NovelToon NovelToon
ICE PRINCE OF SCHOOL

ICE PRINCE OF SCHOOL

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Qr_smi

Sekuat apapun kita berjanji, selama apapun kita bersama, itu tidak akan menjadi alasan tuhan tidak akan memisahkan kita walaupun dengan cara tersakit sekalipun_Agatha

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qr_smi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AA_14

Happy Reading

*****

Pagi menjelang burung berkicau disertai hembusan angin sejuk yg membuat siapapun enggan untuk turun dari kasur yg memberikan kenyamanan, begitu juga dengan Alva yg masih bergelung di dalam selimutnya mengabaikan panggilan dari adik kecilnya.

Merasa tak ada jawaban, gadis kecil itu yg tak lain adalah Rara melangkah kembali menuju kedapur dimana terdapat sang bunda dan tantenya beserta Dara dan Agatha yg tengah menyiapkan sarapan

"bunda abang gak mau bangun"adu sikecil yg mengundang decakan kesal dari sang bunda "duh ni anak kebiasaan, ummm sayang boleh bantuin bunda gak?" taya Anna kepada Agatha yg tengah memasak nasi goreng

"boleh bunda bantu apa?"

"gini masakannya kan bentar lagi mateng, biar bunda aja yg ngelanjutin kamu tolong bangunin Alva aja dikamarnya dia jadi kebo tu"

"yaudah bun, aku permisi dulu"

setelah berpamitan Agatha melangkah menuju tangga yg menghubungkan lantai dasar dengan lantai dua dimana kamar Alva berada, setelah berdiri di depan kamar yg memiliki pintu hitam itu jemari lentik Agatha membuka gagang pintu dan melangkah masuk kedalam kamar yg remang itu, melangkah menuju jendela kaca di sisi kamar dan membuka hordeng sehingga membuat sinar mentari masuk dan menyinari wajah tampan yg masih tertidur itu.

"emmm bentar lagi bun"

"bangun"

"hmm"

"bangun atau gak ada sarapan hari ini"

"hmm 5 menit lagi"

"bangun!!!!"

"hmm iya-iya" dengan setengah sadar Alva mendudukkan tubuhnya yg masih limbung itu terdiam sebentar dan mulai berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, melihat Alva yg sudah bangun Agatha kembali keluar dan menuju ke meja makan untuk menolong bunda dan yg lain menata makanan.

"udah bangun Tha?"

"udah bun"

"wahh emang mempan ya si Alva kalo sama Agatha"kekeh Clarissa yg tengah menyusun piring di atas meja.

"iya tuh kak, tadi ada Rara udah teriak-teriak gak bangun tuh kebo" sambung Dara

"udah-udah, Clarissa panggil papa sama om kamu di depan" suruh bunda karna makanan sudah selesai

"ok bunda"

"kamu Dar liat Rey coba biasanya dia juga kebo tuh"

"sip bun"

"kamu gimana Tha?" tanya bunda yg berhasil mengundang kerutan di dahi Agatha, melihat kebingungan gadis itu bunda langsung menjelaskan maksud perkataannya

"kamu sama Alva gimana, beneran belum pacaran?"

"ohh itu gak bun, kami cuman temen aja lagian kan kami juga partner"

"pandangan kalian beda sayang"

"udah bun, jangan introgasi Agatha lagi" potong Alva yg sudah turun dengan keadaan rapinya terlihat ia sehabis mandi.

"ya kan bunda cuman penasaran"

setelah itu anggota keluarga satu persatu mulai mendatangi meja makan dan menikmati sarapan dengan tenang.

****

PLAK

"udah saya bilang sama kamu jangan bikin malu keluarga" teriak pria yg masih mengenakan pakaian kantornya itu sekarang tengah memarahi gadis yg sekarang sudah terduduk karna mendapatkan tamparan yg bisa dibilang kencang itu

"kamu bisanya apa selain bikin malu keluarga?" teriaknya lagi

"Lexa juga gak mau kayak gini pah, aku lelah diatur terus, harus gini harus gitu" ujar gadis yg sekarang sudah berdiri di hadapan sang ayah dan setelahnya melangkah memasuki kamar dan mengunci pintunya.

gadis tersebut adalah Alexa, yg terkenal sangat ramah dan cerewet disekolah sekarang tengah menjadi dirinya yg asli, gadis yg selalu menangis jika sendirian dan hati yg penuh dengan luka yg tak akan perna terobati.

Alexa hanya tinggal dengan sang ayah karna ia merupakan anak tunggal dan ibunya sudah meninggal sejak ia masih dibangku sekolah dasar, dari sana mental Alexa mulai terluka mendapatkan paksaan dari ayah yg tak pernah menganggapnya ada dan selalu menuntut Alexa agar menjadi gadis yg mandiri bahkan tak jarang Alexa mendapatkan siksaan fisik ketika sang ayah gagal dalam dunia bisnisnya, dan sekarang kembali terjadi lagi, Alexa kembali di perlakukan tak seharusnya karna ia ketauan memiliki seorang kekasih, ia tidak suka Alexa dengan lelaki lain karna ia ingin menjodohkan anaknya dengan anak rekan kerjanya agar perusahaan kembali jaya seperti dulu.

sekarang Alexa tengah terduduk dikamar mandinya yg sudah berantakan, barang-barang berserakkan dilantai dan tangannya yg memegang silet kecil, menggoreskan secara perlahan ke pergelangan tangannya menikmati setiap goresan dan tetesan darah yg terjatuh dari lukanya bercampur dengan air shower yg hidup, bibirnya tersenyum getir dengan lirih kembali berucap

"lexa pengen ikut mama, tapi tuhan belum jemput aku"

***

hayoo tebak hari yg gak disukai oleh oleh semua siswa di indonesia hari apa? hayoooo siapa yg bener nanti aku kasih tanda tangan alva

yap betul senin, sekarang siswa PHS tengah melakukan kegiatan belajar seperti biasa dan tentu tak semuanya yg fokus contohnya Agatha yg sedari tadi terus memainkan ponselnya, ia selalu melihat aplikasi chat kalo-kalo Alexa mengirimkannya pesan.

keningnya berkerut dan jemarinya mulai mengetik dengan bibir yg terus digigitnya.

@me

Lex lo kemana sih kok gak sekolah?

dari kemaren juga gak jawab telfon gue

kalo ada masalah bilang lex gue bisa nolong

jangan ngilang gini

kalo lo udah tenang lo bisa balas pesan gue

..

''baiklah karena sekarang udah ibu catatkan materi untuk minggu besok, sekarang kita lanjut ulangan lisan minggu lalu, baik siapa yg pengen maju duluan?" ujar guru yg mengajar dan Agatha spontan mendongak dan berdiri berjalan menuju ke guru tersebut dan meminta izin untuk keluar

"iya agatha kamu mau ngapain, ulangan kamu udah lengkap semuanya juga sama Alva"

''gini buk karna ulangan saya udah lengkap saya mau izin ke perpustakaan buat nyari buku buat tugas minggu besok"

"oh ya udah kamu juga kayaknya lagi gak fokus"

" terima kasih bu, saya permisi" pamit Agatha kepada guru tersebut dan melangkah keluar kelas

berjalan di koridor kelas yg masih sepi karna jam PBM masih berlangsung, melangkah dengan pelan sambil melihat pesan yg tadi sempat ia kirim kepada Alexa apakah gadis itu sudah membalas pesannya atau belum.

"eh Agatha ngapain kesini" tanya penjaga perpustakaan saat melihat jam masih ada waktu satu setengah jam lagi sebelum istirahat tapi Agatha sudah berada disini

"ini bu, mau nyari buku buat tugas, kebetulan dikelas lagi ujian aku udah selesai jadi izin kesini" guru penjaga lantas mengangguk dan Agatha permisi untuk mulai mencari buku yg ia perlukan.

BRAK!!!

tubuh yg lebih besar dari badan Agatha tak sengaja menabraknya hal itu membuat tubuhnya limbung dan akan menghantam lantai jika saja tangan lelaki tersebut tak menahan pinggang Agatha sehingga mereka terlihat tengah berpelukan jika dilihat dari belakang, seperti yg ada dipikiran lelaki lain yg tengah berdiri di belakang Agatha.

"hey cantik, kok sendirian aja, pawang lo mana?"

"siapa?"

"itu si ketos yg sok jagoan itu"

"ah panjang banget umur nya baru aja diomongin udah muncul" sambung lelaki yg bernama Niko itu saat melihat Alva yg tengah berdiri didepan sana dengan pandangan yg tidak bersahabat.

"ya udah karna pawang lo yg sok jagoan itu udah dateng, gue pergi dulu bye semoga ketemu lain kali" ujarnya sambil berjalan menuju Alva yg tengah berdiri di ujung rak buku tersebut, saat tubuhnya tepat di samping Alva ia berhenti dan membisikkan kalimat yg berhasil memancing amarah lelaki itu

"cewek lo cantik, bagi-bagi dong" ujar Niko dan setelahnya ia berlalu pergi.

Perkataan Niko berhasil membuat emosi Alva naik yg membuat nafasnya berhembus tak beraturan.

Dengan langkah tegas Alva berjalan kearah dimana Agatha berdiri dengan pandangan yg terus terarah kepadanya.

"Ngapain?" tanya Alva saat ia sudah sampai di belakang Agatha

"Bisa ngeliat kan?" balas Agatha ketus

"Enak pelukannya?"

"Siapa?"

"Kalo mau pelukan jangan disini" balas Alva dengan pandangan yg menusuk setelah itu ia melangkah meninggalkan perpustakaan yg menimbulkan pandangan heran dari Agatha

"Dih cowok aneh"Decak Agatha yg merasa aneh dengan

**

Sekarang teman-teman Alva dan Agatha tengah berada di kantin menikmati istirahat kedua mereka dengan suasana yg canggung, pertama perubahan sikap kedua teman mereka yg dari tadi seperti perang dingin mereka tidak mengeluarkan sepatah katapun dan lihatlah mereka duduk berjauhan sekarang, selain itu salah satu gadis di antara mereka hilang kabar dari beberapa hari yg lalu membuat temannya yg lain sangat khawatir kemana perginya gadis itu.

"Tha lo tau rumah Alexa gak?" tanya Nathan yg sepertinya paling khawatir di antara mereka.

"gue udah chat dia tapi gak dibales" ujar Agatha dengan nada datarnya.

"lagipun gak ada yg tau alamat Alexa sejauh ini dia terlalu pinter nyembunyiin data dirinya" sambung Dara yg juga tak kalah paniknya dari Nathan

" ya udah gue ke kelas dulu" ujar Nathan sambil melangkah menjauhi kantin.

"lo berdua ada apa sih Tha, aneh banget?" celetuk kan Leo berhasil mengundang tatapan penasaran dari teman-temannya

"baik kok, kenapa emangnya?"

"kalian aneh dari tadi kalian kayak ada masalah"

"gak kok gue baik-baik aja"

perkataan Agatha terhenti saat salah seorang gadis yg memakai pakaian jauh dari kata sesuai aturan, la berdiri disebelah Alva dengan salah satu tangan yg memegang lengan atas lelaki itu dan tangan yg lainnya menaruh paper bag di samping tangan alva yg sedari tadi mengetikkan sesuatu di laptopnya.

" ini ada bekal, aku bikin sendiri loh, kamu makan ya" ujar Yuna kepada Alva

"thanks" balasnya  tanpa mengalihkan pandangan kearah gadis disampingnya itu yg tak lain adalah Yuna, ia tersenyum sinis kearah Agatha yg memandang mereka dengan pandangan yg sulit di artikan, dan  memilih pergi setelahnya lagian suatu kemajuan Alva mau menerima bekalnya kalo biasanya boro-boro mau nerima orang dekat aja udah di usir tapi sekarang berbeda sepertinya mereka berdua sedang ada masalah dan itu merupakan kesempatan emas bagi Yuna.

"gue ke kelas dulu ada urusan" ujar Agatha sambil melangkah menjauh dari kantin yg berhasil menimbulkan kerutan bingung dari yg lain tetapi merekah sudah lelah dengan sikap dua sejoli ini dan memilih diam melanjutkan makannya, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.

...

Sekarang mobil Agatha berhenti di minimarket 24 jam yg berada didekat kompleks perumahannya, melangkah menyusuri rak demi rak makanan dan memilih beberapa cemilan yg akan ia nikmati malam ini, gadis itu masih mengenakan seragam sekolahnya karna ia baru saja pulang dari kantor karna tiba-tiba tadi sore ia ditelpon oleh Thalia untuk menghadiri meeting penting sore ini.

setelah dirasa cukup Agatha langsung menuju kasir dan membayar belanjaannya setelah itu ia langsung pulang karna tubuhnya serasa remuk ditambah faktor moodnya yg jelek menambah lelahnya.

sesampainya di rumah terdapat beberapa motor yg dapat agatha simpulkan itu adalah milik teman vano, tanpa menghiraukan mereka yg berada diruang tamu Agatha terus melangkah menuju kamarnya sebelum suara Vano membuat langkahnya terhenti.

"dari mana lo malam gini baru pulang?"

"kantor"

"beneran?"

"lo tanya sana sama Thalia kalo lo gak percaya sama gue"

"mom sama dad bentar lagi nyampe"

"hm" setelahnya Agatha kembali melangkah menuju kamarnya dan membersihkan diri, setelah itu ia membawa laptop dan beberapa camilan yg ia beli tadi menaiki tangga menuju rooftop kamarnya dan merebahkan tubuh di kasur yg ada disitu, mulai menikmati film dengan camilan yg menemani.

dilain sisi teman Vano tengah tercengang setelah menyaksikan obrolan Vano dan Agatha yg jauh dari kata hangat sekarang.

"gila itu Agatha Van?" tanya Leo yg masi cengo melihatnya

"ya gitu deh kalo moodnya jelek emang suka ketus anaknya"

"eh tapi Nathan belum balik-balik ya?" tanya Rey yg tak menemukan keberadaan Nathan dari istirahat sekolahnya tadi, lelaki itu memang sangat mencintai Alexa terbukti dari perlakuan Nathan saat gadis itu tak ada kabar dari akhir pekan kemaren membuat Nathan panik bukan main tetapi gadis itu bersikap seolah tak menyadari perlakuan istimewa Nathan kepadanya atau memang tak peduli dengan perasaan Nathan

"gitu deh, lagian Alexa juga aneh biasanya dia masih ngabarin temennya lah ini gak Agatha aja nanya kabarnya gak dibales weh" balas Vano

ditengah obrolannya terdengar pintu masuk dibuka yg menampilkan pasutri yg tengah bergandengan memasuki pelantaran rumah dengan beberapa jinjingan ditangannya. mommy dan daddy Agatha sudah kembali dari perjalanan bisnisnya dengan membawakan buah tangan tentunya untuk teman-teman Vano dan juga Agatha.

"halo mom miss you" ujar Vano yg sekarang sudah terbenam di pelukan ibunya itu yg langsung mendapatkan usapan sayang dari sang mommy dan daddy nya.

"We miss you too boy"ujar mommy sambil mengecup kening Vano

"adek mana bang?" tanya daddy saat tak menemukan radar Agatha disekitarnya

"di kamar dad, baru balik anaknya"

"habis ngapain emang?" kening sang mommy berkerut karna anak gadisnya baru pulang saat jam sudah melewati waktu magrib

"dari kantor katanya"

"ya udah mungkin adek lagi sibuk kalo gitu mommy mau ke atas dulu ketempat adek, oh iya ini ada sedikit oleh-oleh untuk kalian" setelah membagi bingkisan itu sau persatu mommy memilih naik menuju kamar anak gadisnya yg sepertinya sangat sibuk akhir-akhir ini.

tok... tok... tok

"Tha ini mommy kamu di dalam kan" hening tak ada jawaban dari dalam, saat tangan wanita itu membuka kenop pintu tak terkunci dan ternyata Agatha tak ada di kamarnya, kaki jenjang wanita itu perlahan melangkah menuju tangga yg berada disudut kamar menaiki dan menemukan anak gadisnya yg tengah serius menonton film dengan laptopnya

"hey girl, gak rindu sama mom?"perkataannya berhasil memancing perhatian Agatha setelah itu ia mulai berlari kecil menuju mommy nya dan memeluk wanita yg dapat menenangkan perasaannya kali ini

"kenapa nih anak mom, auranya beda ada masalah ya?"

"heem"

"masalah apa, kantor?" dan dibalas gelengan oleh Agatha

"apa dong"

" tadi di sekolah aku ke perpus, terus ada cowok yg nyenggol aku pas aku mau jatuh dia nolong tapi pas dia pergi ada yg salah paham" pandangannya menyendu apalagi saat ia lihat lelaki itu menerima bekal dari gadis yg tak ia sukai.

"siapa, Alva?" Agatha hanya diam dan sang mommy langsung pahan dengan permasalahan seperti ini, ah sepertinya anak gadisnya ini sedang suka dengan seseorang

"ya udah besok coba kamu ngomong baik-baik sama dia pasti ngerti itu" Agatha hanya mengangguk kecil dan kembali memeluk sang mommy dengan manjanya.

🧊🧊🧊🧊

Selesai🥳ok sampe sini dulu ya

Maaf kalo capternya kebanyakan skip"  dengan😅😅

Ok jangan lupa voment ya, see you😘

1
Lea_Rouzza
ak ninggalin vote j y tor kereenn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!