Mendadak Dimanja Presdir

Mendadak Dimanja Presdir

Menawarkan Calon Istri ke Pria Lain

Setelah melamar Gita, Yoga mengajak Gita ke sebuah hotel. Gita tidak memiliki pikiran yang neko-neko karena selama berpacaran Yoga tidak pernah melakukan lebih dari ciuman. Gita pikir, Yoga mengajaknya ke hotel untuk berbisnis dengan salah satu kliennya Yoga. Seperti biasanya Gita memang sering diajak oleh Yoga untuk menemani Yoga bertemu dengan kliennya Yoga dan setelah itu mereka berkencan.

Setelah masuk ke dalam kamar hotel VVIP, Yoga langsung menutup pintu dengan tumit dan mendorong Gita ke pintu. Gita tersentak kaget dan sebelum gadis cantik berlesung pipit itu menyemburkan protes, Yoga sudah melahap bibirnya.

Gita membiarkan Yoga mencium bibirnya dengan liar dan terhipnotis sejenak oleh ciuman itu, maka ia pun membiarkan tangan Yoga membuka ritsleting dressnya dan mengabaikan saat dress yang dia pakai meluncur bebas ke lantai.

Yoga kemudian mencium leher Gita, memberikan tanda kepemilikan di sana dan membuat Gita mendesis, "Aaahhhh! Mas Yoga!!!!!!"

Desisan Gita membuat Yoga semakin menggila. Dia menurunkan bibirnya di benda kembar milik Gita dan melahap liar di sana. Namun, saat Yoga hendak membuka pengait kain yang menyangga benda kembar itu, Gita menahan tangan Yoga, mendorong dada Yoga, lalu ia bergegas menarik dressnya dan memakai kembali dressnya.

Yoga terpaku melihat sikap Gita.

"Mas, kita belum menikah jangan kebablasan"

Yoga tersentak kaget dan sontak menyipitkan mata mendengar penolakannya Gita di saat juniornya sudah menggeliat liar dan gairahnya sudah berada di ujung tanduk.

Saat Gita berbalik badan dan hendak membuka pintu, dengan cepat Yoga memeluk Gita dan berbisik di telinga Gita, "Ayolah, Sayang! Kita akan menikah tiga bulan lagi. Tiga bulan tidak lama, Sayang. Saat ini aku sangat menginginkan kamu dan sudah lama aku menginginkan kamu. Aku sudah melamar kamu, aku akan bertanggung jawab kalau kamu hamil, kan, tiga bulan lagi kita akan menikah. Mau, ya?" Yoga menciumi leher Gita.

Gita berbalik badan dan mendorong Yoga cukup keras sambil berkata, "Jangan begini, Mas! Kalau Mas benar-benar mencintaiku, Mas, akan menjaga kesucianku sampai kita menikah nanti"

"Kenapa kau tidak seperti Ro........." Yoga hampir saja keceplosan nama Rosa.

"Ro.......Ro apa, Mas?"

Yoga meraup kasar wajahnya lalu ia menggandeng tangan Gita, mengajak Gita keluar dari dalam kamar itu sambil berkata, "Lupakan saja dan maafkan aku kalau aku khilaf"

Gita melihat calon suaminya dari arah samping dan sambil berjalan mengiringi langkah calon suaminya, Gita bertanya, "Maafkan aku, Mas, kalau aku udah bikin Mas kecewa. Aku hanya akan memberikan kesucianku setelah aku menikah, Mas"

"Hmm" Sahut Yoga singkat.

"Mas, marah?"

Yoga yang masih menggandeng tangan Gita hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah mengantarkan Gita pulang, Yoga bergegas menelepon Rosa, "Keluarlah dari pintu belakang seperti biasanya. Aku akan ajak kamu bersenang-senang"

Rosa yang tengah menonton TV di ruang tengah langsung meluncur ke pintu belakang rumah ayahnya setelah ia melihat kakak tirinya sudah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar.

Rosa pamit ke ayah dan ibunya mau menginap di rumah temannya mengerjakan tugas dan Ibunya yang sangat memanjakan Rosa langsung berkata, "Iya, sana pergi" Dan seperti biasanya, Dipo hanya bisa diam menuruti istri dan putrinya.

Rosa masuk ke dalam mobilnya Yoga yang diparkir di ujung gang dan Yoga langsung tancap gas menuju ke kamar hotel yang sudah ia pesan dan belum sempat ia nikmati kenyamanannya.

Setelah sampai di dalam kamar hotel, Yoga langsung menutup pintu dengan tumit kakinya sambil melahap liar bibir Rosa. Dia mencium Rosa dengan membayangkan wajah Gita.

Tangan Yoga meremas gundukan sintal favoritnya lalu memainkan buah Cherry merah muda yang masih ranum. Setelah itu, Yoga mendorong tubuh Rosa ke ranjang dan dia membuka semua bajunya. Rosa membuka sendiri semua bajunya dan bersiap menerima Yoga masuk ke pelabuhannya. Rosa memberikan segel kesuciannya kepada Yoga tiga bulan yang lalu di dalam mobilnya Yoga dan setelah itu, Yoga menjadi ketagihan akan permainan liarnya Rosa karena ia tidak pernah mendapatkan yang enak-enak itu dari Gita.

Yoga menghormati keputusan Gita menjaga segel kesuciannya karena dia sangat mencintai Gita dan kepada Rosa, Yoga hanya memiliki gairah dan tidak memiliki rasa cinta.

"Rosa! Aahhhh!!!!! Kau hebat, Rosa!!!!!" Teriak Yoga sambil menengadahkan kepalanya ke langit-langit kamar hotel saat Rosa terus bergerak liar di atasnya.

"Panggil aku, Babe, Mas! Aahhhhh! Aahhhh!" Pinta Rosa sambil terus bergerak liar di atas tubuh Yoga.

"Babe!!!!! Iya, benar begini, Babe!!!!! Faster, Babe! Faster!!!!!! Ahhhhh!!!! Terus Babe!!!!!!" Yoga meracau tidak karuan sambil meremas dua benda kembar yang memantul indah di depannya.

Beberapa menit kemudian, Rosa dan Yoga memekikkan kepuasan mereka secara bersamaan. Rosa kemudian ambruk di atas dada Yoga. Yoga mengajak Rosa bergulir dan giliran Yoga bergerak di atas tubuh Rosa. Setelah bergerak liar di atas tubuh Rosa, Yoga dan Rosa kembali memekikkan kepuasan secara bersamaan. Giliran Yoga yang ambruk di atas dada Rosa. Yoga kemudian merosot turun dari atas tubuh Rosa dan langsung membuang alat pengaman ke tong sampah. Setelah itu, Yoga menarik selimut. Kemudian pria tampan itu memeluk tubuh polos Rosa di balik selimut, Yoga mencium pipi Rosa dan berbisik senang, "Terima kasih, Rosa. Kamu memang selalu bisa memuaskan Kakak"

Rosa memejamkan mata dan dengan senyum manisnya, Rosa berkata lirih, "Itu karena aku mencintai, Kakak. Sangat mencintai Kakak"

Yoga mempererat pelukannya lalu memejamkan mata.

Setelah menerima lamarannya Yoga Pratama Adiwijaya, Gita Gayatri Kusuma yang masih berumur dua puluh tahun merenda hari-harinya dengan tawa bahagia setiap hari.

Yoga Pratama Adiwijaya adalah seorang pengusaha mebel berumur dua puluh delapan tahun dan sudah mapan. Tentu saja Dipo Kusuma mengijinkan putrinya yang bernama Gita Gayatri Kusuma dilamar oleh pengusaha muda dan kaya raya itu meskipun putri sulungnya masih berumur dua puluh tahun dan masih kuliah.

Gita memiliki adik tiri. Setelah ibunya meninggal dunia saat ia masih berumur lima tahun tidak lama kemudian ayahnya menikah lagi dan wanita yang dinikahi oleh ayahnya itu hanya beberapa bulan setelah menikah, melahirkan adik perempuan untuk Gita. Jarak umur Gita dan adik tirinya yang bernama Rosa Putri Kusuma hanya beberapa bulan saja, tapi Rosa tetaplah adiknya Gita.

Putri nama ibu tirinya Gita dan Rosa tidak menyayangi Gita dengan tulus sebagaimana Gita menyayangi mereka dengan tulus. Tanpa sepengetahuannya Gita, dia menawarkan Gita kepada Yoga dan dari Yoga, ibu tirinya Gita mendapatkan uang bulanan yang tidak sedikit. Dan tanpa sepengetahuannya Gita, Rosa yang juga menaruh hati kepada Yoga berhasil menaklukkan Yoga. Rosa dan Yoga kemudian menjalin hubungan terlarang mereka di belakang Gita. Karena Rosa selalu bisa memuaskan Yoga, Yoga pun memberikan uang saku yang tidak sedikit kepada Rosa. Rosa dan ibunya mendapatkan uang bulanan yang tidak sedikit dari Yoga tanpa sepengetahuannya Gita.

Seperti biasa, Yoga mengantarkan Gita ke kampus dan membiarkan Rosa berangkat sendiri ke kampus agar hubungan mereka tidak diketahui oleh Gita dan Ayahnya Gita. Setelah sampai di kampus, Yoga mengajak Gita berciuman sebentar dan setelah itu Yoga berkata, "Aku nanti siang tidak bisa makan siang dengan kamu. Besok dan lusa aku juga tidak bisa mengantar jemput kamu. Aku akan terbang ke Jepang setelah ini karena aku ada proyek besar dan akan menemui Tuan Zevan Abraham pemilik hotel, resort, mall, kampus ini dan rumah sakit swasta yang terkenal itu. Kau tahu, kan?"

"Aku mana tahu para pebisnis itu, Mas. aku hanya tahu satu pebisnis saja, yang muda dan tampan, itu kamu, Mas" Gita menatap Yoga dengan tatapan penuh cinta"

Yoga menarik tengkuk Gita dan kembali mengajak Gita berciuman. Rosa melihat dari kejauhan Yoga mencium Gita dengan penuh perasaan dan Rosa langsung menghentakkan kakinya di atas lantai sambil bergumam penuh dengan kecemburuan, "Lihat saja nanti Kak Gita! Aku akan rebut Kak Yoga!"

Setelah melambaikan tangan ke Gita, Yoga langsung meluncur ke bandara dan hendak terbang ke Jepang karena ia tahu saat ini Zevan Abraham masih berada di Jepang. Yoga ingin menenangkan tender dan menjadi pemasok utama lima resort baru milik Zevan Abraham yang saat ini sudah dibangun dua di Jepang, dua di Bali, dan satu lagi di Malang. Tender besar itu bernilai lima belas milyar rupiah dan Yoga tidak ingin kalah dalam tender itu meskipun pesaingnya lebih senior dari dirinya.

Keesokan harinya, akhirnya Yoga bisa tersenyum senang karena Zevan Abraham mau menemuinya di sebuah restoran ternama yang ada di Kyoto-Jepang. Kyoto memang surganya hotel dan resort mewah dan untum itulah Zevan Abraham membangun resort barunya di sana.

Pertemuan Zevan Abraham dan Yoga Pratama Adiwijaya berakhir tidak sesuai dengan harapan Yoga. Zevan Abraham adalah orang yang kaku, dingin, dan perfeksionis. Proposal yang ditawarkan oleh Yoga Pratama Adiwijaya sangat jauh dari standar seleranya Zevan Abraham.

Namun, Yoga Pratama Adiwijaya yang memiliki ambisi besar untuk go internasional dan memenangkan tender besar ini, tidak patah semangat, Yoga langsung berkata untuk menahan kepergiannya Zevan Abraham, "Saya bisa berikan apa saja yang Anda inginkan, Tuan. Apa saja"

Zevan Abraham menghentikan langkahnya, berbalik badan, lalu melangkah kembali untuk duduk di kursinya semula. Pria blasteran Thailand-Inggris-Jawa, itu kemudian bersedekap dan menyilangkan kaki menunggu penawarannya Yoga Adiwijaya.

"Saya tahu dan maafkan saya sebelumnya kalau saya lancang mempelajari profil Anda sebelum saya menemui Anda. Saya menyelidiki Anda dan saya tahu kalau Istri Anda sudah koma karena kecelakaan di malam pernikahan Anda. Istri Anda sudah koma selama lima tahun ini dan Anda......."

"Katakan saja langsung! Tidak usah bertele-tele! Waktuku tidak banyak" Zevan langsung memotong ucapan Yoga dengan wajah dingin dan tanpa ekspresi.

Yoga meletakkan dua foto di depan Zevan Abraham lalu pria tampan itu berkata, "Keluarga Anda menginginkan keturunan secepatnya. Anda bisa memilih salah satu dari gadis yang ada di foto tersebut"

Zevan menundukkan kepalanya sejenak lalu ia duduk tegak kembali sambil bertanya, "Yang mana yang masih suci dan berapa umurnya?"

Karena sudah digelapkan oleh uang dan nama besar yang akan ia dapatkan setelah ia berhasil hi internasional nanti, Yoga berkata dengan mantap, "Foto di sebelah kiri Anda. Gadis yang memakai baju putih itu masih suci dan dia masih berumur dua puluh tahun, Tuan. Namanya Gita Gayatri Kusuma"

Mendengar nama gadis itu, melihat wajah lugu gadis itu, dan gadis itu masih suci, Zevan Abraham langsung menyukainya.

Zevan Abraham langsung bangkit berdiri dan berkata, "Bawa gadis itu lusa ke hotelku, The Rain. Bawa gadis itu ke sana dan aku akan akan loloskan tender kamu"

Yoga Pratama Adiwijaya langsung bangkit berdiri dan berkata, "Saya akan lakukan dan terima kasih banyak, Tuan Zevan Abraham" Yoga Adiwijaya mengulurkan tangannya dan Zevan mengabaikan uluran tangan itu. Zevan langung berbalik badan lalu pergi meninggalkan Yoga tanpa pamit.

Yoga sejenak duduk tertegun dan bergumam, "Aku akan merelakan Gita demi mencapai semua impianku. Toh, setelah Gita aku jual semalam ke Tuan Zevan aku akan tetap bertanggung jawab menikahinya. Soal kesuciannya Gita aku sudah tidak peduli lagi, toh, aku sudah pernah merasakan legitnya keperawanan dari Rosa. Ya, aku tidak akan merasa bersalah pada Gita karena aku akan tetap menikahinya setelah ia aku jual ke Tuan Zevan"

Terpopuler

Comments

Delita bae

Delita bae

hadir 😁

2024-11-04

0

Eti Alifa

Eti Alifa

ko jahat banget ya si Yoga😡

2024-09-02

0

Dea

Dea

part awal udah menarik nih

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Menawarkan Calon Istri ke Pria Lain
2 Istri Zevan Abraham
3 Lari
4 Tiga Syarat
5 Melarikan Diri
6 Hukuman
7 Pendatang Baru di Hati
8 Keputusan Gita
9 Mendadak Dimanja
10 Cemburu
11 Demam
12 Gemas
13 Kesal
14 Melukis
15 Berlari Kencang
16 Kue
17 Kebingungan
18 Hadiah
19 Rencana Mamanya Rosa
20 Hukuman
21 Kenapa?
22 Kejutan
23 Diva dan Raka
24 Apakah Aku sudah Mencintainya?
25 Jalan-jalan
26 Bertemu Dengan Diva
27 Cemburu
28 Marah
29 Permintaan Gita
30 Damian Dan Zevan
31 Di Dalam Lift
32 Kecewa
33 Ijinkan Aku Menangis di Depanmu
34 Kejutan
35 Marah
36 Bahagia
37 Terima Kasih
38 Bersin
39 Membeku
40 Cerah Ceria
41 Digigit Lebah
42 Cincin
43 Dikejutkan
44 Hmm
45 Manis Banget
46 Luar Biasa
47 Bahagia
48 Kagum
49 Kecewa
50 Hukuman
51 Fakta Baru
52 Kejutan Bertubi-tubi
53 Tunggu Aku!
54 Matilah Kau!
55 Tersenyum Bahagia
56 Berjanjilah!
57 Pria Brengsek
58 Melarikan Diri
59 Hah?!
60 Tato Lebah Imut
61 Ayah dan Anak
62 Masa Lalu Mamanya Zevan
63 Jatuh Pingsan
64 Jangan Dekati Aku
65 Kejutan Lagi
66 Pulau Kecil
67 Di mana Gita?
68 Pelan-pelan
69 Tegang
70 Semringah
71 Berdebar
72 Mas Zevan?
73 Kaget
74 Trik
75 Serangan Dadakan
76 Rasa Kemanusiaan
77 Deg!
78 Nenek
79 Tanggung Jawab
80 Aku Mencintaimu
81 Baiklah
82 Hadiah
83 Hadiah II
84 Marah
85 Cemburu
86 Dadakan
87 Ini Istriku
88 Private Jet
89 Bikin Tato Lebah
90 Gelitik
91 Terbuka
92 Jawab!
93 Tampan
94 Setia
95 Penuh Cinta
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Menawarkan Calon Istri ke Pria Lain
2
Istri Zevan Abraham
3
Lari
4
Tiga Syarat
5
Melarikan Diri
6
Hukuman
7
Pendatang Baru di Hati
8
Keputusan Gita
9
Mendadak Dimanja
10
Cemburu
11
Demam
12
Gemas
13
Kesal
14
Melukis
15
Berlari Kencang
16
Kue
17
Kebingungan
18
Hadiah
19
Rencana Mamanya Rosa
20
Hukuman
21
Kenapa?
22
Kejutan
23
Diva dan Raka
24
Apakah Aku sudah Mencintainya?
25
Jalan-jalan
26
Bertemu Dengan Diva
27
Cemburu
28
Marah
29
Permintaan Gita
30
Damian Dan Zevan
31
Di Dalam Lift
32
Kecewa
33
Ijinkan Aku Menangis di Depanmu
34
Kejutan
35
Marah
36
Bahagia
37
Terima Kasih
38
Bersin
39
Membeku
40
Cerah Ceria
41
Digigit Lebah
42
Cincin
43
Dikejutkan
44
Hmm
45
Manis Banget
46
Luar Biasa
47
Bahagia
48
Kagum
49
Kecewa
50
Hukuman
51
Fakta Baru
52
Kejutan Bertubi-tubi
53
Tunggu Aku!
54
Matilah Kau!
55
Tersenyum Bahagia
56
Berjanjilah!
57
Pria Brengsek
58
Melarikan Diri
59
Hah?!
60
Tato Lebah Imut
61
Ayah dan Anak
62
Masa Lalu Mamanya Zevan
63
Jatuh Pingsan
64
Jangan Dekati Aku
65
Kejutan Lagi
66
Pulau Kecil
67
Di mana Gita?
68
Pelan-pelan
69
Tegang
70
Semringah
71
Berdebar
72
Mas Zevan?
73
Kaget
74
Trik
75
Serangan Dadakan
76
Rasa Kemanusiaan
77
Deg!
78
Nenek
79
Tanggung Jawab
80
Aku Mencintaimu
81
Baiklah
82
Hadiah
83
Hadiah II
84
Marah
85
Cemburu
86
Dadakan
87
Ini Istriku
88
Private Jet
89
Bikin Tato Lebah
90
Gelitik
91
Terbuka
92
Jawab!
93
Tampan
94
Setia
95
Penuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!