follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14 Menghindar
Hari ini Reyhan sudah berangsur sehat, dia memutuskan untuk berangkat kerja. Elia sudah menyiapkan sarapan untuk Reyhan, dan kini mereka berdua sedang menyantap sarapan bersama.
Hening, tak ada percakapan dari keduanya. Sampai setelah selesai Elia membereskan peralatan yang kotor ke meja wastafel,dan mencucinya.
Terdengar pintu yang terbuka lalu tertutup kembali. Elia menghentikan aktifitas bekerjanya.
" Kenapa aku merasa hanya dianggap asisten rumah tangga saja oleh kak Reyhan. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Aku harus melanjutkan rencanaku untuk apa sampai disini. " gumam Elia.
Setelah membereskan semuanya, Elia merapikan diri dan pergi menemui temannya saat di Jerman. Yang kontaknya masih bisa di hubungi.
Elia mencari sebuah Resto yang menjadi tempat janjiannya. Dan kini ia sedang berada di salah satu kursi menunggu temannya datang.
Karena Elia sendirian, matanya menoleh ke kiri ke kanan untuk memastikan kehadiran temannya. Dan mata Elia tertuju pada sebuah meja seseorang yang sangat ia kenali.
" Dasar laki laki. Katanya cinta mati dengan Nihan, nyatanya ngumbar syahwat kemana mana. " gerutu Elia melihat Reyhan sedang tersenyum dan berpegangan tangan pada wanita.
Elia pindah posisi agar kehadirannya berada diantara mereka tak terlihat. Dan sialnya temannya memanggil namanya dengan sangat keras.
" Elia ! " teriak Rabel
Elia hanya tersenyum kikuk tak membalas teriakan temannya.
" Belum genap dua tahun, kamu sudah sampai Jerman lagi. Apa kamu sangat merindukan aku? " tanya Rabel dengan menghambur memeluk sahabat baiknya itu.
" Rabel, bisakah kamu membantuku. " pinta Elia langsung pada pokok permasalahan. Di tempat ini membuatnya tak nyaman, dia ingin segera pergi dari tempat tersebut.
" Kenapa baby? Apa sih yang gak bisa buat kamu. " kata Rabel
" Aku ingin meneruskan pendidikanku. Tapi aku ingin memperdalami ilmu kecantikan. Bukan dokter umum lagi. " jelas Elia
" Bukankah kamu banyak sekali dokter kecantikan yang kamu pacari. Bisakah kamu mengenalkan padaku, satu diantaranya. " pinta Elia
" Bisa, asalkan kita berkencan. Bagaimana ? " pinta Rabel bercanda.
" Apa kamu mau berkencan dengan istri orang? " suara barinton Reyhan mengalihkan pandangan Rabel ke arahnya.
Elia hanya bisa memejamkan matanya, karena ini pasti akan jadi salah paham yang berkepanjangan.
" Elia....? " Rabel mengisyaratkan sebuah pertanyaan.
" Iya Rabel.... Kenalkan suami tertampanku. Reyhan. " kata Elia dengan senyum di paksakan.
Rabel mengulurkan tangan, karena Rabel orang yang santai, Walau sudah berulang kali di tolak Elia, dia masih selalu membantu dan bersahabat baik. Karena wajah Rabel yang tampan membuatnya sangat mudah menaklukan wanita.
Reyhan tak menerima uluran tangan Rabel. Ia justru menarik paksa Elia ikut bersama dengan nya. Rabel tadinya ingin menolong Elia, karena ia lihat Elia sangat kesakitan tangannya. Namun Elia mengisyaratkan untuk kembali duduk, nanti dia akan menghubungi lagi, Rabel pun hanya mengangguk angguk.
Elia menatap perusahaan yang berdiri sangat kokoh juga besar. Terpampang sebuah logo " MANDALA COMPANY GROUPS " Di depan kantor tersebut.
Elia masih mengekor di belakang Reyhan. sedikit berlari ia mengejar langkah Reyhan yang lebar.
Reyhan masuk ke dalam ruang rapat, Elia yang sudah terlanjur masuk hanya tersenyum kaku pada semua anggota rapat yang sudah hadir. Elia membungkukan badan dan perlahan kembali keluar.
" Kenapa sih kak, kamu selalu saja mempermalukan aku. Apa maksutnya coba, menarik paksa di ajak ke kantor. Tapi setelah sampai mengabaikan aku begitu saja, tanpa memberitahukan harus apa. " batin Elia
" Selamat siang Nona Muda. Mari saya antar ke ruangan Tuan Reyhan. " kata Elwas
Elia yang jengkel hanya mengikuti tanpa menjawab satu patah kata pun.
Elia memasuki ruangan yang sangat luas, terkesan sangat elegant, Elia melihat sekeliling ruangan. Membaca satu per satu buku, duduk, berjalan sampai dia memutuskan tidur karena menunggu Reyhan tak kunjung kembali.
Bahkan ia terbangun pun Reyhan juga tak kunjung masuk ke ruangan.
" Menyebalkan sekali. " gerutu Elia, saking jengkelnya ia memutuskan untuk pulang naik taxi. Dengan mengandalkan mengingat jalan yang ia lalui tadi dia berjalan keluar ruangan.
Elia menunggu lift untuk turun ke bawah, agar sampai lantai dasar. Saat pintu lift terbuka, ia sengaja tak melihat Reyhan. Dia berdiri saja di tempat, menunggu lift yang turun ke bawah.
Reyhan seolah tak memperdulikan keberadaan nya, membuat Elia semakin panas. Darahnya di buat mendidih dengan tingkah Reyhan yang sangat menyebalkan.
Dengan langkah cepat Elia meninggalkan kantor MANDALA COMPANY GROUPS.
" Berada di sini membuatku benar benar gila. " kata Elia menendang tempat sampah di samping pintu utama.
Seorang security yang melihat pun akhirnya memberhentikan jalan.
" Maaf Nona, Anda menjatuhkan sampah. Andan harus membenarkan. " kata security itu tegas.
" Kamu tahu aku siapa? Aku Elia Mandala. Menantu Tuan Mandala. Apa kamu mau di blacklist dari Mandala group? " kata Elia yang sudah benar benar jengkel. Dia menghentakan kaki lalu menyegat taxi untuk pulang.
Reyhan yang diam diam melihat dari kaca atas, hanya bisa tersenyum, melihat tingkah Elia saat marah.
Sampai apartemen Elia mengunci kamarnya. Ia tidak mau melihat wajah Reyhan lagi. Baginya hari ini dia sudah sangat keterlaluan. Selain menelantarkan, dia juga sudah mempermalukan dirinya di hadapan para anggota dewan.
" Aku Elia Oliveira, tak akan bisa di tindas. " semangat Elia pada dirinya sendiri.
Hari ini dia kembali menghubungi Rabel. Tekadnya sudah bulat ingin melanjutkan study dokter ahli kecantikan. Dia tidak ingin masanya di Jerman terbuang sia sia. Setelah ia berhasil ia akan kembali ke Indonesia untuk membuka klinik nantinya. Untuk saat ini dia harus banyak tebal muka dan kuat hati, agar semua yang di lakukan Reyhan tak membuatnya patah semangat.
Malam hari terdengar Reyhan mengedor pintu Elia, namun oleh Elia tak di gubris, dia semakin sibuk mengerjakan test untuk masuk ke fakultas yang ia daftarkan.
Karena tak mendapat respon Reyhan pun memutuskan kembali ke kamarnya.
" Aku bukan budakmu kak, kamu bisa mencari asisten rumah tangga jika membutuhkan sesuatu. " batin Elia.
Pagi Elia bangun membuat sarapan, setelah selesai ia membawa porsinya ke dalam kamar, sedangkan milik Reyhan di taruh di meja. Elia sadar jika dirinya disini di tanggung oleh Reyhan, maka dia juga harus menyediakan keperluan Reyhan dengan mengurangi pertemuan dengan Reyhan, apalagi kontak fisik.
Reyhan melihat sekeliling, dia memakan sarapan yang di buat Elia dengan terus menatap pintu kamar Elia. Reyhan merasa masih kurang memakan sarapan yang di buat Elia, karena semalam dia memutuskan langsung tidur setelah mengetuk pintu Elia untuk membuatkan makan malam untuknya tak di gubris.
Reyhan merasa ada yang kurang dalam pandangannya setelah pulang kerja tak melihat Elia, bahkan pagi pun juga tak melihat.
" Apa dia sengaja menghindariku, Apa aku sangat keterlaluan kemarin? " gumam Reyhan yang terus menatap pintu kamar Elia tanpa beranjak untuk berangkat ke kantor.
Elia Oliveira
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh