NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Main Di Mall

Kevin dan Nadira, saat ini sudah berada di sebuah supermall. Dua anak muda itu, menyusuri tiap sisi Mall dan keluar masuk gerai ternama untuk mencari barang-barang yang diinginkan.

Namun, dari barang-barang yang telah mereka dapat, kebanyakan barang-barang yang dibutuhkan Kevin. Bahkan, Kevin sampai merasa tak enak hati, karena, selain banyak barang yang dibeli, harga barang-barang tersebut juga tidak main-main.

"Yang ini bagus, Vin," tunjuk Nadira kala mereka sedang berada di salah satu gerai ponsel.

"Aku nggak suka merk itu," balas Kevin.

"Loh, ini kan ponsel bergengsi, Vin," ujar Nadira. "Banyak loh, orang yang mau melakukan apa saja demi bisa membeli ponsel ini, termasuk menemani om om di hotel," Gadis itu menunjukkan gambar ponsel dengan simbol buah.

"Aku lebih suka yang ini, Nad," Kevin menunjuk gambar ponsel dari negeri idol. "Mbak, aku minta yang tipe ini ya?" pinta anak muda pada pelayan wanita.

"Jangan tipe yang itu," Nadira langsung mencegah. "Tipe yang ini aja, Mbak," Nadira menunjuk ponsel yang harganya lebih mahal tapi masih satu merk dengan yang diinginkan Kevin.

"Itu kemahalan, Nad," cegah Kevin

"Ya nggak apa-apa. Kan yang bayar Papi, bukan kita," balas Nadira dengan entengnya. "Yang ini aja, Mbak, yang warna putih."

"Jangan putih, Mbak, yang hitam aja," ujar Kevin.

Seketika senyum pelayan langsung terkembang. "Baik, tunggu sebentar ya?" Dia lantas melangkah menuju letak koleksi ponsel yang sesuai dengan gambar.

"Setelah ini kita langsung pulang apa bagaimana?" tanya Kevin.

"Idih, baru jam segini udah pulang. Emang di rumah mau ngapain?" ujar Nadira lalu dia mengadarkan pandangannya ke sekitar tempat itu.

Kevin tersenyum. Nyatanya, di rumah mereka tidak ada kegiatan yang berarti. Anak muda itu juga memperhatikan keadaan gerai yang cukup ramai oleh pengunjung.

Setelah urusan ponsel selesai, Nadira mengajak Kevin, singgah sejenak di sebuah gerai makanan. Selain melepas lelah, kedua anak muda itu juga butuh asupan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.

Mereka pun menikmati hidangan sambil diselingi obrolan ringan.

"Kevin!" seru seseorang dari luar cafe.

Merasa namanya disebut, Kevin seketika menoleh ke arah sumber suara. Begitu juga dengan Nadira. Mereka melihat tiga sosok menghampiri mereka.

"Kamu disini? Kok bisa sama Nadira?" Tanya sosok yang sama. Dia dan dua rekannya, menuntut sebuah penjelasan pada anak muda itu.

"Kalau pengin tahu, kalian duduk dulu," balas Kevin. Ketiga lantas duduk di kursi yang ada dan mengelilingi satu meja dengan Kevin serta Nadira.

"Kata Argo kamu diusir dari rumah? Terus, kenapa kamu bisa sama Nadira?" cecar anak muda berbadan ceking.

"Iya, Vin, jangan-jangan, kamu dan Nadira, memang ada hubungan," selidik sosok lainnya, yang berbadan agak gendut.

"Aku sama Kevin memang ada hubungan. Kenapa? Nggak suka?" balas Nadira sewot.

"Bukan begitu," bantah sosok bertubuh agak gendut. "Yang aku tahu, kalian kan tidak begitu dekat. Tapi kenapa hari ini kalian bisa makan berdua? Apa sebenarnya kalian itu diam-diam sudah kencan sejak lama?"

"Iya, ya, Vin?" sambung anak muda yang satunya lagi. "Jangan-jangan selama ini, kalian sebenarnya sudah berkencan dan Argo mengetahuinya?"

Kevin dan Nadira terdiam untuk beberapa saat. Mereka sadar, kedekatan mereka saat ini pasti akan menimbulkan salah paham. Beruntung, ketiga anak muda yang baru datang itu, temen-teman akrab Kevin.

"Baiklah, baiklah, biar aku jelaskan," Nadira bersuara. Meskipun dia tidak dekat dengan tiga anak muda itu, tapi gadis itu tahu kalau ketiganya adalah teman Kevin yang paling akrab.

Nadira lantas menceritakan apa yang terjadi pada Kevin dan alasan mereka bisa bersama saat ini. Meski begitu Nadira masih merahasiakan latar belakang keluarganya,

"Hah! Kok bisa gitu ya?" teman yang tubuhnya agak gendut nampak kaget mendengarnya. Begitu juga dengan dua teman yang lain. "Jadi sekarang Kevin juga tinggal di rumah kamu?"

"Iya," jawab Nadira. "Kenapa, masih tdak percaya?"

Ketiga teman Kevin saling pandang untuk beberapa saat, lalu mereka saling cengengesan satu sama lain.

"Kalian nggak percaya ya nggak apa-apa," ujar Kevin. "Tapi kenyatanyaan memang seperti itu. "Padahal tadinya aku tuh ingin pulang ke rumah Kakekku. Eh malah takdir berkata lain."

"Ya udah lah, nggak terlalu pemting mau percaya atau tidak," balas anak muda bertubuh ceking. "Yang penting bisa melihat kamu baik-baik saja, kita sudah cukup senang."

"Terus, kenapa kamu nggak ngasih kabar sama kita? Emak nanyaian loh, dia khawatir sama kamu."

"Apa kalian juga sudah tahu tentang kaluarga Kevin?" tanya Nadira.

"Ya tahu lah," jawab si gendut. "Gila banget sih, hanya karena masalah segitu doang, ayahnya Kevin bertindak sampai sejauh itu."

"Namanya juga orang kaya," sahut teman Kevin lainnya. "Mereka sangat menjaga nama baik dan reputasi. Padahal kelakuan Argo juga lebih parah, eh malah nggak diperlakukan seperti itu."

"Karena Argo belum ketahuan belangnya aja," ucap anak berbadan agak gendut. "Coba saja kalau Dirgantara tahu, pasti nasibnya lebih parah dari Kevin."

"Nggak bakalan," celetuk Kevin. "Dia tuh anak kesayangan Dirgantara, nggak bakalan mendapatkan perlakukan buruk."

"Ah iya," balas si agak gendut. "Lagian aku tuh suka heran, kenapa kalian bisa dibedakan kaya gitu sih? Kamu kaya bukan anak kandung aja."

Kevin lantas tersenyum. "Udahlah, jangan membahas mereka lagi. Males aku. Lebih baik kalian pesan makanan, biar Nadira yang bayar."

"Loh, kenapa cewek yang bayar? Dih, nggak tahu malu," cibir si ceking.

"Karena dia yang pegang uangnya," sungut Kevin. "Kalau nggak mau yaa nggak apa-apa, sana kalian pergi."

Ketiga teman Kevin langsung cengengesan dan tentunya mereka tidak akan menolak makanan enak yang didapatnya secara gratis. Setelah memesan makanan, mereka lantas terlibat obrolan yang cukup seru.

"Woy, lihat, siapa yang ada di sini," beberapa puluh menit kemudian, keasyikan mereka terganggu saat tiba-tiba sebuah suara yang cukup mereka kenal, terdengar di sekitar mereka. "Kok bisa ya. sekumpulan sampah ada di tempat seperti ini."

"Namanya juga orang kebelet kaya, Go, mereka kumpul disini pasti karena ingin terlihat kaya."

Yah, pemilik suara itu adalah Argo, Dia dan temannya tidak sengaja melihat Kevin di sana. Seperti biasa, Argo pasti akan mengusik Kevin dengan cara apapun.

"Oh iya, aku lupa," ucap Argo. "Mereka hanya sekumpulan anak sok kaya. Emang kalian dapat uang darimana, sampai bisa makan di sini? Nggak takut apa, uang kalian kurang?"

"Pasti mulung dulu, Go, nggak mungkin mereka dapat uang dari orang tuanya."

"Dapat uang hasil mulung juga nggak apa-apa," celetuk Kevin. "Daripada dapat uang dari orang yang bukan ayah kandungnya, tapi belagunya kebangetan."

"Apa kamu bilang?" seketika Argo emosi.

"Benar kan ucapanku? Apa kamu mau, aku bongkar, siapa kamu sebenarnya?"

1
Medi Setiawan
kapan up lagi ini ko lama banget
Maria Mariati
sehatt thorr gimana ceritanya mau di lanjutin kapan ,udah kangen nihhh
Maria Mariati: Okkk thorrr aku tunggu yakk, semangat 💪💪💪
Wong Ngapak: semoga bulan depan bisa terealisasikan ya mak, 🙏
total 2 replies
Suyudana Arta
nah kan, bisa jadi anak om mario
Suyudana Arta
apakah mario - kevin ???
Jharodwoloclaus
setela kevin lahir dia di katakan anak sial di keluarganya karena saat ibunya melahirkan kevin ibunya meninggal setela itu
Ejan Din
ingin menguji kejujuran seorang anak muda yg baru saja dikenal
Yuliana Purnomo
yacch sedih nya Thor,,harus berhenti sampai di sini,, padahal masih penasaran nasib Kevin selanjutnya gmna?
Wong Ngapak: secepatnya, akan aku usahakan kelanjutannya mak, makasih sudah mengikuti cerita saya 🙏🙏
total 1 replies
muhammad ibnuarfan
yaaahhhh...kok di potong Thor...lagi seru2 nya
muhammad ibnuarfan: ish...murah sekali...capek2 berkarya di bayar nya segitu banget...padahal kan bagus...🤦
Wong Ngapak: iya mak, maka itu banyak penulis yang hengkang, rata rata kan pada ngandelin bonus. sedangkan untuk bonus, dapatnya susah banget
total 4 replies
Was pray
kevin pingsan kah?
Rafly Rafly
mendadak pada diam semua yg hadir
Was pray
mending mario menempuh jalan aman dengan mengangkat kevin jadi anak angkat, status kevin jadi jelas dan tidak membuat nama baik mario buruk terutama di depan dirgantara dan publik
muhammad ibnuarfan
lanjut Thor....penasaran ini....
Inyoman Raka
koq argo bisa keluar katanya pwnjara
Inyoman Raka
kebin koq lebai ya
Inyoman Raka
ini yg jahat semakin bermunculan tapi yg baik. tidak ada reaksi
Inyoman Raka
certia yg menarik rada mosteri
Was pray
dirgantara dibodohi maya dan argo udah bertahun tahun tidak menyadari,
Was pray
di beri tahu atau tidak kalau mario itu ortu biologisnya ke dua duanya tetap jadi beban mental bua kevin,
muhammad ibnuarfan
nah...gitu dong...masak kalah terus....
Ibu Khaisah
mantap om Pedro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!