Pernikahan Luar Biasa

Guntur bergemuruh dan kilat menyambar di luar sana membuat Dara menjerit saat lampu tiba-tiba padam begitu saja.

Dara membungkus dirinya dalam selimut, tetapi meskipun dia telah melakukan itu, dia masih tidak bisa menahan gemetar yang melanda tubuhnya, menyesal dia sudah mengusir David tadi, selama tinggal di kontrakan ini baru kali ini gemuruh kuat di sertai lampu padam.

Dara menggigit bibirnya. Meskipun seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat sekarang, dia masih tidak berani menggerakkan satu pun anggota tubuhnya atau membuat suara.

Critt.

Pintu kamar tidur perlahan terbuka. Kemudian Dara mendengar suara sepatu kulit yang berderit di lantai keramik.

Jantung Kirana mulai berdetak kencang, dan dia menahan napas begitu lama sampai-sampai dia mulai merasakan nyeri di dadanya. Pikirannya mulai dipenuhi dengan adegan-adegan mengerikan yang seketika membuatnya merinding tapi dalam pengharapan nya yang datang adalah David saat ini.ntah kenapa justru Dara berharap David bisa memeluk nya dalam kegelapan ini..

"Jangan ...."

Dia berteriak dengan panik, tetapi teriakan itu sama sekali tidak menghentikan penyusup itu untuk menyibakkan selimut nya, Melalui air matanya, Dara melihat seorang pria tampan yang mengenakan kemeja Dongker di depannya. Pria itu adalah David, lelaki yang memang dia harapkan saat ini.

Dara memeluk erat tubuh David,ini pertama kali bagi Dara menyesal saat mengusir lelaki ini tadi.

"Kamu takut??? sudah ada aku" Ujar David mengusap lembut kepala Dara dan mencium nya membuat Dara berangsur tenang,Dara memang sangat takut akan gelap karena dulu sewaktu SD Dara pernah di kurung oleh teman nya di kamar mandi sekolah membuat Dara trauma akan gelap.

David melepaskan selimutnya, lalu mendengus dan kemudian mulai membuka kancing kemejanya. Dia membuka kancingnya satu per satu dengan jari-jarinya yang ramping, memperlihatkan dadanya.

Dara langsung tersipu dan memalingkan wajahnya.

"Kenapa buka baju?" tanya Dara

"Panas!" alasan David

Dara yang mengenakan Daster tanpa lengan tampak sangat gugup, dan dia tidak ingin menatap pria itu balik.Paha mulus Dara terekspos jelas,saat Daster nya tersingkap ke atas, Sebenarnya Dara memiliki kulit yang mulus hanya kurang terawat saja mungkin kehidupan di kampung dan keterbatasan uang membuat Dara hanya bisa merawat seadanya tapi untuk kehidupan di kampung Dara sudah termasuk perempuan cantik.

David menelan ludah dan dia merasa sedikit terangsang dengan pemandangan itu, meskipun keadaan gelap David masih bisa melihat sesekali karena cahaya petir dan kilat dari luar sana.

David meraih Dara dan membaringkannya dengan posisi terlentang di atas ranjang. Hal berikutnya yang Dara tahu, David menyingkirkan ****** ******** dan menerkamnya, mengakibatkan Dara tersentak kaget, Penyatuan kali ini tidak membuat Dara kesakitan lagi mungkin karena sudah pernah merasakan sebelum nya Miliki David atau karena Dara sudah kecanduan.

David terus bergerak penuh semangat. Udara panas yang dia hembuskan dari bibirnya membuat daun telinga dan leher Dara merasa geli. Kemudian dia bergerak untuk mencium dan melahap p*y*d*r*nya yang pas di tangan nya itu, Dara tidak bisa menahan erangan dan gemetar karena rangsangan yang dia rasakan.

Bagian sensitif David begitu panas dan keras di dalam dirinya, mendorongnya dengan kecepatan yang meledak-ledak. Dara harus mengakui bahwa sang atasan memang ahli di atas ranjang. pria itu sudah hafal di mana tempat paling sensitifnya padahal mereka baru bermain satu kali malam kemarin tapi David bisa memperlakukan Dara istimewa, David tidak ingin mencari kepuasannya sendiri.

Perasaan puas itu membuat kepala Dara berputar, dan dia bisa merasakan setiap sentakan yang diberikannya menjalar ke tulang punggungnya. Dia kecanduan akan perasaan itu. Saat David bergerak semakin cepat dan berirama, dia melengkungkan punggungnya dan kemudian mengangkat pinggulnya. Dia tak mampu mengendalikan diri dan mengiringi setiap dorongannya. Dia merasa perlu diisi.

Suara dua tubuh berkeringat yang saling beradu memenuhi ruangan itu bersama dengan gerutuan seksi David, hujan di luar sana tak membuat mereka kedinginan tapi justru berkeringat.

"Aku ingin mendengarmu mendesah, sayang. Ayolah. Keluarkan suara itu untukku." Suara David yang dalam dan memikat menyihir Dara hingga benar-benar lupa diri.

Dia akhirnya membuka bibirnya yang dari tadi tertutup rapat dan membiarkan kenikmatan yang dirasakannya berubah menjadi erangan kesenangan yang lembut namun tak terkendali. Akhirnya David semakin terangsang saat mendengar Dara mengerang. Dia hampir tidak bisa menahan diri.

Setelah puas di atas ranjang, David mengangkatnya, meletakkannya di lantai, dan berhubungan di sana hingga Dara kelelahan, dan tertidur di dalam pelukannya.