Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab12
"Ihhh ... Seandai nya Risa gak bangun tadi, pasti Mas tinggalin Risa. Iya kan?" Merengut dengan tangan yang dia sedekapkan.
Risa kesal dia hampir di tinggalin kakak-kakak nya ke Kabupaten.
"Tapi gak di tinggalin kan!" Balas Reyhan dengan kedua alis yang ia naik kan. Membuat Risa tambah kesal dan memaling kan wajah nya ke samping.
Reyhan tidak bisa menahan tawa nya, ia suka jika melihat wajah kesal adik nya.
"Sudah! Reyhan jangan ganggu Risa lagi." Sahut Rai yang sedang nyetir dan Iriana di sebelahnya.
Rei melirik Iriana yang ada di sebelah nya, seraya tersenyum.
Setelah menunggu Iriana yang bersiap, Rai pun juga harus menunggu adik nya Risa yang bangun nya hampir kesiangan.
Rencana Rai tadi, biar lah ia berangkat dengan Iriana saja, tapi ternyata Reyhan juga ngintili. Dia bilang mau liburan yah gak harus di rumah juga.
Ternyata Reyhan terlalu berisik sehingga membangunkan Risa yang sedang nyenyak-nyenyak nya. Jadi lah Risa mencak-mencak tidak karuan, manyun seharian masang muka bete.
Risa merasa kakak-kakak nya jadi penghianat yang tidak ingin membawa nya.
"Mbak! Nanti mau cari in apa yah di sana!?" Secepat itu mood nya Risa berubah, sekarang ia mulai antusias lagi.
"Mbak kurang tau, emmm ngikutin Mas mu saja" Dengan pipi yang memerah seraya melirik Rai.
Rai pun memegang tangan Iriana seraya menatap manik indah wanita nya.
"Mas! Risa mau beli jajanan, dan ke minimarket" Suara Risa mengejutkan kedua manusia di depan sana, sehingga Iriana pun dengan cepat melepas kan genggaman tangan Rai.
"Iya!"
"Memang, Mas Rai mau ngapain ke Kabupaten!?" Ucap Reyhan,
"Ada kerjaan Rey. Kalian berdua mau kemana nanti? mas langsung ke toko, jadi kalian mau menunggu atau langsung jalan saja."
"Lah gimana sih, Mas! Emang kalo nunggu lama yah. Terus, Mbak Iriana nya gimana!?"
"Gak gitu dek. Kalo nunggu Mas mungkin agak lama. Jadi Mbak Iriana, nya sama Mas dulu. Kalian lanjut jalan nya gak mungkin kakak Reyhan gak tau jalan kan" Membuat Iriana melirik Rai dengan terkejut, maksudnya apa dengan 'Mas dulu'
"Jadi Iriana, nanti jalan nya sama Mas, di toko ada motor Mas bisa pake itu." lanjutnya cepat.
Membuat Reyhan memutar bola mata nya, dia paham sekarang. Mas nya pengen berdua dengan Mbak Iriana saja, tidak boleh ada mereka berdua yang menganggu waktu part time nya.
"Kalo mau jalan berduaan saja sama Mbak Iriana bilang lah Mas. Ya gak dek!? Pake mutar-mutar segala jelasnya."
"HAH ... JADI MAS RAI INGIN BERDUAAN SAJA SAMA MBAK." Seruan nyaring Risa yang syok. Dia tidak peka kan dia masih kecil.
Membuat Iriana malu apa lagi dengan seruan Risa yang cukup mengejutkan seisi dalam mobil.
"Jangan berisik! pelan kan suara mu Risa" Tegas Rai kepada adik nya.
"Maaf, Mas." Risa pun menunduk merasa bersalah. Sedangkan Reyhan dia tertawa kencang, membuat mata Risa berkaca-kaca.
"REY!" Tegur Rai kepada Reyhan, jangan sampai adik kecil mereka menangis.
"Ekhmm ... Maaf Risa adik kecil nya kakak." mengusap kepala adik nya.
Iriana, tidak bisa berkata-kata ia banyak diam. Tidak bisa ikut obrolan kakak-beradik, ia senang melihat interaksi mereka. Sebab ia cuma anak tunggal.
Deheman Rai, di sebelah nya mengalih kan tatapannya dari arah belakang.
"Maaf ya. mereka memang sering ribut." Ucap Rai pelan kepada nya, seraya menatap spion melihat kelakuan kedua adiknya.
*****
Rai, mempunyai usaha Elektronik di Kabupaten 8 bulan lalu ia bangunkan di toko dekat bengkel. Seminggu sekali atau dua minggu sekali ia sering menandatangi, memastikan kebutuhan toko nya. Ia mempunyai karyawan yang bisa ia percaya kan untuk menjaga toko Elektronik nya.
"Sore Juna, Mana Aril!"
Seraya memegang tangan Iriana. "Nih saya bawain makanan" lanjutnya.
"Sore, Mas Rai! Wahhh makasih nih, Mas. Disana, Aril." Menunjukan kearah Aril.
"Bawa siapa, Mas?" Juna, penasaran perempuan siapa yang di bawai bos nya.
"Cewek saya!" Dengan kerlingan mata jahil kepada Iriana.
Pipi Iriana jadi merah karena malu.
"Mas!" Pinggang Rai di cubitnya.
Membuat Rai, meringis meski itu tidak sakit, "Duduk sini dulu! Mas mau lihat pembukuan" Membawa Iriana untuk duduk di sofa dekat kasir. Juna tentu tercengang bos nya ini kok jadi manis.
Sedangkan Aril melayani pembeli.
"Mas Rai!"
"Mm-hmm ada apa!?" Melihat Juna yang senyam-senyum seraya melirik Iriana.
"Besok saya izin sehari boleh, Mas?"
"Boleh, dulu kan syarat nya yang izin satu, masih ada satu orang kan. Mas mau nambah satu lagi tapi belum ketemu" Menutup pembukuan setelah ia cek dengan teliti.
"Kalo kamu ada teman yang mau di bawai kerja kesini, kasih tau saja sama saya." Berjalan perlahan mendekati Iriana, yang sedang melihat segala arah toko nya.
"Mau jalan sekarang, hmm!" Rai menyelip kan rambut gelombang Iriana di telinga nya.
"Jun! Balik duluan." lanjutnya.
"Sip bos! Ati-ati dijalannya, Pak bos."
Mengangguk seraya mengandeng pinggang Iriana, "Pasti."
Rai, sudah tahap berani membuat Iriana tidak bisa berkutik seperti terkena pelet.
Membawa Iriana ke arah motor yang emang ia tinggal kan di toko, jika ia malas menggunakan mobil. Reyhan dan Risa, sudah pergi duluan. Ketika mengantar Rai, sampai di toko nya.
Entah kenapa ia ingin membawa Iriana menggunakan motor. Mungkin ada sensasi tersendiri.
"Mas! kita mau kemana?" Perlahan menaiki motor Scoopy Rai.
"Ketaman mau, Dek? jalan-jalan sore di sana banyak anak muda nya." Menoleh melihat Iriana di belakangnya.
"Pegangan sama, Mas disini!" Mengambil kedua tangan Iriana untuk memeluk pinggang nya.
Ia suka! Menjadi kan nya teringat kejadian di kebun, pelukan hangat dan cara wanita nya meraba otot perutnya.
Ber motoran di sore hari, berjalan ke arah taman menikmati waktu berdua.
Pernah kah ia merasakan kebahagian sederhana seperti ini. Jika di ingat-ingat tidak pernah. Pacaran setahun langsung bertunangan, Iriana sudah mempercayai mantannya.
Sehingga memutuskan kan ingin ke jenjang yang lebih serius, nyata nya omongan manis pria itu hanya bualan belaka. Seperti dirinya karena tidak mau berhubungan suami istri, menjadikan nya alasan bahwa dirinya yang membuat hubungan mereka tidak bisa di lanjutkan. Sedangkan kata nya bersama sahabatnya bisa memberikan kan hak yang dia inginkan.
Apa seperti itu cara kerja otak pria?
Menatap punggung Rai, dengan segala pikiran nya. Apa kah pria ini juga sama? Mencoba mendekatinya, merayu nya. Setelah dia dapat kan, apakah dia juga meminta hubungan yang lebih.
Seperti mantan nya, dan jika tidak dirinya berikan lalu di tinggal kan dan di khianati.
Menggeleng ia tidak mau banyak berpikir, selama pria ini tidak menyatakan perasaannya ia tidak bisa berpikir berlebihan. Jika pun pria ini menyatakan perasaannya apa yang harus dirinya jawab?
Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/