NovelToon NovelToon
Alika Bidadari Surgaku

Alika Bidadari Surgaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Miena

Alika Khumairoh gadis berjilbab nan tangguh yang berubah menjadi gadis diam seribu bahasa karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kesedihan yang mendalam ia rasakan ketika adik satu-satunya terbaring koma karena kecelakaan tersebut.

Dan ketika dia harus bertemu dengan Farel Adiputra Wijaya, manusia menyebalkan menurut Alika.
Farel sendiri adalah putra dari pemilik perusahaan Wijaya Group.

Kehidupan mereka yang berubah drastis karena sifat di antara keduanya yang bertolak belakang.

Sampai akhirnya mereka memulai untuk melakukan kerjasama di perusahaan ayah Farel agar mengetahui siapa dalang di balik runtuhnya perusahaan Wijaya Group.

Akankah mereka dapat memahami satu sama lain?

Dan bisakah keduanya mengungkap siapa yang berkhianat pada perusahaan Wijaya Group?

IG : miena_checil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tim Farel

Raut wajah Farel yang tadinya gembira karena bisa membantu papanya untuk mengatasi permasalahan di kantornya mendadak geram menahan amarah mendengar kalimat yang keluar dari mulut Alika.

Perasaan marah tiba-tiba menghampiri dirinya saat tau siapa yang akan bekerjasama dengannya. "Aku tidak mau!" kata Farel dengan nada sedikit penuh penekanan.

Alika tau pasti kata-kata itu akan keluar dari mulut Farel, melihat dari sikap tidak akurnya mereka setiap kali bertemu. Alika masih setia berdiri di depan Farel, bersikap sesantai mungkin itulah yang akan Alika lakukan.

Dia bahkan tidak bergeming sedikitpun dengan sikap Farel yang mengintimidasinya, yang ada di pikirannya saat ini adalah dia harus melakukan apapun untuk kesembuhan Abizar.

Alika bahkan rela tidak di bayar sepeserpun asalkan Direktur mau memenuhi janjinya. Membawa Abizar ke rumah sakit yang lebih bagus sudah hal yang luar biasa buat Alika. Ditambah lagi dengan mendatangkan dokter dari luar negeri, Alika bahkan tidak membayangkan hal itu akan terjadi.

Semuanya demi kamu Abizar, kakak lakukan semua demi kamu. Kakak yakin bahwa kamu bisa sadar kembali. Kakak hanya perlu menjadi sekretaris Pak Farel dan membantunya dalam bekerja. batin Alika

"Papa sudah memilihkan sekretaris untukmu, kenapa kamu tidak mau?" tanya Herlambang yang sudah berdiri di hadapan putranya.

"Tapi Pa, dia..."

"Gak ada tapi-tapian, Alika termasuk karyawan teladan di kantor ini dan dia sudah berhasil mengungkap siapa Pak Andi sebenarnya. Jika kamu memang mau masuk dalam jajaran Dewan Direksi, maka mau tidak mau kamu harus di dampingi oleh Alika". Keputusan Herlambang yang sudah tidak bisa di ganggu gugat.

Terdengar Farel membuang nafasnya kasar, "Baiklah hanya sampai aku bisa mengungkap siapa saja yang menjadi penghianat di kantor ini. Setelah itu aku akan keluar dari perusahaan ini," tandasnya

Herlambang tersenyum. "Baiklah kalau begitu, papa akan mengurus semua timmu. Doni akan menyeleksi sebagian karyawan dari perusahaan untuk membantumu dan Alika."

"Tidak, aku punya tim sendiri. Bahkan aku tidak percaya sepenuhnya dari orang dalam perusahaan," kata Farel sembari melirik Alika. Lirikan intimidasi dari Farel bahkan tidak mempan untuk menggoyahkan niat Alika.

"Om Doni, biarkan mereka masuk," lanjut Farel.

Doni membuka pintu ruangan sang Direktur lalu sesaat kembali dengan membawa ketiga teman Farel.

"Mereka akan menjadi timku," kata Farel sambil menunjuk ketiga temannya yang saat ini sudah berada di belakangnya.

Herlambang menganga tidak percaya, dia tidak pernah melarang Farel berteman dengan siapa saja tapi dari penampilannya ketiga teman Farel sudah jauh dari orang yang tidak beradab. Pakaian yang selalu tidak rapi, celana robek sana sini, dan penampilan mereka seperti anak punk. "Tapi Farel?" Herlambang melayangkan protesnya.

"Kenapa, Papa menolaknya?" Farel seperti sudah tau apa yang ada dipikiran papanya.

"Jika Papa memang tidak setuju, maka aku juga tidak akan masuk ke perusahaan ini," tandas Farel.

"Tapi...." Herlambang bahkan sudah kehabisan kata-kata untuk menasehati Farel.

"Alika...," Herlambang menghadap Alika berharap sekretaris Farel itu menemukan jalan keluar.

Seperti yang sudah Alika pahami sepertinya sang Direktur tidak terlalu menyukai teman-teman Farel. Tapi jika Alika pun menolak akan permintaan Farel menjadikan teman-temannya sebagai tim di perusahaan Wijaya Group maka sudah di pastikan Farel tidak akan mau masuk perusahaan ini.

"Untuk membangun sebuah tim Anda akan kekurangan tenaga kerja jika hanya beranggotakan tiga orang," Alika bahkan saat ini sudah berbicara secara tegas.

"Alika..." Herlambang dan Doni terkejut dengan kata-kata Alika, bukannya menasehati Farel untuk tidak memasukkan teman-temannya ke dalam tim perusahaan Alika justru mengatakan sebaliknya.

Alika sekilas menoleh ke arah Pak Herlambang dan Doni namun dia menghadap lagi ke arah Farel. "Saya juga akan memasukkan dua karyawan sebagai anggota tim kita Pak Farel," tegas Alika.

"Terserah, gue bahkan tidak terlalu peduli dengan apa yang mau lu buat," jawab Farel dengan nada tidak sukanya.

Herlambang dan Doni terlihat saling memandang. Mereka bahkan tidak bisa menebak apa yang sebenarnya Alika pikirkan.

*

Selang beberapa menit kemudian Desi dan Nadia sudah berada dalam ruangan Direktur utama. Untuk pertama kalinya mereka bisa masuk ruangan itu. Tak henti-hentinya mereka berdoa dalam hati, berharap tidak ada masalah apapun. Begitu banyak pertanyaan yang menghampiri keduanya, kenapa mereka sampai di panggil ke ruangan sang Direktur.

"Mereka berdua yang akan menjadi tim kita Pak," jelas Alika.

Desi dan Nadia terkejut bukan main atas kalimat yang Alika lontarkan. Saling memandang satu sama lain. Menjadi tim Dewan Direksi bukan perkara mudah. Apalagi dengan atasan putra dari Direktur utama.

"Tapi?" jawab Desi dan Nadia serentak, ingin rasanya mengajukan protes tapi dengan pelototan mata Alika pada dua sahabatnya itu membuat mereka mengurungkan niatnya.

"Mereka pasti setuju," akhir kalimat Alika membuat kedua sahabatnya itu ingin sekali memukul Alika jika mereka saat ini tidak sedang di ruangan sang Direktur.

"Baiklah, kalian berdua sudah mengambil keputusan. Maka dengan begini selaku Direktur utama aku hanya bisa memberi kalian semangat," kata Herlambang. "Kalau begitu Doni akan mengantar ke ruangan kalian."

*

Doni sekretaris Pak Herlambang berjalan di depan dengan di ikuti oleh Farel dan ketiga temennya yakni Dimas, Andre dan Riko.

Dibelakangannya lagi di susul dengan Alika, Desi dan Nadia.

Terjadi adegan bisik antara ketiga perempuan itu, kenapa sampai Alika membawa-bawa kedua sahabatnya dalam perkara ini.

"Lu udah gila ya, kenapa harus kita yang lu masukin ke dalam tim Pak Farel?" kata Desi yang menarik tangan Alika sehingga mereka berhenti di tengah perjalanan menuju ruang kerja Farel.

"Kamu tenang dulu dong, semua ini aku lakuin agar Pak Farel bisa masuk perusahaan ini," jelas Alika.

Desi dan Nadia mengerutkan keningnya, bingung dengan kalimat yang Alika ucapkan. Kenapa harus tiba-tiba Pak Farel masuk ke perusahaan ini. Baru dua hari yang lalu Desi dan Nadia mengenal sosok Farel itupun karena perdebatan antara Farel dan Alika di lobby kantor. Perbincangan antar sesama karyawan terjadi lantaran Alika bertengkar dengan putra pemilik perusahaan, padahal sebagian para karyawan juga baru tau siapa Farel sebenarnya.

"Tapi kan gak usah pake masukin kita ke tim Pak Farel segala," kali ini Nadia yang berbicara.

"Udahlah yang penting sekarang kita harus membangun kerjasama tim yang baik," sahut Alika.

Dengan pasrah Desi dan Nadia menuruti apa permintaan Alika. Tidak tau apa yang sebenarnya Alika rencanakan tapi yang penting sekarang adalah mereka harus benar-benar membangun tim yang solid.

"Sampai kapan kalian akan berdiri disitu?" kata-kata Farel berhasil mengagetkan ketiga sahabat itu. Dan tanpa bersuara ketiganya berjalan mendekati Farel yang sudah berada di ambang pintu ruang kerjanya.

Bersambung

1
Raini
pemilik jam tangan itu adalah Alika.
secara ga langsung, ia mengungkapkan cinta buat Alika🤭
Rina Kurniawati
tau dong
Rina Kurniawati
aduh jadi sedih banget
Muh Kamal
ceritany menarik
Styvn rzk
mampir thor
Hera
ceritanya menarik
Hera
udah salah sangka aja alika ya 😊
VERALI
Pavoritkan dulu ah bari mampir..
yune hemawan
ini kok sedih bngt
Mia Ijaya
awal dh tabur bawang thorr
Mia Ijaya
smg bcaany gk mmbosankan
.
Happyy
😘😘😘
Jumadin Adin
jgn sampai farel kenapa napa ya thoorr
Jumadin Adin
harta menjadikan buta om hendra,kasian orang tuanya yg mewariskan...membuat saudara jd berantakan
Jumadin Adin
emak2 ganjen...ingat umur bukkk
Jumadin Adin
pria misterius suruhan om hendra ya...pamannya fatel
Jumadin Adin
posesif apa cemburu ya si farel
Jumadin Adin
semoga bahagia trus
Silvia Karim
yg suami mikir kekanan yg istri mikir kekiri.pemikiran yg bertolakbelakang tp bikin ngakak😂
Silvia Karim
kasian banget dr Roni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!