NovelToon NovelToon
Miss N Detektif Perselingkuhan

Miss N Detektif Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong
Popularitas:137
Nilai: 5
Nama Author: Miss D.N

Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.

Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.

Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.

Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.

Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!

Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.

Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Penampilannya memang tertutup sekali Mbak, tapi di tangannya terlihat ada bekas seperti goresan tipis. Sepertinya itu terjadi, karena memegang benda kecil tajam selama bertahun-tahun."

"Bukan saya sok tahu ya Mbak. Karena lihatlah, di tangan saya juga ada bekas goresan lebar. Karena saya selalu menarik pegangan gerobak, yang berbentuk lebar setiap harinya."

Deg ...

Aku langsung teringat dengan tangan Pak Dokter, yang ada bekas goresan tipis. Persis seperti yang digambarkan  oleh Bapak tukang sampah.

Goresan tipis di tangan Pak Dokter, karena beliau adalah Dokter bedah. Jadi itu adalah bekas goresan karena selama bertahun-tahun, sering memegang pisau bedah.

Ya Allah, jangan bilang kalau pembunbun, Pak Anton dan Ibu Kayla adalah Pak Dokter!

Aku langsung memasuki mobil, dan menelpon Ibu Vira. Lalu aku menghidupkan mobil, dan melajukannya secepat mungkin.

"Hallo Miss N, ada apa?" sapa Ibu Vira.

"Ibu, apa anda sedang bersama Pak Dokter? Kalau iya, bilang saja kenapa. Kalau tidak, bilang oke," jawabku.

"Kenapa?"

"Ibu, segera pergi menjauh dari Pak Dokter. Cari tempat ramai, dan panggil pihak kepolisian. Karena pelaku pembunbunan, Pak Anton dan Ibu Kayla adalah Pak Dokter."

"Tapi Ibu bersikap biasa saja ya, jangan membuat Pak Dokter jadi curiga pada anda. Karena Pak Dokter itu, orang yang berbahaya. Oke?"

"Oke, Miss N. Tapi saya sudah mengambil alih handphone Vira, dan sekarang sedang membawanya menuju ke kamar may*t!"

"Saya tunggu kamu di sana ya Miss N, datang sendirian saja. Karena saya ingin bercerita banyak dengan kamu dan Vira."

"Tapi selamat ya Miss N. Karena akhirnya kamu berhasil mengungkap kasus ini, tanpa bantuan polisi. Ternyata kamu detektif swasta, yang pintar juga ya."

Tubuhku langsung terasa lemas, karena itu adalah suara Pak Dokter.

"Cepat datang Miss N, jangan sampai terlambat. Karena saya bukan orang yang sabar menunggu. Oke?"

"Oke," jawabku pelan.

Untung saat ini bukan jam sibuk, jadilah aku tidak terjebak kemacetan seperti kemarin. Rasanya bisa tua di jalan, kalau sedang terjebak kemacetan!

Tapi karena buru-buru, aku langsung menerobos lampu merah. Karena dari arah kanan, sudah tidak ada kendaraan lagi yang akan melewati lampu hijau.

Tapi tiba-tiba ...

Ckiiiittt ...

Alhamdulillah, aku berhasil menginjak rem tepat waktu. Karena kalau tidak, aku sudah menabrak seorang Bapak penjual bakso. Tapi ...

"Hehhh, bisa bawa mobil nggak! Turun sini, bayar ganti rugi!" teriak Bapak penjual bakso itu.

Sumpah, aku nggak ada nabrak gerobak baksonya. Bapaknya juga masih sehat walafiat. Bahkan masih sanggup menggebrak-gebrak kap mobilku, dengan sangat kencang.

Tapi orang-orang mulai berhamburan ke jalan, dan berteriak-teriak marah kepadaku!

Karena takut masalah jadi makin panjang, aku ambil sejumlah uang berwarna merah dari dalam dompet. Lalu aku lemparkan saja dari celah jendela mobil, yang aku buka sedikit.

Orang-orang dengan cepat berhamburan untuk mengambil uang, jadi aku bisa langsung tancap gas menjauhi tempat menyeramkan itu!

Alhamdulillah, aku masih dilindungi! Takut sekali jadi korban penghakiman massa, seperti yang aku lihat di internet!

Sampai akhirnya aku tiba di rumah sakit, tempat Ibu Vira dan Pak Dokter bertugas.

Sebelum turun dari mobil, aku langsung memakai topi dan masker.

Setelah itu aku buru-buru mendatangi meja resepsionis, dan berkata ...

"Panggil polisi, karena Pak Dokter sedang menyandera Ibu Vira! Cepat ya Ibu, kalau bisa keamanan ikut saya. Karena Pak Dokter menyandera Ibu Vira, di kamar may*t!"

"Pak Dokter siapa?" tanya Ibu itu.

"Nggak tahu, dia Pak Dokter yang sering bersama perawat bernama Ibu Vira!" jawabku, yang sudah semakin panik.

"Pak Andi. Oke, kami langsung panggil kepolisian. Pak satpam, tolong temani wanita ini untuk pergi ke kamar may*t. Tolong ulur waktu, sambil menunggu petugas kepolisian datang," ucap Ibu itu.

"Baik Ibu. Ayo Mbak, kita langsung saja ke kamar may*t," ajak Pak satpam.

Aku mengangguk, dan kami bertiga segera berlari cepat menuju kamar may*t. Dan ternyata letaknya di paling belakang rumah sakit ini! Jauh sekali!

Sesampainya di depan pintu kamar may*t, tampak dalam kondisi tertutup rapat.

"Mbak menjauh, biar kami yang membuka pintunya. Karena takutnya Pak Andi, sedang memegang senjata dan hendak menyerang siapapun yang membuka pintu," ucap salah satu Pak satpam.

Aku mengangguk, dan segera mundur. Karena kedua Pak satpam, dengan berhati-hati membuka pintu kamar may*t.

Saat terbuka, ternyata Pak Andi sedang memeluk Ibu Vira dari belakang. Tapi di tangannya ada pisau bedah, yang ditodongkan ke leher Ibu Vira.

"Pak Andi, tenang. Kita bisa bicarakan semuanya baik-baik Pak. Ayo lepaskan Ibu Vira, karena kasihan dia sudah terlihat sangat ketakutan," bujuk salah satu Pak satpam.

"Nggak, minggir kalian semua! Kasih saya jalan, agar saya bisa kabur bersama Vira! Karena saya mencintai Vira, paham kalian!" teriak Pak Andi.

Semua orang langsung kaget mendengarnya, karena kalau cinta tidak mungkin menyakiti! Apalagi sampai menyandera Ibu Vira seperti sekarang!

"Cinta apa, anda itu hanya takut ditangkap oleh pihak kepolisian! Karena karier yang sudah anda rintis selama belasan tahun, pasti akan langsung hancur!" bentakku.

Bukannya berpikir, Pak Andi malah tertawa keras. Lalu dia memberikan tatapan bengis kepadaku!

"Miss N, kenapa kamu begitu pintar? Kamu tahu Miss N, saya memang sengaja merac*ni, Pak Anton dan Kayla! Karena saya merasa telah dikhianati, oleh Kayla!"

"Dulu dia adalah kekasih saya! Sampai saya tega membunbun, istri sah saya, demi bisa menikahi Kayla! Tapi apa, Kayla malah memilih untuk menjadi gund*k, seorang pria kaya raya!"

"Saat itu saya juga ada perasaan bersalah pada istri saya, yang sebenarnya tidak berdosa! Tapi malah saya bunbun, lalu may*tnya, saya kubur di kebun kopi milik keluarga saya!"

"Lalu saya juga sudah memfitnah Dewi, dengan mengatakan kalau dialah yang sudah berkhianat sampai kabur bersama pasangan selingkuhnya!"

"Selama sebelas tahun saya menahan semua amarah dan penyesalan, sambil terus merawat serta membesarkan Intan seorang diri!"

"Sampai banyak yang bilang, kalau saya adalah sosok suami dan Ayah ideal! Padahal semuanya boh*ng, saya adalah pria penipu dan pembunbun!"

"Sampai tiba-tiba saya melihat Pak Anton, sedang bergandengan tangan mesra dengan Kayla. Akhirnya saya mengambil foto dan video keduanya, lalu saya jadikan ancaman."

"Saya bilang pada Pak Anton, akan memberikan foto dan video itu pada Vira! Agar hubungan rumah tangga mereka hancur!"

"Awalnya Pak Anton mengalah, dan bilang akan melakukan apapun agar saya mau memberikan semua foto serta video itu. Akhirnya saya rutin meminta uang pada Pak Anton."

"Tapi caranya harus diberikan secara cash, kepada saya langsung di cafe dekat rumah sakit ini! Karena saya tidak mau ada bukti transaksi, di rekening pribadi. Sebab suatu saat, hal itu bisa berakibat buruk bagi karier saya!"

"Tapi ternyata lama-lama Pak Anton muak pada Kayla, jadi dia ingin menceraikan ibl*s, itu! Saat itulah, saya menawarkan bantuan. Padahal sebenarnya ..."

1
menhera Chan
Ending yang menghangatkan hati, seperti pelukan. 🤗💕
Nurqaireen Zayani
Asyik nih!
♡お前のペンデハ♡
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!