Second Life Of Calista

Disekolah..

Sella and the genk yang tidak menemukan Calista dibangkunya menghampiri Bella untuk menanyakan kemana Calista pergi,

"Bella.. kemana cupu? kenapa dia tidak masuk hari ini?" tanya Sella

"Kak Calista sedang liburan bareng semua keluarga, karena menyambut kakak pertama yang pulang dari luar negeri, jadi semalam dia meminta liburan keluarga ke puncak" jawab Bella dengan berbohong agar menarik simpati orang lain, supaya merasa kasihan dan menyukai dirinya dan semakin membenci Calista, padahal dia tahu kalau Calista sedang dirawat di Rumah Sakit.

"Liburan keluarga kenapa kamu tidak diajak serta Bell?" tanya Jessi penasaran.

"Kalian kan tahu aku hanya anak adopsi, jadi kak Calista meminta ke kakak untuk pergi tanpa mengajak aku, lagian sebentar lagi aku harus mengikuti olympiade antar sekolah jadi harus lebih fokus belajar, agar tidak mengecewakan orang tuaku." jawab Bella dengan wajah sendu.

"Wah.. wah.. kebangetan banget tuh cupu, harusnya dia bersyukur dapat saudara yang baik dan pintar seperti kamu tapi apa.. dia malah menyia-nyiakan kamu" ucap Pretty menggebu kesal.

"Sebenarnya papi sama mami mengajak aku, tapi kak Chris melarang karena tidak mau mengecewakan kak Calista, karena kak Chris sangat menyayangi kak Calista jadi apapun yang dia inginkan akan dituruti termasuk membenci aku"jawabnya semakin sendu

"Dulu kak Chris sangat sayang padaku, tapi setelah kak Calista marah karena merasa aku merebut semua perhatian keluarga, jadi sikap kak Chris berubah dingin dan acuh terhadapku, aku harus terima itu semua karena aku sadar posisi aku yang hanya anak adopsi mereka" ucapnya sambil mengusap air mata buayanya,

"ish... nggak nyangka aku dengan sifat Calista yang sok polos itu ternyata mempunyai sikap yang picik seperti itu, kamu tenang aja nanti setelah dia masuk kembali, kita akan beri dia pelajaran" ucap Sella yang kasihan dengan Bella.

"Aku mohon jangan sakiti kak Calista, aku gak mau dia semakin membenci aku Sell" pintanya berpura-pura membela. Namun dalam hatinya bersorak mendukung niat Sella.

Diperusahaan Alexander Corp

Alexander corp adalah perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi. perusahaan Alexander termasuk perusahaan terbesar dinegara Veridya.

walaupun perusahaan ini tidak memiliki banyak Cabang akan tetapi beberapa perusahaan lain banyak yang berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut, karena integritas pemimpin dan pekerjanya yang tidak pernah mengecewakan.

Bahkan perusahaan lain rela antri berbulan-bulan demi bisa bekerja sama dengan perusahaan Alexander corp.

Chris yang memasuki perusahaan keluarganya berjalan dengan berwibawa, walaupun dia tidak memakai pakaian resmi, akan tetapi tidak menyurutkan kesan wibawanya.

Aura dan wajahnya yang terkesan dingin membuat para karyawan segan hanya untuk sekedar menyapa,

Hanya para petinggi perusahaan yang bisa dengan leluasa menyapanya dengan santai, sedangkan karyawan biasa hanya berani menyapa untuk mengucapkan selamat pagi atau selamat malam saja, selain untuk menyapa itu,mereka memilih menyingkir karena takut dengan aura yang menguar dari Chris.

Security yang berpapasan dengannya dan mengetahui bahwa Chris adalah putra sulung pemimpin perusahaan, hanya menyapa dengan sopan dan mempersilahkan masuk, sedangkan resepsionis hanya mengangguk sopan dan menyapa selamat siang, tanpa berani menanyakan keperluannya karena Chris langsung melangkah pergi menuju lantai paling atas.

Setelah sampai lantai paling atas seketaris yang berada didepan ruangan sang papi mempersilahkan masuk,

"Selamat siang tuan Chris tuan besar sudah menunggu anda diruangan, mari saya antar ke dalam" sapa seketaris dengan sopan.

"Ya " jawab Chris dengan singkat.

tok tok tok..!!!

setelah mendengar sahutan dari dalam dan menyuruh masuk, sang seketaris masuk dan memberi tahu sang presdir kalau putranya sudah datang.

"Tuan Felipe.. tuan Chris sudah datang" lapornya ke sang presdir.

"Ya suruh dia masuk, dan buatkan kopi untuknya" perintah tuan Felipe

"baik tuan" jawab sang sekretaris

"silahkan masuk tuan" ucap sekretaris lagi,

"Ya. Tolong kopinya tanpa gula" ucap Chris yang memberitahu sekretaris itu.

"baik tuan" jawabnya berlalu pergi.

"Siang pi.. ada perlu apa papi menyuruhku kesini??" tanya Chris

"Bagaimana perkembangan perusahaan luar negri? apakah kamu sudah memikirkan tawaran papi? Apakah kamu sudah siap untuk menggantikan papi mengurus perusahaan pusat??" tanya sang papi beruntun.

"Perusahaan cabang sudah stabil dan aku sudah menunjuk seseorang yang kompeten dan jujur untuk memipin disana, dan aku sudah siap untuk bekerja disini" jawab Chris dengan lugas.

Papi Felipe yang mendengarnya merasa bahagia karena sang putra yang sudah dipersiapkan dari dulu untuk memimpin perusahaan pusat, agar dia bisa lebih banyak waktu untuk bersama keluarga, karena mengingat umurnya yang semakin tua.

Papi Felipe menanyakan tentang keadaan Calista, karena tadi waktu di Rumah Sakit dia belum sempat bertanya kepada sang putra.

Chris menjelaskan secara detail tentang keadaan Calista dan rencana dia yang akan pindah dari rumah.

Serta dia juga menjelaskan akan membawa Calista untuk tinggal bersamanya, agar bisa merubah suasana dan lingkungan yang baru.

Papi Felipe yang mendengar itu sempat tertegun, tetapi dia tidak terlalu menentang keputusan sang putra, karena berpikir mungkin itu yang terbaik untuk putrinya, agar bisa merasakan suasana dan lingkungan baru.

Tetapi papi Felipe mempunyai syarat bahwa setiap akhir pekan harus menginap dirumah, karena dia tidak mau kehilangan momen kebersamaan dengan putra-putrinya, terutama Calista, karena papi Felipe merasa menyesal karena selama ini sudah terlalu keras terhadap putrinya.

Tidak terasa obrolan mereka menghabiskan waktu beberapa jam dan waktu sudah sore, Chris pamit pulang karena berniat ingin mencari informasi apartement yang nyaman untuknya tinggal bersama Calista.

Papi Felipe yang akan menghadiri meeting dengan client pun mempersilahkan Chris pulang.

"Nanti kalau sudah menemukan tempat tinggal kabari papi, nanti setelah pertemuan papi akan ke Rumah Sakit untuk melihat keadaan adik kamu" ucap sang papi

"Baik pi, nanti aku kabari kalau sudah menemukan tempat yang cocok, aku permisi dulu" pamitnya sambil beranjak pergi.

.

.

.

Terima kasih sudah membaca karya mami,jangan lupa kasih jempol dan tanda cinta ya sayang...

biar mami tambah semangat upnya.🥰