NovelToon NovelToon
Menikahi Tetangga

Menikahi Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: @Caramel_Machiato

Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun

Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Rian mantap wajah Nabila yang nampak pucat, begitu juga dengan Nabila yang tengah menatap wajah Rian.

" Maksud lo gimana Bil ? " tanya Rian bingung

" Ya harusnya lo cuek aja, kita udah mantan ga seharusnya lo seperduli ini ke gue "

" Emang kalau mantan ga boleh peduli kalau mantannya sakit Bil ? Lagian gue dokter, gue ga sembarang buat meriksa lo. Apasih Bil yang bikin lo benci sama gue ? Lo yang mutusin gue, lo juga yang blokir semua akses tanpa gue tau alasan jelas Lo putusin gue ? Sekarang niat gue baik, tapi lo malah kayak gini "

Nabila terdiam mendengar ucapan Rian, kemudian Rian mulai memeriksa kondisi Nabila.

" Tensi lo rendah, suhu badan lo juga panas " ucap Rian

" Apa yang lo rasa sekarang kasih tau gue " ucap Rian dengan ketus

" Pusing, mual " jawab Nabila

" Ada sesek ? "

" hmm " Nabila mengangguk

" Sorry gue mau periksa " ucap Rian begitu memeriksa kondisi Nabila lebih jauh

" Sakit ga ? " kata Rian begitu menekan ulu hati

" Sakit " jawab Nabila

" Lo ga makan ? Lo punya asam lambung Bil "

" Tapi gue minum obat terus ko "

" Kalau lo cuma andelin obat tapi ga jaga makan sama aja bohong Bil, sekarang gue pesen makan lo makan habis itu minum obat gue ga Nerima bantahan lagi "

Nabila melihat raut wajah Rian yang nampak cemas, tapi kenapa Rian begitu cemas kepada dirinya yang saat ini bahkan bukan siapa siapa dirinya.

Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan pintu, Nabila yang hendak bangkit langsung di cegah oleh Rian.

" Gue aja, lo Istirahat"

" Jangan ian, gue aja lagian takut ada yang mikir macem macem lo malem dirumah gue "

Akhirnya Rian mengalah, dengan rasa lemas Nabila bangun dan membuka pintu rumahnya.

" Mas Dion, ada apa mas malam malam kesini " tanya Nabila terkejut

" Kamu sakit Nab ? Pucet banget "

" Cuma pusing aja Mas, nanti dibawa tidur juga membaik "

" Udah makan belum ? Aku bawa makanan, sekarang kita makan dulu yah "

Dion mencoba untuk masuk, namun Nabila mencoba mencegah.

" Aku udah makan ko mas "

" Yaudah kamu minum obat atau ngemil yah, ayo aku temani sebentar"

Karena Nabila yang tak memiliki tenaga, akhirnya ia kalah dari Dion.

Begitu Dion masuk ia melihat Rian yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya.

" Ngapain lo disini " tanya Dion kepada Rian

" Lo sendiri ngapain? " Rian berbalik bertanya

" Gue yang nanya duluan, kenapa lo malah nanya gue. "

Nabila yang merasa kesal pun akhirnya ikut bersuara.

" Kalau kalian mau ribut mending di luar, aku mau istirahat" ucap Nabila membuat keduanya berhenti berdebat.

" Kita ke dokter aja Nab, atau kalau perlu kita kerumah sakit" ucap Dion kepada Nabila

" Buat apa ke dokter? emang lo ga liat nih, disini ada dokter. Lagian Nabila udah gue periksa, tensi dia rendah, demam dan asam lambungnya kambuh. " ucap Rian menjelaskan

" Nah yaudah kita kerumah sakit aja Nab, biar dapat perawatan lebih baik " ucap Dion kembali

" Ga perlu mas Dion, aku ga apa apa sungguh. Dibawa tidur juga pasti mendingan ko, mas Dion pulang aja . Lo juga Rian pulang sana, udah malem. Udah ga usah debat debat lagi " Nabila yang sudah merasa lelah akhirnya meninggalkan keduanya dan masuk kedalam kamar

Dion dan Rian saling bertatapan, hingga akhirnya Dion pun pergi dari rumah Nabila.

..

Malam hari Nabila terbangun karena rasa haus, saat ia membuka pintu ia terkejut melihat Rian yang masih duduk di sofa miliknya.

" Ian, lo ngapain disini ? Udah malem pulang lah kerumah Lo "

" Pintu belakang gue ternyata di kunci Bil, jadi gue ga bisa masuk. Gue numpang ya sampai pagi, gue janji ga macem macem ko "

" Yaudah, awas lo ya macem macem "

" Iyah engga bil, lo mau ngapain? Makan dulu, lo belum makan kan. Sekalian lo minum obat, sini "

Nabila pun duduk di samping Rian, Rian menyiapkan makanan makanan untuk Nabila makan.

" Lo ga makan ? " tanya Nabila kepada Rian

" Udah, gue udah makan. Udah lo makan dulu "

Nabila mulai menyantap makanan yang Rian siapkan untuk dirinya, sedangkan Rian ia hanya duduk sambil sesekali melirik kearah Nabila.

" Kayaknya cowo tadi suka sama lo ya " ucap Rian

" Siapa ? Mas Dion maksudnya "

" Ya entah siapa namanya, tapi ya gue liat sih dia suka sama lo "

" So tau banget "

" Gue tau Bil, karena gue cowo. Gue tau cowo kalau suka sama cewe kayak gimana "

" Kayak gimana emang ? "

" Ya perhatian gitu, ya pokoknya gue tau lah "

Nabila hanya tersenyum sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

" Gue bayar berapa nih pak dokter semuanya" Nabila mengalihkan pembicaraan

" Berapa yah, yang jelas sih mahal. Bayarnya hari Minggu aja jalan nanti di double sama kemarin "

" Semua pasien lo kayak gitu bayarnya "

" Ya engga dong Bil, cuma lo aja yang bayar kayak gitu. Kalau yang lain mah ya duitlah "

Nabila tersenyum, baru kali ini ia dan Rian bisa berbicara dengan santai.

Rian menikmati momen ini, ia tak ingin merusak dengan membahas masa lalunya dengan Nabila.

" Lo keren ian, cita cita lo akhirnya bisa terwujud. Pasti Pasien lo banyak kan " ucap Nabila

" Banyak banget, termasuk lo salah satunya "

" Dih siapa juga yang mau jadi pasien lo Ian, kayak ga ada dokter lain aja "

" Dokter lain banyak emang Bil, tapi yang kayak gue ga ada "

Saat keduanya asik berbincang terdengar bunyi ponsel milik Rian.

" Gue angkat telpon dulu ya Bil " ucap Rian dan Nabila mengangguk

Rian sedikit menepi mengangkat panggilan tersebut, entah karena penasaran Nabila mencoba mencari tau siapa yang menghubungi Rian.

" Iyah Mas belum bisa pulang, kamu tunggu aja nanti mas pulang ke Jogja ko "

"....."

" Iyah salam aja buat ibu sama bapa kamu yah, bilang nanti kalau mas mau pulang mas kabarin "

Nabila mendengarkan percakapan itu, Nabila menebak jika Rian tengah berbincang dengan kekasihnya.

Rian yang sudah selesai berbicara dan kembali tak melihat keberadaan Nabila disana, Rian menebak jika Nabila sudah kembali beristirahat.

" Cepet sembuh ya Bil, selamat malam "

Rian merebahkan tubuhnya diatas sofa, malam ini melihat Nabila tertawa cukup menyenangkan bagi dirinya.

Didalam kamar Nabila terdiam sambil menatap langit kamarnya, ia kembali teringat saat ia melihat perempuan tengah memeluk Rian.

Terlebih beberapa hari sebelumnya komunikasi dirinya dengan Rian pun tidak baik.

Nabila langsung memutuskan hubungannya malam itu juga, setelah memutuskan hubungannya ia juga memblokir semua akses Rian.

Nabila yang sempat merasa senang karena bisa kembali dekat harus kembali menjaga jarak, ia tak mau kembali sakit hati seperti dulu

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!