NovelToon NovelToon
Sikap Aneh Suamiku

Sikap Aneh Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Hamil di luar nikah / Duda / Berondong
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Pindah

Pagi ini tiba-tiba sekali aku terbangun dari tidurku, aku teringat aku baru bisa memejamkan mataku lewat subuh, itu berarti aku hanya tidur sebentar sekali, aku melirik jam dinding yang ada di kamar tamu ini, waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi, aku pun segera bangun, aku lupa di kamar tamu ini aku tidak ada pakaian, mau tidak mau Aku harus pergi ke kamar Mas Roni.

Saat aku keluar dari kamar tamu, tercium aroma masakan, entah kenapa perutku terasa sangat lapar, mungkin karena dari semalam aku belum makan, mana mungkin aku bisa makan dalam keadaan pikiran yang sedang kalut seperti ini.

Aku kemudian berjalan ke arah dapur, Mas Roni nampak sedang menyelesaikan masakan nasi gorengnya, dia menoleh ke arahku sambil tersenyum.

“Selamat pagi Dek, Sudah bangun?“ tanya Mas Roni sambil menaruh piring untuk diisi nasi goreng yang telah matang itu.

“Sudah Mas!“ jawabku singkat.

Aku kemudian segera berlalu dari dapur dan berjalan menuju ke kamar Mas Roni, aku cepat-cepat mengambil pakaian dan handuk, kemudian segera mandi.

Entah mengapa sejak semuanya terbongkar, aku jadi enggan berbicara dengan Mas Roni, Meskipun aku memaafkan dia, tapi aku belum bisa sepenuhnya menerima dia seperti dulu, seperti ada jurang pemisah di antara kami, meskipun dia sudah membuang masa lalunya dengan membakar bahkan memblokir nomor wanita itu, tetap saja hatiku masih sakit.

Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku pun keluar kamar, Mas Roni sudah duduk menunggu ku di ruang makan, dengan sedikit rasa enggan aku pun datang menghampirinya dan duduk di hadapannya.

Terpaksa aku duduk karena aku sangat lapar, aku lupa saat ini ada janin dalam perutku.

Di atas meja makan sudah tersedia 2 porsi nasi goreng buatan Mas Roni, aku benar-benar bingung, Apakah aku akan seperti ini terus jaga jarak dengan Mas Roni, sementara dia sepertinya benar-benar sudah berubah.

"Ayo dimakan nasi gorengnya Dek, Mas tahu kamu masih marah sama Mas, dan Mas juga maklum Kalau hatimu masih sakit, tapi Mas mohon sekali lagi beri kesempatan Mas untuk bisa berubah dan kasih Mas Kesempatan Kedua!“ ucap Mas Roni sambil berusaha menggenggam tanganku, dengan perlahan aku pun menarik tanganku dari genggaman Mas Roni.

“Aku butuh waktu Mas, beri aku kesempatan untuk lebih banyak sendiri, Aku butuh proses untuk bisa melupakan semuanya!“ ujarku.

"Iya Dek, kalau kamu mau menghukum Mas, Mas dengan ikhlas akan menerimanya, tapi mas tidak mau berpisah denganmu Dek!" Kata Mas Roni.

Seandainya Mas Roni tahu kalau saat ini aku sedang mengandung anaknya, entah bagaimana perasaannya, tapi lebih baik dia tidak tahu, biar aku rahasiakan dulu dari dia, aku belum siap untuk mengatakan padanya kalau aku sedang hamil.

Mungkin kalau tidak ada kejadian perselingkuhan dan kebohongan Mas Roni,  Aku akan dengan sangat senang hati memberitahukan kabar baik ini pada Mas Roni, Tapi karena hatiku sudah terlanjur sakit dan kecewa, lebih baik aku pendam saja dulu, sampai tiba saatnya nanti aku akan beritahu Mas Roni soal benihnya yang mulai bertumbuh di rahimku.

“Mas tidak berangkat ke toko?" tanyaku sambil mulai menyantap nasi goreng buatan Mas Roni.

Ini bahkan sudah hampir jam 09.00 pagi Biasanya dari jam 07.00 pun Mas Dani sudah terburu-buru berangkat ke toko.

"Hari ini mas tidak datang ke Toko, Mas mau libur dulu, masih mau bersamamu, kamu tidak keberatan kan Dek? Yah walaupun kamu masih cuekin mas, tidak apa-apa yang penting hari ini Mas mau di rumah saja!“ kata Mas Roni.

Aku diam saja tanpa menyahut perkataan Mas Roni, Terserah dia mau ke toko atau tidak, lagi pula sekarang aku juga sudah tidak peduli lagi mau dia ke toko atau tidak, dia sudah ketahuan membohongi aku berhubungan dengan wanita lain di belakangku, masih untung Aku tidak minta cerai dari mas Roni, karena pertimbangan kehamilanku ini.

“Oh ya Mas, Mungkin beberapa hari lagi Rafi akan datang, sesuai dengan tawaran Mas waktu itu untuk tinggal bersama-sama dengan kita di rumah ini!“ ujarku masih tetap dengan sikap dinginku.

“Datanglah kapanpun yang dia mau, rumah Mas selalu terbuka untuk adikmu, tapi sebenarnya Mas punya rencana lain, mas ingin mengajakmu pindah dari tempat ini, kita mulai hidup baru di tempat yang baru, di rumah yang baru supaya kamu juga lebih nyaman!" ucap Mas Roni.

“Waktu itu Mas juga pengen pindah dari sini, karena takut kan ibu-ibu memberitahu aku soal Mas Roni? Sekarang tidak ada yang perlu ditakutkan lagi Mas, aku juga sudah tahu tanpa ibu-ibu itu harus memberitahu aku!" sahutku.

"Bukan Dek, Maksudnya mas ngajak kamu pindah itu bukan karena mas takut orang-orang sini akan mengadu macam-macam sama kamu, tapi memang Mas pengen hidup baru bersama dengan kamu di tempat yang baru!“ tukas Mas Roni.

Aku terdiam sambil berpikir, mungkin benar juga apa yang menjadi niat Mas Roni, walau Bagaimana rumah ini pernah ada kenangan masa lalunya, Siapa tahu melalui kami pindah kami akan benar-benar hidup baru tanpa ada gangguan dari pihak manapun, dan itu akan membuatku lebih nyaman, sepertinya tawaran Mas Roni untuk pindah rumah bagus juga, untuk kelangsungan masa depan Rumah tanggaku

"Ya sudah terserah Mas aja kalau mau pindah!“ sahutku akhirnya, dia tersenyum dan menatap hangat ke arahku, meskipun aku tidak membalas tatapannya karena masih teringat rasa sakit di dalam hati ini.

“Baiklah kalau begitu, cepat habiskan makanannya Dek, Mas pengen ajak kamu jalan-jalan di sekitar tempat ini keliling naik motor, Nanti kalau sudah capek kita makan lagi di luar!" Kata Mas Roni bersemangat.

Sepertinya Mas Roni benar-benar ingin berubah dan ingin memperbaiki hubungannya denganku, Aku jutekin, aku cuekin, bahkan sikapku yang dingin terhadapnya tidak merubah sikapnya terhadapku, Apakah ini pertanda baik? Apakah rumah tanggaku bisa diselamatkan? Aku juga berharap demikian.

“Mas sebenarnya ada sebidang tanah yang letaknya tidak jauh dari toko, waktu itu dengan uang tabungan Mas sempat membangun rumah tapi belum rampung, nanti mas akan rampungkan sebentar lagi, setelah rumahnya selesai kita langsung pindah ke sana ya Dek, mudah-mudahan dalam jangka waktu satu bulan rumahnya sudah selesai, karena tinggal finishing saja!" Lanjut Mas Roni.

Aku hanya mengangguk kecil menanggapi perkataannya, setelah kami selesai sarapan pagi Mas Roni kemudian langsung membawa piring kotor kami ke dapur dan dia langsung mencucinya saat itu juga, benar-benar dia memperlakukan aku seperti Ratu, tapi apakah dia akan selalu seperti ini terus? Apakah kelak Mas Roni tidak akan kembali lagi melakukan hubungan terlarang dengan wanita lain?

Bersambung ....

1
Soraya
mampir thor
Sasikarin Sasikarin
kayak pernah baca ni cerita... apakah cerita ulang
lovina
buruk, pasti kek gini di beri kesempatan biar g cepat end, sdh prnh baca modelan kek gini, gini dulu alurnya nnti si istri ninggalin nyesel lg balikan lagi...hmmm novel kek gini langganan para author
partini
hemmmm no good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!