NovelToon NovelToon
Calon Suamiku Diambil Adikku

Calon Suamiku Diambil Adikku

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: MartiniKeni

Pengkhianatan yang di lakukan oleh adiknya sendiri, dan calon suaminya, membuat Jelita patah hati. Wanita itu menangis di bawah derasnya air hujan hingga dia pingsan.

Siapa sangka di saat dia pingsan, Jelita di selamatkan oleh seorang CEO muda yang tampan ,dan kaya raya. Laki-laki itu membawa Jelita ke rumahnya , dan mengizinkan Jelita tinggal di rumahnya untuk beberapa minggu. Namun laki-laki itu berhati dingin ,dan seorang gila kebersihan. Kuatkah Jelita tinggal di rumah laki-laki itu ?

Yuk kita ikuti kisah cinta Jelita ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta maaf

" Selamat menempuh hidup baru. Semoga pernikahan kalian di berkahi ALLAH SWT dan bertahan hingga ajal memisahkan," ucal Fajar sambil menepuk bahu Angga

" Terima kasih."

Setelah selesai dengan urusannya, Fajar segera pamit pergi karena ingin istirahat. Dia sendiri baru tahu kalau Angga membeli apartemen yang sama dengan tempat tinggalnya.

Demi menjaga Jelita , hari ini Angga terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor. Menunda banyak pekerjaannya karena tidak mungkin membiarkan gadis itu di rumahnya seorang diri.

" Rasanya tubuhku lelah sekali mengurus gadis ini. Tapi aku harus sabar. Kalau nanti gadis ini sudah sembuh , maka aku akan mengantar dia pulang ke rumahnya," gumam Angga.

Angga memilih melakukan pekerjaannya di sofa. Setidaknya dia masih bisa bekerja dari rumah meski tidak bisa menyelesaikan semuanya karena sebagian berkas ada di kantor.

Berulang kali dia mengintip Jelita dari celah pintu yang terbuka sedikit. Mengamati wanita itu masih bergerak atau tidak.

Di letakkannya laptop dari pangkuannya ke atas meja yang ada di depannya. Dia beranjak dari sofa , ingin memastikan kalau Jelita sudah jauh lebih baik. Dengan langkah pelan , Angga membuka pintu kamar lebar-lebar untuk memberikan ruang agar dia bisa melangkah masuk dengan leluasa.

Angga menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh Jelita yang sempat menggigil. Sekarang dia menyingkirkan selimut itu karena keringat sudah mengalir dari pori-pori kulitnya. Suhu tubuhnya juga sudah normal tidak seperti tadi.

" Akhirnya membaik. " Angga menghela nafas lega.

Jelita sudah mulai membaik sehingga Angga membuka gorden jendela agar cahaya matahari masuk. Di bukanya sedikit jendela ,memberikan celah agar ada angin yang berhembus masuk. Ini akan jauh lebih menyegarkan karena sirkulasi udara berganti.

Angga membersihkan semua ruangannya berkali-kali hingga tidak ada debu sedikitpun di rumahnya. Biasanya dalam sehari dia membersihkan rumahnya dua kali, sebelum berangkat ke kantor dan sepulang dari kantor. Dan jika libur dia bisa seharian membersihkan rumah. Sejujurnya dia sangat tidak suka dengan rumah yang kotor dan berantakan.

Angga hendak meraih botol yang tepat berada di samping nakas , tetapi tangan Jelita mencengkram lengan Angga dengan sangat kuat.

Jelita mencengkram kuat tangan Angga dengan mata terpejam. Bibirnya tampak bergerak-gerak meracau tidak jelas.

Pria itu hendak melepaskan tangannya tapi sayang sekali , dia justru kehilangan keseimbangan. Dalam hitungan detik tubuhnya langsung menimpa tubuh Jelita hingga wanita itu membuka matanya karena terkejut.

" Kamu ?" Jelita membulatkan matanya

sambil menunjuk Angga yang masih berada di atas tubuhnya.

" Dasar pria mesum ! Beraninya kamu ingin menodaiku." Entah kekuatan dari mana , Jelita mendorong tubuh Angga dengan kuat hingga pria itu terjerembab ke lantai.

Bugh...

Angga terjatuh dalam posisi telentang hingga punggungnya membentur lantai. Pria itu meringis diiringi dengan suara mengaduh merasakan tulang belakangnya terasa nyeri.

Jelita duduk sambil mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhnya.

" Beraninya kamu bertindak kurang ajar padaku ! " tuding Jelita dengan amarah menggebu.Dia mengira kalau Angga akan melakukan sesuatu yang tidak senonoh padanya.

Angga terduduk lalu menyandarkan tubuhnya di sisi meja. Di tatapnya Jelita yang menatapnya dengan tatapan sengit dan penuh rasa kebencian.

" Kamu ini kenapa sih ? " tanya Angga tanpa rasa bersalah karena dia memang tidak melakukan apapun.

" Kamu masih bisa bertanya kenapa ? Dasar pria mesum ! " Jelita tidak berhenti menuding dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar.

" Yang mesum itu aku atau kamu ? Kamu sendiri tadi yang mencengkram dengan kuat tanganku hingga aku kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpamu. Sekarang kamu malah menuduhku macam-macam . Aku bahkan sampai tidak bisa pergi ke kantor karena harus merawatmu , tapi kamu selalu menuduhku," ucap Angga dengan raut wajah kesal.

" Maaf ,"balas Jelita dengan perasaan tidak enak. Jelita merasa tidak enak karena sudah bicara kasar pada pria yang sudah merawatnya .

" Aku akan keluar sebentar. Jangan lupa di minum obatnya yang tadi di berikan dokter di atas nakas. Aku juga sudah membuat sup untukmu , jika lapar makanlah, " terang Angga sambil melangkahkan kakinya menuju pintu untuk pergi dari kamar itu. Dia ingin pergi membeli bahan-bahan makanan untuk di masak.

" Terima kasih karena kamu sudah merawatku, dan mengizinkanku tinggal di sini, " ucap Jelita.

"Sama-sama ,"sahut Angga dan setelah itu dia menutup pintu rapat-rapat.

" Aw," rintih Jelita ketika tanpa sengaja menyentuh lengan bagian atas tubuhnya. Dia lantas memeriksa , di lihatnya ada bekas suntikan dengan bekas bercak darah yang samar-samar terlihat.

" Apakah aku baru saja di suntik ? " gumam Jelita. Pandangannya beralih pada obat-obatan yang berada di atas nakas. Jika di lihat dari bungkusannya, obat-obatan itu berasal dari dokter.

" Pasti pria itu yang memanggil dokter untuk datang kemari ?" pikir Jelita.

Jelita berusaha menerawang kembali, mengingat-ingat lagi apa yang terjadi padanya.

" Pagi tadi pria itu ingin mengecek suhu tubuhku, tapi aku bilang baik-baik saja , setelah itu tubuhku kembali menggigil," pikir Jelita.

Jelita menyandarkan kepalanya kembali di atas bantal lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

1
Mamik Sulastri
Bagus
moral hazard
bodoh dan kasar
moral hazard
jengkel lihat jelita
Jetty Eva
SENJATA MAKAN TUAN...SELAMAT NEK..KAU SUNGGUH HEBAT...KAU SUNGGUH BERANI...SELAMAT TELAH SUKSES MEMBUNUH CUCUMU..
Jetty Eva
aq ga ngerti ..mamax Mila telah meninggal..lah trus si Resti itu siapa...??
Jetty Eva
Jelita bukan anak kandung mereka...
Jetty Eva
karakter wanita di novel ini nggak banget...bodoh bin tolol...
Omah Tien
saya tu paling g senang mulut nya sudah di tolong gbtau diri pantas aja h di suka keluarga nya
Omah Tien
saya tu g suka mulut nya selalu bilang pria mesuem.
Omah Tien
ko mulut nya g perpikir digal di rumah orang kaya gitu di rumah orang tua nya di bikin babuau kan bodoh
kalea rizuky
harusnya cerai baru di bongkar klo anak kandung biar nangis darah suaminya
Omah Tien
goblok bego
Yuni Ngsih
Thooor knp anaknya Angga & jelita yg kembar tdk di ceritain ih ku menunggu ko cuma sekilas padahal Jelita yg punya ceritra ....ku sedih ....pdhal ceritramu bgs sekali banyak contoh " bg kehidupan nyata....tapi....yg namanya punya ceritra ya suka " Author azah ....tetap semangat ditunggu karya berikutnya👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Yuni Ngsih
dasar si Andi biadab ....huh anak dijual ...😡😡😡
Yuni Ngsih
Thooooor ada ORTU yg gila ky klwrga Andi ku ngeri Thor kasian Jelita trs"san tersakiti ,kamu hebat sekali buat ceritra bikin yg baca marah & kezel trs .....lanjut Thor semangat ...👍👍👍💪💪💪
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Zuka Saya
terlalu banyak drama
Zuka Saya
emang karakter jelita dibikin ancur kali
Zuka Saya
lemahkan terus deh Thor karakter jelita Sampek g habis pikir
Zuka Saya
Gedeg liat karakter jelita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!