Pernikahan luar biasa antara Bos Mafia dan gadis yang dikatakan pembawa sial.
Gadis itu bernama Adriella Alice, hidupnya sangat mengenaskan, dia disiksa dan tidak pernah keluar dari kurungannya, yang ia lihat hanyalah kegelapan di sekitarnya.
Dan Bos Mafia, Adam Duke, memiliki dendam dan penderitaan paling mendalam, dia menikahi Alice untuk tujuan tertentu.
Tetapi siapa sangka, takdir yang mengikat diantara keduanya membawa gadis pembawa sial dan bos mafia itu menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Rahasia akan terungkap, takdir akan berubah dan benang merah yang selama ini terhubung akan menghubungkan takdir mereka lagi.
Janji yang telah terlupakan akan diingat lagi, dan diantara semua itu, cinta sejati dan kebaikan hati akan bermekaran kembali menutupi seluruh gelap dan derita.
Jika penasaran kisah luar biasa antara Alice dan Adam, jangan lupa diikuti terus ya.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amatir dalam hal hal percintaan.
Episode 24 : Amatir dalam hal hal percintaan.
***
Di kediaman Adam Duke,
Haley memasuki kamar pribadi Adam Duke, sebenarnya Haley juga penasaran bagaimana penampilan wanita yang bisa berada di ranjang Adam Duke sepanjang malam.
Dia juga penasaran bagaimana rupa wanita yang dikabarkan terkutuk dan buruk rupa.
Dengan segala rasa penasaran, langkah kakinya semakin cepat menuju dekat ranjang dimana Alice masih duduk dan menutupi dirinya dengan selimut tebal.
"Nona Alice, saya adalah anggota Tuan Adam, saya akan membantu Nona untuk kebutuhan yang Nona butuhkan,"
Haley berbicara tegas, sembari menunduk dan memberikan rasa sopan kepada Alice.
Walaupun Alice memang belum diakui oleh perkumpulan nya, tetapi tetap saja wanita ini adalah istri Bosnya jadi dia tetap harus hormat.
Alice yang mendengar seseorang memanggilnya langsung menoleh kearah Haley.
Saat itulah Haley bisa melihat wajah asli istri dari Bosnya yang katanya memiliki rupa yang mengerikan dan terkutuk.
Haley yang tadi menunduk sedikit melirik kearah Alice yang menatapnya dengan senyuman lembut yang membuat hati begitu tenang.
Rasanya sangat menyenangkan melihat wajah itu, Haley sampai tak sadar tubuhnya terdiam dan matanya melebar secara spontan.
"Ca ... cantik sekali ...."
Ucapnya pelan sekali, ini adalah kali pertama dia begitu terpesona dan memuji kecantikan seseorang.
"Pantas saja Bos mau tidur dengannya, hehe ... ternyata tipe Bos yang cantik nya begini ya, tadi juga wajah Bos sedikit memerah, hahaha, gosip dengan Sazu akan semakin memanas,"
Haley sudah berapi-api untuk membahas ini dengan salah satu rekannya yaitu Sazu.
Dimana saat lalu Sazu membawakan kabar yang tidak dipercayai siapapun.
Sazu mengatakan jika Bos Adam sepertinya menyukai istrinya, saat itu Haley tidak percaya akan tetapi saat melihat tampilan wanita yang dibicarakan oleh Sazu, Haley langsung paham mengapa Sazu membawa gosip itu.
***
Disisi lain di ruangan pribadi Adam Duke,
"Bos, aku membawakan laporan mengenai pekerjaan yang kemarin kita kerjakan, sudah rampung, jadi Bos tidak perlu ke kantor lagi,"
Kai dengan senyuman merekah dan semangat berapi-api memberikan laporan itu kepada Bos-nya.
Dia sangat haus akan pujian tetapi hanya dari Bos nya saja, dia akan sangat senang jika Adam mengatakan kepadanya bahwa pekerjaan nya sangat baik dan dapat diandalkan.
"Hemmm!"
Adam melipat tangan di dada, dia duduk di hadapan Kai akan tetapi sepertinya memikirkan sesuatu.
"Wanita itu benar-benar akan menjadi masalah jika aku menghabiskan waktu lebih banyak dengannya,"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Jika aku berada di sekitarnya lebih banyak aku merasa aku akan kehilangan sesuatu!"
"Apalagi sejak tadi malam dia selalu saja menunjukkan tubuhnya kepadaku, ah mengingatnya saja sudah membuatku gila!"
Adam memikirkan banyak hal, dia memang hendak menerima laporan dari Kai akan tetapi sungguh dia tidak bisa melepaskan pikirannya mengenai Alice sedikitpun.
"Bos ...."
"Bos ..."
"Bos, apakah kau baik-baik saja? mengapa wajahmu merah sekali?" Kai langsung panik saat melihat wajah Bosnya yang memerah.
Adam tidak sadar jika saat ia memikirkan Alice apalagi tampilannya pagi tadi sudah membuat wajahnya merah padam.
Sungguh, Adam benar-benar tidak memiliki pengalaman tentang cinta membuatnya terlihat seperti amatiran begini.
"Ah, aku baik-baik saja, kenapa kau panik sekali? wajah merah itu biasa, karena cuaca sedikit dingin pagi ini!" ketus Adam langsung menggelengkan kepalanya dan segera menepis ucapan Kai.
"Dingin?" seru Kai sembari melihat kearah sinar matahari yang sudah terasa hangat menembus ke jendela kaca ruangan pribadi Bos nya.
"Bos, haruskah aku memanggil Sazu kesini untuk memeriksa keadaan mu? seperti nya ada yang salah denganmu, jelas-jelas sekarang panas bukan dingin," balas Kai lagi secara serius khawatir dengan keadaan Bosnya.
Kai merasa mungkin Bosnya sudah terlalu lelah dan banyak beban pikiran, makanya tidak bisa merasakan kehangatan matahari lagi.
"Jangan konyol Kai, aku mengubah rencana ku yang ingin istirahat di rumah, persiapkan segalanya kita kembali ke kantor, aku harus menyiapkan segalanya sendiri dan memeriksa laporan mu disana saja!"
Ketus Adam mengangkat dagunya dan mencoba menyembunyikan wajah merahnya.
***
