NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14_Wawancara

Sebelum lanjut bacanya jangan lupa buat follow akun author dan favoritkan cerita ini ya biar kalian enggak ketinggalan setiap babnya, dan jangan lupa buat VOTE, LIKE DAN HADIAHNYA YA dan jangan lupa buat ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya biar aku tambah semangat buat upload bab baru nya setiap hari.

Boleh banget memberikan saran dan kritiknya tapi tetap dengan bahasa yang sopan pasti author terima.

📌Kalau ada typo atau penulisan kata komentar aja di kalimatnya ya biar author nanti perbaiki.

Udah segitu aja yuk lanjut baca aja...

Happy Reading.....

🥕🥕🥕

Setelah kejadian menginap di mansion besar Bara, kehidupan Inez kembali seperti semula.

Awal dia balik ke kontrakannya, ibu-ibu tetangganya tersebut menyindir Inez karena beberapa hari tidak balik ke kontrakan dengan kata-kata kasar dan menjelek-jelekkannya namun Inez tetap saja sabar tidak menanggapi hal tersebut karena percuma saja diladeni mulut orang orang yang tidak suka dengan nya.

Sudah satu minggu dan besok adalah jadwal Inez mewawancarai Bara pebisnis sukses itu sekaligus papa dari Daniel.

Awalnya Inez memang tidak berminat namun pak Darto selalu menekannya dan harus Inez yang wawancarai entah kenapa seperti itu Inez sendiri juga tidak tahu.

Akhirnya Inez pun menerimanya meski banyak tekanan yang dia dapatkan padahal biasanya dia akan sangat tenang saat melakukan wawancara dengan klien nya.

"Inez, bagiamana untuk wawancara besok sudah siap semuanya kan?" tanya pak Darto kepada Inez.

"Sudah, pak." jawab Inez.

"Bagus!" sahut pak Darto kemudian kembali ke ruangannya.

Banyak karyawan lainnya yang iri dengan Inez karena dapat kesempatan untuk wawancara dengan seorang Bara Nahlu Wijaya, sosok tampan, berkarisma dan berwibawa.

🥕🥕🥕

Sedangkan pagi-pagi sekali Daniel sudah membuat keributan, karena beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Inez sang mama sehingga Daniel merasa sangat sedih, bahkan dia tidak nafsu untuk makan.

"Tuan muda, makan makanannya dulu ya." pinta mbk indah menyuapi Daniel.

"Enggak! Niel mau disuapin sama mama." teriak Daniel.

"Mama masih kerja tuan muda," alasan mbk indah pusing dibuatnya.

"Enggak mau, maunya mama!"

Kemudian Bara pun turun ke bawah karena mendengar suara berisik pada pagi hari.

"Ada apa ini mbk?" tanya Bara saat baru saja sampai di meja makan.

"Ini tuan, tuan muda tidak mau makan maunya disuapin Inez aja."

"Sayang, makan ya sarapannya!" sahut Bara.

"Enggak pa, Niel mau makan kalau disuapin sama mama!" pekik bocah tersebut.

"Daniel, kalau lala bilang makan ya makan!" ucap Bara dengan nada lumayan keras membuat Daniel pun kaget kemudian menangis, karena sang papa tidak pernah membentaknya seperti itu tadi.

"Aduh, maafin papa ya sayang!" sahut Bara menenangkan sang anak.

"Udah udah jangan nangis lagi ya," lanjut Bara.

Daniel pun mulai tenang dan mau memakan sarapannya dalam diam mungkin karena dia takut papanya akan marah lagi dengannya kalau dia tidak makan.

Setelah selesai dengan sarapannya, Daniel pun berangkat ke sekolah, awalnya Bara ingin mengantar Daniel untuk ke sekolah tetapi sang anak ingin berangkat sendiri dengan mbk indah.

Bara pun hanya pasrah dan mengikuti kemauan sang anak agar Daniel tidak bersedih lagi.

Daniel pun berangkat pergi ke sekolah, di ikuti oleh Bara juga yang harus pergi ke kantornya dengan mobil masing masing.

Mereka menaiki mobil masing-masing, namun Bara tetap jalan di belakang mobil Daniel agar dia bisa melihat sang anak masuk ke sekolahannya dengan selamat.

Setelah memastikan Daniel sudah masuk, barulah Bara melajukan kendaraannya lagi ke kantornya.

Saat sampai kantor Mike sudah menunggunya untuk memberikan beberapa jadwal Bara hari ini.

Mike pun menjelaskan tentang jadwal hari ini, dan tentang rapat penting juga setelah ini.

"Jadwal tuan hanya itu selebihnya sudah tidak ada, kalau begitu saya permisi tuan." pamit Mike setelah menjelaskan panjang lebar.

"Mike!" panggil Bara saat Mike akan pergi.

"Iya, tuan."

"Besok kalau enggak salah saya ada wawancara dengan EBS media?" tanya Bara spontan.

"Iya, tuan. Ada masalah apa ya tuan?" sahut Mike namun juga bertanya karena penasaran.

Sebab Presdirnya ini sangat tidak pernah menanyakan tentang wawancara apa lagi dengan sebuah jurnalis.

"Enggak, saya cuma tanya aja." jawab bara singkat.

"Kalau begitu saya permisi tuan." pamit Mike.

"Iya."

Setelah itu Bara pun melakukan aktivitasnya seperti biasa dengan jadwal yang padat merayap hingga tidak ada waktu untuknya sekedar istirahat makan siang.

🥕🥕🥕

Keesokan paginya Bara seperti biasa mengantar Daniel ke sekolah karena hari ini Daniel ada kunjungan ke museum sehingga Daniel sangat antusias dan dia juga sudah tidak marah lagi dengan sang papa.

Setelah selesai mengantar Daniel, Bara segera pergi menuju ke kantornya.

Saat sudah sampai depan kantornya Bara melihat Inez dan rekan kerjanya baru saja sampai di depan kantornya juga.

Saat turun mobil, Bara bisa melihat dengan jelas mereka, namun dari yang ia lihat sepertinya Inez menghindarinya entah apa sebabnya.

Namun Bara mencoba cool dan melanjutkan perjalanannya ke ruangannya.

Sedangkan di pagi hari tadi Inez dengan terburu-buru untuk menuju ke tempat wawancara lebih tepatnya yaitu Wijaya Grup.

Kebetulan hari ini Inez ditemani oleh Dimas rekan kerja Inez sebagai kameramen, sehingga ada sedikit ketenangan dari dirinya dari pada harus sendirian.

Saat sudah sampai di depan gedung Wijaya Grup Inez bertemu dengan Dimas yang juga baru saja sampai.

Setelah mereka sampai tak lama kemudian ada sebuah mobil mewah yang juga sampai di depan kantor.

"Wah, bagus banget ya mobilnya Nez!" sahut Dimas.

"Iya," balas Inez dengan apa adanya.

Tak lama berselang sesosok laki-laki turun, dan benar saja tebakannya benar yaitu seorang Bara Nahlu Wijaya.

"Woo, itu bukannya tuan Bara itu ya?" tanya Dimas dengan heboh lagi.

"Iya, udah biasa aja kenapa sih!" balas Inez mencoba menghindar dari Bara.

"Ih, elo ya Nez gak tahu seneng ketemu orang sukses apa!" sewot Dimas.

Inez mencoba menghindar dari bertatap muka dengan Bara, entah mengapa dia melakukan hal itu namun jujur sekarang ini dia sangat gugup.

Tetapi dia mencoba untuk tidak terlalu berhubungan dekat dengannya karena ada beberapa kabar kemarin.

Maka dari itu dia juga jarang bertemu dengan Daniel karena hal itu juga.

"Udah yuk masuk!" ajak Inez.

"Iya."

Mereka pun berdua masuk menuju tempat resepsionis dan memberitahukan maksud kedatangan mereka.

Petugas resepsionis pun memberitahukan kepada sekertaris Bara tentang kedatangan pihak EBS media.

"Bapak ibu bisa langsung naik tuan bara sudah menunggu," ucap resepsionis tersebut dengan ramah.

"Emang kita udah tua banget ya di panggil bapak sama ibu," bisik Dimas tidak suka panggilan dari resepsionis tersebut.

"Udah diem, mereka itu menghormati kita sebagai tamu." ucap Inez.

Inez dan Dimas pun segera naik lift menuju lantai yang di beritahu oleh resepsionis tadi, saat mereka tiba betapa terkejutnya saat melihat desain dan arsitektur dari ruangan tersebut.

"Wahh bagus banget Nez, ini pertama kali gue lihat ruangan sebagus ini!" sahut Dimas.

"Sama dim, bagus banget ya!" balas Inez karena memang bagus sekali.

"Permisi saya Inez dan ini Dimas, kita datang ingin wawancara dengan tuan Bara," ucap Inez saat melihat seorang perempuan yang duduk di kursi sekertaris.

"Oh iya, perkenalkan saya Bella sekertaris dari tuan Bara Silahkan masuk tuan Bara sudah menunggu." Bella berkata dengan membawa Inez dan dimas ke ruangan Bara.

Di sana memang ada dua sekertaris, dimana ada Mike dan di bantu dengan Bella. Mike masih berada di ruang meeting dengan beberapa manajer karena Bara ada wawancara sehingga dia melimpahkan meeting dengan para manajernya kepada sekertaris sekaligus asisten nya itu yang sudah sangat dia percaya.

Tok tok tok

"Permisi tuan, ini pihak EBS media sudah sampai." ucap Bella dari balik pintu.

"Suruh masuk!" balas Bara dari dalam.

Bella pun menyuruh mereka masuk karena Bara sudah mengatakan masuk.

"Silahkan,"

Setelah itu Inez dan Dimas pun masuk ke ruangan tersebut, sedangkan Bella kembali ke pekerjaannya.

"Permisi tuan," sapa Inez dan Dimas bersamaan.

"Iya."

Sesi wawancara pun di mulai, untuk wawancara kali ini memang lebih banyak menanyakan tentang bisnis dan kesuksesan seorang Bara Nahlu Wijaya.

"Untuk pertanyaan terakhir tuan kalau tuan tidak keberatan kami ingin menanyakan tentang beberapa hari ini kabar tentang tuan dan juga artis terkenal Jessica kalr menghebohkan media sosial, bagaimana tanggapan tuan Bara tentang hal itu? Dan tuan juga diberitakan akan menggelar pernikahan dengan Jessica kalr?" tanya Inez dengan gugup menanyakan hal tersebut.

Memang pertanyaan tersebut sangat melenceng namun semua orang juga penasaran dengan lah itu.

"Biar saja orang mau bilang apa atau berfikir apa, saya cuma menekankan kalau saya untuk saat ini tidak memiliki status dengan siapa pun." jawab Bara dengan cool nya.

"Berarti rumor bahwa anda akan menikah tahun ini dengan Jessica kalr juga tidak benar?" tanya Inez lagi tapi entah kenapa dia sangat senang sekali mendapatkan jawaban itu.

"Iya."

"Baik tuan, terima kasih atas kesempatan yang di berikan bisa mewawancarai seorang pebisnis terkenal Bara Nahlu Wijaya."

Selesai lah sesi wawancara, Inez dan Dimas pun segera pergi namun saat akan pergi Bara menahan Inez untuk tetap tinggal.

"Tunggu!" Inez dan Dimas diam di tempat.

"Mbk Inez, saya ingin bicara sebentar!" ucap Bara membuat Inez ketar-ketir pasalnya Inez dari tadi ingin menghindari dari seorang Bara.

.

.

Bersambung.....

1
Puji Astuti
Biasa
Gee Fmy
org kaya enak hidupnya , rekreasi aja
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
Maria Mebanua
mirip kejadian Mika ya
Maria Mebanua
typo thor
Gee Fmy
pasti bara suka sama inez ..lagi muda perawan gitu ..disayangi sama denial sebagai mamanya ..
asikkk deh ..
Gee Fmy
aku suka jln ceritanya ..adikku deh !
Lena Wong
👍👍👍👍👍
bunda syifa
bener sih ini novel tapi lebih etis klo bisa d parkir d rumah itu helikopter bukan pesawat pribadi, soalnya klo pesawat kn gc bisa terbang se enak jidat kayak helikopter
🌸 Airyein 🌸
Pak Bara kuat bgt
🌸 Airyein 🌸
Nah loh nah loh
🌸 Airyein 🌸
Bener2 si duda satu ini meresahkan!
🌸 Airyein 🌸
Biasalah. Yekan
🌸 Airyein 🌸
Kak ngga di bantu mikir kah ini?
🌸 Airyein 🌸
Padahal elu yg paling inget biasanya net 🤣🤣
🌸 Airyein 🌸
Sehari udh berapa kali sekarang?? 😭
🌸 Airyein 🌸
Woii nikah aja belum bang wkwkwk
🌸 Airyein 🌸
Biar apa nih?
🌸 Airyein 🌸
Elu kayanya udh mulai demen nez sama dia
🌸 Airyein 🌸
Gemes sama emote wortel. Jadi inget kelinci
🌸 Airyein 🌸
Aseeek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!