Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 09: Masalah 1
"Bocah, Akhirnya kamu keluar juga" ucap Tuan muda Henry setelah melihat Dion keluar.
"Dasar tak tahu malu dan tak kenal takut, sudah berani menerobos masuk Restauranku, tapi kalian masih berani berteriak padaku." Balas Dion dingin
"Apa?,,,, Saking takutnya kau Padaku, sekarang kau menjadi bodoh dan gila? Sejak kapan restauran ini jadi milikmu?" Ucap Tuan muda Henry sambil menghina.
"Tenyata benar kata Tuan Muda Henry, Anak miskin sepertimu sangat sombong. Gayanya setinggi langit, padahal kamu hanya semut" Kakak serigala menimpali sambil tersenyum getir.
Mendengar perkataan Kakak serigala dan Tuan muda Henry, para bawahannya pun tertawa.
Hahaha~
Tetapi, Melihat situasi di depannya, Dion tidak terpengaruh. Dia tetap tenang dan santuy.
Namun, Sebuah senyum kejam muncul di wajahnya.
Melihat senyum di wajah Dion, Nona Arwinda kembali menggigil.
"Tuan muda Henry, apakah kamu memiliki masalah dengan Tuan muda Dion?" Tanya Arwinda pada Henry.
"Hehe, sebaiknya Nona Arwinda tidak ikut campur dengan urusan kami" balas Tuan Muda Henry sambil tersenyum.
Dari awal, sebenarnya Henry sudah melihat Nona Arwinda berjalan bersama Dion. Dia pun terkejut.
Tapi dia tetap ingin membalas dendam, lagi pula Henry hanya mengira kalau Dion hanyalah seorang kenalan Nona Arwinda.
Apakah Nona Arwinda akan berselisih dengan Henry, Hanya karena Seorang kenalan yang tidak penting?
Menurut Henry, Arwinda tidak akan bertindak terlalu jauh. Lagi pula meskipun Nona Arwinda ikut campur. Dia tidak takut, meski Kekuatan Keluarga Hermawan di bawah Keluarga Alexander, Tapi Keluarga Hermawan juga tidak akan mudah di gertak, atau di kalahkan oleh keluarga Alexander.
"Apakah Tuan Muda Henry, bisa memberiku wajah. Lupakan saja masalah ini bagaimana?"
Arwinda mencoba menengahi.!
"Lupakan?, aku katakan sekali lagi. Sebaiknya Nona Arwinda tidak ikut campur. Meskipun, Keluarga Alexander kuat. Tapi apakah Nona akan melawanku hanya karena bocah ini. Lagi pula jika aku dan Kelompok macan tutul bergabung, Keluarga Alexander juga akan mengalami kerugian besar." Tuan muda Henry berkata dengan dingin.
"Kamu,,,kamu,,," teriak Nona Arwinda kesal.
"Sudahlah, begitu banyak omong kosong! Kalau kalian bisa menyakitiku lakukan saja. Kebetulan aku juga ingin mengetahui sekuat apa tubuhku." Ucap Dion tiba-tiba sambil menyeringai.
"Sial, bocah kau sombong sekali" Teriak kakak serigala geram.
"Dasar bodoh, apakah kau mencari kematian?" Ucap Tuan muda Henry bahagia.
"Tuan muda Dion,,,"
"Tuan muda Dion,,,"
Arwinda dan Ardy berkata secara bersamaan!
"Tidak apa-apa, tenang saja, aku akan baik-baik saja"
Dion menghentikan kata-kata Ardy dan Arwinda, dengan lambaian tangannya.
Sambil menjelaskan.!
"Sodara-sodara, beri pelajaran pada anak itu" perintah kakak serigala, kepada tiga puluh anak buah yang ia bawa.
Hahaha,,, bocah mati kau!
Batin Tuan muda Henry sambil tersenyum licik.
Melihat segerombolan orang menyerangnya, Dion tidak panik.
Ia dengan tenang menyiapkan tubuh dan energinya.
Sementara, para pelanggan yang sedari awal sudah melihat dan mendengar apa yang terjadi. Mereka langsung mencari tempat bersembunyi.
Bahkan beberapa orang, langsung pergi tanpa menyelesaikan makannya.
"Menurutmu, bocah itu bodoh atau gila?"
"Aku juga tidak tahu, dari pakaian nya dia terlihat seperti orang miskin. Tetapi sepertinya dia kenal dengan Nona Arwinda."
"Bocah itu mencari kematian, berani menyinggung Tuan Muda Henry. Dan sekarang ia harus berurusan dengan kelompok macan tutul"
•••••
Para bawahan kakak serigala pun, sudah tiba di depan Dion.
Melihat itu, Dion yang sedari awal sudah siap langsung melesat. Tubuhnya sangat cepat, bahkan yang terlihat hanyalah bayangan Dion saja.
Orang-orang yang menyaksikan kecepatan Dion tercengang, bahkan kakak serigala pun terkejut.
Swhooos,,,,swusss
Buarrr,,,Duarrrr,,,,jduar,,,,
Klik
Bang,,,bang,,,,Klang!
Arghhh,,,,Arghhhh,,,,, Arghh.!
30 puluh detik kemudian, terlihat semua bawahan Kakak Serigala terlempar secara acak.
Kondisi mereka menyedihkan dan memprihatinkan.
Ada yang tangannya patah, kakinya patah, dadanya cekung ke dalam, bahkan ada yang lehernya terpisah dari kepalanya meninggal di Tempat.
Keheningan terjadi.!
Tempat itu menjadi sunyi.
"Ahhhhh,,,,darah"
Sebelum kemudian, terdengar teriakan seorang pelanggan wanita disana.
Baru saat itulah orang-orang disana tersadar.
"Ahhhh,,, mengerikan"
"Uehkkkk,,,uehkkk"
"Ahhh,,,,!"
Hiks,,,hiks,,,,hiks
Banyak orang yang berteriak ketakutan, mereka gemetaran. Bahkan ada yang menangis disana.
Dan beberapa orang muntah, karena tidak tahan melihat darah dan kejadian yang mengerikan sekaligus menjijikkan itu.
{Selamat Tuan, anda mendapatkan 15 points Kultivasi}
{Selamat Tuan, Anda mendapatkan 15 Points Kultivasi}
{Selamat Tuan, Anda Mendapatkan 20 points Kultivasi}
{Selamat Tuan, anda mendapatkan 18 Points Kultivasi}
.....
Sementara Dion, hanya tersenyum senang mendengar suara system di benaknya.
Tanpa menghiraukan hal yang terjadi di sekelilingnya, seperti apa yang terjadi dihadapan nya sekarang tidak ada hubungannya dengan dia.
"Ba,,, bagaimana mungkin?" Ucap Tuan muda Henry tergagap.
"Tuan muda Dion, kamu,,,?" Ardy dan Arwinda berkata sambil terlihat ngeri.!
"Bocah, ka,,,kamu berani menghabisi semua bawahanku?" Teriak kakak Serigala dengan marah sekaligus takut.
Ia tidak mengerti mengapa, orang yang sepertinya kurus dan tak bertenaga. Bisa mengalahkan ke 30 bawahannya secara langsung. hanya dalam waktu 30 detik saja.
Meskipun ia kuat, tapi setidaknya ia membutuhkan waktu beberapa menit untuk menjatuhkan ke 30 puluh bawahan nya.
Itu pun, dia di pastikan akan terluka.
Tapi lihat Dion, dia tidak terluka sama sekali.!
"Kenapa aku tak berani?, Kau boleh memukul dan membunuhku, tapi aku tidak boleh melakukan nya begitu?" Dion balik bertanya dengan acuh tak acuh.
"Bocah, apa kau tau siapa aku? Aku adalah orang kepercayaan kakak macan tutul. Apakah kamu ingin menantang kakak macan tutul?" Teriak Kakak serigala kesal.
"Benar bocah, jangan main-main dengan kami" timpal Tuan muda Henry yang sudah gemetaran.
"Aku tidak peduli siapa kalian, selama kalian menyinggungku, hanya ada hal buruk yang akan kalian terima" Dion berkata dengan dingin.
"Kamu,,,kamu,,,, lalu apa yang kau inginkan?" Tanya kakak Serigala geram.
"Jadilah bawahanku, maka akan ku ampuni dirimu" balas Dion singkat.
"Bocah,,,,sudah ku bilang dia adalah orang kepercayaan kakak macan tutul, kamu malah ingin menjadikannya bawahan" Teriak Tuan Muda Henry sambil menahan rasa takutnya.
Tetapi,,,
"Baiklah, jika kamu ingin aku menjadi bawahanmu. Boleh saja, asalkan kau bisa mengalahkan kakak macan tutul" ucap Kakak Serigala sambil tersenyum licik, dengan nada provokasi.
"Oh, jadi, jika aku bisa mengalahkan macan tutul itu, kamu akan jadi bawahanku? Bagus, kalau begitu panggil dia kesini" Dion menanggapi dengan santai.
Inilah yang di tunggu Kakak Serigala, dia ingin membuat Dion menyatakan perang atau menantang kakak macan tutul.
Dengan begitu, dia bisa menghubungi kakak macan tutul untuk meminta bantuan.
Selain itu, dengan ini dia memiliki alasan yang lebih bagus. Untuk meminta Kakak macan tutul turun tangan.
"Hahaha,,,, memang kau tak punya otak" memahami rencana kakak serigala, Tuan muda Henry mencemooh Dion kembali.
Rasa takutnya, seketika menghilang.!
Treng,,,Treng,,,,Treng~
Treng,,,Treng,,,,Treng~
Treng,,,Treng,,,,Treng~
Kakak serigala pun, menghubungi kakak macan tutul. Setelah berdering tiga kali. Akhirnya telpon terhubung.
[Ada apa kau menghubungi ku?, Apakah tugasmu sudah selesai]
Tanya kakak macan tutul dengan sedikit Kesal, di telpon. Karena saat ini ia tidak ingin di ganggu.
"Kakak, anak itu sangat kuat, bahkan ke 30 bawahanku. Semuanya di kalahkan dengan cepat. Anak itu berkata, dia ingin aku menjadi bawahannya. Jika tidak, dia tidak akan mengampuniku. Lalu aku mengatakan bahwa aku adalah bawahan kakak, tapi dia sepertinya tidak takut padamu. Malah menantang mu.....
.....Dia bilang ingin kamu datang secara langsung, jika kamu kalah aku harus menjadi bawahannya." Kakak Serigala berkata, dengan di bumbui provokasi.
Benar saja, setelah mendengar apa yang kakak serigala katakan. Kakak macan tutul langsung marah.
Bahkan terdengar suara gelas pecah, dari ujung telpon.
[Sial, kamu masih di Natural Resort?]
"Ya..."
[Tunggu aku disana, akan ku beri tahu pada bocah itu, siapa aku.!]
Telpon pun terputus.
"Bocah, kau tunggu saja" ucap kakak serigala sambil tersenyum bahagia.
"Tuan muda Dion, sebaiknya kamu pergi" Arwinda menyarankan.
"Benar sekali, sebaiknya Tuan muda Dion pergi, jika kakak macan tutul dan anak buahnya sudah sampai. Maka akan terlambat" Ardy menimpali.
"Tidak masalah, tenang saja, aku juga mengharapkan mereka datang. Dengan begitu aku akan dapat memiliki lebih banyak bawahan." Dion menenangkan Ardy dan Arwinda dengan Santai.
-_-
?)
Bingung, hening.!
Apa anak ini benar-benar gila?, Disaat bahaya datang, dia masih sangat santai dan berharap mendapatkan keuntungan.
Bahkan ingin menjadikan, orang yang menjadi sumber bahaya, sebagai bawahannya.
Semua orang yang ada Disana menatap Dion dengan aneh, Kakak serigala, Tuan Muda Henry dan para pelanggan yang masih menonton keseruan, melihat Dion seperti idiot.
Bahkan Arwinda dan Ardy pun, sedikit aneh dan menganggap ada yang salah dengan otak Dion.!
kok ga masuk masuk Thor hemmm