Bagaimana jadinya jika kau sebagai seorang wanita di jadikan sebagai bahan taruhan...????
Begitupun dengan Aurelia Inggrid. Gadis muda yang memiliki paras wajah nan cantik dan sifat nya yang baik, di jadikan barang taruhan kala menolak pernyataan cinta dari seorang pria..
Bagaimana kah nasib, Aurel jika tahu dirinya hanya di jadikan barang taruhan saja...???
Dan bagaimana kah nasib para pria yang melakukan taruhan tersebut....???
"Hari ini, saya Fahmi Nugraha menjatuhkan talak atas dirimu Aurelia Inggrid".. Dan mulai malam ini kau bukan istriku lagi..
@Fahmi Nugraha
"Tapi mas., Apa salahku...???? Beri aku alasan mas".
@Aurelia Inggrid
"Kau telah membuat ku merasakan sakit hati, karna penolakan mu... Dan aku yakin kan pada diriku sendiri, bahwa kau pun, akan merasakan apa yang telah kurasakan"...
@Abian Sadewa Ezra
🌷Sementara Revisi ulang, tanda bacanya🌷
Harap di mengerti..🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Hari pertama Aurel menjadi istri seorang Dewa.. Aurel yang memang terbiasa bangun di pagi hari, langsung bergegas ke kamar mandi mengadakan ritual mandi nya.. Setelah itu Aurel berjalan ke arah luar kamar menuju dapur, bersiap membuat sarapan...
"Kau sudah bangun sayang.?" Tegur Ibu Aurel, saat melihat putrinya sudah berada di dapur..
"Iya bu.. Aurel ingin membuat sarapan untuk Dewa.."
"Istri yang baik". Ucap ibu.. "Aurel perlakukan Dewa sebagaimana istri mengurus suaminya.. Ibu tahu ini hanya sebuah perjodohan, tapi ibu berharap dengan perjodohan ini.. Ibu berharap, kau dan Dewa bisa bahagia bersama, terlebih lagi Dewa ternyata sudah mencintai mu.."
"Dari mana ibu tahu jika Dewa mencintai ku...???"
"Ibu hanya menerka nya saja," Jawab ibu asal.
"Kalau begitu Aurel ke kamar dulu bu.. Ingin membangun kan Dewa." Ucap Aurel, lalu berjalan menuju kamar nya.. "Ceklek", Aurel membuka pintu, dan di dapatnya kamar telah kosong.. "Kemana dia..?" Batin Aurel,.. Saat Aurel sedang berada di kamar terdengar suara gemercik air dari kamar mandi.. "Ouh, mungkin dia sedang mandi".
Selang beberapa saat Dewa yang hanya melilitkan handuk di sebatas pinggangnya keliar dari kamar mandi dan duduk di sofa..
"Aku tahu jika aku ini tampan.. Tapi tidak usah memandang ku seperti itu.." Ucap Dewa narsis.
"Maaf." Ucap Aurel.
"Cepat ambilkan baju ganti ku yang berada di tas koper itu.." Tunjuk Dewa pada koper yang berada di depan lemari.
Dengan segerah Aurel mengambilkan baju untuk Dewa, dan memberika nya pada Dewa..
"Dewa ini baju mu.." Ucap Aurel yang masih kaku memanggil Dewa dengan sebutan apa.
"Dewa....???" Ucap Dewa sambil menaik kan salah satu alis nya, dan mengambil baju dari Aurel..
"Aurel semalam aku sudah berbicara kepada ibu dan meminta izin untuk membawa mu pulang ke apartemen milik ku.."
"Jadi saya akan tinggal bersama kamu...?" Tanya Aurel..
"Ya jelas lah.. Kau kan istri ku, masa kau mau tinggal di sini dan aku disana,.. Yang benar saja kau Aurel.." Yang libih tepatnya kau mainan baruku, batin Dewa.
"Baiklah aku ikut dengan mu.. Dewa di minum dulu kopinya,.. Aku tidak tahu apa minuman kesukaan mu jadi aku hanya membuat kopi.."
Dewa menerima tawaran Aurel lalu menyeruput kopi yang Aurel telah sediakan.. "Ayo segerah kemasi barang mu karna hari ini juga kita akan pulang,."
Beberpa jam kemudian kini Aurel dan Dewa telah berpamit meminta izin kepada ibu Aurel, untuk membawa Aurel hari ini juga..
"Bu, maaf karna hari ini aku harus membawa Aurel, karna besok aku sudah akan bekerja kembali.."
"Jaga Aurel baik baik nak Dewa.. Ibu percayakan Aurel berada di pelukan mu, tolong bahagiakan dia dan jangan membuat nya bersedih.."
"Iya bu.. " Jawab Dewa singkat.
"Bu Aurel pamit yah'.. Aku janji akan sering sering menengok ibu di sini.. Aku pasti akan merindukan ibu setiap harinya.." Ucap aurel, sambil menyema air mata nya yang membasahi pipi.
"Ibu juga akan sangat merindukan mu sayang.. Ingat kata ibu perlakukan suami mu dengan baik... Jadi lah istri yang penurut,penyayang dan baik.." Ucap ibu Aurel sambil.memeluk tubuh Aurel..
"Baiklah bu., kalau begitu saya dan Aurel, pergi dulu bu.." Ucap Dewa kembali lalu berjalan menghampiri mobilnya.
Di dalam mobil, di sepanjang perjalanan menuju apartemen, hanya ada keheningan yang terjadi, tidak ada percakapan sama sekali di antara keduanya.. Hingga kini mobil yang mereka tumpangi telah sampai di basemant apartemen..
"Jangan lupa bawa semua barang mu,..Apartemen berada di lantai 11 nomor 11." Ucap Dewa lalu meniggalkan Aurel sendiri..
"Ini baru permulaan, aku akan terus membuat mu menderita.. "Batin Dewa.
Aurel menatap barang miliknya ada dua koper besar.. "Bagaimana caraku mengangkat nya.." Batin Aurel.
"Aurel...." Sapa Anzel sahabat Aurel"
"Anzel,.." Jawab Aurel"
"Kenapa kau berada di sini.. Dan kenapa ada dua buah koper di hadapan mu.. Apa ini milik mu..???" tanya Anzel,..
"Ia, ini milik ku..."
"Kau jahat Aurel, kau bilang jika hanya lamaran saja.. Jadi aku tidak menyempatkan datang,.. Tapi Mey, menelpon ku jika ternyata itu bukan lamaran melainkan acara ijab kabul.. Apa kau tidak menganggapku lagi sebagai sahabat.?"
"Maaf Anzel, aku juga tidak tahu dan itu semua terjadi secara tiba tiba.. Ibu baru memberitahuku pada hari acaranya.. Ouh yah, bisa kah aku minta tolong untuk mengangkat koper ku ini..."
K"au mau kemana.? Membawa koper ini..??"
"Aku ingin ke apartemen milik Dewa suami ku.."
Dengan senyum penuh kemenangan, Aurel berjalan menuju apartemen milik Dewa.. "Aku tau Dewa kau ingin mengerjai ku,. Tapi untung saja Anzel datang tepat waktu". Batin Aurel