Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Pelayan itu pun mondar-mandir tak karuan menunggu Gilbert kembali ke rumah ini rasanya lama sekali, padahal Gilbert hanya pergi tidak jauh dari rumah hanya membeli obat pengar saja untuk Domanick.
Setibanya di rumah, baru turun dari mobil pelayan tadi langsung menghampiri Gilbert.
"Tuan gawat Tuan, mati aku,"
"Kau mati? Jadi kau sekarang ini hantu?"
"Eh bukan begitu Tuan, ini beneran gawat Tuan,"
Pelayan tersebut mengikuti langkah kaki Gilbert masuk kedalam rumah.
"Ada apa?"
"Nona Lindsey pergi dari rumah!"
"Apa? Memangnya kau menaruh kunci mobil sembarangan?"
"Tidak Tuan, nona pergi pakai taxi online,"
"Astaga kenapa kau tidak cegah, Tuan Nick bisa marah,"
"Sudah Tuan, aku sudah mencegah tapi nona tetap kekeh pergi!"
"Dia bilang mau kemana?"
"Tidak Tuan, tapi nona memakai pakaian yang sangat seksi sampai-sampai menonjolkan seluruh lekuk tubuhnya dandanannya juga menor Tuan,"
"Ya sudah, aku akan berikan obat pengar ini dulu pada Tuan Nick nanti aku akan mencarinya!"
Gilbert buru-buru menuju kamar Domanick dengan membawakan segelas air putih dan obat pengar agar efek mabuknya hilang. Diatas ranjang itu Domanick masih terdiam dengan kesadaran yang sudah tidak semabuk tadi siang.
"Tuan maafkan kelalaian ku!"
"Ada apa?"
"Ini, minumlah dulu obat pengarnya!"
Domanick pun meminum obat pengar itu, lalu menyandarkan kepalanya diheadboard sambil menenangkan pikirannya yang kacau hari ini.
"Tuan, aku harus pergi sekarang!"
"Mau kemana?"
"Nona pergi dari rumah Tuan,"
"Hah? Lindsey pergi dari rumah?"
"Iya Tuan, saat aku sedang membeli obat pengar untuk mu!"
Efek mabuk itu seketika hilang dari tubuh Domanick begitu mendengar Lindsey malam-malam begini pergi dari rumah.
Apalagi mendengar dari Gilbert bahwa Lindsey berpakaian seksi dan berdandan menor.
"Bert, cepatlah!"
Terlihat Gilbert tengah melihat cctv di depan rumah untuk mengetahui plat nomor taxi online tersebut, setelah mendapatkan plat nomor itu Gilbert meminta anak buahnya melacak biodata orang tersebut, tanpa menunggu lama data-data pemilik taxi online itu diketahui termasuk nomor teleponnya.
Gilbert segera menekan nomor telepon pemilik taxi online.
"Halo,"
"Iya halo, siapa disana?"
"Tadi kau yang menjemput wanita atas nama Lindsey?"
"Oh gadis yang barusan aku turunkan itu, ada apa Tuan?"
"Kau turunkan dia dimana?"
"Dia meminta diturunkan di diskotik pusat kota Tuan,"
"Baiklah terimakasih!" Gilbert menutup teleponnya.
Saat hendak berpamitan pada Domanick karena dia sudah berhasil menemukan tempat Lindsey saat ini, saat menengok Domanick sudah berpakaian rapi lengkap dengan jaket hitamnya.
"Loh Tuan mau kemana?"
"Tentu saja menjemput Lindsey,"
"Tapi kan efek mabuk mu belum benar-benar hilang,"
"Sudah hilang sekarang, ayo cepat!" Domanick berjalan lebih dulu keluar dari kamarnya disusul oleh Gilbert yang mengekor dibelakangnya.
Keduanya lantas masuk kedalam mobil untuk menuju diskotik salah satu bisnis hitam milik group Limson. Sementara di dalam diskotik Lindsey dan Rachel tengah bersama-sama menari-nari dengan para pengunjung lainnya, musik jedag jedug membuat Lindsey bebas mengekspresikan penat dikepalanya dengan menari-nari secara liar.
"Huhh gila seru banget!" teriak Rachel.
"Iya Chel ini menyenangkan huh!"
Jedag jedug musik DJ yang menghibur membuat seluruh para pengunjung menggila bahkan banyak wanita-wanita yang dipaksa menari oleh para laki-laki yang mereka tidak kenal.
Begitu juga dengan Rachel dan Lindsey mulanya Lindsey dan Rachel hanya mencari kesenangan dengan berjoget bersama dengan dua orang laki-laki yang menghampiri mereka tapi lama kelamaan laki-laki itu terus mendesak Lindsey agar berciuman dengannya.
Lindsey menolak dengan halus, namun laki-laki itu kini menaruh kedua tangannya dipinggul Lindsey dan memeluk Lindsey bahkan hendak menye sap leher jenjang Lindsey, seketika Lindsey langsung mendorong laki-laki itu.
"Ayolah, tidak apa sayang lihat temanmu itu!"
Dilihatnya Rachel tengah berciuman sambil berpelukan dengan laki-laki yang menghampirinya tadi, sementara Lindsey tidak sudi melakukan hal seperti dengan laki-laki asing apalagi selama ini orangtuanya menjaga Lindsey dengan sangat baik hingga Lindsey tidak pernah melakukan ciuman dengan laki-laki atau berpacaran secara tidak sehat dengan laki-laki.
"Ayolah sayang, aku sudah ingin,"
Laki-laki itu terus menarik tangan Lindsey dengan paksa meskipun Lindsey melakukan perlawanan.
"Tidak! Lepas! Awas, pergi sana!"
"Ayolah sebentar saja!"
Laki-laki itu terus berusaha mencium bibir Lindsey dengan memegangi kedua tangan Lindsey sementara Rachel sudah dibawa oleh laki-laki yang baru dia kenal entah kemana, mungkin keduanya sedang melakukan one night stand ditempat yang agak sepi.
"Lepas! Aku tidak mau, kau keterlaluan!"
Terjadi tarik menarik antara Lindsey dengan laki-laki itu membuat laki-laki berhasil menarik Lindsey dan memeluk erat tubuh Lindsey.
Namun seketika tangan besar milik seseorang meraih tubuh laki-laki itu.
Bug.
"Ah sit, kenapa kau memukul ku?" umpat laki-laki itu.
"Kak Nick?"
"Beraninya kau!"
Domanick langsung kembali menghantamkan pukulan-pukulannya terhadap laki-laki itu, bahkan tubuh Nick saat ini naik diatas tubuh laki-laki yang sudah tersungkur ke lantai dan memohon ampun pada Domanick.
"Ampun Tuan, jangan pukul lagi, Aaaaa,"
"Kak sudah kak, Bert bantu aku memisahkan kak Nick!"
Tapi Gilbert malah meminta Lindsey untuk mundur dan membiarkan hal itu terjadi.
"Tenang nona, biarkan saja!"
"Tapi orang itu bisa mati,"
"Kalau kita memisahkan justru kita yang mati!" Gilbert malah membuat candaan.
Datanglah beberapa security saat mendengar orang-orang didalam diskotik berteriak histeris karena Domanick memukuli laki-laki hingga babak belur bahkan darah laki-laki itu mengucur dari hidung dan mulut.
"Tuan cukup! Kami yang akan menangani sisanya Tuan!"
Domanick melirik kearah dua security yang memintanya berhenti, kedua security itu pun shock karena ternyata Domanick yang sedang memukuli laki-laki itu, yang mereka tau Domanick adalah pewaris group Limson bahkan Domanick orang yang sangat ditakuti karena tak segan-segan menghancurkan musuh-musuh group Limson saat ada yang mengusik bisnisnya.
"Apa liat-liat?"
"Ti-tidak Tuan Nick, selamat datang Tuan! Silahkan teruskan Tuan!" bahkan kedua security pun tidak berani mengganggu Domanick.
Melihat tangan mulusnya kini terdapat banyak darah segar dari laki-laki itu Domanick pun mengakhiri kekejamannya, sambil menendang tubuh laki-laki yang sudah tidak berdaya tadi, Domanick dengan santainya meminta security membereskan tubuh laki-laki itu keluar dari diskotik ini.
Para wanita yang melihat wajah Domanick berkeringat, dan mereka banyak tau bahwa Domanick adalah pewaris group Limson yang foto dan namanya selalu mengisi Billboard ditengah kota.
Mereka tidak percaya bahwa malam ini akan melihat Cassanova paling tampan dan kaya raya secara nyata dengan keringat yang mengucur.
mampir yuk ke novel aku❤☺