya karena Hazel selalu mengenakan legging panjang itu untuk menutupi lebam di kakinya akibat perbuatan dari Hailey dan teman-temannya.

Dirumahnya pun ia selalu mengenakan celana panjang dan baju panjang walau cuaca panas sekalipun, agar ayahnya tak melihat lukanya yang ia dapatkan di sekolah.

Hazel berbohong kepada ayahnya dengan menceritakan jika ia memiliki banyak teman dan banyak orang yang menyukainya di sekolah.

Langkah kaki Hazel tiba-tiba berhenti di sebuah gedung yang sangat tinggi. Ia mendongakkan kepalanya melihat keatas gedung itu lalu ia melangkah masuk ke gedung itu dan menekan pintu lift menuju lantai teratas.

Hazel berdiri di atas gedung dimana dia berpikir ingin mengakhiri hidupnya. "Ayah, maafkan Hazel sepertinya Hazel sudah tidak sanggup lagi bertahan, Hazel akan menemui momi lebih dulu ya ayah." Lirihnya berdiri di pinggir gedung sembari merentangkan kedua tangannya.

BRUKK!!

Tiba-tiba seorang pria menangkap tubuhnya dari belakang dan mereka berdua pum terjatuh. "APA KAU SUDAH GILA!!" Teriak pria muda itu marah.

Hazel terkejut dan tak bisa berkata-kata. "APA HIDUPMU SEBURUK ITU SEHINGGA KAU MAU MENGAKHIRI NYAWAMU DISINI HAH." lanjut pemuda itu.

Hiks...Hiks....Hiks...

Air mata yang tak dapat dibendung lagi oleh Hazel akhirnya tumpah memenuhi pipinya. Pria itu tiba-tiba merasa bersalah dan simpati ketika melihat wanita itu menangis tersedu-sedu.

Akhirnya ia pun memeluk nya dan menenangkannya. "Maafkan aku, karena telah berteriak padamu." Ucapnya sembari mengelus punggungnya.

Hazel mendorong tubuh pria itu hingga lepas dari pelukannya, lalu dia berlari kembali ke pinggir pembatas gedung karena dia masih berpikir untuk mengakhiri hidupnya sekarang.

Namun pria itu lagi-lagi menariknya dan memegang kedua pundaknya dengan kuat. "KAU BENAR-BENAR SUDAH GILA RUPANYA." teriak pria itu marah karena Hazel terus memberontak.

"IYA, AKU WANITA GILA!! APA KALIAN SEMUA PUAS HAH!" Teriak Hazel emosi dan menangis.

"AKU SAMPAI DI TITIK INI KARENA KALIAN SEMUA, APA SALAHKU? APA SALAHKU JIKA AKU TERLAHIR MISKIN? APA SALAHKU JIKA AYAHKU KU SEORANG TUKANG SAMPAH? APA SALAHKU JIKA AKU MENDAPATKAN BEASISWA DISEKOLAH MAHAL ITU? HIKS HIKS HIKS" teriaknya menangis.

"KENAPA KALIAN SEMUA MENYALAHKAN AKU ATAS ITU SEMUA? APA MENJADI ANAK TUKANG SAMPAH SERENDAH ITU?" lanjutnya terisak.

Pria itu terdiam, dia melihat raut yang penuh kesedihan didalam diri wanita itu. "Maafkan aku karena tidak tau apa yang terjadi padamu hingga kau akhirnya bertekad untuk mengakhiri hidupmu disini."

"Namun jika kau mempunyai masalah maka hadapilah dan jangan menyerah, jika kau menyerah maka orang-orang yang iri padamu akan bertepuk tangan melihat kekalahanmu." Ujar pria itu dengan intonasi rendah.

Hazel diam dia mengusap air matanya, lalu memalingkan wajahnya kearah pembatas gedung itu lagi. "Aku tau isi pikiranmu dan aku tidak akan membiarkannya." Ucap pria itu seolah mengerti apa yang tengah dipikirkan oleh Hazel saat ini.

Hazel mencoba melepaskan dirinya lagi dari pria muda itu namun pria itu memegangnya dengan semakin erat. "Kau jangan ikut campur?" Kesal Hazel.

Mereka berdua saling menatap dengan tatapan tajam. "Apa kau masih mempunyai keluarga?" Tanya pria itu.

Mendengar pertanyaan itu Hazel langsung memalingkan wajahnya dan pria itu seakan mengerti. "Apa kau ada memikirkan betapa sedihnya keluargamu jika kau pergi dari mereka dengan cara seperti ini?" Ucap pria itu mencoba memberikan pengertian kepada wanita culun di depannya itu.

"Jangan egois nona, pikirkan orang-orang yang menyayangi mu saat ini terutama orang tuamu, mungkin saat ini mereka sedang berjuang diluar sana untuk membahagiakan dirimu, bayangkan betapa hancurnya mereka jika mendengar anak kesayangannya mengakhiri hidupnya, mereka akan merasa sangat sedih dan menderita karena merasa telah gagal untuk membahagiakan putrinya." Lanjutnya.

Hazel terdiam hatinya terasa tertusuk ketika mendengar fakta dari pria itu, ia menggigit bibirnya yang gemetar karena tengah membayangkan ayahnya yang selalu berjuang setiap hari hanya untuk dirinya, air matanya pun tak terbendung lagi akhirnya ia menangis dengan keras.

Hazel terduduk dilantai menutup wajahnya dengan kedua tangannya, isakan tangisannya semakin keras kala mengingat bagaimana perjuangan ayahnya yang tidak pernah menyerah untuk dirinya.

Namun sekarang justru ia berpikir untuk menyerah sebelum memberikan kebahagian untuk ayahnya yang selama ini telah berkorban banyak untuknya.

Pria itu memeluk tubuh mungil wanita culun itu untuk mencoba menenangkannya . "Kau tidak boleh menyerah pada hidupmu apapun yang terjadi, teruslah berjuang dan bertahan untuk orang-orang yang kau sayangi." Ucapnya mengusap punggung Hazel.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

nyimak dulu

2024-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hazel Gabriella Ryder
2 Hanya Diam
3 Pemuda Baik Hati
4 Bertemu Pria itu Lagi!
5 New Dress
6 Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7 Ikut Bersamanya
8 Festival Malam
9 Memiliki Senyuman yang Manis
10 Nasib yang Malang
11 GAGAL!
12 Sebuah Insiden Tak Terduga!
13 Hari TERSIAL!
14 Kantor Polisi
15 Mimpi Buruk!
16 Putus Asa!
17 Delapan tahun kemudian
18 Bertemu kembali setelah sekian lama
19 Kenric Geraldo Grey
20 Penjara bawah Tanah
21 Hamil?
22 Latar Belakang Most
23 Mencapai Kesepakatan
24 Pergi ke Club
25 Keributan di Club
26 Mulai Tertarik
27 Siapa wanita itu?
28 Trauma!
29 Merindukannya
30 Markas the devil's
31 Serangan Dadakan
32 Pertengkaran di Toilet
33 Cemburu?
34 Identitas asli terungkap!
35 Menahan hasrat
36 Menyelamatkan Hazel
37 Mengantarkan pulang
38 Datang ke perusahaannya
39 Pesta Amal
40 Robbie Menghilang!
41 Kemarahan Kenric
42 Menahan Hazel
43 Hati yang sedingin kutub
44 Pergi Menemui Josephine
45 Malam yang Hangat
46 Ketulusan Kenric
47 Perubahan sikap Hazel
48 Informasi tentang Robbie
49 Dendam yang Begitu Dalam
50 Asisten yang Setia
51 Obrolan malam
52 Ketakutan Hailey
53 Cinta yang membara
54 Mempunyai Tujuan Khusus
55 Serangan Mendadak
56 Kau Milikku!
57 Akhirnya Terungkap
58 Kepanikan Most dan Lili
59 Kepanikan Kenric
60 Jiwa yang Hancur
61 Pingsan
62 Bertemu Kembali
63 Secercah Harapan
64 Hukuman Untuk Beck!
65 Kedatangan Arabella
66 Rasa Nyaman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hazel Gabriella Ryder
2
Hanya Diam
3
Pemuda Baik Hati
4
Bertemu Pria itu Lagi!
5
New Dress
6
Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7
Ikut Bersamanya
8
Festival Malam
9
Memiliki Senyuman yang Manis
10
Nasib yang Malang
11
GAGAL!
12
Sebuah Insiden Tak Terduga!
13
Hari TERSIAL!
14
Kantor Polisi
15
Mimpi Buruk!
16
Putus Asa!
17
Delapan tahun kemudian
18
Bertemu kembali setelah sekian lama
19
Kenric Geraldo Grey
20
Penjara bawah Tanah
21
Hamil?
22
Latar Belakang Most
23
Mencapai Kesepakatan
24
Pergi ke Club
25
Keributan di Club
26
Mulai Tertarik
27
Siapa wanita itu?
28
Trauma!
29
Merindukannya
30
Markas the devil's
31
Serangan Dadakan
32
Pertengkaran di Toilet
33
Cemburu?
34
Identitas asli terungkap!
35
Menahan hasrat
36
Menyelamatkan Hazel
37
Mengantarkan pulang
38
Datang ke perusahaannya
39
Pesta Amal
40
Robbie Menghilang!
41
Kemarahan Kenric
42
Menahan Hazel
43
Hati yang sedingin kutub
44
Pergi Menemui Josephine
45
Malam yang Hangat
46
Ketulusan Kenric
47
Perubahan sikap Hazel
48
Informasi tentang Robbie
49
Dendam yang Begitu Dalam
50
Asisten yang Setia
51
Obrolan malam
52
Ketakutan Hailey
53
Cinta yang membara
54
Mempunyai Tujuan Khusus
55
Serangan Mendadak
56
Kau Milikku!
57
Akhirnya Terungkap
58
Kepanikan Most dan Lili
59
Kepanikan Kenric
60
Jiwa yang Hancur
61
Pingsan
62
Bertemu Kembali
63
Secercah Harapan
64
Hukuman Untuk Beck!
65
Kedatangan Arabella
66
Rasa Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!