NovelToon NovelToon
Mendadak Dimanja Presdir

Mendadak Dimanja Presdir

Status: tamat
Genre:Poligami / CEO / Tamat
Popularitas:304.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: lizbethsusanti

Gita Gayatri Kusuma diajak oleh calon suaminya ke sebuah restoran yang berada di dalam hotel berbintang lima. Tanpa sepengetahuannya Gita, calon suaminya sudah membuat perjanjian dengan seorang Presdir muda yang bernama Zevan Abraham
Zevan Abraham membutuhkan wanita yang masih suci untuk ia tiduri semalam karena sudah lima tahun Zevan ditinggal koma oleh istrinya dan dia membutuhkan seorang wanita yang masih suci untuk memuaskan hasratnya semalam saja karena Zevan ingin memiliki keturunan dan calon suaminya Gita yang bernama Yoga yang ingin memenangkan tender, menawarkan Gita ke Zevan. Zevan berjanji meloloskan tendernya Yoga karena Zevan menyukai foto Gita Gayatri yang diperlihatkan oleh Yoga.

Bagaimana nasib Gita selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melukis

Gita merasa bosan di dalam kamar. Dia akhirnya keluar kamar dan berjalan-jalan di sekitar mansion dengan dikawal lima orang pria berbadan kekar dan dua orang pelayan wanita.

Saat Gita sampai di bangunan kecil yang indah yang berada di sayap timur bangunan utama, dia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke pelayan wanita yang ada di samping kanannya, "Rumah kecil yang sangat indah ini apa isinya?"

Pelayan tersebut menjawab dengan sopan, "Rumah ini dulunya adalah studio lukis almarhum Nyonya besar. Mamanya Tuan muda seorang pelukis"

"Wah, aku juga suka melukis. Apa aku boleh masuk untuk melihat-lihat?"

Pelayan tersebut langsung menoleh ke belakang ke salah satu pria berbadan kekar dan berjas yang berdiri tegak di belakang Gita.

Pria berbadan kekar yang ditatap oleh pelayan itu, langsung berkata, "Saya akan hubungi Tuan Ray dulu, Non"

Gita sontak memutar badan untuk melihat pria berbadan kekar itu dan menunggu sampai pria berbadan kekar itu selesai menelpon Ray.

Ray yang memasang headset nirkabel langsung bertanya ke tuan mudanya, "Tuan, Non Gita ingin masuk ke studio lukis Mama Anda. Non Gita berkata kalau dia suka melukis dan ingin melihat-lihat"

"Hmm" Sahut Zevan singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela kaca mobil.

"Boleh, tapi terus awasi Non Gita. Jangan sampai Non Gita kabur dan ingat kalau Non Gita pandai taekwondo. Jangan lengah kalian!" Ucap Raymond dengan nada tegas dan mengancam.

"Baik, Tuan" Lalu, pria berbadan kekar itu berkata ke Gita, "Boleh, Nona. Silakan masuk. Pintunya tidak pernah dikunci karena Tuan muda sering menyelinap ke sini secara dadakan kalau Tuan muda merindukan almarhum Mamanya"

Gita tersenyum dan setelah mengucapkan kata terima kasih, Gita membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam dengan perlahan.

Aroma mint bercampur kayu manis dan sedikit aroma Lily, langsung memanjakan indra penciumannya Gita.

"Aroma wangi di ruang ini sangat enak. Aku suka. Aku suka sekali wangi seperti ini" Ucap Gita sambil terus melangkah pelan masuk ke dalam rumah minimalis nan indah itu.

"Almarhum Nyonya besar sangat menyukai bunga Lily dan sangat menyukai aroma ini, Nona. Semua parfum almarhum Nyonya besar beraroma seperti ini" Sahut salah satu pelayan yang mengikuti Gita masuk sedangkan kelima pria berbadan kekar menunggu di luar dengan sikap tegak dan waspada.

Zevan akhirnya sampai di ruang kerjanya. Dia duduk dan langsung memandangi jari telunjuknya. Jari telunjuknya tidak tampak bengkak dan tidak merah, tapi entah kenapa jari telunjuknya masih terasa berdenyut bahkan denyutannya sampai menembus ke dalam hatinya.

Raymond yang tidak tahu apa-apa tentang insiden jari telunjuk semalam, duduk dan langsung berkomentar, "Kalau mau ngupil, ngupil aja, Tuan. Jangan ditahan. Saya, kan, sudah terbiasa melihat Anda ngupil, tidak usah malu sama saya, hehehehehe"

Zevan langsung menyipitkan matanya dan menggeram, "Keluar kau!"

"Oh, Anda malu sama saya. Oke, saya akan keluar kalau Anda ingin ngupil" Raymond langsung ngacir dari dalam ruang kerjanya Zevan dan Zevan menatap punggung Raymond dengan menggeram kesal, "Dasar gila! Siapa yang mau ngupil, cih! Sok tahu!"

Zevan kembali menatap jari telunjuknya dan bergumam, "Sial! Kenapa aku menyesal telah membentak Gita tadi"

Zevan kemudian bangkit berdiri dan berlari menyusul Raymond, "Tunggu!"

Raymond menghentikan langkah dan berbalik badan, "Ada apa, Tuan?"

"Ayo beli ponsel untuk Gita dan kita pulang" Ucap Zevan sambil melangkah lebar mendahului Raymond.

"Pulang ke mana, Tuan?" Raymond bertanya sambil mengekor langkah lebar tuannya.

"Ke Mansion. Memangnya ke mana lagi" Sahut Zevan dengan ketus.

Ke mana lagi? Kenapa Tuan muda berkata seperti itu? Apa Tuan muda lupa kalau dia punya dua rumah dan istri pertamanya ada di rumah utama? Batin Raymond sambil terus mengekor langkah lebar tuan mudanya.

Tiba-tiba langkah Zevan dihadang oleh seorang pria paruh baya dan seorang gadis yang sangat cantik.

Pria paruh baya itu langsung mengulurkan tangannya dan berkata, "Selamat pagi, Presdir Zevan Abraham. Anda mau ke mana kenapa tergesa-gesa? Anda lupa kalau kita ada janji jam sepuluh untuk membahas pembelian tanah yang akan Anda pakai untuk membangun pabrik baru Anda, Presdir?"

Zevan sontak menoleh ke Raymond dan mengabaikan tangan pria paruh baya yang masih menggantung bebas di udara.

Raymond langsung tersenyum ke pria paruh baya itu dan menoleh ke Zevan, "Beliau adalah Presdir grup Leon. Alex Leonard. Anda ingin membangun pabrik parfum dengan beliau"

Zevan kemudian menoleh ke pria baruh baya itu lalu ia melangkah mundur agar dia bisa membungkukkan badan dan berkata, "Selamat datang. Maafkan saya kalau saya tidak bisa menyambut uluran tangan Anda karena saat ini jari telunjuk tangan kanan saya masih ingin saya lindungi dari apapun juga. Saya tidak ingin jari telunjuk saya tercemar saat ini"

"Melindungi jari telunjuk? Tercemar dari apa?" Pria paruh baya itu menguatkan kedua alisnya dan menatap Zevan dengan penuh tanda tanya.

Raymond sontak menyahut, "Tuan muda baru saja cuci tangan dan ingin segera sarapan jadi dia harus menjaga tangannya tetap bersih"

"Ooooooo" Pria paruh baya itu tertawa ringan sambil menarik uluran tangannya lalu berkata, "Baiklah. Tidak apa-apa"

Zevan kemudian menegakkan badan dan berkata, "Raymond akan mewakili saya membahas soal tanah itu. Saya ada urusan mendadak dan sangat penting jadi saya harus........"

Pria paruh baya itu langsung menahan lengan Zevan, "Tapi, tunggu dulu Presdir! Saya belum mengenalkan putri saya, Putri saya baru pulang dari luar negri dan kata Papa Anda, Anda butuh pewaris yang, emm, maksud saya........."

Zevan menarik lengannya dengan pelan sambil menunduk sopan lalu berkata, "Maaf saya harus segera pulang" Lalu, Zevan pergi dan mengabaikan putri dari pria paruh baya itu.

Raymond hanya bisa menatap punggung tuan mudanya yang menjauh dengan senyum lebar dan membatin, kenapa Tuan Muda berkata ingin melindungi jari telunjuknya dari apapun juga? Apa tuan muda bergegas pergi karena dia ingin ngupil di mansion dengan nyaman?

Sementara itu, putri Alex Leonard yang bernama Silvia Leonard terus menatap punggung Zevan dengan senyum penuh kekaguman dan membatin, setelah ini aku akan mendekati dan mengejar kamu, Zevan Abraham, karena kau adalah cinta pandangan pertamaku.

Beberapa jam kemudian, Zevan melangkah keluar dari salah satu butik telepon genggam terbesar dan terlengkap lalu ia bergegas pulang ke mansion sambil menenteng paper bag berisi telepon genggam keluaran terbaru yang harganya bombastis dan sangat fantastis. Zevan membeli telepon genggam yang sama dan dia memilih warna biru karena warna biru adalah warna kesukaannya.

Sesampainya di mansion, Zevan langsung berlari kencang ke studio lukis almarhum Mamanya saat ia tahu Gita masih asyik melukis di sana. Zevan menyerahkan paper bag ke pelayan wanita yang menyambutnya dan berlari sambil berkata, "Bawa paper bag ini ke kamarku"

Saat melihat Gita melukis bunga mawar kuning, Zevan melangkah pelan mendekati Gita dan tertegun. "Kau bisa melukis dan kau suka mawar kuning?" Tanya Zevan dan suara Zevan mengagetkan Gita membuat gadis cantik berlesung pipit itu bangkit berdiri dan jari telunjuk Gita tergores sudut kanvas lukis.

Saat Gita mendesis kesakitan, Zevan langsung meraih jari telunjuk yang berdarah itu dan memasukkannya ke dalam mulut. Zevan menghisap jari telunjuk Gita sambil menatap lekat kedua bola mata hitam dan seketika itu juga jantung Gita berdebar sangat kencang.

1
☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜
Siapa dosen bhs inggris
☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜
Melongo gita🤣🤣🤣
☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜
Mode manjanya keluar
☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜
Yaaaah kasian gita
Atin_3
Ah asisten Raymond kau tidak peka, kamu tidak pernah jatuh cinta ya
Atin_3
Tapi kenapa non diva gak sadar2 ya kasian kan
Atin_3
Nah cinta udh zevan
Atin_3
Weeh semua hanya ttg harta
Atin_3
Astaghfirullah
zeus
dah kyk sinetron indxxx
lbh parah mlh...
zeus
dikit2 duel..dikit2 duel...tp otak ga ada,krn bisa di kibulin bininya...
zeus
segitu bnyknya org,msh bisa di kibulin diva..ckckck
zeus
katanya berkuasa dan pintar?
knp bisa di kadalin diva?
#dan lg mana mungkin g ada cctv di mansion??
zeus
menjijikkan!!!
apapun bentuknya masak pemerkosa di jadikan mc...
#
zeus
cepitin ja ke pintu burung lu van
zeus
knp g minta di nikahin dulu?
mlh kesannya kyk jalang...
🎧✏📖
hadir 😁
Eti Alifa
tpi si zevan jg 11 12 sama yoga ga mikirin perasaan gita klo niatnya zevan sprti itu😡
Eti Alifa
ko jahat banget ya si Yoga😡
Dea
wah tega bener yoga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!