Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberangkatan
"Ya, kak Alex itu tampan, maskulin, tinggi, dia juga tipe pria yang aku impikan." Ujar Lexa sambil tersenyum sendiri.
"Nona pasti serasi sekali dengan Tuan muda Alex."
"Ya..... Tapi, aku masih sekolah. Apa kak Alex akan menunggu ku?"
"Tentu saja. Nona bisa menikah saat kelulusan nanti. Itu hanya sekitar 2 tahun. Untuk kuliah, nona bisa lakukan sambil menikah." Wanita itu terus memberikan angin segar yang akan memenuhi kepala Lexa.
"Benar!" Lexa langsung bangkit dari ranjang nya, bergegas ke lemari pakaiannya.
"Aku akan cari gaun terbaik!" Jelas Lexa sambil memilah gaun yang ingin dipakai nya.
"Saya akan bantu nona untuk berias. Nona akan bantu nona pertama?" Tanya wanita berpakaian pelayan itu.
"Dia menolak nya. Aneh sekali bukan? Dia bersikap sok seolah akan tampil cantik. Kau tau kan? Bagaimana penampilan nya, semuanya juga tau. Hah..... Tapi, dia itu, dia berpikir lain." Jelas Lexa.
"Mungkin, dia ingin agar nona tidak melihat pakaian nya untuk malam nanti."
"Alah! Palingan seperti biasa, mencolok dan pendek, dia itu ingin memperlihatkan tubuhnya. Tapi itu bagus! Itu akan membuat keluarga Castillo langsung menolak perjodohan ini!"
"Iya nona. Saya yakin, semoga nona mendapatkan kebahagiaan dan limpahan kekayaan!"
"Tentu saja! Kau tidak perlu mendoakan itu. Aku sudah mendapatkan nya! Aku ini putri dari keluarga kaya!"
"Iya nona."
"Sudahlah! Ambilkan aku cemilan."
"Baik nona." Wanita itu undur diri, tapi dia tersenyum kecil menatap Lexa yang sedang sibuk dengan lemari pakaiannya.
********************
"Apa maksudmu Alex, katakan pada kakak!" Jelas Aleta melangkah dengan tergesa-gesa.
"Aku menerimanya."
"Kau tau yang kau lakukan? Kau menerima gadis bar-bar itu? Kau tau yang ia lakukan!" Tapi penjelasan kakaknya membuat dia tersenyum kecil.
"Kenapa kau tersenyum? Jawab kakak!"
"Kakak datang saja nanti. Nanti kakak akan tau."
"Kakak tidak mau!" Tolaknya cepat.
"Kalau begitu kakak tidak akan tau jawabannya." Ujar Alex.
"Alex!" Panggil Aleta, tapi tidak didengarkan. Adiknya memilih keluar dari sana.
"Ada apa dengan nya? Alex....." Pikir Aleta.
Kemeja hitam itu diletakkan di ranjang seiring dengan tubuh atletis itu terbaring. Matanya menatap langit-langit kamar, senyum tipis tercetak di bibirnya. Apalagi, saat dia mengingat pertemuan tadi dengan Sera.
"Dia terlihat begitu berbeda. Lebih anggun, manis dan kalem? Tapi matanya itu....." Alex tertegun.
Dia ingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan Sera. Saat mereka dikenalkan, itu tidaklah baik dan pertemuan mengesankan.
"Aku penasaran, bagaimana malam ini?"
Langit mulai berubah, menjadikan bulan tahta tertinggi di langit. Memancarkan cahayanya yang indah. Mobil mewah itu keluar dari mansion, Alex duduk tenang sambil menikmati minuman di kursi mobilnya yang nyaman dan multifungsi. Begitu juga dengan orang tuanya. Dan tak lupa, dengan kakaknya yang terlihat berat hati untuk berangkat.
"Aku senang, kakak ikut. Itu keputusan yang tepat." Ujar Alex.
"Kita lihat saja!" Balas Aleta.
"Mommy terlihat cantik, tapi kenapa wajahnya seperti itu uncle?" Alex tertawa kecil mendengar penuturan keponakan nya.
"Mungkin, harus menghubungi Daddy mu?"
"Benar juga! Mommy, ayo hubungi Daddy! Kapan Daddy pulang? Aku rindu...." Pinta anak itu dengan manis.
"Jangan dengarkan uncle mu itu sayang. Kita sudah bicara tadi sebelum pergi." ujar Aleta memberikan pengertian pada putrinya.
"Aku mau duduk dengan uncle saja!" putus anak itu menuju kursi Alex.
"Kemari lah, ayo." sambut Alex dengan senang. Sedangkan pasangan paruh baya itu hanya bisa saling menatap dan tersenyum kecil. Mereka menuju kediaman, dimana hubungan diantara mereka ada persahabatan dan akan berakhir kekerabatan.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🥰 🥰
semoga ketahuan n di gagalin