Setelah meminum racun dalam adegan syutingnya, Gu Zhi Yi tiba-tiba terlempar ke zaman kuno dan memasuki tubuh Putri Xu yang dipaksa mati demi mengikuti calon suaminya—Pangeran Xu.
Tidak ingin mengalami kematian tragis seperti yang ada di naskah, Zhi Yi pun berusaha keras mengubah nasibnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Metode Kejam Selir Liu
Sebelum datang ke Paviliun Xingfu, Zhi Yi meminta tonik terbaik pada Gelang Giok Salju untuk memulihkan kesehatan Pangeran Xu.
Khawatir sejarah terulang lagi, Zhi Yi tidak membiarkan siapa pun mendekati dirinya saat merebus tonik.
Dia tidak ingin ada orang yang membubuhkan racun ke dalam masakannya, bahkan Songshu juga tidak dibiarkan turun tangan.
Jika Pangeran Xu tahu perjuangan Zhi Yi, hatinya pasti akan seperti kebun bunga di Istana Kekaisaran yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga.
Pangeran Xu mengangguk ringan. "Hmmm, aku merasa jauh lebih baik."
Dia tidak bersandiwara lagi, itu tidak ada gunanya karena efek tonik yang dibawa Zhi Yi semujarab itu.
Tubuhnya menjadi lebih ringan dan lebih baik seolah-olah dia tidak pernah keracunan dan mati selama sepuluh menit.
Pangeran Xu diam, Zhi Yi juga tidak mengatakan apa pun lagi sehingga keheningan menyelimuti ruangan itu untuk beberapa saat.
"Pangxie sudah mati, dia minum Racun Tiga Nafas." Pangeran membuka pembicaraan.
Zhi Yi tidak terkejut, dia sudah mendengar tentang masalah ini dari Songshu yang tidak hanya membawa pulang berita kematian Pang Xie, tetapi juga membawa serta rumor.
Dikatakan, Pangxie—serigala bermata putih yang dipelihara Kediaman Bangsawan—tidak mungkin punya nyali meracuni seorang pangeran, jika tidak ada orang kuat yang berdiri di belakangnya sebagai penyokong!
Orang yang paling mencurigakan adalah Selir Liu karena dialah satu-satunya yang menerima manfaat dari kematian Pangeran Xu.
Semua orang di ibukota membicarakan metode kejam Selir Liu yang membunuh dua burung dengan satu batu dan memaksa mati pelayan pribadinya, tetapi tidak ada yang berani terang-terangan.
Jika mendengar rumor ini, Zhi Yi yakin wajah Selir Liu akan berubah jelek dan hampir bengkok.
Zhi Yi tidak bisa menahan senyuman saat membayangkan wajah jelek Selir Liu, tetapi dia menggelengkan kepala saat mengingat kebodohan Pangxie. "Aku tidak menyangka Pangxie akan mengorbankan nyawanya demi Selir Liu."
Pangxie memang tidak akan hidup setelah mencelakai seorang pangeran, tetapi dia juga tidak akan mati sendirian jika menyebut nama Selir Liu.
Bukankah akan lebih indah jika bisa hidup dan mati bersama?
Wajah Pangeran Xu tenang, dia berkata dengan tak acuh. "Dia telah bersama Selir Liu sejak kecil, ini tidak aneh sama sekali."
"Tapi itu jelas ide Selir Liu, sayang sekali dia cuci tangan tepat waktu." Zhi Yi cemberut, hatinya terasa masam setiap kali memikirkan Selir Liu masih bisa menikmati kemakmuran Kediaman Bangsawan.
"Setidaknya, ayah telah meragukannya," timpal Pangeran Xu.
Selama Selir Liu diragukan oleh Pangeran Xu Jun, dia akan lebih menjaga sikapnya di masa depan.
Paling tidak, drama dan peristiwa berdarah seperti kemarin tidak akan terulang dalam waktu singkat!
"Benar, paling tidak Selir Liu juga dihukum tidak boleh meninggalkan Paviliun Yueying selama sebulan." Zhi Yi mengangguk setuju, diragukan oleh Pangeran Xu Jun pasti tidak mudah bagi Selir Liu yang tidak dicintai.
Dia harus berjuang dari awal untuk mendapatkan kembali kepercayaan Pangeran Xu Jun, terlebih salah satu tangannya—Pangxie—telah mati.
Gerak-gerik Selir Liu jadi lebih terbatas!
"Apa kamu ingat ketika aku mengatakan bahwa ada yang mencoba menyakitimu? Itu pasti Selir Liu, dia ingin membunuhmu." Wajah Zhi Yi menggelap, membunuh Pangeran Xu sama saja dengan membunuh dirinya!
Seketika, aura membunuh menyelimuti seluruh tubuh Zhi Yi.
"Sebenarnya aku sudah tahu sejak lama," jawab Pangeran Xu tak acuh, wajah tenangnya tidak menunjukkan jejak kesedihan atau pun kebencian. "Aku hanya tidak mempublikasikannya."
Zhi Yi mengedipkan matanya dengan terkejut, dia pulih setelah beberapa saat. "Kalau tahu, kenapa diam saja?"
Bagaimanapun, ini bukan pertama kalinya dia selamat dari jurang kematian.
Namun, ini pertama kalinya ada yang begitu memperdulikannya.
Pangeran Xu memalingkan wajah, tidak ingin matanya bertemu mata Zhi Yi yang seakan menyedotnya masuk ke dalam.
Setelah beberapa saat terdiam, Pangeran Xu mengutarakan pemikirannya. "Mulai hari ini, aku tidak akan berpura-pura bersikap lemah lagi."
Zhi Yi mengangguk dan tersenyum puas. "Itu benar, untuk apa harus berpura-pura? Jadilah dirimu sendiri! Kamu juga harus menjadi kuat untuk menghadapi perseteruan keluarga dan badai berdarah."
semangat kak...🥰🥰🤗