Bocil dilarang keras mampir di sini. Bijaklah mencari bacaan. Dilarang komen negatif. Ini hanya sebuah cerita yang isinya hanya haluan, jadi jangan baper.
Karena pengkhianatan istrinya, Axel terluka, hingga luka itu mendarah daging. Memperegoki istrinya yang tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri. Tak cukup sampai disitu, Hanna yang merupakan istrinya harus pergi selama-lamanya akibat perkelahian antar suami dan selingkuhannya.
Berimbas, Axel yang menjadi tersangka akan pembunuhan yang dilakukan sahabatnya sendiri. Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Saat terbebas, ia akan membalaskan dendamnya pada sahabat sekaligus pembunuh yang sebenarnya. Hasil dari perselingkuhan, hadirlah sosok wanita cantik yang menjadi incaran Axel untuk membalaskan dendamnya.
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode_031
Tubuh Leo bergetar setelah membaca tulisan di belakang foto Hanna.
"Hamil? Apa bayi yang kamu kandung itu adalah anakku?" Foto yang dipegang terlepas dari genggaman. "Jadi, gadis itu?" Leo tak lagi berpikir panjang. Gadis yang tinggal bersama Axel adalah putrinya. "Dia putriku, ya dia putriku." Leo meracau di sepanjang jalan menuju ke luar dari risort.
"Ronald," teriaknya, mencari pria berkepala botak itu sangat susah dalam keadaan genting seperti ini. Malam itu juga ia kembali ke kota untuk mencari putrinya.
"Ya, Tuan," jawab Ronald yang baru saja tiba di hadapannya.
"Siapkan kendaraan," titah Leo.
"Tapi ini sudah malam, Tuan. Kita tunggu besok pagi saja," ujar Ronald.
Tidak ada pilihan selain menunggu besok. Para tamu yang kebetulan berada di situ langsung pergi dari lokasi. Dan ada seorang tamu, mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengetik sesuatu di sana. Orang itu tak lain adalah suruhan Jose, yang disuruh memantau risort.
"Memangnya ada apa sampai harus kembali ke kota malam ini juga?" tanya Ronald lagi.
"Ternyata aku punya anak, Nald. Anak yang aku tidak tau dengan keberadaannya," jelas Leo.
"Sebaiknya tidak dibicarakan di sini," kata Ronald, orang-orang tahu kalau Leo belum pernah menikah, hanya Lory wanita satu-satunya dalam hidupnya. Tidak mungkin membiarkan semua orang tahu tentang masa lalu bosnya. Ronald membawa Leo pergi dari sana.
_
_
_
Jose sudah menunggu di depan pintu kamar hotel, ia harus mengatakan tentang info yang diberikan oleh anak buahnya dari risort. Tapi tuannya tak kunjung bangun dari tidurnya. Mencoba memberanikan diri untuk mengetuknya.
"Tuan," panggil Jose, mengetuk pintu terus berulang kali. Akhirnya pintu terbuka lebar.
"Ada apa? Kamu mengganggu saja," cetus Axel, kembali merebahkan tubuhnya di kasur.
"Gawat! Kita harus kembali ke rumah ke rumah sebelum Leo mengambil nona Ell," ujar Jose.
Mendengar penuturan Jose membuat Axel terbangun dari tempatnya. "Apa maksudmu bicara seperti itu?" tanyanya.
"Semalam, Sean mendengar percakapan Leo dengan Ronald. Leo tau tentang nona Elle," jelas Jose.
"Dia tau dari mana dia tentang putriku, hah? Lory, mungkin Lory menceritakan soal kemarin," duga Axel.
Jose menggerakkan bahu sebagai jawaban, antara iya juga tidak. Pasalnya Lory tidak tahu soal Elle yang kini tinggal bersama tuannya. Tidak mungkin jika Leo tahu soal ini dari perempuan itu, pikirnya.
"Kita pulang sekarang, aku tidak mau terlambat," kata Axel. Tanpa membersihkan diri, pria itu mengganti pakaiannya. Tidak peduli dengan tujuannya datang kemari, yang dipikirkannya sekarang adalah Grizelle. Putrinya yang sudah ia besarkan dengan bantuan pengasuh. "Hubungi Carla, jangan biarkan orang asing masuk ke dalam rumah." Axel menjadi panik karena takut Leo lebih dulu menemukan anaknya.
_
Carla putuskan untuk kembali ke rumah Axel setelah mendapatkan kabar dari Jose, wanita itu ikut khawatir dengan anak majikannya yang ternyata sendirian di rumah. Tidak tahu kalau tuannya ikut pergi. Carla jadi merasa bersalah karena meninggalkan gadis itu sendirian.
Akhirnya, Carla sampai di mansion Axel. Wanita itu mencari keberadaan gadis itu. Di kamar kosong, di kamar mandi pun tidak ada. Hanya tempat tidur yang terlihat berantakan,
"Non ... Non Ell ...," teriak Carla. Sudah putus asa karena tidak ada tanda-tanda keberadaan Elle di sana. Tubuh Carla mulai bergetar, ia pasti kena amukan dari Axel kalau tahu putrinya tidak ada di rumah.
"Aduh, bagaimana ini?" Carla mondar-mandir seraya menggigit jari, ia benar-benar ketakutan. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada gadis itu? Carla menggelengkan kepala menepis tentang hal buruk yang terjadi dengan Elle.