"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.
"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.
Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.
Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.
Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 - TGSP
Syera Alana Lurious, seorang gadis muda berusia 20 tahun. Berwajah cantik dan manis dengan kepribadian ceria juga mudah bergaul. Namun, Syera sering kali salah pergaulan hingga membuat sang Ayah marah.
Syera terbawa arus kehidupan bebas ala orang barat, dia sering pulang malam bahkan sampai tak pulang dan menginap di rumah teman nya agar sang ayah tak mengetahui perbuatan nya.
Yaps, gadis itu dewasa sebelum waktunya. Dia sering pulang dalam keadaan mabuk hingga membuat ayahnya kewalahan menghadapi sifat putri semata wayang nya itu.
Hingga suatu hari, sang ayah Robertino Lurious menyewa seorang pengawal untuk mengawal putrinya dari pergaulan bebas.
Bisa di tebak, gadis itu marah besar pada Robert karena dia merasa kebebasan nya di renggut paksa. Otomatis, dengan adanya pengawal pasti dia takkan bisa have fun di bar atau sekedar dugem di diskotik bersama teman-teman nya.
Juan Karessa Mahendra, seorang pria tampan yang di pilih oleh Robert untuk menjadi pengawal putrinya. Kepribadian nya yang tegas dan disiplin akan sangat bertolak belakang dengan Syera yang suka ngaret.
Pria tampan berwajah datar nan dingin itu berusia 26 tahun saat ini, usia nya masih terbilang muda sebagai pengawal. Tapi, kemampuan bela diri nya sangat mumpuni dan itulah yang membuat Robert mempercayakan putrinya pada Juan.
"Selamat siang, Tuan."
"Ohh, Juan. Masuklah." Sambut Robert saat Juan datang. Hari ini, adalah hari pertama Juan bekerja sebagai pengawal untuk Melisa. Gadis nakal yang membuat ayahnya ini sering darah tinggi karena kelakuan nya.
Pria tinggi itu masuk dan duduk berhadapan dengan sang tuan.
"Sebentar lagi Syera turun, tunggu saja. Kau ingin kopi?"
"Aahh tidak usah, Tuan." Juan menolak tawaran sang tuan dengan sopan.
"Hmm, baiklah. Kau tau bagaimana putriku kan? Aku rasa dia akan sangat merepotkan mu, Ju."
"Tidak masalah, Tuan. Sudah resiko pekerjaan saya." Jawab Juan dengan yakin, padahal dia belum tau senakal apakah gadis bernama Syera ini.
"Papih.."
"Ya, kemarilah." Ajak Robert saat melihat putrinya menuruni tangga dengan pakaian kurang bahan. Hanya tangtop hitam ketat dan celana hotpants, itu pun robek-robek di bagian paha nya.
"Hmm, ada apa Pih?" Tanya Syera dengan wajah datar nya, seperti nya dia belum menyadari kehadiran Juan.
"Mulai sekarang, papih menyewa pengawal untuk menjaga mu kemana-mana."
"Hah, yang benar saja pih? Syera udah gede, ya kali mesti di kawal."
"Ya, tapi pergaulan mu itu di luar batas Syer. Papih tak suka, dan meskipun kau menolak, keputusan papih sudah bulat."
"Pih, ayolah."
"Juan, ini Syera. Gadis yang harus kamu jaga." Ucap Robert, membuat Syera menoleh ke belakang. Dia terkejut, namun di detik berikutnya dia bertingkah seolah tak terjadi apapun.
"Baik Tuan."
"Syer, ini Juan pengawal kamu." Syera memutar mata nya jengah, lengkap dengan kedua tangan yang bersedekap di dada.
Juan tersenyum kecil pada Syera dan sedikit membungkuk hormat, namun di balas delikan oleh gadis itu.
"Dia terlalu muda untuk jadi seorang pengawal, Pih."
"Jadi, kamu maunya pengawal yang seperti apa hmm? Seperti pengawal ala mafia?" Tanya Roberts membuat putrinya itu mendengus.
"Ya sudahlah."
"Jadi, tugas pertama mu mengantar Syera ke kampus." Ucap Roberts.
"Baik, Tuan."
"Cepatlah." Ucap Syera ketus, menunjukan kalau dia sangat tak suka dengan keberadaan Juan sebagai pengawal nya.
'Ke kampus, pakai pakaian seperti itu?' Batin Juan, saat melihat Nona Lurious itu sudah berjalan menjauh dengan pakaian yang tadi. Dia kira, gadis itu akan mengganti pakaian nya terlebih dulu sebelum ngampus, tapi ternyata sungguh di luar dugaan.
'Sabar, Ju. Baru juga sehari kerja.'
"Heh, cepetan!"
"Baik, Nona." Jawab Juan, lalu segera menyusul gadis itu. Juan membukakan pintu belakang untuk Syera, namun gadis itu tak kunjung masuk juga.
"Nona.."
"Aku ingin di depan." Jawabnya, masih dengan suara ketus nya. Membuat Juan harus ekstra sabar menghadapi nona muda Lurious ini.
Juan pun menurut dan membukakan pintu mobil depan untuk sang Nona, setelah memastikan nya duduk dengan nyaman, barulah Juan ikut masuk dan duduk di belakang kemudi.
"Universitas apa, Nona?"
"Jalan saja, nanti aku tunjukkan jalan nya."
"Baik, Nona." Jawab Juan.
'Cantik sih, tapi ketus banget ini cewek.' Batin Juan merutuk. Mana berani dia merutuk secara langsung, yang ada nanti dia di pecat. Juan memang sedang membutuhkan pekerjaan untuk biaya pengobatan ibu nya yang sakit, juga untuk biaya hidup sehari-hari nya.
"Belok kanan." Juan menurut dan membelokkan mobil ke arah kanan.
"Siapa nama mu?"
"Juan Karessa, Nona." Jawab Juan berusaha serakah mungkin, meskipun ini bukanlah sifat nya.
"Bagus juga, kau terlihat masih muda. Berapa usia mu?"
"26 tahun, Nona."
"Hmmm.." Syera hanya berdehem, setelah percakapan itu tak ada lagi pembicaraan kecuali saat gadis itu mengarahkan jalan untuk menuju kampus.
Setelah sampai di kampus, Syera langsung keluar tanpa mengatakan apapun pada Juan.
'Bikin salah fokus dah itu baju nya.' Batin Juan, meskipun tak berniat untuk mesuum. Tapi tetap saja, dirinya pria normal yang bila di suguhi pemandangan semacam itu, tetap saja akan melirik meskipun hanya sedetik atau dua detik.
Juan keluar dari mobilnya, menyaksikan gadis itu berjalan santai dengan sepasang kaki jenjang, putih mulus bak porselen, proporsi tubuhnya nyaris sempurna.
"Hai baby.." Sapa seorang pria yang langsung merangkul pinggang Syera dengan posesif, kedua nya pun tak ragu saling memaguut di lingkungan publik membuat Juan yang melihat hal itu terkejut.
Jantung nya terasa berhenti berdetak yang membuat pasokan darah nya berkurang, hingga membuat wajah tampan itu memucat.
"Auhhh, baby kenapa menggigit.." Ringis pria itu sambil memegangi bibirnya.
"Kamu begitu tidak tau tempat, Babe!"
"Hei, bukan nya kau suka?" Tanya pria itu lagi.
"Berbaliklah, kau lihat ada pria yang berdiri dengan pakaian serba hitam? Itu pengawal ku, jangan sampai tingkah mu ini di laporkan sama papih. Ngerti?"
"Aaahh ya, baiklah baby." Jawab nya, lalu keduanya pun berjalan beriringan masuk ke dalam area kampus.
"Mata suci ku ternoda, apa-apaan ini. Baru aja beberapa jam kerja, sudah di suguhi pemandangan semacam ini. Astaga, seperti nya keputusan ku untuk bekerja disini itu salah besar." Gerutu Juan, dia yang notabene nya sudah tak polos-polos amat itu merutuki keputusan nya.
Meskipun sudah pernah melakukan hal semacam itu, bahkan mungkin lebih dari sekedar ciuman, tapi tetap saja dia merasa malu sendiri saat menyaksikan orang lain yang melakukan nya tepat di depan nya.
"Tapi, gaji nya sangat besar pasti aku bisa membayar seluruh biaya pengobatan ibu dengan gaji itu. Aaahh sudahlah, tutup saja mata mu dan fokus saja bekerja, Juan."
......
🌻🌻🌻🌻