Ansel dan Angela terpaksa menikah karena dijebak. Karir mereka sebagai artis papan atas dipertaruhkan karena skandal satu malam mereka.
Kedua artis itu bekerja sama untuk memperbaiki karir mereka yang sudah berada di ambang kehancuran dan mencari pelaku yang menjebak mereka hingga tersangkut skandal memalukan itu.
Apakah Ansel dan Angela berhasil menemukan orang yang menjebak mereka?
Apakah akan terbangun rasa cinta di antara mereka seiring berjalannya waktu?
Happy Reading 😏🥰🥰😁👍
Ig : @linnight28
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linanda anggen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
S1. Musuh Bebuyutan
Angela masih terlihat ketakutan dengan apa yang dialami barusan. Dia hanya duduk diam membeku sambil mendekap dadanya dengan kedua tangannya. Dirinya sadar kalau sudah membuat sebuah keputusan yang salah untuk mengerjai Ansel.
Ansel terlihat duduk membelakangi Angela. Dia memegang dan menggosok-gosok kepalanya sendiri dengan tangan kanannya. Perasaannya pun campur aduk, ada perasaan kantuk dan perasaan ingin melampiaskan hasratnya. Bahkan bagian bawahnya pun masih belum turun.
"Udah buruan lo ganti baju sebelum gua berubah pikiran," ucap Ansel.
"Tapi kamu tutup mata dulu," pinta Angela dengan nada suara yang sedikit takut.
"Hadeh ribet amat sih, iya deh," jawab Ansel.
Ansel menutup kedua matanya dengan tangannya. Selagi Ansel menutup mata, Angela cepat-cepat mengambil baju ganti dan berlari ke kamar mandi.
Ansel masih terlihat sangat tidak nyaman dengan perbuatan Angela barusan. Dia menggoyang-goyangkan kakinya sambil menghembuskan nafasnya kencang.
Ah sialan gua jadi gak bisa nahan kan, ke kamar mandi aja lah ntar, batin Ansel.
Tak lama kemudian, Angela pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap. Ansel menatap Angela tajam untuk beberapa saat. Angela tak berani melihat mata Ansel, dia hanya menundukkan kepalanya agar tak berkontak mata langsung dengan Ansel. Tak lama kemudian Ansel mengatakan sesuatu hal yang tidak terduga kepada Angela.
"Lo boleh tidur di kasur, biar gua tidur di sofa," ucap Ansel.
Sejenak Angela tak percaya dengan perkataan Ansel. Dia berpikir bahwa Ansel akan marah besar kepadanya, namun yang terjadi malah Ansel berbuat baik dengan menawarkan Angela untuk tidur di kasur.
"Makasih dan maaf," ucap Angela singkat.
"Iya santai aja, lagian gua juga gak mau macem-macem kalo ceweknya aja ketakutan sampe keringet dingin walaupun dia sendiri sih yang mulai," ejek Ansel.
"Beda lagi kalo ceweknya gak masalah dan ikhlas," jelas Ansel.
Angela hanya terdiam dan tak menanggapi ucapan Ansel barusan, karena memang dia bingung bagaimana harus menjawabnya.
Ansel pun bergegas ke kamar mandi dan menyelesaikan urusannya didalam sana. Menurutnya dari pada melampiaskannya kepada Angela lebih baik dia menyelesaikannya sendiri. Alasannya karena takut nanti Angela akan terus takut kepadanya dan malah menghindarinya, padahal mereka harus selalu bersama karena status mereka adalah suami istri.
***
Keesokkan paginya.
Jakarta, Indonesia.
Terlihat Roni dan Miranda berada dalam kantor Pak Joseph, disana terlihat pula Pak Joseph sedang duduk di kursinya.
"Gimana sudah dikasih hadiahnya sama mereka berdua?" tanya Pak Joseph.
"Sudah, Pak, beres," jawab Roni.
"Bagus." Pak Joseph tersenyum sambil memberikan jempol kepada Roni.
Walaupun terlihat sedang tersenyum, pada kenyataannya Pak Joseph masih menyimpan dan memikul sebuah masalah yang berat. Masalah itu tidak lain adalah masalah skandal kedua artis andalannya itu.
Ansel dan Angela memang sudah resmi menikah namun di mata masyarakat nama mereka berdua masih belum sepenuhnya kembali baik. Permintaan kerjasama untuk Ansel dan Angela pun tidak sebanyak sebelum skandal terjadi. Bahkan tawaran kerjasama untuk mereka turun hingga 70% dari biasanya, hal itu membuat perusahaan mengalami penurunan omset yang cukup signifikan. Sudah banyak pula karyawan yang terpaksa diberhentikan oleh perusahaan.
Apalagi sekarang sudah ada seorang aktor muda baru yang sedang naik daun dengan imej seperti Ansel. Banyak tawaran kerja sama yang tadinya ditujukan untuk Ansel, akhirnya berpindah kepada aktor baru itu. Aktor itu berasal dari agensi kompetitor terberat Gold Entertainment yaitu Ruby Entertainment. Pemilik perusahaan itu tidak lain adalah Pak Michael, kakak tiri Pak Joseph. Pak Michael lebih dikenal dengan nama Mike Hoffman Sudarman atau Mr. M. Nama Michael sendiri, hanya orang-orang terdekat yang mengetahuinya.
***
Ada seorang pria muda yang berumur sekitar 20an sedang duduk disebuah sofa ruang kerja. Pria itu mempunyai wajah yang sangat rupawan. Dia adalah Reno Adriano, aktor yang sedang naik daun itu.
Reno terlihat bosan menunggu bosnya datang. Bosnya tidak lain adalah Pak Michael. Tak lama Pak Michael pun masuk kedalam ruangannya. Reno terlihat santai dan tidak beranjak dari tempat duduknya. Dia bahkan tidak menyapa bosnya itu. Manajernya terlihat menegurnya dengan menyenggol tangannya, namun Reno tetap tidak peduli.
"Kamu santai sekali, Reno?" sindir Pak Michael.
Reno hanya tersenyum dengan wajah yang arogan.
"Kamu jangan terlalu sombong, kesuksesan kamu sekarang ini juga karena campur tangan saya," ucap Pak Michael.
Reno yang sedari tadi hanya diam pun angkat bicara.
"Saya tidak minta bantuan Bapak, apalagi dengan cara licik seperti itu," jawab Reno.
"Apa kamu seyakin itu? Kamu bisa mengalahkan Ansel dengan usahamu sendiri? Ha-ha-ha." Pak Michael tertawa dengan keras.
"Kamu tidak akan pernah mampu mengalahkan Ansel kalau tidak ada bantuan dari saya," sambung Pak Michael.
Reno tidak menanggapi pernyataan Pak Michael. Dia terlihat sangat kesal dan mengepal tangan kanannya.
"Jadi ada apa Bapak memanggil saya?" tanya Reno dengan senyum palsunya.
Pak Michael pun menjelaskan maksud dan tujuannya memanggil Reno. Dia menjelaskan bahwa Reno mendapatkan banyak tawaran kerjasama yang menghasilkan keuntungan sangat besar. Dia pun menjelaskan dengan bangga dan senang karena telah membuat perusahaan kompetitornya menjadi terpuruk saat ini. Dia mungkin terlalu senang karena dia mengganggap adik tirinya itu musuh bebuyutannya sejak dulu.
***
Di dalam mobil Reno.
Reno terlihat menghela nafasnya dan sedikit frustasi. Manajernya Ibnu pun sedikit khawatir dengan keadaan artisnya itu.
"Ren? Kenapa lo kok frustasi amat?" tanya Ibnu.
"Ya lo pikir aja, Bang, masa gua punya bos kok jahatnya kebangetan," keluh Reno.
"Gua itu memang niat mau ngalahin Ansel tapi dengan prestasi bukan dengan cara licik kayak gini," ucap Reno sambil menarik nafasnya panjang.
Ibnu hanya diam dan tidak dapat menanggapi ucapan Reno karena dirinya pun bingung.
***
^Author bingung mau kasih pesan apa. Jangan lupa favorite,like,komen,vote dan bintang 5 ya☺️^
^GOMAWO^