NovelToon NovelToon
Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Pelakor / Trauma masa lalu
Popularitas:233.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ara julyana

Dania adalah wanita yang lemah lembut dan keibuan. Rasa cintanya pada keluarganya begitu besar.


Begitupun rasa cintanya pada sang suami, sampai pada akhirnya, kemelut rumah tangganya datang. Dengan kedua matanya sendiri Dania menyaksikan penghianatan yang di lakukan oleh suami dan kakaknya sendiri.


Penghianatan yang telah di lakukan orang-orang yang di kasihinya, telah merubah segalanya dalam hidup Dania.

Hingga akhirnya dia menemukan cinta kedua setelah kehancurannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Flashback Sinta 2

Sinta menangis, ia menatap sang mama dengan garang.

"Biar mama tahu mah, selama ini aku sangat menderita, aku capek selalu menjadi yang kedua. Mama yang bahagia bukan aku ma, mama tidak pernah perduli sama aku! mama sendiri yang bahagia dengan anak tiri mama itu!"

"Itu tidak benar Sinta, kamu itu salah paham dan terlalu cemburu, mama menyayangimu, bahkan papa juga menyayangimu. Kamu terlalu memikirkan perbedaan antara kamu dan Dania, itulah yang membuat kamu cemburu dan merasa di bedakan. Mulai sekarang coba kamu anggap dia adik adikmu hatimu pasti akan tenang."

"Bela terus ma, bela dan banggakan anak tiri itu!"

"Mama tidak membela memang itu kenyataannya, Dania anak yang baik dan mama bangga karena dia sangat berprestasi."

"Iya dan aku hanya anak kurang ajar bagi mama!"

Nyonya Desi tampak letih melayani perdebatan anaknya. Dia sudah habis kesabarannya. Ia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamarnya.

"Keluarlah Sinta, kepala mama pusing!" ucapnya ketus, karena udah kesal dengan Sinta yang keras kepala.

Seketika mata Sinta melotot. Amarahnya kembali memuncak.

"Aku minta sama mama batalkan pernikahan Bobby dan Dania!"

"Tidak! mama tidak mau. Biarkan mereka menikah itu yang terbaik. Papa sudah memilih Bobby untuk Dania, itu artinya kita tidak boleh menentang papa."

"Lalu bagaimana denganku ma? aku mencintai Bobby."

"Sinta sayang, dengar mama, kalau Bobby benar-benar mencintaimu, dia tidak akan mau menerima permintaan papa untuk menikah dengan Dania, dia pasti memperjuangkanmu."

"Ah sudahlah!! pokoknya mama harus ngomong sama suami mama itu, pernikahan Dania dan Bobby harus di batalkan! kalau tidak mama akan tahu akibatnya!" bentak Sinta.

Kemudian Sinta keluar. Tak lama kemudian ia masuk lagi ke kamar nyonya Desi.

"Ma, mama lihat ini mah," Sinta menunjukkan Foto Dania dengan tuan Ardian yang baru di ambilnya dari album foto keluarga, lalu ia merobek foto ayah dan anak itu hingga menjadi bagian kecil-kecil.

Nyonya Desi mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu Sinta?" tanyanya pada sang anak.

"Ha ha ha," Sinta tertawa terbahak-bahak seperti orang yang tidak waras, dengan wajah bengis ia berkata, "Tenang aja ini cuma foto ma, tapi jika pernikahan itu terjadi makan nasib mereka akan menjadi seperti foto itu."

Nyonya Sinta memegang dadanya yang terasa nyeri. Ia syok dan merasakan sakit yang tertahan. Tapi ia terus menahan rasa sakitnya. Dan terus mencoba meluluhkan hati Sinta dan menasehatinya dengan penuh kesabaran.

"Jangan melakukan apapun yang akan merugikan dirimu sendiri Sinta, jalani saja hidupmu dengan baik, papa dan mama sangat menyayangimu," ucap nyonya Desi.

"Hehmm," Sinta mencebik.

Sinta melipat kedua tangannya di dada. Bibirnya tersenyum miring.

"Mama tahu kenapa tua bangka itu kemarin hampir mati dan kata dokter dia keracunan makanan? itu aku ma pelakunya, aku yang memasukkan racun tikus ke minuman si tua itu, ha ha ha, untung suami mama itu nggak mati ya," cibir Sinta, ia tertawa mengejek sang mama.

Nyonya Desi bangkit dan berjalan menghampiri Sinta, sambil memegang dadanya yang terasa semakin sakit.

Plak plak.

Dua kali tamparan mendarat di pipi Sinta.

"Anak kurang ajar kamu! anak nggak tahu di untung!! tega-teganya kamu mau membunuh orang yang pernah menyelamatkan nyawamu!"

"Hah hah hah...." Nafas nyonya Desi tersengal-sengal. Dia terus memegang dadanya dengan telapak tangannya. Bahunya terlihat naik-turun karena nafas yang sudah tidak beraturan.

Sementara Sinta, ia tersenyum sinis, tak sedikitpun ia memikirkan sang mama. Tangannya memegang kedua pipinya yang tampak memerah akibat tamparan nyonya Desi. Di usapnya pipinya dengan kasar.

"Itu belum seberapa ma, mama tahu kan waktu Dania kecelakaan mobil waktu itu, itu aku yang menyuruh orang untuk menabrak mobilnya, tapi sayangnya anak itu punya nyawa cadangan, jadi dia tidak mati ha ha ha, tapi lihat aja nanti ma, aku akan menghabisi ayah dan anak itu dan mengambil semua hartanya hanya untukku!" ketusnya pada sang mama.

Suara teriakan-teriakan kemarahan ibu dan anak itu terdengar sampai keluar. Tapi tidak terdengar jelas apa yang mereka bicarakan. Para asisten rumah tangga di rumah besar itu terlihat saling bisik.

Di antara para asisten tampak bik Titin yang saat itu menjadi kepala pelayan. Wajahnya tampak penuh ke khawatiran.

Sementara di dalam kamar, terlihat nyonya Desi semakin sesak dan kesakitan. Ia terus memegang dadanya. Wajahnya terlihat begitu marah dan kecewa pada Sinta, anaknya.

"Pergi kamu dari sini! aku tidak pernah melahirkan anak durhaka sepertimu. Ku didik kamu dengan baik, ternyata kamu malah menjadi anak yang tidak bermoral!! pergi kamu Sinta! pergiiiiii,,!!!" teriak nyonya Desi.

Setelah itu nafasnya terasa begitu sesak, pandangannya menjadi gelap. Ia terhuyung-huyung dan akhirnya jatuh ke lantai.

Brak.

Nyonya Desi ambruk dan tak sadarkan diri. Matanya tertutup rapa.

Seketika Sinta menoleh ke sang mama. Ia segera berlari memeluk nyonya Desi. Wajahnya panik dan air matanya mengalir deras.

"Mah, mama kenapa ma? bangun maaa, maafkan Sinta ma," ucapnya.

Ia meletakkan kepala sang mama. Lalu berdiri membuka pintu dan berteriak.

"Tolong, tolong, bi bibi, tolong bik, tolong mama," teriaknya panik.

Lalu ia kembali lagi mendekati sang mama dan memangku kepala mamanya. Tangannya menepuk-nepuk wajah nyonya Desi.

"Mah, bangun ma, bangun, Sinta mohon ma bangun hi hi hi mama," Sinta terus menangisi mamanya.

Tak lama kemudian bik Titin dan para pelayan yang lain sudah ada di dalam kamar.

"Bik panggil ambulans bik kita bawa mama ke rumah sakit!" perintah Sinta.

"Udah non, bibik udah panggil ambulans dan juga sudah telepon tuan besar dan non Dania," ucap bik Titin.

Mendengar nama tuan besar dan Dania membuat Sinta menggeretukan giginya. Ia tampak begitu geram hanya mendengar nama itu saja.

Miu miu miu.

Suara ambulans yang telah tiba di halaman rumah. Dan di ikuti oleh mobil Tuan Ardian dan juga mobil Dania bersama Bobby.

Dengan terburu-buru tuan Ardian masuk le dalam rumah lalu ke kamarnya. Di ikuti oleh Dania, Bobby, dan beberapa petugas rumah sakit.

Para pelayan yang tadi berdiri berjejer di depan pintu pun menghindar dan memberi jalan untuk mereka.

"Mah, mama apa yang terjadi ma, kenapa mama jadi begini hik hik hik," tangis Dania pecah, Di peluknya Bobby yang sudah berstatus tunangannya saat itu.

"Desi, desi sayang ada apa denganmu sayang, bangun sayang," tuan Ardian menepuk-nepuk pipi sang istri.

Lalu dengan cepat ia mengangkat tubuh istrinya dan menaikannya ke atas brankar. para petugas rumah sakit menaikkan brankar yang do tiduri nyonya Desi ke dalam mobil ambulans.

Wajah semua orang tampak panik dan sedih. Tuan Ardian, Dania, Bobby, Sinta dan bik Titin ikut berada di dalam mobil ambulans yang berukuran besar itu.

Mereka duduk berhadap-hadapan. Dan di tengah-tengah mereka terbaring nyonya Desi di atas brankar.

Bik Titin sengaja di ajak. Karena dia adalah pelayan kesayangan nyonya Desi.

Bobby dan Dania duduk bersisian. Tampak Bobby menggengam erat tangan Dania, seolah ia sedang memberi kekuatan untuk tunangannya itu.

Sinta melirik sekilas ke arah mereka.

"Heh, ini semua gara-gara kamu Dania, awas saja kalau sampai terjadi apa-apa dengan mamaku aku tidak akan memaafkanmu" ancamnya dalam hati.

Nyonya desi tiba-tiba tersedak. Ia tersadar lalu dengan lemas ia bicara.

"Papa, Dania, maafin mama, mama tidak kuat lagi," lirihnya.

Semua orang histeris. Dania menjerit.

"Mama, jangan ngomong gitu ma, jangan tinggalin Dania mah!"

Tuan Ardian tak sanggup berkata-kata lagi. Dia diam dan menangis. Tangannya terus menggenggam jemari sang istri.

"bik, aku titip Dania dan Sinta, papa maaf kan mama, mama titip Sinta, dan kamu Sinta, sayang jadilah anak mama yang baik," ucap nyonya Desi pelan, lemah dan nyaris tak terdengar. Lalu tangannya lunglai dan matanya terpejam dengan rapat.

Beliau telah menutup mata untuk selamanya. Ia telah menghembuskan nafas terakhir. Ia telah pergi untuk selama-lamanya dan meninggalkan mereka semua orang-orang yang di kasihinya.

Semua orang yang ada di dalam mobil ambulans itu, semua histeris, menangis, teriak dan diam. Semua sesal dan semua rasa telah berbaur menjadi satu.

Mobil melaju dengan kencang dan tiba di halaman rumah sakit. Para petugas menurunkan brankar dan mendorongnya masuk ke ruang pemeriksaan.

Seorang dokter keluar ruangan dan dengan berat hati mengatakan bahwa nyonya Desi telah meninggal dunia.

🔆🔆Flasback off🔆🔆

Bersambung....

1
angel
kog rumah sakit gk pakai baju pasien ??
Lia Wafiroh
ipar adalah maut.kakaknya biadab suaminya durjana
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ara Julyana: Terimakasih kak
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
semoga berjodoh mereka sama dikhianati oleh perselingkuhan
Ririn Nursisminingsih
emang benerr yaa iparku adah mautku....ktak film yg lagi viral ini...tidak dinovel atau di dunia nyata pelakor itu bener jahat....
Ilham Dwi Putra
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
Ilham Dwi Putra
semakin seru nih ceritanya
Ara Julyana: terimakasih kak atas dukunganmu🙏
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
Julik Rini
Thor untuk tahanan laki laki dan perempuan beda 🫢🫣
Elok Pratiwi
buruk
Ara Julyana: saya tidak memaksa anda untuk membaca karya saya apalagi menilai dengan tidak menghargai karya orang.
total 1 replies
Elok Pratiwi
kok cerita nya lelet muter muter n pemeran wanita nya kok bego amat ... pada suka ya bikin cerita pemeran wanita nya bego amat ... cerita yg sangat tidak mengasyikkan
Ara Julyana: tidak memaksa anda untuk membaca apalagi untuk berkomentar, silahkan anda buat cerita sendiri dan baca sendiri🤣🤣
total 1 replies
Surati
bagus
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
IKA UMY
apik apik.... sy syuka sy syuka
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
arniya
bagus kak
Ara Julyana: terimakasih...
total 1 replies
Nur Halima
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih dukunganmu kakak
total 1 replies
arniya
ternyata banyak rahasia
Ara Julyana: benar sekali kakak
total 1 replies
Osie
nah kan aku dha curiga aja gitu tau nama pengacara dania herman anggara.. anggara nya itu loh sm dgn nama belakang arjuna..pastilah padanya arjuna itu..secara arjuna pernah bilang papanya seorang pengacara
Ara Julyana: pintar kakak
total 1 replies
Jouliani Jouliani
Lumayan
Dewi Nurani
haarusnya bobby dan sinta diusir juga dari kontrakannya pasti lebih seru
Ara Julyana: siap kakak
total 1 replies
Hera Imoet
Alhamdulillah... aamiin... maacii suguhan karyanya yang bagusss bingitttt 😘
Hera Imoet: Aamiin... maacii... Do'a yg sama dan terbaik buat dikau yaaa... love sekebon😘😘😘
Ara Julyana: terimakasih telah menemaniku berkarya dan terimakasih atas dukunganmu kakak...
Bahagia selalu untuk mu🤗🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!